Anda di halaman 1dari 18

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Budaya Lokal

Disusun
Oleh :
Kelompok
6
Anggi
Permata
Sari 1203111046
Debora Ginting 1201110118
Hannah Trifena Siagian 1203111042
Mega Putriliani 22PMM252
Michael Hendro Tua Siahaan 1203111066
Rahel hutagalung 1203111133
Yokebet Pasaribu 1203111125
Mata Kuliah : Pengembangan Pembelajaran IPS SD
Dosen Pengampu : Rahmilawati Ritonga S, Pd. M,Pd.
Kelas : Reguler C PGSD 2020
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

i
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan
perangkat pembelajaran berbasis budaya lokal.” tepat waktu. Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Pembelajaran IPS SD.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Rahmilawati
Ritonga S, Pd. M,Pd. selaku dosen mata kuliah Pengembangan Pembelajaran IPS SD.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini agar kedepannya lebih baik. Penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 25 September 2022

Penyusun,
Kelompok 1

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………. Error!
Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….iii
BAB I PEND……………………………………………………………….Error!
Bookmark not defined.
A. Latar Belakang …………………………………………………….Error!
Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ………………………………………………….Error!
Bookmark not defined.
C. Tujuan ……………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………. Error!
Bookmark not defined.
A. Pengembangan Perangkat Pembeajaran IPS SD Berbasis Budaya lokal
……………………….……………………………………………………. Error!
Bookmark not defined.
B. Jenis jenis perangkat pembelajaran .…………………………………….3
C. Manfaat perangkat pembelajaran ……………………………………….7
D. Pengembangan perangkat pembelajaran ……………………………….8
E. Pengembangan bahan ajar berbasis budaya lokal ………………………………….
……………………………………. Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP ………………………………………………………. Error!
Bookmark not defined.
A. Kesimpulan………………………………………………………. Error!
Bookmark not defined.
B. Saran ……………………………………………………………….Error!
Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… Error!
Bookmark not defined.

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budaya dapat diatikan sebagai keseluruhan sistem berfikir, nilai, norma, dan
keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Keseluruhan sistem itu
adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya dan lingkungan alamnya.
Sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan itu digunakan dalam kehidupan
manusia dan menghasilkan sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, sistem
pengetahuan, teknologi, seni, dan sebagainya. Manusia sebagai makhluk sosial
menjadi penghasil sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan; akan tetapi
juga dalam interaksi dengan sesama manusia dan alam kehidupan, manusia diatur
oleh sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan yang telah dihasilkannya.
Pendidikan merupakan upaya terencana dalam mengembangkan potensi peserta didik,
sehingga mereka memiliki sistem berpikir, nilai, moral, dan keyakinan yang
diwariskan masyarakatnya dan mengembangkan warisan tersebut ke arah yang sesuai
untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang.
Nilai-nilai budaya lokal yang hidup di lingkungan peserta didik selaras
dengan nilai-nilai pendidikan yang relevan dengan kehidupan masa sekarang. Oleh
karena itu, guru sebaiknya dapat mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal tersebut
dalam pembelajarannya. Pembelajaran IPS di sekolah dasar dapat mengintegrasikan
budaya lokal dalam pembelajarannya. Guru yang profesional harus dapat
mempersiapkan perangkat pembelajaran bahasa berbasis budaya lokal yang akan
diselenggarakannya dengan baik. Salah satunya melalui kegiatan merancang atau
merencanakan pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas. Perencanaan yang
dimaksud merupakan penentuan Makalah yang akan disampaikan dengan
serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil perangkat perangkat yang
diinginkan. Oleh karena itu, berbagai persiapan harus direncanakan dengan baik
sehingga tujuan muatan pembelajaran IPS berbasis budaya lokal dapat tercapai
dengan optimal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perangkat pembelajaran?
2. Apa saja jenis-jenis perangkat pembelajaran?
3. Apa saja manfaat perangkat pembelajaran?
4. Bagaimana pengembangan perangkat pembelajaran IPS SD?
5. Bagaimana bahan ajar berbasis budaya lokal?

1
C. Tujuan
1. Memahami yang dimaksud dengan perangkat pembelajaran.
2. Mengetahui apa saja jenis-jenis perangkat pembelajaran.
3. Mengetahui apa saja manfaat perangkat pembelajaran.
4. Mengetahui bagaimana pengembangan perangkat pembelajaran IPS
SD.
5. Mengetahui bagaiman bahan ajar berbasis budaya lokal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengembangan Perangkat Pembeajaran IPS SD Berbasis Budaya lokal


1. Pengertian perangkat pembelajaran
Pembelajaran adalah kegiatan bekerjasama antara pendidik dengan peserta didik dengan
menggunakan potensi yang berasal dari dalam diri peserta didik. Sebelum mengajar (tahap
persiapan), seorang guru diharapkan mempersiapkan bahan yang akan diajarkan,
mempersiapkan alat alat peraga/parktikum yang akan digunakan, mempersiapkan pertanyaan
dan arahan untuk memancing siswa aktif belajar, mempelajari keadaan siswa, mengerti
kelemahan dan kelebihan siswa, serta mempelajari pengetahuan awal siswa, kesemuanya ini
akan terurai pelaksanaannya di dalam perangkat pembelajaran.
Perangkat pembelajaran ialah beberaa alat, media, bahan atau petunjuk yang difungsikan
dalam kegiatan pembelajaran agar tercapai tujuan tertentu sesuai dengan yang diinginkan
(Tambunan et al. 2022). Perangkat pembelajaran merupakan alat perlengkapan yang
dibutuhkan guru saat memberikan pembelajaran (Ilham and Hardiyanti 2020). Perangkat
pembelajaran adalah sekumpulan sumber belajar sebagai alat pendukung yang
memungkinkan siswa dan guru melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran
yang dimaksud berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa
(LKS), buku guru dan buku siswa, dan tes kemampuan belajar (Sitorus 2019).
Jadi dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran adalah alat, media ataupun
sarana penunjang pelaksanaan aktivitas belajar yang dipersiapkan oleh pendidik untuk
membantu memudahkan pendidik dalam hal penyampaian materi pelajaran yang lebih
efektif. sedangkan pengembangan perangkat pembelajaran adalah rangkaian kegiatan atau
proses yang dilaksanakan untuk menghasilkan produk perangkat pembelajaran yang baik.

B. Jenis jenis perangkat pembelajaran.


Adapun urutan atau jenis jenis perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut
A. Silabus
Silabus berasal dari bahasa latin “Syllabus” yang berarti daftar, tulisan, ikhtisar,
ringkasan, isi buku. Silabus merupakan sebuah perencanaan pada satu atau lebih mata
pembelajaran ataupun suatu tema tertentu (Sitorus 2019). Silabus digunakan untuk menyebut
suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar
kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi
yang perlu dipelajari peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
(Susetya 2017).
Silabus adalah pengaturan atau rencana-rencana dalam kegiatan pembelajaran serta
penyusunan nilai secara sistematis dengan mencakup beberapa komponen-komponen yang
saling berhubungan. Komponen ini digunakan untuk mencapai suatu tujuan seperti
pencapaian penguasaan dari kompetensi dasar (KD). Silanus juga memiliki arti sebuah
rancangan belajar yang didalamnya memuat beberapa rencana dari suatu materi ajar menurut
jenjang ataupun kelas tertentu. Selain itu juga memuat tentang hasil dari sebuah seleksi
pengurutan, pengelompokan dan penyajian suatu kurikulum belajar yang sebelumnya telah
dipertimbangkan terkait ciri dan kebutuhannya. Silabus difungsikan untuk menyebutkan
suatu bahan yang digunakan untuk pengembangan kurikulum seperti penjelasan lebih dalam
terkait standar kompetensi dan KD yang ingin dicapai(Tambunan et al. 2022).
3
B. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
RPP merupakan rancangan tiap mata pelajaran yang dibuat oleh pendidik dalam kegiatan
belajar dikelas. Dalam Permendikbud Nomor 32 Tahun 2013 pasal 20 disebutkan
“Perencanaan pembelajaran merupakan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk
setiap muatan pembelajaran”. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 dalam BAB II dijelaskan
bahwa "Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran” (Tambunan et al. 2022).
Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Selanjutnya dalam Permendikbud 65 ini menjelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan
atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih.
Langkah-langkah dalam mengembngkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) antara
lain sebagai berikut:
• Mengisi identitas mata pelajaran: (a) satuan pendidikan (b) mata pelajaran, (C)
kelas/semester. (d) jam pelajaran,
• Mencantumkan alokasi waktu yang diperlukan untuk pertemuan yang ditetapkan
• Menetapkan SK/KD yang ditentukan dalam silabus yang sudah dikembangkan
• Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK/KD dan indikator yang telah
ditentukan dengan memperhatikan ketentuan yaitu : (a) rumusan tujuan pembelajaran
lebih spesifik dari indikator, (b) rumusan tujuan dapat sama dengan rumusan indikator,
karena rumusan indikator sudah spesistik, (C) atau untuk membedakan rumusan tujuan
dengan indikator dapat menggunakan unsur-unsur A, B, C, D dan O (Audience,
Behavior, Condition, Degree, Obyek)
• Menentukan materi ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam
silabus Materi ajar dalam RPP diuraikan secara ringkas padat berdasarkan materi
pokok/pembelajaran dengan tetap memperhatikan tujuan pembelajaran.
• Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan. Dalam menentukan metode
pembelajaran guru harus kembali memperhatikan kompetensi dasar, indikator/tujuan,
bahkan juga memperhatikan rumusan kegiatan pembelajaran yang telah dikembangkan
dalam silabus.
• Mengembangkan langkah langkah kegiatan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal,
inti, dan akhir. Dalam langkah langkah kegiatan pembelajaran ini perlu dikembangkan
secara rinci, dimana setiap langkahnya memuat kegiatan guru, kegiatan siswa, dan alokasi
waktu yang ditentukan dalam setiap langkahnya.
• Memilih dan Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan. Alat/ bahan dan
sumber belajar yang dipilih dan ditentukan merupakan bahan alat/sumber belajar yang

4
benar-benar memuat isi pesan dan memudahkan efektifitas proses pembelajaran dalam
mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam RPP tersebut.
• Menetapkan jenis penilaian dan instrumen penilaian. Dalam bagian ini guru menentukan
jenis penilaian dengan tetap memperhatikan kompetensi dasar dan tujuan yang ditetapkan
Instrumen penilaian, kunci jawaban dan penskorannya dikembangkan dan dilampirkan
dalam RPP.
Penyusunan RPP dalam kurikulum 2013 berpedoman kepada (1) Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, (2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah (3) Permendikbud nomor 81a
tentang Implementasi Kurikulum 2013, dan (4) Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014
tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. RPP merupakan
rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks
pelajaran, dan buku panduan guru.
Komponen RPP dalam Permendikbud Nomor 65 tahun 2013
a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
b. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema,
c. Kelas/semester
d. Materi pokok:
e. Alokasi waktu, ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan
KD yang harus dicapai
f. Tujuan pembelajaran, dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi,
h. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi
i. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
j. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi
pelajaran; sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
atau sumber belajar lain yang relevan;
k. Langkah-langkah pembelajaran
Sistematika RPP 2013 Menurut Permendikbbud 81a tahun 2013.
Sekolah : ....
Matapelajaran : ....
Kelas/Semester : ....
Materi Pokok : .....
Alokasi Waktu : .....
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. .......................... (KD pada kl-1)

5
2. ...........................(KD pada kl-2)
3. ...........................(KD pada Kl-3)
4. ............................(KD pada Kl-4)
Indikator : ...................
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
E. Metode Pembelajaran
F. Media,Alat,dan Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1. Pertemuan Pertama:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (…menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (…menit)
c. Penutup (…menit), dan seterusnya.

H. Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian
2. Bentuk Instrumen Penilaian
3. Pedoman Penskoran
C.Kalender Akademik
Kalender akademik merupakan kegiatan memanajemen waktu dalam kegiatan belajar
mengajar selam satu tahun.Di dalam kalender akademik terdapat manajemen waktu seperti
UAS dan UTS tahun ajaran,hari libur dan juga hari minggu efektif.
D.Program Tahunan
Program tahunan ialah perencanaan dalam menetapkan suatu alokasi waktu satu tahun ajaran
untuk mencapai suatu KD atau SK yang telah ditentukan. Adapun langkah-langkah dalam
pengembangan program tahunan, antara lain:
a. Melihat alokasi waktu pada setiap mata pelajaran dalam seminggu
b. Menganalisis berapa minggu efektif setiap semester terkait apa yang telah ditentukan
dalam alokasi efektif
E. Program Semester
Program semester ini merupakan penjabaran dari suatu program tahunan. Program semester
ini digunakan untuk menjawab kapan atau pada minggu keberapa kegiatan pembelajaran
untuk mencapai suatu KD. Cara mengembangkan program semester antara lain :
a. Menentukan standar kompetensi (SK) dan Kompetensi dasar (KD) yang ingin dicapai
olen pendidik dan peserta didik
b. Melihat program tahunan yang sebelumnya telah disusun dalam penentuan alokasi
waktu setiap standar kompetensi dasar dan standar kompetensi
c. Menentukan bulan dan minggu kegiatan pembelajaran kompetensi dasar itu akan
dilakukan.
F. Rincian Pekan Efektif (RPE)

6
RPE adalah hasil dari analisis dalam menejemen waktu pada tahun ajaran yang di laksanakan.
Dalam pembuatan RPE pendidik akan berpedoman pada kalender akademik yang telah
disusun sebelumnya. Fungsi RPE dalam pembelajaran ini adalah sebagai panduan pendidik
ketika menentukan hari efektif kegiatan belajar.
F.Buku Absen
Buku Absen merupakan buku yang didalamnya memuat nama dari peserta didik yang sedang
kita ajar dalam suatu kelas. Buku absen ini juga difungsikan untuk mengontrol daftar hadir
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
G. Buku Jurnal
Buku jurnal merupakan buku yang didalamnya mencakup beberapa catatan terkait penilaian
perilaku dan sikap peserta didik selama kegiatan belajar sedang berlangsung. Penilaian
perilaku ini meliputi kedisiplinan, kerjasama, tanggungjawab dan lian-lain.
H. Buku Penilaian
Buku penilaian ini difungsikan untuk tempat penyimpanan data data peserta didik terkait dari
hasil evaluasi kegiatan pembelajaran.
I. Bundel Portofolio
Tugas yang telah diselesaikan oleh peserta didik akan dikumpulkan menjadi satu bundel dan
terkadang akan digabung tiap individu atau perkelasnya. Bundel portofolio ini digunakan
pendidik untuk mengetahui dari perkembangan tiap peserta didik terhadap hasil belajarnya.
Melalui bundel portofolio ini, pendidik akan dapat melakukan kegiatan penyimpulan
mengenai keberhasilan peserta didik dalam kegiatan belajar.
J. Bank Soal
Bank soal ini merupakan buku yang didalamnya memuat berbagai soal-soal yang nantinya
akan diberikan kepada peserta didik.
K. Media
Dalam penyajian pelajaran, media merupakan faktor yang menentukan terkait keberhasilan
pembelajaran.Media ini memerlukan inovasi, serta kreativitas pendidik dalam penentuan
media-media yang dibutuhkan mengenai pokok bahasan yang diberikan.

C. Manfaat Perangkat Pembelajaran


Berikut manfaat yang terdapat dalam perangkat pembelajaran, antara lain:
1. Mempermudah Pembelajaran
Perangkat pembelajran ini dapat mempermudah pendidik dalam kegiatan pembelajaran.
Pendidik akan lebih mudah dalam proses penyampaian materi, tanpa banyak mengingat dan
berpikir.
2. Perangkat pembelajaran sebagai pedoman
Hal ini penting dilakukan sebab dalam kegiatan pembelajaran haruslah sitematis dan berpola.
Karena kebanyakan masih ada pendidik yang hilang arah ditengah-tengah kegiatan belajar
yang disebabkan tidak mempunyai media pembelajaran. Maka dari itu, perangkat
pembelajaran haruslah memberikan pedoman mengenai apa yang seharusnya dikerjakan oleh
pendidik dalam proses belajar dalam kelas.
3. Peningkatan profesionalisme
Perangkat pembelajaran tidak selalu digunakan untuk kelengkapan administrasi, namun
perangkat pembelajaran juga digunakan dalam meningkatkan profesionalisme pendidik.
Seorang pendidik haruslah mampu mengembangkan perangkat pembelajaran dengan

7
maksimal. Jika tidak, maka kemampuan yang dimiliki oleh pendidik akan menurun dan tidak
akan berkembang.
4. Sebagai perbandingan tolak ukur/evaluasi
Pendidik yang professional tentunya akan melakukan kegiatan evaluasi setiap hasil belajar
peserta didiknya. Begitupun juga dengan perangkat pembelajaran. Kegiatan evaluasi dapat
diawali dengan pembandingan dari beberapa kegiatan yang dilakukan didalam kelas, strategi
dan metode pembelajaran dengan data yang terdapat pada sebuah perangkat pembelajaran.

D. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPS SD


Pengembangan perangkat pembelajaran adalah serangkaian proses atau kegiatan yang
dilakukan untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran berdasarkan teori
pengembangan yang telah ada Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam
kegiatan belajar mengajar adalah perangkat pembelajaran Tersedianya perangkat
pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menunjang proses pembelajaran berjalan
dengan baik dan dapat meningkatkan mutu pendidikan Perangkat pembelajaran adalah
sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran atau digunakan pada tahap tindakan dalam kegiatan belajar mengajar Perangkat
pembelajaran memberikan kemudahan dan dapat membantu guru dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas mempersiapkan dan melaksanakan
Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam Pengelolaan proses belajar mengajar
dapat berupa Buku Siswa (BS). Lembar Kerja Siswa (LKS), Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), dan Tes Pencapaian.
1.Buku siswa
Buku siswa merupakan buku panduan bagi siswa dalam kegiatan Pembelajaran yang
memuat materi pelajaran, kegiatan penyelidikanBerdasarkan konsep dan dilengkapi dengan
soal-soal untuk latihan siswa,Selain itu, buku bacaan siswa ini juga sebagai panduan belajar
baik dalam Proses pembelajaran di kelas maupun belajar mandiri. Buku siswa disusun b
erdasarkan kurikulum materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (K) yang berlaku sesuai
dengan jenjang pendidikan yang materinya dapat diadaptasi dari beberapa buku acuan Buku
siswa yang menggunakan pendekatan kontekstual berisi materi/tema yang akan dipelajari
siswa Materi ajar berisikan garis besar bab, tujuan yang memuat tujuan yang hendak dicapai
setelah mempelajari materi ajar, maten pelajaran berisi uraian materi yang harus dipelajari
yang dikaitkan dengan dunia nyata siswa, bagan atau gambar yang mendukung ilustrasi pada
uraian materi, kegiatan percobaan menggunakan alat dan bahan sederhana yang dapat
dikerjakan oleh siswa, uji diri setiap sub materi pokok, dan masalah-masalah dalam
kehidupan sehari-hari yang perlu didiskusikan (Trianto, 2007). Buku siswa ini diupayakan
dapat memberi kemudahan bagi siswa dalam menemukan konsep-konsep dan gagasan-
gagasan materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) Pengembangan buku siswa
mempertimbangkan model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas
Karakteristik buku siswa yang baik, yakni (1) dapat memudahkan guru dan siswa
dalam pembelajaran (2) Dapat menjadikan proses belajar mengajar berpusat pada siswa
(belajar mandin), (3) materi yang disajikan mulai dari yang sederhana menuju kompleks atau
dari konkrit ke abstrak dan menunjang tercapainya kompetensi siswa, (4) Menggunakan
bahasa yang komunikatif dan struktur kalimat yang sederhana, sesuai dengan taraf berpikir
dan kemampuan membaca siswa, dan (5) menarik.

8
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS merupakan lembar kerja bagi siswa untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
terdapat dalam buku siswa dan diberikan oleh guru pada setiap pertemuan LKS memuat
sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan
pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil
belajar yang harus ditempuh LKS dirancang untuk memberikan kemudahan kepada guru
dalam mengakomodir tingkat kemampuan siswa dan diharapkan dapat mengembangkan serta
memperkuat konsep konsep yang disajikan (Trianto, 2007) Karakteristik lembar kegiatan
siswa (LKS) yang baik, yakni:(1) dapat memudahkan guru dan siswa dalam pembelajaran,
(2) Siswa dapat belajar secara mandiri, belajar memahami dan menjalankan tugas secara
tertulis, (3) harus sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa, (4) tugas harus
ditulis secara jelas, mudah dipahami dan tidak penafsiran ganda, dan (5) harus mampu
mengembangkan minat d mengajak siswa untuk berpikir.
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanak pembelajaran baik di kelas,
laboratorum, dan atau lapangan untuk setia Kompetensi Dasar Oleh karena itu, apa yang
tertuang di dalam RP memuat hal-hal yang langsung terkait dengan aktivitas pembelajara
dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar Di dalar RPP secara rinci harus
dimuat Standar Kompetensi Kompetensi Dasa Indikator, Tujuan Pembelajaran yang berisi
penguasaan kompetensi yan operasional yang ditargetkan dicapai dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran, Maten Pembelajaran, yaitu materi yang digunakan untul mencapai tujuan
pembelajaran.
Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada
dalam silabus. Metode Pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru dalam
mengelola pembelajaran di kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai Langkah-
langkah Kegiatan Pembelajaran, untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan
langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah langkah kegiatan
memuat unsur kegiatan pendahuluan, pembuka kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan
tetapi dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan sesuai dengan karakteristik model
yang dipilih menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya
Dalam hal ini adalah tahapan dari pembelajaran kontekstual, jadi merupakan
gambaran tahapan setiap kegiatan yang dilakukan dalam kelas, Sumber Belajar, sumber
belajar mencakup sumber rujukan lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan Sumber
belajar dituliskan secara lebih operasional Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan
buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan
halaman yang diacu dan Penilaian, penilaian dijabarkan atas teknik penilaian bentuk
instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data (Trianto, 2007).
Karakteristikrencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang baik yakni (1) Memuat
aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru yang akan menjadi
pengalaman belajar bagi siswa, (2) Langkah-langkah pembelajaran disusun secara sistematis
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dan (3) Langkah-langkah pembelajaran disusun
serinci mungkin sehingga apabila RPP digunakan oleh guru lain (misalnya, ketika guru mata
pelajaran tidak hadir), mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda
4. Tes Pencapaian

9
Tes Pencapaian digunakan untuk mengetahui perkembangan kemampuan belajar
siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar Tes pencapaian dibuat mengacu pada
kompetensi dasar yang ingin dicapai, dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar
dan disusun berdasarkan kisi-kisi penulisan butir soal lengkap dengan kunci jawabannya serta
lembar observasi penilaian psikomotor kinerja siswa Tes pencapaian yang dikembangkan
disesuaikan dengan jenjang kemampuan kognitif siswa Karakteristik Tes Pencapaian yang
baik, yakni (1) tes harus bersifat valid dan reliabel, (2) tes harus bersifat objektif dan praktis,
(3) dapat mengukur kemampuan siswa sesuai dengan indikator yang akan dicapai, dan (4)
dapat dijadikan alat untuk mencari informasi yang berguna untuk memperbaiki cara belajar
siswa dan cara mengajar guru itu sendiri

E. Pengembangan bahan ajar berbasis budaya lokal


Dengan berfokus pada paradigma pendidikan, kita dapat menyoroti betapa pentingnya
memahami disiplin ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menentukan kualitas suatu
bangsa dapat dilihat dari kualitas pendidikan di negara yang bersangkutan. Hal ini karena
melalui pendidikan seseorang dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, watak,
maka sebagai sarana memajukan kebudayaan. Sehingga pendidikan dipandang sebagai
kebutuhan yang kurusial disamping kebutuhan krusial lainnya. Hal ini sejalan dengan yang
terlihat dalam undang undang nomor. 20 tahun 2003. Pasal tiga dengan fungsi pendidikan
yang menyatakan bahwa “ pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta Peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik.
Penerapan IPS di Era Globalisasi sangat penting untuk menumbuhkan keterampilan
berfikir kritis sehingga kemajuan besar dalam pengetahuan dan teknologi dapat dipahami
lebih jelas, seperti yang dikatakan Wilson (1997: 16). “ teknologi hanya sebagai pemikiran
orang orang di belakangnya” Adalah kutipan dari ungkapan “teknologi hanya sebagai
pemikiran orang orang dibelakang.” Pendidikan ilmu pengetahuan sosial ada peran penting
dalam budaya untuk mengenali tindakan yang sesuai untuk melanjutkan masa depan yang
sejalan dengan aspirasi bangsa (kocchar, 2008:5). Karakter bangsa dan budaya serta
Wawasan budaya itu yang menjaga kelestariannya. Siklus pewarisan secara khusus dapat
digambarkan sebagai cara untuk mengajarkan seseorang untuk Memprioritaskan tiga aspek
kehidupan yang berbeda. Dua pandangan hidup, sikap terhadap kehidupan, dan keterampilan
untuk hidup.
Kebudayaan lokal dapat membicarakan tentang kebudayaan penduduk di daerah
tertentu. Penduduk lokal mampu memahami bahasa lokal apapun dari perspektif sejarah.
Untuk alasan ini, penelitian akademis lokal difokuskan untuk mengkaji bagaimana
masyarakat dari lingkungan there dekat tertentu menghadapi berbagai aspek kehidupan
sehari-hari widja (koentjaraningrat, 1986).
Dasar pembelajaran kearifan lokal terdiri dari landasan historis yang membahas
sejarah lokal, landasan ekonomi dan politik yang membahas kegiatan ekonomi dan politik
lokal yang ditulis oleh nenek moyang, landasan pisikologis yang membahas temuan pisikolog
peserta didik mengenai lokal warisan budaya melalui pengamatan pasif, Landasan
pembelajaran kearifan lokal menitik beratkan pada program program yang memberikan
pengetahuan dan Pemahaman kepada siswa mulai dari jenjang sekolah dasar, baik secara
teoritis maupun praktis.

10
Isi konten Pengajaran adalah sumber sumber pembelajaran yang terdiri dari materi,
prosedur, batasan, dan metode pembelajaran yang Terstruktur secara sistematis dan menarik
untuk mencapai tujuan pembelajaran untuk mencapai keterampilan menurut Lestari (2013:
11). Menurut Iskandarwassid dkk. (2011:171), beberapa teori berpendapat bahwa bahan ajar
adalah kumpulan pengetahuan yang akan dikonsumsi oleh siswa melalui Instruksi yang
menarik. Hal ini menunjukkan bahwa setelah mengetahui manfaat bahan ajar atau sumber
daya, pada akhirnya seorang siswa akan memahaminya. Menurut Wardana (2010: 29), konten
pendidikan adalah sarana bagi siswa untuk mencapai tujuan atau sasarannya.
Sebagai pengganti metode komunikasi tradisional, konten audio visual (perangkat
lunak / perangkat keras) adalah “materi Instruksional dasar,” menurut oppara, dkk (2011:16).
Konten pendidikan merupakan sarana pembelajaran visual dan audio visual dapat digunakan
dalam proses pembelajaran sebagai media komunikasi alternatif. Berdasarkan analisis diatas
dari beberapa pendapat maka dapat dikatakan bahwa bahan ajar yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perangkat pembelajaran sistematis yang digunakan guru dan siswa
dalam pembelajaran IPS diawali sekolah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bahan
ajar, atau standat bahan ajar, Terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan pengetahuan yang
harus diajarkan kepada karyawan agar mereka memenuhi standar kompetensi tertentu.
Pengumpulan atau pembelajaran bahan pembelajaran yang sesuai atau sumber daya
Pengajaran untuk membantu siswa mencapai masalah penting yang sering dihadapi guru
dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini karena konteks utama di mana bar aja ditulis adalah
dalam kurikulum atau silabus, di bagian terbesar. Hal ini merupakan komitmen dari pihak
struktur untuk menjelaskan muatan Akademi secara sederhana sehingga menjadi bahan baku
seluruhnya. Selain itu, pertanyaan lain menyangkut bagaimana menggunakan bahan kemasan.
Penggunaan yang digunakan adalah cara mengajarkannya dalam istilah instruktur, serta cara
mengajarkan nya dalam istilah siswa.
Apabila menggunakan suatu bahan ajar sebagai Penunjang untuk memberi informasi,
tidak perlu menggunakan satu bahan ajar saja melainkan berbagai bahan ajar yang berbeda.
Bahan ajar adalah seperangkat petunjuk atau alat aja yang berisi bahan ajar, metode,
pedoman, dan cara mengevaluasi apa yang telah dipelajari secara sistematis dan spesifik.
Spesifik untuk peserta didik yang bisa dijadikan Penunjang dalam pembelajaran, yakni untuk
pembelajaran ips, serta meningkatkan Pemahaman siswa dan membuat pengetahuan siswa
semakin lebih luas. Bahan ajar harus disesuaikan dengan konteks sosial dalam
mengembangkan kesadaran siswa terhadap Karipan lokal di daerah tersebut.
Ada beberapa jenis bahan ajar baik non cetak maupun cetak. Materi lain yang sering
digunakan antara lain handout, buku, modul, dosen, dan papan kerja siswa. Menurut mulyasa
(2006), jenis jenis bahan ajar atau materi pembelajaran, antara lain:

1. Bentuk bahan ajar tercetak, contoh: hand out, buku, modul, brosur, dan leaflet.
a. Hen out adalah suatu penjelasan yang akan disampaikan oleh pembicara yang telah
disiapkan terlebih dahulu.
b. Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan yang menjadi buah pikiran
dari penulis.
c. Modul adalah sebuah buku yang mencakup materi, langkah langkah pembelajaran dan
latihan yang dituliskan oleh penulis dengan tujuan agar siswa dapat belajar mandiri tanpa
dengan guru.

11
d. Brosur adalah suatu bahan informasi yang tertulis mengenai suatu masalah yang disusun
secara bersistem atau Cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman ataupun lembaran
kertas yang dicetak dengan berisikan beberapa keterangan singkat dan jelas.
e. Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang tidak lipat tapi tidak dimatikan
atau dijahit.

2. Bentuk bahan ajar non cetak


A. Audio, contohnya radio, musik dan perekam suara.
B. Siswa, contohnya gambar, foto, buklet dan lainnya.
C. Audio visual, contohnya DVD, VCD, video dan lainnya
D. Multimedia, contoh: CD interaktif, komputer based, internet.
3. Menggunakan perlengkapan pendidikan yang dilengkapi, seperti ruang kelas, ruang
belajar, sanggar, dan lapangan olahraga merupakan jenis bahan ajar yang berbentuk fasilitas.
4. Saat menggunakan ajar sebagai bahan kegiatan, contohnya antara lain: wawancara, kerja
kelompok, observasi, simulasi, dan games.
5. Bentuk bahan ajar berdasarkan masyarakat setempat, contoh: “teman”, “Terminal Pasar”,
“toko”, “pabrik”, dan “museum”.
Media pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran karena selaras dengan
kearifan bawaan yang secara khusus terdapat dalam bidang pendidikan. Agar program
pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif, media yang digunakan untuk pembelajaran
harus diperhatikan secara keseluruhan. Media pembelajaran adalah media yang penggunaan
nya dituntun sesuai dengan tujuan untuk mendukung siswa yang termotivasi dalam upaya
mereka untuk memajukan kesadaran dalam pendidikan dengan keterangan tertentu.
Memanfaatkan media selama proses pembelajaran akan membuatnya lebih menarik. Selain
itu, tujuan pembelajaran akan lebih mudah dicapai karena materi yang diajarkan oleh
pengajar akan jelas dan mudah dipahami oleh siswa. Karena keragaman media, setiap media
memiliki ciri-ciri karakter yang berbeda. Agar dapat digunakan dengan baik, maka harus
dirancang dan dipilih dengan Seksama (Rosihan dan Pamungkas, 2018). Untuk meningkatkan
motivasi dan minat belajar serta Pemahaman siswa, media pembelajaran dapat dikembangkan
dan dibangun sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungan belajarnya Iqbal, Yandari, dan
Pamungkas, 2021).
Suku bangsa pada umumnya kebudayaan setempat berkembang secara turun
Temurun, budaya lokal sendiri adalah kebiasaan yang tumbuh, berkembang di lingkungan
masyarakat serta di akui oleh masyarakat, yang masing masing kebudayaan yang
menyebabkan munculnya suatu tradisi atau kebudayaan setempat (Parapat, 2019).
Sebaliknya, budaya adalah cara hidup yang berakar pada tradisi, kebiasaan, bahasa, konsep
penting, dan norma sosial. Hal tersebut juga diturunkan dari generasi ke generasi dan
memperkuat identitas pendukung kelompok yang aktif di wilayah terkait (Budiyanto, 2017).
Berikut macam-macam media pembelajaran yang ditemukan dari beberapa hasil penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya:
1. Pengembangan media pembelajaran scrapbook berbasis budaya lokal pada mata pelajaran
IPS. Penelitian ini dikembangkan oleh Kartina, Akrom dan omman farhurohman pada tahun
2021.
2. Pembelajaran Daring IPS berbasis Karipan lokal dalam upaya mitigasi BenCana ditengah
Pandemi. Penelitian ini dikembangkan oleh Lenny Triyana pada tahun 2020.

12
3. Media pendidikan karakter berbasis budaya lokal. Penelitian ini dikembangkan oleh
Astawa pada tahun 2022
4. Media komik berbasis kearifan lokal keluar untuk menteri IPS siswa sekolah dasar.
Penelitian ini dikembangkan oleh Hesinta Mita Aprilia, kukuh Andri Aka, dan Erwin putera
Permana pada tahun 2021.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perangkat pembelajaran adalah alat, media ataupun sarana penunjang pelaksanaan
aktivitas belajar yang dipersiapkan oleh pendidik untuk membantu memudahkan pendidik
dalam hal penyampaian materi pelajaran yang lebih efektif. Adapun urutan atau jenis jenis
perangkat pembelajaran yaitu silabus, RPP, Kalender Akademik, Program Tahunan, Program
Semester , Rincian Pekan Efektif (RPE), buku absen, buku jurnal, buku penilaian, bundel
portofolio, bank soal dan media. manfaat yang terdapat dalam perangkat pembelajaran, antara
lain mempermudah pembelajaran, perangkat pembelajaran sebagai pedoman, peningkatan
profesionalisme dan sebagai perbandingan tolak ukur/evaluasi.
Pengembangan perangkat pembelajaran adalah serangkaian proses atau kegiatan yang
dilakukan untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran berdasarkan teori
pengembangan yang telah ada. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam
kegiatan belajar mengajar adalah perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran adalah
sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran atau digunakan pada tahap tindakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam Pengelolaan proses belajar mengajar dapat
berupa Buku Siswa (BS). Lembar Kerja Siswa (LKS), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), dan Tes Pencapaian. Media pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran
karena selaras dengan kearifan bawaan yang secara khusus terdapat dalam bidang
pendidikan. Agar program pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif, media yang
digunakan untuk pembelajaran harus diperhatikan secara keseluruhan. Media pembelajaran
adalah media yang penggunaan nya dituntun sesuai dengan tujuan untuk mendukung siswa
yang termotivasi dalam upaya mereka untuk memajukan kesadaran dalam pendidikan dengan
keterangan tertentu. Untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar serta Pemahaman siswa,
media pembelajaran dapat dikembangkan dan dibangun sesuai dengan kebutuhan siswa dan
lingkungan belajarnya.
B. Saran
Demikianlah makalah berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis
Budaya Lokal” ini kami buat berdasarkan sumber-sumber yang ada. Kami sebagai penulis
berharap adanya kritik dan saran yang membangun agar makalah ini mendekati ke yang lebih
baik. Atas perhatian dari pembaca semuanya, kami ucapkan terimakasih.

13
DAFTAR PUSTAKA
Ilham, Muhammad, and Waode Eti Hardiyanti. 2020. “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Ips Dengan Metode Saintifik Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa Materi Globalisasi Di Sekolah Dasar.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 7(1): 12.
Sitorus, Ermida Hotmartua. 2019. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis
Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Di
Smp Negeri 6 Medan.” Jurnal Inspiratif 5(1): 12–36.
Susetya, Beny. 2017. “Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyususn Silabus Dan RPP
Melalui Suervisi Akademik Di SD N Gambiran Yogyakarta Tahun 2016.” Jurnal Taman
Cendekia 1(2): 134–41.
Tambunan, Husna P et al. 2022. Pengembangan Pembelajaran IPS SD. Medan: Universitas
Negeri Medan.
Bahasa, Pembelajaran, DI Sd, and Berbasis Budaya. 2010. “Makalah Disampaikan Pada
KKG Gugus II Ambarketawang Gamping | 1.” : 1–9.
Trianto (2011) Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi Dar Implementasinya Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jakarta Bumi Aksara.

14

Anda mungkin juga menyukai