Anda di halaman 1dari 2

Universitas Terbuka

TUGAS III

Nama : Sela Merliana


Nim : 042608328
Kelas : Administrasi Negara Kelas 5B
Tugas Tutorial : III
Mata Kuliah : Psikologi Sosial - ADPU4218

JAWABAN

1. Kepemimpinan yang efektif adalah pemimpin yang peduli terhadap bawahanya dan tetap
focus pada tugas yang dihadapi. Menurut Locke, et al, 1991 kepemimpinan didefinisikan
sebagai suatu proses yang menyebabkan orang lain melakukan tindakan untuk mencapai
tujuan bersama. Berdasarkan definisi ini terdapat tiga elemen dalam kepemimpinan yaitu: 1.
Kepemimpinan adalah konsep hubungan. Keberadaan kepemimpinan hanya dalam hubungan
dengan pihak lain yang disebut pengikut. 2. Kepemimpinan adalah sebuah proses. Dalam
memimpin, pemimpin harus mengerjakan sesuatu. 3. Kepemimpinan membutuhkan penyebab
untuk bertindak. Pemimpin menyebabkan pengikutnya untuk bertindak dengan berbagai cara
seperti menggunakan otoritas kekuasaannya, restrukturisasi organisasi, dan lain-lain.”

2. Teori Kepemimpinan Situasional (Situational Theories).


Teori Kepemimpinan Situasional ini merekomendasikan kepada kita bahwa tidak ada
gaya kepemimpinan yang paling tepat dalam kehidupan ini. Dalam hal ini, gaya
kepemimpinan yang perlu kita terapkan tergantung dengan suatu keadaan tertentu.
Lantas, situasi seperti apa yang dimaksud dalam teori ini? Teori Kepemimpinan
Situasional menyampaikan kepada kita bahwa gaya kepemimpinan yang tepat itu
bergantung pada faktor-faktor tertentu seperti, kualitas dan situasi para pengikut kita
(anggota tim).”
Teori kepemimpinan ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1969 yang
mengungkapkan bahwa tidak ada cara yang paling tepat untuk memimpin, yang ada
hanyalah para pemimpin harus mampu beradaptasi dengan segala situasi dan
mengubah gaya kepemimpinan berdasarkan situasi yang dirinya hadapi.”
Jadi, setiap gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan berbeda-beda, karena
semuanya tergantung dari tingkat kesiapan para pengikut atau anggota timnya.”
3. 1. Hindari Menyudutkan Satu Belah Pihak
Menjadi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi haruslah adil dan tidak memihak
siapapun. Meskipun seorang karyawan yang terlibat konflik ini menempati posisi yang tinggi
seperti manajer sekalipun, Anda tidak boleh langsung beranggapan bahwa manajer Anda
yang paling benar dan orang yang terlibat konflik di bawahnya yang salah.

2. Menjadi Mediator yang Bijaksana


Dalam mengatasi sebuah masalah, sebagai pemimpin Anda akan ditempatkan sebagai seorang
mediator yang dapat menengahi konflik yang terjadi di antara karyawan Anda. Tugas seorang
mediator adalah mendengarkan permasalahan yang terjadi dari dua belah pihak, lalu
memproses informasi tersebut dan menyimpulkan secara objektif. Secara objektif artinya,
Anda harus dapat memproses permasalahan yang terjadi sesuai fakta dan bukan opini yang
dapat merugikan sebelah pihak.

3. Mengambil Keputusan Bersama


Setelah Anda mengetahui akar permasalahan yang terjadi, maka ini saatnya untuk Anda
duduk bersama-sama dengan karyawan-karyawan yang terlibat di dalam konflik. Guna dari
mengumpulkan semuanya di dalam sebuah ruangan adalah untuk mencegah terjadinya
miskomunikasi dan juga mengambil jalan keluar yang tepat bersama-sama. Dengan cara ini,
maka diharapkan karyawan yang terlibat di dalam konflik dapat menepati janji yang dibuat
dalam pengambilan keputusan jalan keluar yang diambil tersebut.

Anda mungkin juga menyukai