Anda di halaman 1dari 2

Unsur - Unsur Landasan Psikologis dalam Pengembangan Kurikulum

Dalam proses pengembangan kurikulum, terdapat setidaknya dua disiplin ilmu


psikologi yang nantinya bisa digunakan oleh seseorang yang akan mengembangkan
kurikulum atau seorang pengembang kurikulum, yaitu yang pertama Psikologi Belajar dan
yang kedua yaitu Psikologi Perkembangan. Psikologi Belajar nantinya akan meninjau
perkembangan yang ada pada peserta didik dari cara dan model – model dalam belajarnya,
sedangkan Psikologi Perkembangan akan meninjau perkembangan dari setiap peserta didik
dari perkembangan fisiknya.

Hal ini sejalan dengan apa yang dinyatakan Print (1993), bahwa peranan psikologi
dalam kurikulum terus berkembang dan signifikan. Karena, psikologi sendiri memberikan
gambaran terkait keterangan, deskripsi, investigasi dan prediksi tingkah laku manusia. Selain
itu, menurut pernyataan Berliner (1993), psikologi telah memberikan pandangan yang
berdasar pada temuan ilmiah tentang belajar saling berkaitan dan pengetahuan bagaimana
berfikir.

1. Psikologi Perkembangan Peserta Didik

Dalam proses pengembangan kurikulum, satu hal yang perlu diperhatikan adalah
perkembangan peserta didik. Hal ini dinilai penting karena memiliki tiga alasan tersendiri,
yaitu setiap peserta didik memiliki perkembangan dan tahapan tertentu, yang kedua peserta
didik yang sedang berkembang merupakan posisi yang pas untuk menentukan keberhasilan
dalam hidup mereka, dan yang ketiga pemahaman dalam perkembangan anak akan
memudahkan dalam melaksanakan tugas pendidikan.

Seseorang yang merupakan pakar psikologi, Robert J. Harvighust (1961) memisahkan


perkembangan manusia sehingga menjadi enam tahapan, dan disetiap tahapan memiliki
permasalahan yang harus segera diselesaikan. Dalam hal ini, upaya untuk mengatasi masalah
– masalah itu disebut development tasks. Berikut ini merupakan tahapan perkembangan
setiap individu menurut pernyataan Robert J. Harvighust (1961) :

a. Masa Kanak – Kanak (2 – 12 Tahun)


b. Masa Remaja/Menuju Dewasa ( 12 – 18 Tahun)
c. Masa Dewasa ( 18 – 40 Tahun)
d. Masa Tua ( 40 – 60 Tahun)
2. Psikologi Belajar Peserta Didik

Dalam proses pengembangan kurikulum dalam pendidikan, selain memperhatikan faktor


yang mempengaruhi perkembangan fisik dari peserta didik, juga harus terus memperhatikan
model dan juga gaya belajar yang dimiliki setiap peserta didik.

Berikut merupakan beberapa teori belajar yang nantinya akan menginterpretasikan kondisi
pembelajaran setiap peserta didik :

a. Teori Behaviorisme
Teori ini merupakan teori yang mengfokuskan kajian pada respons dan juga stimulus
dari objek yang akan diteliti, yaitu peserta didik.
b. Teori Gestalt
Teori ini merupakan teori yang berpendapat jika keseluruhan jauh lebih bermakna
daripada bagian – bagian.
c. Teori Perkembangan Kognitif
Untuk bisa memahami pemahaman dari setiap peserta didik di lingkup kognitif, salah
satu yang digunakan merupakan teori kognitif Piaget. Karena menurutnya,
perkembangan dari setiap peserta didik berlangsung pada tahap – tahap berikut :
1. Sensomotor (0 – 2 Tahun)
2. Praoperasional (2 – 7 Tahun)
3. Operasional Konkret (7 – 11 Tahun)
4. Operasional Formal (11 – 14 Tahun)

Anda mungkin juga menyukai