Anda di halaman 1dari 3

Makanan Khas Suku Kaili, Palu, Sulawesi Tengah

Bahan-Bahan

• 1 ekor ayam kampung

• 400 ml santan dari 1 butir kelapa

• 200 ml santan cair

• 6 butir bawang merah

• 5 siung bawang putih

• 3 cm jahe

• 2 cm kunyit

• 2 sdt garam

• 20 buah cabe rawit hijau atau sesuai selera


Baju adat suku Kaili Tado
• 4 buah tomat mengkal, potong potong

• 2 batang serai, di memarkan

Cara Masak
• Pertama potong-potong ayam sesuai selera, lau bersihkan. Kemudian bakar atau panggang ayam
hingga setengah matang. Angkat.

• Selanjutnya masukkan santan cair kedalam wajan yang telah disediakan, lalu masukkan juga
ayam bersama bumbu-bumbu yang dihaluskan sampai mendidih.

• Masukkan serai dan tomat sambil di aduk rata. Kecilkan api.

• Kemudian masukkan santan kental, aduk sampai santan mengental dan masakan mendidih.
Angkat dan sajikan.
Pakaian Adat Ulee Balang dari Aceh
Pada mulanya, pakaian adat Ulee Balang hanya dipakai keluarga kerajaan,
tepatnya pada zaman kerajaan Samudera Pasai.
Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di nusantara yang
berkuasa dari abad ke-13 hingga abad ke-16.
Sesuai asal namanya yaitu Ulee Balang yang juga sebutan untuk kepala
pemerintahan di kesultanan Aceh yang memimpin daerah atau wilayah
setingkat kabupaten atau kota.
Pada saat itu orang yang memegang jabatan Ulee Balang bergelar Teuku untuk
pria dan Cut untuk wanita.
Di masa sekarang, siapapun bisa memakai pakaian adat Ulee Balang, bahkan
bukan orang Aceh sekalipun.

Busana Adat Linto Baro untuk Pria


Pakaian adat Ulee Balang untuk pria disebut Linto Baro.
Busana ini terdiri dari 3 bagian, yaitu atas, tengah dan bawah.
Bagian atas adalah penutup kepala atau mahkota yang disebut
meukeutop. Meukeutop berbentuk lonjong ke atas dan
dilengkapi dengan lilitan berbahan dasar kain sutera yang
disebut tengkulok.
Pola lilitannya berbentuk bintang persegi delapan yang
terbuat dari kuningan atau emas.
Untuk bagian tengah berupa meukasah atau baju yang
tertutup pada bagian kerah dan disulam atau dijahit
menggunakan benang emas.
Selain budaya Melayu dan Islam, baju ini juga mendapat
sedikit sentuhan budaya Cina. Baju meukasah biasanya
berwarna hitam, simbol kebesaran menurut masyarakat Aceh.

Busana Adat Daro Baro untuk Wanita


Pakaian adat Ulee Balang untuk kaum wanita disebut Daro Baro. Bentuk
busana berupa baju kurung, yang desainnya dipengaruhi oleh budaya
Melayu, Cina, dan Arab.
Selain modelnya tertutup, bentuk bajunya juga sedikit longgar dengan
maksud untuk menutupi bagian lekuk tubuh.
Bahan untuk membuat baju kurung Daro Baro sama dengan Linto Baro,
yaitu dari tenunan benang sutra, yang motifnya dibuat dari benang emas.
Ketika dikenakan, baju kurung dipadukan dengan sarung songket untuk
bagian bawah.

Filosofi dan Makna


Busana Adat
Tiap warna dan motif pada pakaian
adat Ulee Balang punya makna dan
filosofi khusus lho. Motif tumbuh-
tumbuhan yang menghias busana
memiliki makna kesuburan,
pertumbuhan, atau kebersamaan. Orang yang memakainya diharapkan
mendapatkan rezeki dalam kehidupannya. Selain itu aneka warna pada
penutup kepala pria (meukeutop) punya filosofi tersendiri. Merah
melambangkan kepahlawanan, warna hijau yang mencerminkan agama
Islam, warna kuning yang berarti kesultanan, warna hitam yang berarti
ketegasan, dan warna putih yang melambangkan kesucian.
Lirik dan chord lagu "Ampar Ampar Pisang”, Suku Banjar

Anda mungkin juga menyukai