Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Susilawati (212113004)
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. kelompok sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam tindakan keperawatan. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................5
C. Tujuan..............................................................................................................................................5
D. Manfaat............................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................................................6
A. Definisi............................................................................................................................................6
B. MODEL KONSEPTUAL ADAPTASI ROY..................................................................................7
C. MODEL KONSEPTUAL HUMAN BEING ROGER...................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................14
PENUTUP.................................................................................................................................................14
1.Kesimpulan.........................................................................................................................................14
2.Saran...................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses penuaan menyebabkan lansia sulit untuk melakukan Activity Daily Life
(ADL) secara mandiri, merasa sendirian, frustasi, depresi dan kehilangan kepercayaan
diri sehingga banyak lansia yang sulit beradaptasi (Prabasari, Juwita, & Maryuti, 2017).
Depresi yang dialami lansia menyebabkan kesulitan untuk beradaptasi, sehingga
membutuhkan suatu metode penyesuaian diri yang menjadikan sesseorang memiliki
kemampuan menerima hal-hal di mana seseorang tidak mempunyai kontrol akan
keadaan suatu perubahan (Prabasari et al, 2017). Kejadian depresi pada lansia di dunia
sekitar 8-15% (Nauli, Yuliatri, & Savita, 2014). Lansia di Indonesia sekitar 74%
memiliki potensi menderita masalah depresi akibat mengkonsumsi obat terus-menerus
selama hidupnya (Nauli et al., 2014).
Perubahan lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
seseorang karena harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya, yang menyediakan
sumber dukungan sosial positif agar lansia merasa bahagia, dan terhindar dari stress dan
depresi (Indriana, Desiningrum, & Kristiana, 2011; Jamil, 2012). Penyesuaian diri yang
baik dapat diukur dari cara mengatasi setiap perubahan yang terjadi dalam hidupnya
(Isnawati & Suhariadi, 2012). Kurangnya kemampuan dalam beradaptasi secara
psikologis terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya, mengakibatkan seringkali
terjadi permasalahan psikososial pada lansia (Parasari & Lestari, 2015).
Model keperawatan di Indonesia sudah semakin berkembang seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan, menyesuaikan dengan kebutuhan pelayanan
kesehatan terhadap pasien. Ilmu keperawatan membentuk suatu susunan yang mengatur
hubungan di antara beberapa teori guna mengembangkan model konseptual dan teori-
teori keperawatan sebagai kerangka kerja pemberian layanan keperawatan secara
komprehensif , pemilih Model konseptual keperawatan Adaptasi Sister Calista Roy dan
Model konseptual Human Being Roger.
Model konseptual keperawatan Adaptasi Sister Calista Roy menjelaskan
individu sebagai sistem adaptif yang berinteraksi dengan lingkungan sebagai stimulus
dan dapat berpengaruh pada kesehatannya (Adinugraha, 2014; Hadidi, 2015; Herawati,
2015). Model adaptasi ini dapat menjadi tolak ukur pada individu yang memiliki
masalah atau kesulitan dalam beradaptasi terutama pada lansia yang umumnya
berpotensi menderita depresi.
Sedangkan Model Roger mengungkapkan bahwa keperawatan banyak
dipengaruhi oleh teori sistem dan teori medan energi. Manusia dilihat sebagai medan
energi, yang melakukan pertukaran energi dengan lingkungannya secara terus-menerus
(hemodinamik), dengan lima karakteristiknya yang merupakan lan dasan dibangunnya
prinsip kesatuan utuh, keterbukaan, kesatuan arah, pola, organisasi dan kemampuan
mempersepsikan perasaan.
Dari latar belakang diataslah yang mendasari pembuatan malakalah yang berjudul
“Model Keperawatan Gerontik Konseptual Adaptasi Roy Dan Konseptual Human
Being Roger” dan untuk memenuhi salah satu tugas di mata kuliah keperawatan
Gerontik dan lebuh menambah pengetahuan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana model keperawatan Gerontik?
2. Bagaimana model konseptual adaptasi Roy?
3. Bagaimana model konseptual Human Being Roger?
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi nilai dalam mata kuliah
keperawatan Gerontik serta menambah wawasan kepada mahasiswa/i STIKES HANG
TUAH TAJUNG PINANG terkait dengan pemahami tentang model keperawatan
Gerontik dengan konseptual adaptasi Roy dan model konseptual Human Being Roger.
1.4 Manfaat
Untuk mengetahui dan memahami apa itu model keperawatan Gerontik serta
model konseptual adaptasi menurut Roy dan model konseptual Human Being Roger
dan menambah wawasan terkait dua teori tersebut dalam keperawatan Gerontik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan
pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang bersifat konprehensif terdiri dari bio-psiko-
sosio-spritual dan kultural yang holistik, ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat
maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (UU RI No.38
tahun 2014).
Proses penuaan menyebabkan lansia sulit untuk melakukan Activity Daily Life
(ADL) secara mandiri, merasa sendirian, frustasi, depresi dan kehilangan kepercayaan
diri sehingga banyak lansia yang sulit beradaptasi (Prabasari, Juwita, & Maryuti, 2017).
Batasan batasan lansia menurut WHO lanjut usia dibagi menjadi empat kriteria, yakni:
a. Usia pertengahan (middle age) adalah usia 45-59 tahun
b. Lanjut usia (erderly) adalah usia 60-74 tahun
c. Lanjut usia tua (old) adalah 75-90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) adalah usia di atas 90 tahun.
Model Adaptasi Suster Calista Roy memandang individu sebagai suatu sistem adaptasi.
Tujuan keperawatan model Roy adalah untuk membantu seseorang beradaptasi terhadap
perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan hubungan interdependensi
selama sehat sakit (Tomey dan Alligood, 2006). Kebutuhan akan asuhan keperawatan
timbul di saat individu tidak dapat beradaptasi terhadap kebutuhan lingkungan internal
dan eksternal. Individu harus mampu beradaptasi terhadap kebutuhan berikut (Potter &
Perry, 2005):
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis dasar
2. Mengembangkan konsep diri positif
3. Menampilkan peran sosial
4. Mencapai keseimbangan antara kemandirian dan keterikatan
Pada intinya Martha E. Rogers memandang perawat sebagai ilmu dan mendukung
adanya penelitian keperawatan. Oleh sebab itu keperawatan mengembangkan
pengetahuan dari ilmu – ilmu dasar dan fisiologi, begitu juga dengan ilmu keperawatan
itu sendiri, ilmu keperawatan bertujuan untuk memberikan inti dari pengetahuan abstrak
untuk mengembangkan penelitian ilmiah dan analisis logis dan kemampuan
menerapkannya dalam praktik keperawatan. Inti pengetahuan ilmiah keperawatan
merupakan hasil penemuan terbaru mengenai keperawatan secara humanistik.
3.2 Saran
Dari uraian materi diatas kita dapat melihat dan memahami tentang keperawatan
gerontik terkait dengan model konseptual adaptasi teori Roy dan Human Being Roger,
selanjutnya mahasiswa dapat menjadikan makalah ini sebagai reverensi terkait tugas
tugas yang berkaitan dengan teori tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Journal of Holistic Nursing and Health Science Volume 3, No. 1, Juni 2020 (Hal. 40-51)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs
Aini, Nur. 2018. Teori Model Keperawatan Berdasarkan Aplikasinya Dalam Keperawatan.
UMM Press: Malang.