Disusun Oleh :
Tahun 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul Organisasi Bisnis
Syariah ini dengan lancar.
Makalah ini membahas tentang Organisasi Bisnis Syariah, yaitu merupakan Organisasi
Bisnis perusahaan adalah suatu lembaga /organisasi/institusi yang didirikan sesuai aturan hukum
yang berlaku dan adanya orang-orang yang usahanya dikoordinasikakan, terdiri dari subsistem
yang saling berhubungan, bekerja bersama-sama sesuai dengan peran dan wewenangnya dalam
mencapai tujuan. Organisasi Bisnis Syariah adalah keseluruhan koordinasi antar subsistem yang
saling berhubungan dalam rangka mencapai tujuan usaha yang didasari aturan syariah.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan wawasan baru dan sudut pandang yang
berbeda mengenai Organisasi Bisnis Syariah, sehingga pembaca dapat memahami konsep
Organisasi Bisnis Syariah dengan lebih baik. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian makalah
ini termasuk dosen pengampu mata kuliah Management Syariah. Penulis berharap makalah ini
dapat memberikan manfaat dan menjadi referensi yang berguna bagi pembaca yang ingin
mempelajari lebih lanjut tentang Organisasi Bisnis Syariah.
Penulis memohon maaf jika terdapat kekurangan dalam makalah ini. Selain itu penulis
juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca khususnya dosen pengampu
untuk perbaikan dan pengembangan makalah ini untuk kedepannya.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
Kesimpulan.............................................................................................................13
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam aliran organisasi ini, perusahaan, bahkan negara dianggap faktor moral
yang harus bertanggung jawab moral secara entitas. Maksudnya,perusahaan dianggap
seperti orang, manusia, atau sebagai penduduk yang baik sebagai Agama yang
komprehensif, Islam tentu memiliki pandangan terhadap keberadaan entitas organisasi
Bisnis ini sejatinya adalah sebuah organisasi bisnis yang memiliki tujuan moral yang
baik sebagai landasannya. Sebab hanya pandangan inilah yang dianggap sesuai dengan
perspektif Islam.
iv
1.2 Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang di atas, Penulis merumuskan setidaknya terdapat masalah
yang perlu dikaji, yaitu:
3. Seperti apa bentuk organisasi bisnis yang sudah ada saat ini?
1.3 Tujuan
v
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Islam bisnis dapat dipahami sebagai serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai
bentuknya yang tidak dibatasi jumlah (kuantitas) kepemilikan hartanya (barang/jasa) termasuk
profitnya, namun dibatasi dalam cara perolehan dan pendayagunaan hartanya (ada aturan halal
dan haram).
Dari paparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan organisasi
bisnis Islam adalah keseluruhan koordinasi antar subsistem yang saling berhubungan dalam
rangka mencapai tujuan usaha yang didasari aturan syari'ah.
vi
B. Urgensi Organisasi Dalam Islam
Organisasi merupakan hal yang terpenting dalam Islam. Sejumlah institusi dasar dalam
Islam seperti ibadah shalat lima waktu dan pelaksanaan haji tidak dapat diselenggarakan tanpa
adanya pemimpin (Imam). Bahkan, dalam Islam mengatakan tidak satupun yang dapat
dikerjakan secara kolektif tanpa pemimpin.
Dalam berkenaan urgensi organisasi bisnis dalam islam, Afzalul Rahman mengatakan.
Dalam perindustrian modern, organisasi memainkan peranan yang sangat penting dan dianggap
sebagai faktor produksi yang sangat penting. Bahwasannya yang menggunakan faktor-faktor
produksi yang lain seperti, tanah, buruh, dan modal, dalam kadar yang bentuk dan faktor tersebut
bekerja dengan cara yang sebaik mungkin agar memberikan hasil yang maksimum dengan biaya
yang minimum. seorang usahawan diibaratkan sebagai kapten sebuah kapal yang berperan dalam
mengemudikan kapal (industri) dengan selamat ke pelabuhan (untuk kesejahteraan ekonomi).
Dari penjelasan tersebut dapat dipahami secara tegas bahwa organisasi dalam islam
sangat dibutuhkan perannya. Urgensi ini berkaitan erat dengan tujuan dari bisnis perspektif
syariah yang intinya adalah demi kemaslahatan masyarakat.
Di Indonesia bentuk-bentuk organisasi bisnis yang sudah berkembang sejak zaman Belanda, di
antaranya:
1. Perusahaan Dagang
2. Persekutuan Perdata
vii
Bentuk-bentuk organisasi bisnis yang sudah ada sejak lama di Indonesia ini diklasifikasikan
menjadi dua bagian, yakni :
a. Firma, suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama
bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya. Contoh
Firma (Fa) biasanya advokat (pengacara, penasihat hukum, konsultan hukum), konsultan bisnis,
dan akuntan publik.
Veithzal Rifai, membagi organisasi bisnis dalam ekonomi Islam menjadi dua tipe, yaitu:
1. Pemilik Tunggal
Bentuk organisasi bisnis paling sederhana dan selalu ada hampir dalam non
spesialis ekonomi merupakan jalan paling lama untuk memimpin bisnis. Bentuk lain dari
organisasi bisnis dibangun kemudian dengan kebutuhan- kebutuhan dan kompleksitas
dari ekonomi dan kehidupan sosial. Ekonomi Islam mengizinkan perusahaan dijalankan
sendiri dan tidak mengikat mereka dalam jalur lain kecuali bisnis tersebut dijalankan
melebihi organisasi syari'ah.
viii
2. Kerja Sama
Hubungan antara dua atau lebih orang dalam mendistribusikan keuntungan dan
kerugian sebuah bisnis berjalan dengan seluruh atau salah satu dari mereka
menanggungnya. Bentuknya terdiri dari:
a. Mudharabah
Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau bejalan. Pengertian
memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya
dalam menjalankan usaha.
Konsep mudharabah berarti seseorang atau satu pihak menyediakan modal dan
yang lain menawarkan tenaga kerja, dan keduanya akan membagi keuntungan.
Keuntungan dibagikan berdasarkan syarat-syarat perjanjian yang dibuat di antara kedua
belah pihak.
ix
b. Musyarakah (Syirkah)
Musyarakah secara bahasa diambil dari bahasa Arab yang berarti mencampur.
Dalam hal ini mencampur satu modal dengan modal yang lain sehingga tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Kata syirkah dalam bahasa Arab berasal dari kata syarika (fi'il
madhi), yashruku (fi'i mudhari') syarikan/syirkatan/syarikatan (masdar/kata dasar);
artinya menjadi sekutu atau syarikat (kamus al Munawar) Menurut erti asli bahasa Arab,
syirkah berarti mencampurkan dua bagian atau lebih sehingga tidak boleh dibedakan lagi
satu bagian dengan bagian lainnya, (An-Nabhani). Dengan demikian Al-Musyarakah
adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana
masing-masing pihak memberi kontribusi dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan
bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
b. Syirkah al-'Uqud (sesuai kontrak), yang terdiri dari empat model, yaitu
Mufawadhah, Inan (An'am), Abdan (Sanai), dan Wujuh.
x
Kerjasama jenis ini secara singkat dapat dijelaskan, yaitu:
2) Syirkah An'am, kedua pihak yang bekerjasama tidak memiliki andil yang sama
baik dari segi modal maupun dalam pembagian keuntungan. Pihak yang memiliki andil
dalam modal yang lebih besar akan memperoleh keuntungan yang lebih besar pula.
3) Syirkah Sanai (Syirkah Abdan), apabila para ahli, teknisi, dan pekerja-pekerja
sama memproduksi suatu komoditi atau beberapa komoditi.
4) Syirkah Wujuh, apabila suatu pihak tidak mempunyai keahlian maupun modal
yang akan diikutsertakan dalam suatu usaha, maka mereka boleh ikut dalam usaha itu
berdasarkan kredit dan berhak menerima keuntungan.
c. Perusahaan.
Merupakan salah satu bentuk dari organisasi bisnis dalam Islam, dengan badan
hukum yang terpisah, tidak terlihat secara langsung dalam diskusi fiqh. Perkiraan
terdekat untuk badan hukum perusahaan adalah baitul maal, properti masjid,
kepercayaan, dan kerjasama mufawadhah. Perusahaan sangat penting dalam organisasi
bisnis Islam. Ia menyediakan keamanan dan keuntungan yang tidak bisa didapat dari
bentuk organisasi bisnis lainnya.
xi
lurus yang menunjukkan garis perintah kalau dilihat dari atas, dan garis pertanggung
jawaban kalau dilihat dari bawah. Bagan suatu organisasi paling tidak menggambarkan
aspek-aspek penting dari suatu struktur organisasi bisnis, yang secara ringkas dapat
dijelaskan sebagai berikut:
c. Tergambar adanya tipe pekerjaan yang dilaksanakan, juga tabel dan deskripsi
pada tiap kotak menunjukan pekerjaan organisasional yang menjadi tanggung jawab yang
berbeda satu dengan yang lain.
xii
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
xiii
b) Syirkah al-'Ugud (sesuai kontrak), yang terdiri dari empat model. yaitu
Mufawadhah, Inan (An'am). Abdan (Sanai), dan Wujuh
xiv