Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MODEL KEPERAWATAN GERONTIK

MATA KULIAH KEPERAWATAN GERONTIK

Disusun Oleh Kelompok 3 :

Fitria Intan Sonia (2120003)


Trias Larasati Puspaningrum (2120004)
Resha Azza Shoftarahmansyah (2120006)
Nur Malasari (2120016)
Dwi Emma Trisnawati (2120019)
Mawar Dwi Arifin (2120029)
Ikhtifah Tri Oktaviani (2120031)
I Putu Risky Eka Saputra (2120033)
Titus Perdana Putra (2120036)
Yohanes Maria Vianney Arya Satria P (2120042)
Reynaldi Nur Ridwan (2120043)

Dosen PJMK : Hidayatus S,S.Kep.,Ns.,M.Kep.

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN 2023-2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Model Keperawatan Gerontik dengan tepat
waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Keperawatan Gerontik Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang model-model keperawatan gerontik
bagi para pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Keperawatan Keluarga karena dengan
diberikan tugas ini kami jadi bertambah wawasannya mengenai Konsep Keperawatan
Gerontik . Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

SURABAYA, 29 MARET 2023

PENYUSUN

2
DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 4


1.2 Rumusan Masalah5
1.3 Tujuan 5

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keperawatan Gerontik..................................................................................................................


2.2 Model Konseptual Adaptasi Menurut Calista Roy.........................................................................................

2.3 Model Konseptual Keperawatan Gerontik Budaya Menurut Leininger.........................................................

2.4 Model Konseptual Keperawatan Gerontik Self Care Menurut Orem.............................................................

2.5 Model Konseptual Perilaku menurut Jhonson................................................................................................

2.6 Model Konseptual Keperawatan Gerontik Menurut Handerson....................................................................

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................................

3.2 Saran..............................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Model konseptual dan teori merupakan aktivitas berfikir yang tinggi, mengacu pada ide-
ide global mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan
disiplin yang spesifik. Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak
yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori
keperawatan itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang
didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti langsung.

Keperawatan Gerontik adalah Keperawatan yang berkeahlian khusus merawat lansia


diberi nama untuk pertama kalinya sebagai keperawatan geriatric (Ebersole et al, 2005).
Namun, pada tahun 1976, nama tersebut diganti dengan gerontological. Gerontologi berasal
dari kata geros yang berarti lanjut usia dan logos berarti ilmu. Gerontologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang lanjut usia dengan masalah-masalah yang terjadi pada lansia yang
meliputi aspek biologis, sosiologis, psikologis, dan ekonomi. Gerontologi merupakan
pendekatan ilmiah (scientific approach) terhadap berbagai aspek dalam proses penuaan
(Tamher&Noorkasiani, 2009). Menurut Miller (2004), gerontologi merupakan cabang ilmu
yg mempelajari proses manuan dan masalah yg mungkin terjadi pada lansia. Geriatrik adalah
salah satu cabang dari gerontologi dan medis yang mempelajari khusus aspek kesehatan dari
usia lanjut, baik yang ditinjau dari segi promotof, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang
mencakup kesehatan badan, jiwa, dan sosial, serta penyakit cacat (Tamher&Noorkasiani,
2009).

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan keperawatan Gerontik?


2. Apa saja model konseptual keperawatan Gerontik adaptasi menurut Calista Roy?
3. Apa saja model keperawatan Gerontik budaya menurut Leininger?
4. Apa saja model konseptual self care menurut orem?
5. Bagaimana model konseptual perilaku menurut Jhonson?
6. Bagaimana model konseptual keperawatan menurut Handerson?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari keperawatan Gerontik
2. Untuk mengetahui model konseptual Keperawatan Gerontik menurut para ahli

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keperawatan Gerontik

Gerontik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan lanjut usia dengan segala
permasalahannya, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Menurut para ahli, istilah yang
paling menggambarkan keperawatan pada lansai adalah gerontological nursing karena lebih
menekankan kepeada kesehatan ketimbang penyakit. Menurut Kozier (1987), keperawatan
gerontik adalah praktek perawatan yang berkaitan dengan penyakit pada proses menua.
Menurut Lueckerotte (2000) keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari tentang
perawatan pada lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan dan status fungsional,
perencanaan, implementasi serta evaluasi.

Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang lanjut usia dengan masalah-masalah
yang terjadi pada lansia yang meliputi aspek biologis, sosiologis, psikologis, dan ekonomi.
Gerontologi merupakan pendekatan ilmiah (scientific approach) terhadap berbagai aspek
dalam proses penuaan (Tamher&Noorkasiani, 2009). Menurut Miller (2004), gerontologi
merupakan cabang ilmu yg mempelajari proses manuan dan masalah yg mungkin terjadi pada
lansia. Geriatrik adalah salah satu cabang dari gerontologi dan medis yang mempelajari
khusus aspek kesehatan dari usia lanjut, baik yang ditinjau dari segi promotof, preventif,
kuratif, maupun rehabilitatif yang mencakup kesehatan badan, jiwa, dan sosial, serta penyakit
cacat (Tamher& Noorkasiani, 2009).

2.2 Model Konseptual Adaptasi Menurut Calista Roy

Model Konseptual adaptasi Roy merupakan salah satu teori keperawatan yang berfokus
pada kemampuan adaptasi klien terhadap stressor yang dihadapinya. Dalam penerapannya
Roy menegaskan bahwa individu adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan utuh
yang memiliki mekanisme koping untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Roy
mendefinisikan lingkungan sebagai semua yang ada di sekeliling kita dan berpengaruh pada
perkembangan manusia. Sehat adalah suatu keadaan atau proses dalam menjaga integritas
diri, respon yang menyebabkan penurunan integritas tubuh menimbulkan adanya suatu

6
kebutuhan dan menyebabkan individu berespon terhadap kebutuhan tersebut melalui upaya
atau perilaku tertentu Menurutnya peran perawat adalah membantu pasien beradaptasi
terhadap perubahan yang ada.

Keperawatan Menurut Roy di definisikan sebagai disiplin ilmu dan praktek.


Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan, dan menghubungkan
proses yang berpengaruh terhadap kesehatan. Keperawatan menggunakan pendekatan
pengetahuan untuk menyediakan pelayanan bagi orang-orang Keperawatan meningkatkan
adaptasi individu untuk meningkatkan kesehatan, jadi model adaptasi keperawatan
menggambarkan lebih khusus perkembangan ilmu keperawatan dan praktek keperawatan.
Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari tujuan perawat dan aktifitas perawat. Tujuan
keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungannya, peningkatan
adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
interdependensi. Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus fokal berada dalam wilayah
dengan tingkatan adaptasi manusia. Adaptasi membebaskan energi dari upaya koping yang
tidak efektif dan memungkinkan individu untuk merespon stimulus yang lain, kondisi seperti
ini dapat meningkatkan penyembuhan dan kesehatan.

System adaptasi memiliki 4 model adaptasi yang akan berdampak terhadap respon adaptasi
diantaanya sebagai berikut:

1. fungsi fisiologis sistem adaptasi fisiologis diantaranya adalah: oksigenisasi, nutrisi,


eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas kulit indera, cairan dan elektrolit, fungsi
neurologis dan endokrin.
2. Konsep diri adalah bagaimana seseorang mengenal pola-pola interaksi social dalam
berhubungan dengan orang lain.
3. Fungsi peran adalah Proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana peran
seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi seseorang dalam berhubungan dengan
orang lain.
4. Interdependen adalah Kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang kasih
sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada tingkat
individu maupun kelompok.

7
2.3 Model Konseptual Keperawatan Gerontik Budaya Menurut Leininger

Model konseptual Leininger sering disebut sebagai Trancultural Nursing Theory atau
teori perawatan transkultural. Pemahaman yang benar pada diri perawat mengenai budaya
klien, baik individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat, dapat mencegah terjadinya
culture shock atau culture imposition. Culture shock terjadi saat pihak luar (perawat)
mencoba mempelajari atau beradaptasi secara efektif dengan kelompok budaya tertentu
(klien). Klien akan merasakan perasaan tidak nyaman, gelisah dan disorientasi karena
perbedaan nilai budaya, keyakinan, dan kebiasaan. Sedangkan culture imposition adalah
kecenderungan tenaga kesehatan (perawat), baik secara diam-diam maupun terang-terangan,
memaksakan nilai-nilai budaya. keyakinan, dan kebiasaan/perilaku yang dimilikinya kepada
individu, keluarga, atau kelompok dari budaya lain karena mereka meyakini bahwa
budayanya lebih tinggi daripada budaya kelompok lain.

Teori trascultural nursing dipandang sebagai pengetahuan tentang individu, keluarga,


kelompok, komunitas, dan institusi dalam sistem perawatan kesehatan yang beragam. Fokus
utama teori Leininger adalah asuhan keperawatan sesuai dan memiliki manfaat bagi orang
tanpa melihat latar belakang budaya yang berbeda atau serupa. Teori Leininger melibatkan
pengetahuan dan pemahaman budaya yang berbeda sehubungan dengan praktik keperawatan.

Transcultural nursing bertujuan memberikan asuhan yang sesuai dengan nilai-nilai budaya,
keyakinan dan praktik. Pengetahuan budaya memainkan peran penting bagi perawat untuk
menangani pasien. Teori ini membantu perawat untuk memahami dan menghormati
keragaman yang sering kali ada dalam perawatan pasien.

2.4 Model Konseptual Keperawatan Gerontik Self Care Menurut Orem

Salah satu model konseptual yang diterapkan oleh perawat adalah teori Self Care Deficit
oleh Dorothea Orem. Fokus utama dari model konseptual ini adalah kemampuan seseorang
untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk
mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya. Teori ini memberikan landasan bagi
perawat pentingnya memandirikan klien sesuai tingkat ketergantungannya bukan
menempatkan klien dalam posisi dependen. Orem menyatakan bahwa self care itu bukan
proses intuisi tetapi merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari.

8
Asuhan keperawatan yang diberikan perawat dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap
orang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu
dalam memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan, dan mencapai kesejahteraan.

Pada tahun 1971 Orem mengembangkan konsep keperawatan "self care" yang dipublikasikan
Nursing: Concepts of Practice. Terdapat tiga bentuk teori kemandirian yang disampaikan
Orem dalam capable of self care (mampu merawat diri sendiri) yakni:

1. Teori Self care deficit

Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan memiliki berbagai keterbatasan-
keterbatasan dalam mencapai taraf kesehatannya.

2. Teori Self Care

Ketika klien tidak mampu melakukan perawatan dirinya sendiri maka deficit
perawatan diri terjadi dan perawat akan membantu klien untuk melakukan tugas
perawatan dirinya

3. Teori nursing system

Perawat menentukan, mendesain, dan menyediakan perawatan yang mengatur


kemampuan individu dan memberikannya secara terapeutik sesuai dengan tiga
tingkatan.

 Wholly Compensatory system: Situasi dimana individu tidak dapat melakukan


tindakan self care.
 Partly compensatory nursing system: Perawat dan klien memiliki peran yang sama
dalam melakukan tindakan self care.
 Supportive educative system: Pada sistem ini orang dapat membentuk atau dapat
belajar membentuk internal atau eksternal self care tetapi tidak dapat
melakukannya tanpa bantuan.

2.5 Model Konseptual Perilaku menurut Jhonson

Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien
beradaptasi terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana stress actual atau potensial dapat
mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuan dari keperawatan adalah menurunkan stress

9
sehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya (Johnson,
1968). Teori Johnson berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada pengelompokan
perilaku berikut :

a. Perilaku mencari keamanan


b. Perilaku mencari perawatan
c. Menguasai diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan standar internalisasi prestasi
d. Mengakomodasi diet dengan cara yang diterima secar sosial dan cultural
e. Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara yang diterima secara sosial dan cultural
f. Perilaku seksual dan identitas peran
g. Perilaku melindungi diri sendiri

Menurut Johnson, perawat mengkaji kebutuhan klien berdasarkan kategori perilaku


diatas, yang disebut subsistem perilaku. Dalam kondisi normal klien berfungsi secara efektif
didalam lingkungannya.Akan tetapi ketika stres mengganggu adaptasi normal, perilaku klien
menjadi tidak dapat diduga dan tidak jelas. Perawat mengidentikasi ketidakmampuan
beradaptasi seperti ini dan memberikan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah dalam
memenuhi kebutuhan tersebut.

2.6 Model Konseptual Keperawatan Gerontik Menurut Handerson

Fokus keperawatan pada teori Henderson adalah klien yang memiliki keterikatan hidup
secara individual selama daur kehidupan, dari fase ketergantungan hingga kemandirian sesuai
dengan usia, keadaan, dan lingkungan. Perawat merupakan penolong utama klien dalam
melaksanakan aktivitas penting guna memelihara dan memulihkan kesehatan klien atau
mencapai kematian yang damai. Bantuan ini diberikan oleh perawat karena kurangnya
pengetahuan kekuatan, atau kemauan klien dalam melaksanakan 14 komponen kebutuhan
dasar. Klien pada kategori partial care mengalami keterbatasan dalam melakukan ADL
sehingga membutuhkan bantuan dari orang lain agar dapat memenuhi kebutuhannya. Perawat
dapat membantu atau mengambil alih beberapa aktivitas yang tidak mampu dilakukan oleh
klien. Beberapa kategori klien dengan yang termasuk partial care yaitu:

a. Klien memerlukan bantuan perawat sebagian:

 Naik turun tempat tidur butuh bantua 1 orang


 Ambulasi dan berjalan butuh bantuan

10
 Makan dan minum disuapin
 Mandi butuh bantuan
 Berpakaian dan berdandan dengan butuh bantuan
 BAK dan BAB butuh bantuan di tempat tidur dan di kamar mandi

b. klien dengan post operasi minor (24 jam) melewati fase akut dari post operasi mayor fase
awal dari penyembuhan, observasi tanda-tanda vital stiap 24 jam dank lien dengan gangguan
emosional ringan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan model-model konsep dalam keperawatan, perawat harus mengembangkan


interaksi antara perawat dan klien untuk membantu individual dalam mengatasi masalah yang
berkaitan dengan kemampuan sehingga dapat membantu memenuhi tekanan atau memenuhi
kebutuhan yang dihasilkan dari suatu kondisi, lingkungan, situasi atau waktu yang bertujuan
untuk melakukan konservasi kegiatan yang ditujukan untuk menggunakan sumber daya yang
dimiliki klien secara optimal.

3.2 Saran

Karena pada masa lansia manusia mulai mengalami penurunan fungsi organ tubuh maka
disarankan para lansia lebih bisa menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan
bergizi serta olahraga ringan secara rutin.

12
DAFTAR PUSTAKA

Potter dan Perry.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses & Praktik.
Jakarta: EGC.

Hlm130,137 Suzanne C.smeltzer dan Brenda G. Bare .2002. Buku Ajar Keperawatan
Medikal-Bedah,Brunner & suddarth. Jakarta : ECG

M. Gaie Rubenfeld dan Barbara K. Scheffer.2010.Berpikir Kritis Untuk perawat, Strategi


berbasis kompetensi. Jakarta : ECG

R. Siti Maryam, S.Kp, Ns. Santu Setiawatti, S.Kep,Ns. Mia Fatma Ekasari, S. Kep, 2018.
Berpikir Kritis dalam Proses Keperawatan. Jakarta : ECG. Hlm

Sumber :

https://id.scribd.com/document/397311803/Teori-Model-Konsep-Keperawatan-Betty-
Neuman

http://fik.old.unipdu.ac.id/download/konseptual-model-konseptual-keperawatan-komunitas-
betty-neumanartikel-4-2015-03-16.doc

http://noviasindi.mahasiswa.unimus.ac.id/wp-content/uploads/sites/256/2016/01/Konsep-
Dasar-Keperawatan-Gerontik_Dinny-
Anggraini_D3Keperawatan_G0A015080.docx#:~:text=Model%20Konseptual
%20Keperawatan%20Neuman,mempengaruhi%20respon%20klien%20terhadap%20stressor

http://noviasindi.mahasiswa.unimus.ac.id/wp-content/uploads/sites/256/2016/01/Konsep-
Dasar-Keperawatan-Gerontik_Dinny-
Anggraini_D3Keperawatan_G0A015080.docx#:~:text=Model%20Konseptual
%20Keperawatan%20Neuman,mempengaruhi%20respon%20klien%20terhadap%20stressor

13

Anda mungkin juga menyukai