Kekuatan konteks sosial kultural yang sejalan dengan pemikiran KHD
1. Pendidikan karakter 2. Sesuai kodrat alam dan kodrat zaman 3. Berpihak pada murid / merdeka belajar Anak dipangku kamanakan dibimbing, urang kampung dipatenggangkan. Maksudnya : seseorang diminang harus bertanggung jawab dan peduli terhadap anak saudara selain kepada anak sendiri dan menghormati, menghargai masyarakat. Dalam dunia pendidik selain mendidik anak sendiri saya juga bertanggung jawab tehadap peserta didik dan tanggung jawab kepada masyarakat. Peserta didik diberikan kebebasan sesuai dengan potensi kodrat yang dimiliki dan perubahan zaman. Peserta didik berkembang sesuai dengan potensinya tanpa memaksa harus menguasai setiap mata pelajaran. Peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan rasa aman, nyaman lahir batin. Ibarat petani yang bercocok tanam. Tidak mungkin padi ditanam jagung yang tumbuh. Dalam perawatan dan tumbuhnya setiap tanaman memiliki cara berbeda.
Relevansi pendidikan ki hajar dewantara dengan tujuan pendidikan :
1. Keimanan dan ketaqwaan Tujuan dalam pendidikan KHD membangun anak didik beriman dan bertaqwa. Anak didik dengan tujuan memiliki keimanan yang kuat tetap pada pendirian. 2. Pembentukan karakter dan akhlak Menurut KHD budi pekerti atau watak atau karakter adalah perpaduan cipta (kognitif), karsa (efektif) sehingga menciptakan karya( psikomotor). Juga merupakan perpaduan gerak, pikiran dan kemauan untuk menimbulkan tenaga. Setiap pembelajaran apapun mata pelajaran wajib mengintegrasikan / aplikasikan dengan budi pekerti. 3. Pembentukan jiwa mandiri dan merdeka Peserta didik diberikan kebebasan untuk beraktifitas sesuai minat, bakat, potensi diri sehingga mereka dapat menjadi lebih mandiri dan menjadi peserta didik yang aktif dan lebih percaya diri.
B. Pemikiran KHD dikontekstualkan sesuai dengan nilai luhur kearifan budayadaerah
asalyang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu KHD dapat di kontekstualkan sekaligus menjadi model bagi peserta didik dan masyarakat karena KHD memiliki Semangat belajar, religious, peduli lingkungan Haus pada ilmu dan merasa tidak cukup dengan ilmu yang dimiliki Sifat yang dimiliki KHD ini dapat menjadi penguatan karakter bagi peserta didik individu Hal positif KHD 1. Selalu bersungguh – sungguh dalam belajar 2. Pentingnya pendidikan budi pekerti 3. Jika menjadi pemimpin harus memberikan contoh baik
Satu kekuatan pemikiran yang menebalkan laku murid di kelas
Pendidikan merupakan tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak maksudnya menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat ditempat tinggal. Kita sebagai pendidik hanya dapat mengatur tumbuh dan hidupnya kekuatan yang dimiliki agar dapat diperbaiki kearah yang lebih baik sesuai perkembangan dan perubahan zaman. Sebagai pendidik paling utama yang kita lakukan adalah pembentukan karakter peserta didik dan pembiasaan praktek baik serta memberikan contoh teladan kepada mereka.
Benang merah Refleksi filosofis pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara
1. Menuntun Peserta didik ibarat benih padi yang disemai dan ditanam oleh petani disawah yang telah disediakan. Bila benih padi ditanam pada tanah yang subur dengan sinar matahari dan air yang cukup maka akan tumbuh padi yang bernas yang berkualitas baik karena perhatian dan perawatan petani. Kemudian KHD menjelaskan pula dalam proses “menuntun” anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai pembimbing dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan tujuan serta mencapai keselamatan dan kebagagiaan yang setinggi-tingginya. 2. Kodrat alam dan kodrat zaman. Ki Hajar Dewantara menegaskan bahwa didiklah peserta didik kita dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. Biarlah mereka berputar pada orbitnya masing- masing. 3. Budi Pekerti Menurut KHD budi pekerti atau watak atau karakter adalah perpaduan cipta (kognitif), karsa (efektif) sehingga menciptakan karya( psikomotor). Juga merupakan perpaduan gerak, pikiran dan kemauan untuk menimbulkan tenaga. Setiap pembelajaran apapun mata pelajaran wajib mengintegrasikan / aplikasikan dengan budi pekerti