“ JAWABAN “
2.2.1. Pendapat pertama, tidak ada batas berapa umur jenazah yang
boleh dishalati di kuburnya. Berpijak dari pendapat ini, sah
menshalati jenazah para sahabat dan ulama setelahnya sampai hari
ini. Pendapat ini tidak mensyaratkan orang yang menshalati harus
tergolong ahlul fardli (orang yang berkewajiban) menshalati saat
hari kematian jenazah.
2.2.2. Pendapat kedua, dibatasi sampai tiga hari. Pendapat ini juga
sesuai dengan mazhab Imam Abu Hanifah. Dengan demikian, bila
umur jenazah sudah melampaui tiga hari, tidak sah untuk dishalati
di kuburannya.
وإلى متى يصلى عليه فيه أوجه أحدها أبدا فعلى هذا تجوز الصالة على قبور الصحابة
اتفق األصحاب على تضعيف هذا الوجهjفمن بعدهم إلى اليوم قال في المجموع وقد
خامسها يختص بمن كان من أهل الصالة عليه يوم موته وصححه في الشرح الصغير
فيدخل المميز على هذا دون غير المميز
Menurut Al-Ghazali, pokok ajaran tasawuf adalah hablun minallah dan hablun
minannas. Interaski secara baik kepada orang lain tidak dapat dipisahkan dari
istiqamah dalam beribadah.
Tingkatan Sufi menurut Al-Ghazali ada 3 yaitu Murid, Mutawasith dan Washil.
5. Periodisasi Tasyri’
Mengacu pada periodisasi yang dibuat oleh Syekh Abdul Wahab Khallaf,
berikut ini pembagiannya:
5.1. Periode masa Rasulullah Muhammad SAW (periode kenabian).
Berlangsung sejak tahun 610 M – 632 M atau selama 23 tahun yakni sejak
diangkatnya Rasulullah sebagai Rasul hingga wafatnya. Periode ini pun
dibagi menjadi dua yakni periode Mekah (13 tahun) dan periode Madinah
(10 tahun).
Ciri periode ini adalah wewenang tasyri’ langsung dipegang Rasulullah
SAW. Ijtihad dilakukan sahabat hanya ketika Rasulullah sedang tidak di
tempat namun akan ditanyakan kepada beliau setelah ada.