1
Kapasitas Fiskal Daerah
7
400 50
40
350
Pemerintah:
30
(Rp 2.385T ) 300
(37%) 20
250
Total Investasi 10
Infrastruktur 200
BUMN: 0
Tahun
(Rp 1.353T ) 150
2020-2024: -10
(21%)
Rp 6.445 T 100
-20
Swasta: 50 -30
(Rp 2.707T )
0 -40
(42%) 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Untuk mengurangi ketergantungan daerah terhadap APBN/APBD, daerah didorong 2013 2016 2019 TARGET 2024
untuk berinovasi dan melakukan pembiayaan alternatif. Hal ini diatur dalam
undang-undang khususnya UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Indeks Inklusi Keuangan
dan UU Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.
4
Potensi Sukuk Daerah
Meningkakan kemandirian daerah dengan Dapat mengakomodir kebutuhan pendanaan
1 pengelolaan dana & penguasaan asset tetap di
pemerintah daerah
3 daerah yang menerapkan prinsip Syariah
(Provinsi Aceh)
Sukuk daerah merupakan alternatif sumber Terdapatnya minat yang tinggi baik dari
2 pembiayaan yang melibatkan masyarakat
sebagai investornya
4 pemerintah daerah, investor maupun lembaga-
lembaga pendukung
5
Pemanfaatan Dana Haji
Sumber : BPKH,2021
TANTANGAN PEMBIAYAAN DAERAH
Daerah belum mengoptimalkan akses pembiayaan kreatif untuk mendanai kebutuhan pembangunan daerah.
UU No. 33/2004 Dasar hukum penerbitan obligasi daerah; prinsip penerbitan dan pengelolaan obligasi daerah
Dasar hukum penerbitan obligasi dan/atau sukuk daerah, prinsip penerbitan dan
UU No. 11/2020
pengelolaan obligasi dan/atau sukuk daerah
PMK No. 180/2015 Tata cara penerbitan dan pertanggungjawaban obligasi daerah
POJK No. 62/2017 Format prospektus dalam rangka penawaran umum obligasi dan/atau sukuk daerah
POJK No. 63/2017 Laporan dan pengumuman emiten penerbit obligasi dan/atau sukuk daerah
Saat ini sedang berlangsung proses pengundangan RUU HKPD sebagai pengganti UU 33/2004, yang kemudian
akan dilakukan penyesuaian untuk peraturan di bawahnya dalam bentuk PP untuk pengaturan lebih lanjut
Kerangka Institusi dan Regulasi
Obligasi Daerah dan Sukuk Daerah
• Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk Prinsip Umum Penerbitan Obligasi Daerah
melakukan pengelolaan Obligasi Daerah.
Pemerintah • Pengelolaan Obligasi Daerah dapat dilaksanakan • Hanya dapat diterbitkan di Pasar Domestik dan dalam
Daerah oleh unit satuan kerja yang ditunjuk oleh Kepala mata uang Rupiah
Daerah. • Tidak dijamin oleh Pemerintah Pusat
• Hanya dapat menerbitkan Revenue Bond
• Tidak boleh menerbitkan Indexed Bond
• Kementerian Keuangan bertugas untuk menilai
dan menyetujui usulan penerbitan Obligasi Daerah Pemda yang Berhak Menerbitkan Obligasi Daerah
Pemerintah serta melakukan pemantauan dan evaluasi.
Pusat • Kementerian Dalam Negeri bertugas memberikan • Laporan keuangan daerah terakhir yang diaudit oleh
pertimbangan terkait usulan Obligasi Daerah. BPK memiliki opini WTP atau WDP
• Jumlah kumulatif pinjaman tidak melebihi 75% dari
jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya
• OJK berperan mengeluarkan peraturan teknis • Debt Service Coverage Ratio paling sedikit 2,5
terkait penawaran umum Obligasi Daerah. •
Otoritas Jasa • OJK bertanggung jawab untuk mengawasi
Jumlah defisit APBD sesuai dengan yang ditetapkan
oleh Menteri Keuangan
Keuangan (OJK) penawaran umum Obligasi Daerah dan
perdagangannya di pasar sekunder. Kegiatan yang Dapat Dibiayai dengan ObligasiDaerah
Sumber: UU No 11 Tahun 2020, PP No 56 Tahun 2018, PMK No 180 Tahun 2015, dan POJK No 61 Tahun 2017
Prosedur Penerbitan Obligasi Daerah
Persiapan Penerbitan Tahapan Penerbitan Kewajiban Pascapenerbitan
Kepala Daerah meminta pertimbangan kepada Penelaahan disclosure oleh OJK, pengkajian
Menteri Dalam Negeri dan menyampaikan surat persyaratan pencatatan oleh bursa efek, Pertanggungjawaban atas pengelolaan obligasi
usulan rencana penerbitan obligasi daerah pemasaran obligasi daerah, penentuan tingkat daerah dan pertanggungjawaban atas dana
kepada Menteri Keuangan bunga final, dan pembentukan sindikasi obligasi daerah
Masa penawaran umum (1-5 hari kerja), Penyampaian laporan pelaksanaan pengelolaan
Kepala Daerah menyampaikan Perda mengenai penjatahan efek, refund/distribusi efek, obligasi daerah kepada Menteri Keuangan serta
penerbitan obligasi daerah kepada OJK dengan pencatatan di BEI, penyampaian laporan hasil penyampaian LKPD yang telah diaudit olehBPK
tembusan kepada DJPK, sebelum pernyataan penawaran umum dan penyampaian laporan RI, laporan realisasi penggunaan dana obligasi
efektif obligasi daerah. hasil pememeriksaan akuntan daerah, dan informasi material kepada OJK
Lesson Learned:
Kapasitas pemerintah daerah
Penerbitan Obligasi Daerah pertama di Afrika Selatan dilakukan oleh Kota
Johannesburg pada tahun 2004
menentukan keberhasilan penerbitan
obligasi daerah.
Penerbitan obligasi ini dipicu karena utang Kota Johannesburg ke perbankan
telah mencapai limit sehingga perlu melakukan diversifikasi sumber Pemerintah daerah berinisiatif
pembiayaan. melakukan diversifikasi pembiayaan
dan melakukan upaya credit
Obligasi Daerah pertama tersebut berhasil menarik perhatian investor. Nilai
dana yang dihimpun jauh lebih besar dari target dan memaksa pemerintah enhancement untuk menekan biaya
untuk menerbitkan Obligasi Daerah kedua selang dua bulan setelahnya. pinjaman.
Kesuksesan penerbitan obligasi di Kota Johannesburg Sebagian besar dipengaruhi Obligasi daerah dapat menjadi pintu
karena pemerintah daerah memiliki reputasi pengelolaan keuangan yang sangat baik. masuk bagi pemerintah daerah untuk
Pemerintah Kota Johannesburg memiliki reputasi pengelolaan keuangan yang dapat mengakses instrumen
hati-hati dan disiplin bahkan sejak sebelum penerbitan obligasi daerah. pembiayaan yang lebih kompleks di
pasar modal.
Sebagai konsekuensinya, obligasi daerah yang diterbitkan kota ini memiliki
rating investment grade. Jaminan dari pemerintah pusat tidak
Tanpa ada jaminan dari pemerintah pusat, obligasi daerah yang diterbitkan oleh diperlukan apabila emiten obligasi
pemerintah Kota Johannesburg memiliki tingkat suku bunga yang bersaing, daerah memiliki performa yang baik.
merefleksikan persepsi risiko yang rendah di mata investor.
www.prospera.or.id 13
Pembelajaran dari Pengalaman
Internasional: Dakar, Senegal
LessonLearned:
Regulasi terkait penerbitan
Rencana penerbitan obligasi daerah di Senegal diinisiasi oleh pemerintah Kota
Dakar pada tahun 2011 obligasi daerah harus disusun
dengan detail untuk
Pemerintah Kota Dakar berencana menerbitkan general obligation senilai menghindari hambatan teknis
40 juta dolar AS untuk membiayai pembangunan pasar. pada saat implementasi.
Dalam prosesnya, pemerintah Kota Dakar menerima pendampingan Regulasi perlu memberi
teknis dari lembaga donor. Persiapan dilakukan dengan matang, bahkan kepastian mengenai indikator
mendapat 50% principal guarantee dari USAID.
yang dipakai oleh pemerintah
Saat itu, Dakar memiliki kepemimpinan yang visioner dan perencanaan pusat dalam memberi
wilayah yang baik sehingga rencana penerbitan obligasi daerah disambut persetujuan penerbitan obligasi
baik oleh investor. daerah untuk menjamin
transparansi dan menghindari
Namun, pada akhirnya Dakar tidak menerbitkan obligasi daerah tersebut karena
subjektivitas.
tidak mendapat persetujuan dari pemerintah pusat.
Pemerintah pusat menolak usulan penerbitan obligasi dengan alasan
khawatir obligasi daerah berdampak pada peningkatan stok utang
domestik.
www.prospera.or.id 14
TERIMA KASIH
ASISTEN DEPUTI PEREKONOMIAN DAERAH DAN SEKTOR RIIL