Anda di halaman 1dari 12

Tabel 1.

Daftar Gejala

Kode Gejala
G1 Adanya perdarahan atau bercak darah pada periode
menstruasi
G2 Perdarahan setelah berhubungan seksual
G3 Keram perut
G4 Mengalami perdarahan atau bercak setelah menopause
G5 Durasi menstruasi yang tidak normal dan berkepanjangan
G6 Adanya pembekuan darah selama mens
G7 Nyeri saat berhubungan seksual
G8 Muncul bercak darah diluar sikluas menstruasi
G9 Benjolan di perut
G10 Muncul gangguan buang air besar dan buang air kecil
G11 Nyeri panggul
G12 Siklus menstruasi lebih pendek dari 21 hari
G13 Tidak mengalami menstruasi pada saat premenopause
G14 Adanya perdarahan pasca menopause
G15 Mudah memar/lebam tanpa alasan yang jelas
G16 Sering mimisan
G17 Mengalami perdarahan dari luka kecil
G18 Muncul gejala fisik seperti tumbuhnya rambut yang lebat
di area wajah dan tubuh, muncul jerawat yang lebih banyak
dari biasanya serta mengalami kebotakan
G19 Area di daerah lipatan seperti di lipatan leher, bagian
bawah payudara dan selangkangan
G20 Menstruasi tidak teratur atau tidak mengalami menstruasi
dalam waktu yang cukup lama
G21 Vagina kering
G22 Mengalami keringat pada malam hari
G23 Lebih mudah marah
G24 Hasrat seksual menurun
G25 Sulit berkonsentrasi
G26 Mual
G27 Muntah
G28 Keluar gumpalan darah yang lebih besar dari ¼ ukuran
pembalut
G29 Kelelahan
G30 Sesak nafas
G31 Siklus haid lebih dari 35 hari
G32 Haid kurang dari 9 kali dalam setahun
G33 Darah haid lebih sedikit dari biasanya
G34 Perubahan suasana hati (mood) yang cepat
G35 Merasa putus asa dan tertekan
G36 Kehilangan minat untuk melakukan aktivitas sehari-hari
G37 Merasa cemas yang berlebihan
G38 Nafsu makan yang berlebihan
G39 Sakit kepala
G40 Insomnia
G41 Nyeri pada payudara
G42 Nyeri sendi dan otot
G43 Perut kembung
G44 Berat badan bertambah
G45 Keluarnya cairan dari putting
G46 Adanya perubahan atau gangguan penglihatan
Tabel 1. Daftar Penyakit

1. Tabel daftar penyakit yang menyebabkan gangguan menstruasi

Kode Penyakit
P1 Polyp
P2 Adenomyosis
P3 Leimyoma
P4 Malignancy and hiperlasia
P5 Coagulopathy
P6 Ovulatory Disfunction
P7 Endometrial

2. Tabel daftar gangguan menstruasi


P8 Amonorea
P9 Dismenorea
P10 Menorrahagia
P11 Oligonomorea
P12 Premenstrual Dysphoric Disorder
1. Polyp (P1)

G1 Adanya perdarahan atau bercak darah pada periode


menstruasi
G2 Perdarahan setelah berhubungan seksual
G3 Keram perut
G4 Mengalami perdarahan atau bercak setelah menopause
- Cara Pengobatan : Segera konsultasi dengan dokter apakah diperlukan
operasi pengangkatan polip
- Cara Pencegahan : Tidak ada cara untuk melakukan pencegahan terjadinya
polip endometrium. Namun, bagi wanita yang sudah pernah berhubungan
seksual, sangat dianjurkan untuk melakukan pengecekan ginekologi secara
rutin,
2. Adenomyosis (P2)

G3 Keram perut
G5 Durasi menstruasi yang tidak normal dan berkepanjangan
G6 Adanya pembekuan darah selama mens
G7 Nyeri saat berhubungan seksual
G8 Muncul bercak darah diluar sikluas menstruasi
G9 Benjolan di perut
- Cara Pengobatan :
Segera konsultasi dengan dokter apakah diperlukan:
1. Pemberian obat pereda nyeri oleh dokter
2. Terapi hormon
3. Ablasi endometrium
4. High intensity focused ultrasound (HIFU) atau penghancur jaringan
endometrium dengan menggunakan alat ultrasound khusus.
5. Adenomiektomi
Adenomiektomi bertujuan untuk pengangkatan jaringan adenomyosis
melalui operasi
6. Embolisasi pembuluh darah arteri rahim
Penghambatan darah yang mengalir ke area adenomyosis
7. Histerektomi
Pengangkatan rahim

- Cara Pencegahan
1. Menerapkan pola makan sehat, bergizi lengkap, dan seimbang
2. Menjaga berat badan agar ideal
3. Menurunkan berat badan bila mengalami obesitas
4. Menjalani pemeriksaan kesehatan dan kandungan secara rutin

3. Leimyoma

G1 Adanya perdarahan atau bercak darah pada periode


menstruasi
G3 Keram perut
G7 Nyeri saat berhubungan seksual
G8 Muncul bercak darah diluar sikluas menstruasi
G9 Benjolan di perut
G10 Muncul gangguan buang air besar dan buang air kecil
G11 Nyeri panggul
- Cara Pengobatan

1. Pemberian anti-nyeri berupa parasetamol.

2. Ultrasonografi merupakan metode pemeriksaan untuk mengetahui


penyebab keluhan yang dialami pasien. Selain untuk keperluan
diagnosis, pemeriksaan ini juga bisa dilakukan untuk memantau
perkembangan janin dan skrining rutin untuk mendeteksi penyakit
tertentu secara dini.
3. Histeroskopi adalah tindakan untuk diagnosis di mana histeroskop akan
digunakan untuk membuat visualisasi lapisan dinding rahim, di mana
histeroskop akan dimasukkan ke dalam vagina.
4. Magnetic Resonance Imaging atau MRI adalah pemeriksaan medis
menggunakan teknologi magnet serta gelombang radio untuk
mengidentifikasi kondisi tubuh. MRI adalah seperti sejenis scanner
yang mampu melihat hingga ke bagian organ dalam.
- Cara Pencegahan
1. Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara rutin dan teratur.
2. Menggunakan alat kontrasepsi hormonal di bawah pengawasan dokter.
3. Menghindari kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.
4. Menjaga berat badan tetap ideal.
5. Menjalani pola makan sehat yang tinggi serat dari sayur dan buah, serta
menghindari pola makan yang tinggi lemak dan tinggi gula.
4. Malignancy and Hiperlasia

G1 Adanya perdarahan atau bercak darah pada periode


menstruasi
G12 Siklus menstruasi lebih pendek dari 21 hari
G13 Tidak mengalami menstruasi pada saat premenopause
G14 Adanya perdarahan pasca menopause
- Cara Pengobatan
Segera konsultasi dengan dokter apakah diperlukan
1. Terapi hormonal progestin, danazol dan GnRH agonis
2. Pembedahan histerektomi.
- Cara Pencegahan
1. Jika setelah mengalami menopause mengonsumsi estrogen maka perlu
juga mengonsumsi progestin atau progesteron.
2. Jika menstruasi tidak teratur, penggunaan pil KB direkomendasikan.
3. Menurunkan berat badan agar tidak obesitas dan terhindar dari
Malignancy and Hiperlasia
5. Coagulopathy

G1 Adanya perdarahan atau bercak darah pada periode


menstruasi
G15 Mudah memar/lebam tanpa alasan yang jelas
G16 Sering mimisan
G17 Mengalami perdarahan dari luka kecil
- Cara Pengobatan
Terapi asam traneksamat, progestin, kombinasi pil estrogen-progestin dan
LNG-1U5
- Cara Pencegahan
1. Jaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum air putih yang cukup.
2. Hindari mengonsumsi aspirin karena bisa memperparah perdarahan.
3. Makan-makanan sehat yang kaya akan zat besi.
4. Berolahragalah secara rutin
6. Ovalutory Disfunciton

G18 Muncul gejala fisik seperti tumbuhnya rambut yang lebat


di area wajah dan tubuh, muncul jerawat yang lebih banyak
dari biasanya serta mengalami kebotakan
G19 Area di daerah lipatan seperti di lipatan leher, bagian
bawah payudara dan selangkangan
G20 Menstruasi tidak teratur atau tidak mengalami menstruasi
dalam waktu yang cukup lama
G21 Vagina kering
G22 Mengalami keringat pada malam hari
G23 Lebih mudah marah
G24 Hasrat seksual menurun
G25 Sulit berkonsentrasi
- Cara Pengobatan :
1. Pemeriksaan serial tes darah untuk mengecek kadar hormon
2. USG
- Cara Pencegahan :
1. Perbaikan gaya hidup dengan istirahat cukup
2. Makan makanan yang bergizi
3. Rajin berolahraga
4. Menjaga berat badan ideal
7. Endometrial

G1 Adanya perdarahan atau bercak darah pada periode


menstruasi
G3 Keram perut
G10 Muncul gangguan buang air besar dan buang air kecil
G11 Nyeri panggul
- Cara Pengobatan
1. Pengobatan endometrial adalah dengan pemberian obat untuk
meredakan nyeri
2. Terapi hormon untuk menghambat pertumbuhan jaringan
3. Operasi untuk mengatasi endometrial yang tidak membaik dengan
metode pengobatan lain.
- Cara Pencegahan
1. Berolahraga secara rutin
2. Menjaga berat badan tetap ideal
3. Mengurangi konsumsi minuman berkafein atau beralkohol.
8. Amonorea

G11 Nyeri panggul


G18 Muncul gejala fisik seperti tumbuhnya rambut yang lebat
di area wajah dan tubuh, muncul jerawat yang lebih banyak
dari biasanya serta mengalami kebotakan
G21 Vagina kering
G39 Sakit kepala
G45 Keluarnya cairan dari puting
G46 Adanya perubahan atau gangguan penglihatan
- Cara Pengobatan
1. Operasi, terapi hormon atau keduanya dilakukan apabila amenorrhea
disebabkan oleh cacat bawaan lahir yang mengakibatkan kelainan
anatomi.
2. Pemberian obat, seperti medroksiprogesteron pada wanita dengan adult
onset hiperplasia adrenal, hipotiroidisme, dan kegagalan ovarium dini.
3. Penurunan berat badan dengan diet, olahraga, serta pemberian
metformin, dapat dilakukan pada wanita dengan sindrom ovarium
polikistik (SOPK).
4. Konsultasi dengan dokter spesialis genetik, pada wanita yang
mengalami kondisi tidak haid yang diakibatkan karena faktor keturunan.
- Cara Pencegahan
1. Perubahan pola hidup sehat.
2. Cukup beristirahat.
3. Hindari berolahraga atau beraktivitas berlebihan.
4. Jaga pola makan yang sehat dengan tidak menahan nafsu makan.
5. Hindari stres yang berkepanjangan.
6. Catat dan perhatikan siklus menstruasi dengan saksam
9. Dismenore

G3 Keram perut
G7 Nyeri saat berhubungan seksual
G26 Mual
G27 Muntah
G39 Sakit kepala
- Cara Pengobatan
1. Pemberian obat anti-nyeri golongan OAINS (obat anti inflamasi non-
steroid). Contohnya, diklofenak, ibuprofen, ketoprofen, asam
mefenamat, dan lain-lain.
2. Terapi hormonal, misalnya dengan kontrasepsi hormonal (contoh, pil
KB).
- Cara Pencegahan
Perlu berolahraga secara teratur untuk mengurangi nyeri menstruasi. Untuk
membantu mencegah kram,
10. Menorrhagia

G1 Adanya perdarahan atau bercak darah pada periode


menstruasi
G3 Keram perut
G11 Nyeri panggul
G28 Keluar gumpalan darah yang lebih besar dari ¼ ukuran
pembalut
G29 Kelelahan
G30 Sesak nafas
- Cara Pengobatan
1. Pemberian obat-obatan oleh dokter kandungan
2. Operasi
Prosedur operasi dapat direkomendasikan oleh dokter jika menorrhagia
tidak bisa ditangani dengan pemberian obat-obatan.
- Cara Pencegahan
Menorrhagia dapat disebabkan oleh beragam kondisi sehingga sulit
dicegah. Cara terbaik yang dapat dilakukan adalah menjalani pemeriksaan
ke dokter secara rutin jika terdapat faktor yang meningkatkan risiko terkena
menorrhagia.
11. Oligonomorea

G31 Siklus haid lebih dari 35 hari


G32 Haid kurang dari 9 kali dalam setahun
G33 Darah haid lebih sedikit dari biasanya
- Cara Pengobatan
1. Pengobatan oligomenorea tergantung pada penyebab yang mendasarinya
dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Jika oligomenorea
terjadi akibat pola hidup tidak sehat, dokter akan menganjurkan pasien
untuk melakukan perubahan pola hidup, seperti:
• Berolahraga rutin
• Menjaga berat badan ideal
• Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang
• Mengelola stress
• Beristirahat dan tidur dengan cukup
• Berhenti merokok
2. Terapi hormon
Selain menjalani pola hidup sehat, seorang yang terdiagnosa memiliki
penyakit Oligonomorea akan dianjurkan untuk menjalani terapi hormon.
Terapi hormon bertujuan untuk mengatur siklus menstruasi pasien agar
lebih teratur.
- Cara Pencegahan
1. Membatasi makanan tinggi gula untuk menurunkan dan mencegah
peningkatan kadar gula darah
2. Menjaga berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan yang sehat
dan bergizi seimbang, serta rutin berolahraga
3. Mengelola stres dengan baik, misalnya dengan meditasi atau yoga
4. Beristirahat dan tidur yang cukup
5. Tidak merokok
6. Berkonsultasi ke dokter segera jika mengalami gangguan siklus
menstruasi
12. Premenstrual Dysphoric Disoser

G3 Keram perut
G23 Lebih mudah marah
G25 Sulit berkonsentrasi
G29 Kelelahan
G34 Perubahan suasana hati (mood) yang cepat
G35 Merasa putus asa dan tertekan
G36 Kehilangan minat untuk melakukan aktivitas sehari-hari
G37 Merasa cemas yang berlebihan
G38 Nafsu makan yang berlebihan
G39 Sakit kepala
G40 Insomnia
G41 Nyeri pada payudara
G42 Nyeri sendi dan otot
G43 Perut kembung
G44 Berat badan bertambah
- Cara Pengobatan
1. Pemberian obat antidepresan, seperti fluoxetine atau sertraline, untuk
meredakan gejala terkait emosi atau perubahan suasana hati
2. Pil KB, untuk menghentikan proses ovulasi agar kadar hormon tidak
naik-turun sehingga gejala PMDD dapat mereda
3. Pemberian obat pereda nyeri, seperti ibuprofen dan naproxen, untuk
meredakan keluhan fisik, seperti kram perut, nyeri otot, dan
pembengkakan payudara
4. Pemberian suplemen, seperti kalsium, vitamin B6, serta magnesium,
untuk membantu meredakan gejala PMDD

- Cara Pencegahan
1. Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang
2. Meningkatkan asupan buah-buahan, sayuran, dan karbohidrat kompleks
3. Mengurangi asupan makanan cepat saji, serta makanan tinggi gula atau
tinggi garam
4. Mengurangi konsumsi minuman berkafein
5. Beristirahat dan tidur yang cukup
6. Mengelola stres dan melakukan teknik relaksasi
7. Berolahraga rutin, terutama olahraga peregangan seperti yoga

Anda mungkin juga menyukai