Anda di halaman 1dari 2

TRAPESIUM USIA

Usia Produktif/Kerja

Usia sekarang 42 tahun

Peristiwa Positif (Usia 17 tahun) Usia Pensiun

Usia Sekolah

Peristiwa negatif (Usia 12 tahun)

Masuk SD (Usia 7 tahun)

Peristiwa negatif terjadi pada usia 12 tahun ( kelas 5 SD) :

Selisih usia sekarang dengan kejadian peristiwa negatif = 42 tahun – 12 tahun = 30 tahun

Peristiwa positif terjadi pada usia 17 tahun( kelas 1 SMK) :

Selisih usia sekarang dengan kejadian peristiwa positif = 42 tahun – 17 tahun = 25 tahun

Tugas Refleksi I

1. Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan disana?


Saya mengalami peristiwa negatif pada usia 12 tahun, Ketika saya duduk di kelas 5 SD. Saya
benci terhadap pelajaran penjaskes karena pada saat itu saya tidak bisa melakukan service
dalam permainan bola voli, saya dicemooh oleh teman-teman. Guru penjaskes sendiri
mengatakan “ badan aja gede service gak bisa”. Memang saya tidak bisa melakukan service
dengan baik, meskipun sudah berlatih terus-terusan. Setelah peristiwa tersebut saya
menjadi minder.
Peristiwa positif terjadi pada usia 17 tahun , saat itu saya duduk di kelas 1 SMK. Di SMK saya
mengambil jurusan sekretaris dan ada mata pelajaran stenografi. Setiap pelajaran stenografi
saya selalu mendapat apresiasi positif (dipuji) oleh guru steno, karena saya dapat menulis
dan membaca steno dengan benar.
2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di masing-masing acara tersebut?
Kedua peristiwa yang saya alami kejadiannya di sekolah jadi orang yang terlibat ada guru
dan siswa (teman-teman) saya.
3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang?
Dampak emosi peristiwa positif yang saya alami yakni senang dan gembira karena saya
memiliki kemampuan diatas teman-teman saya.
Dampak emosi peristiwa negative yang saya alami yakni sedih, benci, dan muak. Hal tersebut
karena ejekan teman dan ucapan guru yang menyakitkan hati.
4. Mengapa momen yang terjadi pada masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih
dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?
Peristiwa yang terjadi tersebut bisa saja memengaruhi sikap kita sekarang bisa juga tidak.
Hal tersebut karena dalam memori otak kita peristiwa yang lalu tersimpan atau membekas
dalam ingatan. Dari kejadian di sekolah tersebut saya belajar nilai-nilai kehidupan.
5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapezium usia dan roda emosi, terkait
peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?
Sebagai seorang guru saya akan lebih perhatian terhadap anak didik, tidak membeda-
bedakan, tidak mengucapkan kata-kata yang sifatnya membuli, akan selalu memotivasi
siswa, menjadi contoh/teladan baik dalam bersikap maupun bertutur kata.
6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya Yakini sebagai seorang guru, dalam 1 atau 2
kalimat menggunakan kata-kata : “guru”, “murid”, “belajar”, “makna”, “peran”?
Seorang guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
pendidikan. Oleh karena itu murid harus belajar secara merdeka dengan memperhatikan
kodrat alam dan kodrat zaman sehingga menemukan makna kehidupan yang sesungguhnya.

Tugas 2 Nilai dan peran guru penggerak menurut saya

1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan
komunitas sekolah saya?
Nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan
komunitas sekolah adalah semangat yang tinggi untuk bisa melakukan perubahan, memiliki
keinginan untuk terus belajar hal-hal baru, dan suka akan tantangan.
2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan
komunitas sekolah saya?
Peran saya dalam menggerakkan murid yakni memotivasi dan menjadi teladan, Sementara
terhadap rekan guru saya selalu berbagi informasi tentang pembelajaran dan pengetahuan
yang saya dapatkan. Dalam komunitas saya tergabung dalam MGMP baik sekolah maupun
kabupaten, disini saya belajar dan berbagi informasi tentang pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai