4. METODOLOGI
5.
III.
CARA KERJA
HASIL
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan
diperoleh hasil yakni :
RB : 1,2M Ω
1250
RE :
RC :
RL :
C1 :
C2
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
:
Tabel 4.1
Vin
(mV)
10
20
30
Tabel 4.2
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
150Ω
2,2kΩ
10k Ω
3,3μF /16V
3,3μF /16V
Vout
(mV)
12
200
320
420
520
640
750
850
1000
1050
1150
1250
1400
1450
1600
Vin
(mV)
Vout
(mV)
120
200
320
450
600
700
800
900
1000
1100
1200
1300
1400
\
K=
K=
V out
V¿
12
10
10.67
10.5
10.4
10.67
10.71
10.625
11.11
10.5
10.45
10.42
10.77
10.36
10.67
V out
V¿
12
10
10.67
11.25
12
11.67
11.43
11.25
11.11
11
10.9
10.83
10.77
140 1500 10.71 rangkaian hubung singkat
150 1600 10.67
6 Kesimpulan
ANALISIS DATA
Penguat Common Emitter adalah Berdasarkan hasil percobaan yang telah
penguat yang kaki emitor transistor digrounkan, diperoleh, pada percobaan ini dapat
lalu input dimasukan kebasis dan output diambil disimpulkan bahwa :
pada kaki kolektor. 1. Faktor yang mempengaruhi nilai
Pada praktikum ini membahas penguatan common emitter tingkat satu
bagaimana merancang penguat common emitter adalah
dsatu tingkat yang menggunakan transistor
sebagai penguat,transistor harus berada dalam Adanya noise merupakan sinyal lain
kondisi aktif. Kondisi aktif dihasilkan dengan yang tidak diharapkan dalam sistem,
memberikan bias pada transistor. Bias dapat karena bersifat mengganggu terhadap
dilakukan dengan memberikan arus yang sinyal asli, gangguan yang diakibatkan
konstan pada basis atau pada kolektor.saat sinyal noise dapat merusak bentuk
kondisi aktif transistor diberikan sinyal (input) sinyal asli serta menambah atau
yang kecil, maka akan dihasilkan sinyal mengurangi amplitudo pada gelombang
keluaran (output) yang besar [2]. Hasil bagi sinus
antara sinyal output dengan sinyal input inilah Resistor dapat rusak karena
yang disebut faktor penguatan. Niali penguatan menjadi rangkaian terbuka atau
dalam suatu rangkaian akan bernilai konstan rangkaian hubung singkat
apabila melewati frekunsi 100Hz – 1KHz, Secara Kapasitor rusak akibat menjadi
umum penguat hanya mampu melewatkan rangkaian terbuka atau rangkaian
daerah frekuensi menengah. hubung singkat
Faktor penguat yang diperoleh dari Serta transistor rusak karena
hasil tabel 4.1 dan 4.2 melalu hasil pembacaan diantara sambungannya ada yang
pada LCD CRO pada frekuensi 100 HZ dan 1000 menjadi rangkaian terbuka atau
HZ dimana semakin tinggi nilai Vout maka rangkaian hubung singkat
penguat tegangan naik turun atau dapat
dikatakan nilai penguat yang diperoleh tidak 2. Rangkaian di bawah merupakan
konstan hal tersebut dikarenakan terdapat rangkaian common emitter satu tingkat
gangguan atau noise yang cukup besar masuk karena penguat pada kaki emitor
ke dalam sistem. transistor digrounkan, lalu input
Faktor yang mempengaruhi nilai dimasukan kebasis dan output diambil
penguatan common emitter tingkat satu adalah pada kaki kolektor
Adanya noise merupakan sinyal lain
yang tidak diharapkan dalam sistem, 6. DAFTAR PUSTAKA
karena bersifat mengganggu terhadap
sinyal asli, gangguan yang diakibatkan [1] SURJONO,HERMAWAN DWI,2007.ELEKTRONIKA
sinyal noise dapat merusak bentuk TEORI DAN PENERAPAN. YOGYAKARTA:CERDAS
sinyal asli serta menambah atau ULET KREATIF.
mengurangi amplitudo pada gelombang
sinus
Resistor dapat rusak karena [2] Sutrisno. 1987. Elektronika Teori dan
menjadi rangkaian terbuka atau Penerapannya. Bandung: Penerbit ITB.
rangkaian hubung singkat
Kapasitor rusak akibat menjadi [3] Malvino, Albert. 2007. Electronic Principles
rangkaian terbuka atau rangkaian Seventh Edition. New York: McGraw Hill.
hubung singkat
Serta transistor rusak karena
diantara sambungannya ada yang
menjadi rangkaian terbuka atau
LAMPIRAN