Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN LUKA

“FUNGSI HUKUM DALAM KEPERAWATAN LUKA”

KELOMPOK 2

AGUNG PRABOWO PO7120320001


NURUL MAYADA PO7120320010
NI LUH SINTYA DEWI PO7120320018
DENY WALANDOUW PO7120320028
ANGGUN ANISSA PRETTY PO7120320020

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alla SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah mungkin ada sedikit
hambatan. Namun berkat bantuan dukungan dari teman-teman kelompok,
sehingga kami dapat menyelasikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapakan dapat membantu proses
pembelajaran dan menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis juga tidak
lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan, dukungan dan
doanya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini dan dapat mengetahui tentang fungsi hukum dalam keperawatan
luka. Makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu kami mengharap kritik
dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.

Palu, April 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Pengertian Perawatan Luka...........................................................................2
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Luka..................................4
C. Fungsi Hukum Dalam Perawatan Luka........................................................6
D. Hukum Dalam Perawatan Luka....................................................................7
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Luka merupakan kerusakan pada jaringan tubuh yang disebabkan oleh
berbagai faktor seperti cedera, operasi, atau infeksi. Perawatan luka adalah
proses yang kompleks dan memerlukan pengetahuan dan keterampilan
khusus dari tenaga medis yang merawat pasien. Perawatan luka yang tepat
dapat mempercepat penyembuhan dan mencegah terjadinya komplikasi atau
infeksi.
Namun, perawatan luka juga memiliki tantangan tersendiri, seperti
kompleksitas luka yang berbeda-beda, risiko infeksi, dan kebutuhan untuk
memilih teknik perawatan yang tepat. Oleh karena itu, penting untuk
memahami berbagai faktor yang mempengaruhi perawatan luka dan
bagaimana hukum dapat membantu meningkatkan kualitas perawatan.
Dalam konteks ini, hukum perawatan luka memiliki peran penting dalam
memastikan keselamatan pasien, menentukan standar perawatan yang jelas,
dan mendorong inovasi dalam perawatan luka. Hukum juga dapat membantu
memastikan bahwa tenaga medis yang merawat pasien memiliki kualifikasi
dan pelatihan yang memadai, serta memberikan perlindungan bagi hak-hak
pasien.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang perawatan luka,
faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta fungsi hukum dalam
meningkatkan kualitas perawatan luka.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
adalah sebagai berikut :
1. Apa itu perawatan luka
2. Faktor- faktor yang mempengaruhi perawatan luka
3. Fungsi hukum dalam perawatan luka
4. Hukum dalam keperawatan luka

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perawatan Luka


Perawatan adalah tindakan atau proses untuk merawat atau mengurus
seseorang atau sesuatu dengan tujuan menjaga kondisi yang baik atau
memperbaiki kondisi yang rusak. Dalam konteks kesehatan, perawatan
sering merujuk pada serangkaian tindakan atau prosedur medis yang
dilakukan untuk merawat pasien dan memulihkan kesehatannya. Perawatan
kesehatan dapat mencakup berbagai jenis perawatan, seperti perawatan luka,
perawatan gigi, perawatan mata, perawatan jantung, dan sebagainya. Tujuan
dari perawatan kesehatan adalah untuk memperbaiki kondisi kesehatan
pasien atau menjaga kesehatannya agar tetap optimal.
Dalam keperawatan, perawatan sendiri dapat diartikan sebagai suatu
tindakan yang diberikan oleh perawat untuk memelihara kesehatan,
mencegah penyakit, dan memulihkan kesehatan pada pasien dengan
memberikan asuhan keperawatan yang tepat, sesuai dengan standar praktik
keperawatan yang berlaku.
Menurut Nanda dan Johnson (2016), perawatan dalam keperawatan
mencakup tiga domain yaitu domain pemeliharaan kesehatan (health
promotion), domain pencegahan penyakit (illness prevention), dan domain
pemulihan kesehatan (restoration of health). Domain pemeliharaan kesehatan
mencakup upaya untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah timbulnya
penyakit, domain pencegahan penyakit meliputi upaya untuk mencegah
terjadinya penyakit, dan domain pemulihan kesehatan mencakup upaya untuk
memulihkan kesehatan pasien yang sedang sakit atau menderita penyakit.
Perawatan yang diberikan oleh perawat harus didasarkan pada prinsip-
prinsip keperawatan yang berlaku, termasuk pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Perawat juga harus
menerapkan etika keperawatan dalam memberikan perawatan, termasuk

2
prinsip otonomi, beneficence, non-maleficence, dan justice.
Sedangkan Perawatan luka sendiri dapat didefinisikan sebagai
serangkaian tindakan yang dilakukan untuk membantu penyembuhan luka.
Perawatan luka mencakup pemantauan kondisi luka, pembersihan dan
perawatan luka, serta pencegahan terjadinya infeksi pada luka.
Perawatan luka yang baik melibatkan pemilihan perawatan yang tepat
untuk jenis luka tertentu, seperti luka bakar, luka sayat, atau luka tekan.
Selain itu, perawatan luka juga harus mempertimbangkan faktor-faktor
seperti lokasi luka, kondisi kesehatan pasien, dan riwayat penyakit pasien.
Perawatan luka dapat mencakup berbagai jenis tindakan, seperti
membersihkan luka dengan solusi antiseptik, menggunakan perban atau
dressing untuk melindungi luka, dan memberikan obat-obatan seperti
antibiotik atau analgesik untuk membantu mengontrol rasa sakit atau
mencegah infeksi.
Perawatan luka juga mencakup pemantauan kondisi luka untuk
memastikan bahwa luka semakin membaik dan tidak terjadi komplikasi.
Pemantauan ini meliputi memeriksa tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan,
bengkak, atau nanah yang keluar dari luka.
Menurut European Wound Management Association (EWMA)
perawatan luka adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk
mempertahankan kelembaban dan suhu optimal di sekitar luka, mencegah
infeksi, mempercepat penyembuhan luka, dan mengoptimalkan fungsi
jaringan yang rusak. Perawatan luka harus dilakukan dengan
mempertimbangkan jenis dan kondisi luka, serta faktor-faktor lain seperti
usia pasien, riwayat penyakit, dan nutrisi.
Sedangkan menurut International Association for the Study of Pain
(IASP) (2019), perawatan luka mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan
untuk mengurangi rasa sakit, mencegah infeksi, mempercepat penyembuhan,
dan mengoptimalkan fungsi jaringan yang rusak. Perawatan luka harus
dilakukan secara teratur dan konsisten untuk mencapai hasil yang optimal.

3
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Luka
Sebelum kita mengetahui tentang faktor-fator yang mempengaruhi
perawatan luka tentunya kita harus memahami dulu apa itu fungsi dan tujuan
dari perawatan luka, fungsi dan tujuan dari perawatan luka adalah sebagai
berikut:
1. Mencegah Infeksi: Perawatan luka dapat membantu mencegah infeksi
pada luka dengan membersihkan luka secara teratur dan memastikan
bahwa luka tetap kering dan bersih. Infeksi pada luka dapat menyebabkan
komplikasi serius seperti gangguan fungsi organ atau bahkan dapat
menyebabkan kematian.
2. Meningkatkan Penyembuhan Luka: Tujuan utama dari perawatan luka
adalah untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Dalam perawatan
luka, perawat akan membantu memastikan bahwa luka tetap bersih dan
terlindungi dari infeksi yang dapat menghambat proses penyembuhan.
3. Mengurangi Risiko Komplikasi: Perawatan luka juga dapat membantu
mengurangi risiko komplikasi seperti jaringan parut, deformitas, dan
kontraktur. Dalam beberapa kasus, perawatan luka yang tepat bahkan
dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi serius seperti amputasi.
4. Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien: Dengan membantu pasien untuk
sembuh lebih cepat dan mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan
yang terkait dengan luka, perawatan luka dapat meningkatkan kualitas
hidup pasien. Pasien akan merasa lebih nyaman dan dapat melakukan
aktivitas sehari-hari dengan lebih baik.
5. Meningkatkan Keterampilan Perawat: Melakukan perawatan luka dapat
membantu perawat meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya
dalam hal perawatan kesehatan. Hal ini dapat membantu mereka menjadi
lebih ahli dalam melakukan perawatan luka pada pasien yang
membutuhkan.
Secara khusus, tujuan dari perawatan luka tergantung pada jenis luka dan
kondisi pasien. Beberapa tujuan khusus dari perawatan luka adalah:
1. Menjaga kelembaban luka agar tidak terlalu kering atau terlalu lembab

4
2. Membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan
3. Menghilangkan jaringan nekrotik atau mati pada luka
4. Meningkatkan darah ke luka untuk mempercepat proses penyembuhan
5. Mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan pada pasien
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dari perawatan luka adalah
sebagai berikut:
1. Jenis dan kondisi luka: Setiap jenis luka memiliki karakteristik yang
berbeda-beda dan memerlukan perawatan yang berbeda pula. Misalnya,
luka akibat tekanan memerlukan perawatan yang fokus pada pencegahan
dan pengobatan luka tekan, sedangkan luka bakar memerlukan perawatan
khusus untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah infeksi.
2. Kelembaban dan suhu: Kelembaban dan suhu di sekitar luka dapat
mempengaruhi proses penyembuhan luka. Kelembaban yang berlebihan
dapat memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan risiko
infeksi, sedangkan kelembaban yang terlalu rendah dapat membuat
jaringan di sekitar luka kering dan sulit pulih. Suhu yang terlalu rendah
atau terlalu tinggi juga dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
3. Nutrisi: Asupan nutrisi yang cukup dan seimbang sangat penting untuk
proses penyembuhan luka. Nutrisi yang baik dapat membantu
mempercepat proses penyembuhan dan mengoptimalkan fungsi jaringan
yang rusak. Sebaliknya, nutrisi yang buruk dapat memperlambat proses
penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi.
4. Riwayat penyakit: Riwayat penyakit atau kondisi medis yang dialami
oleh pasien dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka. Misalnya,
pasien dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami
luka dan kesulitan dalam proses penyembuhan luka.
5. Obat-obatan: Beberapa jenis obat-obatan dapat mempengaruhi proses
penyembuhan luka. Misalnya, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
dapat memperlambat proses penyembuhan luka karena menghambat
reaksi inflamasi yang diperlukan dalam proses penyembuhan luka.
6. Umur: Proses penyembuhan luka pada orang yang lebih tua biasanya

5
lebih lambat karena faktor-faktor seperti penurunan sirkulasi darah,
berkurangnya produksi kolagen, dan penurunan fungsi sistem imun.
7. Keterampilan perawatan luka: Keterampilan dan pengetahuan perawat
atau tenaga kesehatan yang merawat luka dapat mempengaruhi proses
penyembuhan luka. Keterampilan yang baik dalam merawat luka dapat
membantu mempercepat proses penyembuhan dan mencegah risiko
infeksi.
8. Kondisi psikologis: Kondisi psikologis pasien seperti stres atau depresi
dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka. Stres dapat
memperlambat proses penyembuhan luka karena meningkatkan kadar
hormon kortisol dalam tubuh, sedangkan depresi dapat mempengaruhi
sistem imun dan memperlambat proses penyembuhan luka.
C. Fungsi Hukum Dalam Perawatan Luka
Fungsi hukum dalam perawatan luka adalah peran penting dari hukum
dalam memastikan bahwa perawatan luka dilakukan sesuai dengan standar
hukum dan etika yang berlaku. Hukum juga memiliki peran penting dalam
perawatan luka karena dapat membantu memastikan bahwa perawatan yang
diberikan sesuai dengan standar medis yang ditetapkan dan juga memastikan
hak-hak pasien terlindungi. Berikut adalah beberapa fungsi hukum pada
perawatan luka:
1. Menentukan Standar Perawatan: Hukum dapat membantu menentukan
standar perawatan yang harus diberikan pada pasien dengan luka. Standar
perawatan ini bisa meliputi teknik perawatan yang digunakan, jenis obat-
obatan yang diberikan, dan waktu perawatan yang diperlukan.
2. Menjamin Keselamatan Pasien: Hukum juga dapat membantu
memastikan bahwa pasien mendapatkan perawatan yang aman dan
efektif. Hal ini dapat dicapai melalui undang-undang dan peraturan yang
mengatur praktik medis dan menjamin bahwa tenaga medis yang
merawat pasien telah memiliki pelatihan dan kualifikasi yang memadai.
3. Melindungi Hak-Hak Pasien: Hukum juga memiliki peran penting dalam
melindungi hak-hak pasien, seperti hak untuk mendapatkan informasi

6
tentang kondisi medis mereka, hak untuk memilih perawatan yang ingin
mereka terima, dan hak untuk menuntut ganti rugi jika terjadi kesalahan
dalam perawatan.
4. Menjaga Akuntabilitas: Hukum juga dapat membantu menjaga
akuntabilitas tenaga medis dalam memberikan perawatan pada pasien.
Jika terjadi kesalahan dalam perawatan luka, hukum dapat memberikan
sanksi atau hukuman kepada tenaga medis yang bertanggung jawab.
5. Mendorong Inovasi: Hukum dapat mendorong inovasi dalam perawatan
luka dengan memberikan insentif bagi pengembangan teknologi baru dan
pengujian terhadap metode perawatan yang lebih baik. Hal ini dapat
meningkatkan kualitas perawatan dan mempercepat pemulihan pasien
D. Hukum Dalam Perawatan Luka
Tidak ada undang-undang khusus yang secara spesifik membahas tentang
perawatan luka di Indonesia. Namun, beberapa undang-undang dan peraturan
yang terkait dengan pelayanan kesehatan dan praktik keperawatan di
Indonesia dapat diterapkan dalam perawatan luka, antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Undang-
undang ini mengatur tentang penyelenggaraan kesehatan, termasuk
pelayanan kesehatan dan kewenangan tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan, termasuk perawatan luka.
2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan Undang-
undang ini mengatur tentang praktik keperawatan di Indonesia, termasuk
kewenangan perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan,
termasuk perawatan luka.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang
Rekam Medis Peraturan ini mengatur tentang penyimpanan, penggunaan,
dan pengamanan rekam medis pasien oleh tenaga kesehatan, termasuk
rekam medis pasien yang menerima perawatan luka.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit Peraturan ini mengatur tentang standar
pelayanan minimal yang harus dipenuhi oleh rumah sakit dalam

7
memberikan pelayanan kesehatan, termasuk perawatan luka.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Perawat Peraturan ini mengatur tentang standar kompetensi
yang harus dimiliki oleh perawat dalam melaksanakan praktik
keperawatan, termasuk perawatan luka.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan adalah tindakan atau proses untuk merawat atau mengurus
seseorang atau sesuatu dengan tujuan menjaga kondisi yang baik atau
memperbaiki kondisi yang rusak. Dalam konteks kesehatan, perawatan
sering merujuk pada serangkaian tindakan atau prosedur medis yang
dilakukan untuk merawat pasien dan memulihkan kesehatannya. Perawatan
kesehatan dapat mencakup berbagai jenis perawatan, seperti perawatan luka,
perawatan gigi, perawatan mata, perawatan jantung, dan sebagainya. Tujuan
dari perawatan kesehatan adalah untuk memperbaiki kondisi kesehatan
pasien atau menjaga kesehatannya agar tetap optimal.
Sedangkan Perawatan luka sendiri dapat didefinisikan sebagai
serangkaian tindakan yang dilakukan untuk membantu penyembuhan luka.
Perawatan luka mencakup pemantauan kondisi luka, pembersihan dan
perawatan luka, serta pencegahan terjadinya infeksi pada luka.
Fungsi hukum dalam perawatan luka adalah peran penting dari hukum
dalam memastikan bahwa perawatan luka dilakukan sesuai dengan standar
hukum dan etika yang berlaku. Hukum juga memiliki peran penting dalam
perawatan luka karena dapat membantu memastikan bahwa perawatan yang
diberikan sesuai dengan standar medis yang ditetapkan dan juga memastikan
hak-hak pasien terlindungi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Harding K, Morris H. Managing Wounds in General Practice. Oxford: Oxford


University Press; 2017.
Indonesian Wound Care Association. Pedoman Perawatan Luka Terintegrasi di
Indonesia. Jakarta: IDWCA; 2021.
Krasner DL, Rodeheaver GT, Sibbald RG. Chronic Wound Care: A Clinical
Source Book for Healthcare Professionals. Wayne, PA: HMP
communications 2016
Wound, Ostomy and Continence Nurses Society. Guideline for Prevention and
Management of Pressure Ulcers. Wound, Ostomy and Continence Nurses
Society; 2016.

10

Anda mungkin juga menyukai