Anda di halaman 1dari 4

Nama: Mochamad Raffi Sidiq Awaludin

Kelas: XI MIPA 5
Absen: 16

“PETUALANGAN PETANI MENCARI CIBAY SAKTI”


Pada zaman dahulu di sebuah gubuk tua tinggallah Seorang petani dan kakeknya. Mereka

adalah keluarga petani yang mempunyai dan mengelola ladang depan rumah mereka di Suatu

hari ketika mereka sedang memanen sayuran datanglah seorang musafir yang kelaparan. Musafir

tersebut mendatangi mereka dan meminta sedikit makanan.

Si petani pun memberikan sedikit sayuran kepada musafir tersebut dengan baik hati.

Musafir tersebut Sangatlah Senang dan bersyukur karena diberikan makanan. Namun, setelah

selesai makan si petani pun malah meminta bayaran. Walaupun Si musafir sudah bilang tidak

punya uang namun Si petani pun tetap memaksa. Hal tersebut membuat Si musafir marah

memberikan kutukan kepada kakek Si petani.

Dan kakek pun diberikan kutukan rematik yang tidak bisa disembuhkan sampai lumpuh

Seluruh badan. Si Petani pun terus meminta maaf kepada Si musafir namun tidak berhasil,

ternyata musafir tersebut sedang mengembara mencari Cibay Sakti. Mengetahui bahwa Si petani

mempunyai potensi Si musafir pun meminta Si Petani untuk pergi mencari Cibay Sakti Sebagai

bentuk penebusan. Selama Si petani mencari Cibay Sakti, Si Musafir akan merawat kakeknya di

rumahnya.

Petualangan Si Petani pun dimulai tanpa berbekal Senjata dan perlengkapan serta

Informasi dia pun nekat memulai perjalanan. Di sebuah hutan yang tengah dilewati si petani

terdengar teriakan orang minta tolong. Mendengar suara tersebut Si petani Spontan
Memeriksanya. Ternyata ada segerombol perampok tengah merampok rombongan pedagang lalu

si Petani pun menolong pedagang- pedagang tersebut. Si petani mengusir perampok tersebut

dengan tangan kosong. Setelah ditolong merekapun berterima kasih dan. ketiga pedagang

tersebut menawarkan bantuan kepada Si petani atas bantuannya merekapun memberi kan

perlengkapan untuk menemani perjalanan dia. Pedagang 1 memberikan Sebuah peta untuk

menuju ke tempat lokasi Cibay Sakti, Pedagang 2 memberikan Gerobak makanan, dan Pedagang

3 memberikan Seekor kuda.

Setelah melanjutkan perjalanan dan keluar dari hutan. Si petani bertemu dengan seorang

Sherrif bernama. Sherrif tersebut memberikan peringatan bahwa di kawasan lereng ini banyak

sekali Bandit yang berkeliaran. Malam hari telah tiba si petani beristirahat sejenak sambil

menikmati makan malam. dirinya khawatir akan keadaan kakeknya. Karena Sangat lelah Si

Petani pun beristirahat. Keesokan harinya pada saat dia bangun gerobak makanannya hilang. Si

petani pun kebingungan dan mencari kemana mana. Sampai lah tiba disebuah reruntuhan.

Dari dalam recuntuhan tersebut keluarlah seseorang yang mengaku sebagai arkeolog

yang sedang meneliti reruntuhan tersebut Si arkeolog tersebut menyuruh Si Petani untuk Ikut

masuk ke dalam reruntuhan. Sambil kebingungan Si petani pun masuk ke dalam dan ternyata

gerobak milik Si petani pun ada disana. Namun bukan hanya ada satu gerobak adapula gerobak

lainnya Gerobak yang pertama ialah gerobak berisi makanan, Gerobak yang ke dua berisi perak

dan Gerobak ke tiga berisi emas.

Si Arkeolog tersebut bertanya kepada Si petani gerobak manakah yang merupakan

kepunyaan Si petani. Si Petani pun spontan menjawab dengan jujur yaitu gerobak yang pertama

karena menjawab dengan jujur maka Si Arkeolog itu pun memberikan ketiga gerobak tersebut.
Setelah Si petani membawa dan mengantongi uang emas dan perak secukupnya setelah itu

arkeolog tersebut pun tiba-tiba hilang secara misterius.

Setelah keluar dari reruntuhan membawa gerobak penuh makanan dan uang si petani

itupun melanjutkan perjalanan namun sepertinya terdapat masalah lain, ternyata setelah

mengikuti peta, Cibay Sakti terdapat di pulau di seberang lautan disaat kebingungan tiba-tiba

datang seorang pemuda dia menawarkan untuk membeli Ikan kepada si petani karena dia adalah

seorang nelayan dan pedagang ikan.

Terbesitlah Ide di benak si petani bahwa di akan menyewa Si nelayan untuk ikut bersama

dia ke seberang pulau. namun Si nelayan menolak karena di seberang laut ada para perompak

yang suka membajak kapal yang lewat meskipun itu adalah kapal kecil. Si petani tetap memohon

agar diantarkan dan akan membayar 3 kali lipat dari keuntungan dia jadi nelayan. Mendengar

percakapan itu datanglah Seorang Sherrif yang Sebelumnya yang ternyata adalah temannya Si

nelayan. Si Sherrif itupun menawarkan untuk membantu dengan bayaran uang juga tentunya

Mereka bertiga pun pada akhirnya menyeberangi pulau sama-sama. Saat ditengah laut

merekapun berbagi cerita bersama tanpa disadari merekapun jadi teman dekat. Ketika malam

hari tiba, disekeliling kapal menjadi berkabut dan dari kabut tersebut muncul sebongkah batu

karang besar dan kapal merekapun menabrak dan bocor, disaat kapal mereka rusak muncul

sebuah kapal besar dari dalam kabut dengan memakai bendera bajak laut.

Mereka bertiga pun disana sangat panik dan munculah pelampung dari atas kapal

tersebut. Ketika mereka ditarik ke atas kapal oleh pelampung disana terdapat dua orang yang

sangat gagah dan berkarisma. Mereka adalah kapten kapal tersebut dan juga juru kemudi kapal

bernama. Merekapun memberikan pertolongan berupa handuk hangat dan makanan. Setelah
mendengar cerita Si Petani yang Sedang mencari Cibay Sakti merekapun mengantarkan si petani

ke pulau tersebut.

keesokan harinya mereka sampai di pulau yang dimaksud. Mereka berlimapun turun dan

langsung menuju ke dalam hutan pulau tersebut., di tengah-tengah hutan pulau tersebut mereka

menemukan sebuah altar, di altar tersebut terdapat peti cibay sakti yang dimaksud. Saat Mereka

hendak membukanya patung batu Penjaga disebelahnya tiba-tiba bergerak dan menghalangi

mereka dan diapun berkata ”Aku adalah penjaga peti Ini jika kalian ingin mendapatkannya

kalahkan aku dulu” terjadilah pertarungan sengit diantara mereka namun merekapun kalah

dengan penajaga batu tersebut.

Penjaga tersebut pun berkata kepada mereka " Tiada siapapun yang bisa mengalahkanku

dan akan kujaga Cibay Sakti Ini dari segala bentuk kejahatan". Si petani pun berusaha

menjelaskan kenapa dia sangat membutuhkan Cibay Sakti tersebut, dan diapun menyesal karena

telah menelantarkan dan mendzholimi orang yang membutuhkan sehingga kakeknya dikutuk

Setelah mengatakan hal tersebut munculah dihadapan mereka secara tiba-tiba Si musafir.

Diapun menerinia Permintaan maaf si petani dan perjuangannya mencari Cibay sakti. Disaat

Itulah Si musafir memerintahkan si penjaga batu yang adalah bawahannya untuk memberikan

Cibay Sakti itu kepada si petani. Singkat Cerita Setelah mendapatkan Cibay sakti tersebut,Si

kakek dan Si petani hidup bahagia terbebas dari kutukan dan penyesalan.

Anda mungkin juga menyukai