a. Jelaskan maksudnya
Mahzab hukum adalah pedoman/aliran hukum yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
Macam-macam mazhab
Yaitu suatu aliran yang menelaah hukum dengan bertitik tolak dari keadilan yang mutlak, artinya
bahwa keadilan tidak boleh diganggu . Apabila diganggu akan mendapat reaksi manusia yang akan
berusaha mengembalikan pada keadaan semula, yaitu situasi yang adil menurut pandangan orag
yang berfikiran sehat.
Pengikut mazhab hukum kodrat: Aristoteles, Thomas Aquino, Hugo de Groot ( grotius)
- Terlepas dari kehendak manusia, atau tidak bergantung pada pandangan manusia.
- Berlaku di semua tempat atau berlaku dimana saja tidak mengenal batas tempat.
Hukum kodrat yaitu hukum yang tidak tergantung pada pandangan manusia, tetapi berlaku untuk
semua manusia, kapan saja dan dimanapun dia berada.
Hukum kodrat adalah hukum abadi yang merupakan ratio ke Tuhanan (lex aeterna), yang menguasai
seluruh dunia sebagai dasar/landasan bagi timbulnya segala undang-undang/peraturan hukum, dan
memberikan kekuatan mengikat pada masing-masing peraturan itu.
Menurut Thomas Aquino, Keadilan yang mutlak itu ada pada ratio Tuhan.
Hukum kodrat yaitu hukum yang tidak tergantung pada pandangan manusia, tetapi berlaku untuk
semua manusia, kapan saja dan dimanapun dia berada.
b) Mazhab sejarah
Mazha Sejarah timbul karena adanya reaksi atas mazhab hukum kodrat yang menyatakan bahwa
hukum kodrat itu bersifat rasionalitis dan berlaku bagi semua bangsa, disetiap tempat dan waktu.
Mazhab sejarah mengatakan bahwa tiap-tiap hukum ditentukan secara historis, selalu berubah
menurut waktu dan tempat.
Dugaan-dugaan apa yang akan diputus oleh pengadilan itulah yang disebut hukum, Realisme
Amerika bersifat pragmatis mereka tidak percaya pada bekerjanya hukum menurut ketentuan
hukum di atas kertas. hukum bekerja mengikuti peristiwa kongkret yang muncul.
Tokoh dari teori ini adalah Eugen Ehrlicht dan Roscoe Pound, Ciri mazhab ini adalah :
Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup dalam masyarakat (living
law) ada pemisahan yang tegas antara hukum positif dan hukum yang hidup dalam masyarakat.
pendapat yang berkembang saat itu, yakni hakim tidak boleh menafsirkan undang-undang.
Mendasarkan diri pada kemanfaatan sebagai tujuan hukum, karena kemanfaatan adalah
kebahagiaan. baik buruknya atau adil atau tidak adilnya hukum bergantung apakah hukum
memberikan kebahagiaan atau tidak.
Aliran atau mazhab ini sebenarnya dapat digolongkan ke dalam positivisme hukum, mengapa
dikatakan demikian karena mengingat paham ini sampai pada kesimpulan bahwa tujuan hukum
adalah menciptakan ketertiban masyarakat disamping memberikan kebahagiaan yang sebesar-
besarnya kepada jumlah individu yang terbanyak.
f) Positivisme Hukum.
Aliran positivisme hukum lahir atas reaksi berkembangnya aliran (Mazhab) hukum alam. ciri
positivisme menurut H.L.A. Hart :
“hukum tidak perlu dikaitkan moral, hukum itu sebagaimana adanya (law as is it) bukan hukum
sebagaimana yang seharusnya (Law as ought to be)”
“studi tentang hukum harus dilepaskan dari studi sejarah, sosiologis, moral, dan tujuan sosial, dan
fungsi sosial.
Positivisme atau yang dikenal dengan aliran positivis mempunyai pengaruh yang besar dalam proses
pembentukan dan penegakan hukum di Indonesia. Pada kebanyakan tindakan lembaga legilatif
untuk membuat undang-undang, tindakan Pemerintah (Excecutive) dan aparat dalam menegakkan
hukum, bahkan tindakan hakim dalam memutus perkara selalu menjadikan pemikiran mazhab ini
sebagai acuan. Selain itu, aspek keadilan dalam penegakan hukum dalam sistem hukum nasional
selalu dilihat dari perspektif keadilan hukum.
Lahirnya pemikiran mazhab positivis mempunyai landasan tersendiri sehingga pandangan ini
memiliki ciri khas tersendiri, namun sayangnya pejabat negara yang diberi tugas untuk membentuk
dan melaksanakan hukum kurang memper-hatikan landasan pemikiran mazhab hukum positivis,
akibatnya keadilan hukum selalu menjadi perdebatan dalam masyarakat dan tidak jarang selalu
melahirkan konflik baik vertikal maupun horizontal.
c.