A. Aspek Lingkungan
Proyek bioremediasi secara insitu Air Sungai Barito di Kecamatan Paminggir, Provinsi
Kalimantan Selatan, memiliki banyak kebermanfaatan. Manfaat yang dimiliki salah satunya
adalah pada aspek lingkungan, yaitu meningkatnya kualitas perairan sungai yang memberikan
manfaat terhadap kebutuhan domestik, pariwisata, dan irigasi Kecamatan Paminggir serta
terwujudnya sanitasi lingkungan secara keseluruhan yang terjaga. Selain itu, aliran air sungai
bersih dapat memeberikan manfaat terhadap biota sungai seperti ikan dan tumbuhan sekitar.
Teknik bioremediasi terbukti efektif, aman, dan berkelanjutan tanpa mengganggu aktivitas
masyarakat setempat.
B. Aspek Sosio-ekonomi
1. Alasan Sosio-ekonomi dalam Pemilihan Metode
Bioremediasi secara in-situ dilakukan karena salah satu kelebihannya yaitu murah,
sederhana, dan memiliki efisiensi tinggi terhadap penghilangan kontaminan target (Kao et al,.
2020). Hal yang membuat metode bioremediasi ini sederhana dan murah adalah tidak
memerlukan pembangunan infrastruktur penunjang dan lahan tambahan (Sharma, 2020).
Secara spesifik, metode bioagmentasi yang dilakukan membutuhkan tenaga kerja yang lebih
sedikit sehingga dapat mengurangi biaya proyek. Selain itu, dengan metode bioaugmentasi ini
tidak mengganggu aktivitas warga yang sebagian besar bergantung pada sungai. Hal tersebut
dikarenakan, metode bioaugmentasi hanya menambahkan kultur bakter ke dalam sungai tidak
membangun suatu unggun (floating bed) yang menghalangi jalur transportasi sungai.
2. Analisis Sosio-ekonomi
Proyek bioremediasi pada anak Sungai Barito di wilayah Paminggir, Kalimantan
Selatan diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat secara sosial maupun
ekonomi. Dengan dilakukannya bioremediasi sungai dapat menyehatkan sungai kembali atau
membersihkan sungai dari berbagai polutan. Oleh karena itu, dengan meningkatnya kualitas
air sungai dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
Pelaksanaan proyek ini juga didasarkan oleh salah satu Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia yaitu PP RI No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, tujuan dari proyek ini sesuai
dengan pasal 4 ayat 1 dan 2 yang menjelaskan pengelolaan air dan pengendalian pencemaran
air untuk menjamin kualitas air agar sesuai peruntukanya dan upaya untuk pemulihan kualitas
air. Dengan tujuan tersebut diharapkan, kualitas air Sungai Barito dapat digunakan untuk
keperluan domestik dan non-domestik masyarakat Kecamatan Paminggir.
Meningkatnya kualitas air sungai di wilayah Paminggir, Kalimantan Selatan dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar. Hal tersebut dikarenakan air sungai yang bebas
dari polutan dapat digunakan untuk keperluan domestik dan agroindustri. Dengan kualitas air
sungai yang baik dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui bidang agroindustri
karena dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Selain itu, kegiatan ekonomi
masyarakat sekitar juga akan meningkat melalui kegiatan pariwisata. Dengan meningkatnya
keekonomian masyarakat sekitar secara tidak langsung meningkatkan juga pengembangan
sosial masyarakat. Adapun, dalam menganalisis dampak sosio-ekonomi dari pelaksanaan
proyek ini diperlukan perhitungan biaya investasi atau biaya pengembangan dan proyeksi
peningkatkan pendapatan masyarakat. Di mana, biaya investasi harus lebih kecil dari manfaat
sosio-ekonomi yang dihasilkan, artinya dengan biaya investasi yang kecil dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat dari tingkat pendapatan sebelumnya atau umum dikenal sebagai
Social-cost-benefits. Dengan demikian, social-cost-benefits berfungsi sebagai tolak ukur
apakah suatu proyek dapat dijalankan atau tidak berdasarkan manfaat yang dapat dihasilkan.
Referensi
Anam M., Evi K., Bambang S. 2013. Penurunan kandungan logam Pb dan cr leachate melalui
fitoremediasi bamboo air (Equisetum hyemale) dan zeolite. Jurnal Keteknikan
Pertanian Tropis Biosistem 1(2), 43-59.
Kao, C.-M., Sheu, Y.-T., Ou, J.-H. and Lin, W.-H. (2020). Chapter 7 - Application of slow-
release materials for in situ and passive remediation of contaminated groundwater.
[online] ScienceDirect. Available at:
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780128179826000070 [Accessed
30 Sep. 2022].
Sukartini, N. and Saleh, S. (2016). Akses Air Bersih di Indonesia [Ni Made Sukartini. [online]
Available at: https://media.neliti.com/media/publications/228355-none-0be30b67.pdf.