Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 7 Dosen : Drs. Nispan Rahmi, M.

Ag
Wira Edi (190105010454) Mata Kuliah : Ulumul Hadits
Haris Difa Anugrah (210105010171)
Ni’matul Husna (210105010122)
Syifa Alghina (210105010138)
Farikhatus Sholikhah (210105010201)

HADITS DALAM PERIODE KETUJUH

(656 H - SEKARANG)

1. India dan Mesir Memegang Peranan Penting Dalam Perkembangan Hadits

Sejak Baghdad dihancurkan oleh Hulagu Khan, kegiatan perkembangan hadits

berpindah ke Mesir dan India. Dalam masa ini banyak kepala-kepala pemerintahan yang

berkecimpung dalam bidang ilmu hadits seperti Al-Burquq.

Di samping itu tidak dapat dilupakan usaha ulama India dalam mengembangkan

kitab-kitab hadits. Banyak sekali kitab-kitab hadits yang berkembang dalam masyarakat

umat Islam dengan usaha penerbitan yang dilakukan ulama India. Merekalah yang

menerbitkan kitab ‘Ulum al- Hadits karya Al-Hakim. Pada masa pemerintahan akhir-

akhir ini berpindah pula kegiatan itu ke daerah kerajaan Saudi Arabia.

2. Jalan-Jalan Yang Ditempuh Dalam Masa Ini

Diantara kitab-kitab yang disusun dalam periode ini adalah:

a. Kitab-Kitab Zawaid

Dalam periode ini ulama mulai mengumpulkan hadits-hadits yang tidak

terdapat dalam kitab-kitab yang sebelumnya ke dalam sebuah kitab tertentu. Kitab-

kitab itu mereka namai kitab zawa’id. Diantara kitab kitab zawa’id yang terkenal

ialah:

1) Zawa’id Sunan Ibnu Majah (yakni hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu

Majah yang tidak terdapat dalam kitab-kitab yang yang lain).


2) Ithhaf al-Muharah bi Zawa’id al-Masanid al-‘Asyrah.

3) Zawa’id as-Sunan al-Kubra, yaitu hadits-hadits yang tidak terdapat dalam kitab

enam.

Ketiga kitab ini disusun oleh al-bushiry(804H)

4) Al-Mathalib al-‘Aliyah fi Zawa’id al-Masanid ats-Tsamaniyah, susunan al-Hafizh

Ibnu Hajar(852H)

5) Majma’ az-Zawa’id, susunan Al-Hafizh Nuruddin Abu al-Husain al-Haitsamy

(807H)

Dan banyak lagi kitab kitab zawa’id yang lain.

b. Kitab-Kitab Jawami' Yang Umum

Ulama hadits dalalm periode ini mengumpulkan pula hadits-hadits yang terdapat

dalam beberapa kitab ke dalam sebuah kitab khusus.

Diantara kitab yang merupakan jawami’ yang umum ialah:

1) Jami’ Al-Masanid was-Sunan al-Hadi li Aqwami Sanan, karya Al-Hafizh Ibnu

Katsir (774 H.). Dalam kitab ini dikumpulkan hadits-hadits dari Shahih Al-

Bukhary, Shahih Muslim, Sunan An-Nasa’y, Sunan Abi Daud, Sunan At-

Tirmidzy, Sunan Ibnu Majah, Musnad Ahmad, Al-Bazzar, Abu Ya’la Dan

Mu’jam Al-Kabir (Susunan Ath-Thabrany).

2) Jami’ Al-Jami’, susunan Al-Hafizh As-Sayuthy (911 H). Dalam kitab ini

dikumpulkan hadits-hadits kitab enam dan lain-lain. Kitab ini mengandung

banyak hadits dha’if dan maudhu’.

Alaudin Al-Hindy (975 H) telah menerbitkan kitab-kitab ini dalam sebuah

kitab yang dinamai Kanz al-Ummal fi Sunan al-Aqwali wal-Af’al. Kemudian

diringkaskannya dalam kitab Muntakhabu Kanz al-Ummal. As-Sayuthy sendiri telah


mengikhtisarkan kitab itu. Mukhtasarnya dinamai Al-Jami’ ash-Shaghir fi Hadits Al-

Basyir An-Nadzir.

c. Kitab-Kitab Yang Mengumpulkan Hadits-Hadits Hukum

Kitab-kitab yang mengumpulkan hadits-hadits hukum yang disusun dalam periode

656 H-sekarang ini ialah :

1) Al-Imam fi Ahadits al-Ahkam, adalah kitab susunan Ibnu Daqiq al-Ied (702H).

Kitab ini disyarahkan dalam kitab Al-Imam, sebuah syarah yang sangat besar.

2) Taqrib al-Asanid wa Tartib al-Masanid, adalah kitab susunan Zainuddin al-

Iraqy (806 H). Kitab ini memuat hadits-hadits hukum yang diriwayatkan oleh

imam-imam terkenal yang diberi julukan dengan Ash-Shahh al-Asanid. Kitab

ini disyarahkan lam kitab Tharh at-Tatsrib fi Syarh at-Taqrib. Syarah ini

kemudian disempurnakan oleh Abu Zur’ah putra beliau.

3) Bulugh al-Maram min Ahadits al-Ahkam, adalah kitan susunan Al-Hafizh Ibnu

Hajar al-Asqalanq (852 H). Kitab ini mengandung 1.400 buah hadits dan telah

disyarahkan oleh banyak ulama. Di antaranya, Al-Qadhi Al-Husain

Muhammad ibn Isma’il ash-Shan’any (1182 H) yaitu dalam kitab yang

bernama Sabul as-Salam dan Siddiq Hasan Khan (1307 H) dalam kitab Fath

al-‘Allam.

d. Kitab-Kitab Takhrij

Banyak kitab dalam berbagai ilmu yang mengandung hadits-hadits yang tidak

disebut siapakah perawinya dan siapa pentakhrijnya dan tidak pula diterangkan

nilainya. Maka sebagian ulama berusaha menerangkan tempat-tempat pengambilan

hadits-hadits itu dan nilai-nilainya dalam sebuah kitab tertentu. Di antara kitab-kitab

takhrij ini ialah:


1) Takhrij Ahadits Tafsil al-Kasysyaf, karya Az-Zaila’y (762 H). Akan tetapi kitab

ini tidak mentakhrijkan seluruh hadits yang disebut oleh penulis al-Kasysyaf

secara isyarat.

2) Al-Kafisy Syafi’ Takhriji Ahaditsi Kasysyaf, oleh Ibnu Hajar al-Asqalany. Dalam

kitab ini ditakhrijkan hadits-hadits yang lupa ditakhrijkan oleh Az-Zaila’y.

3) Takhrij Ahadits al-Baidhawy, oleh Abd ar-Rauf al-Manawy.

4) Tuhfah ar-Rawi fi Takhriji Ahaditsi al-Baidhawy, oleh Muhammad Hammad

Zadah (1175 H).

5) Takhrij Ahadits asy-Syarh Ma’ani al-Atsar, karya Ath-Thahawy, kitab ini dinamai

Al-Hawi.

6) Takhrij Ahadits al-Adzkar, oleh Ibnu Hajar al-Asqalany.

7) Takhrij Ahadits al-Mishbah wal-Misykah yang dinamai Hikayat al-Ruwah ila

Takhriji Ahadits al-Mashabih wal-Misykah.

8) Manahil as-Safa fi Takhriji Ahaditsi Syifa, oleh As-Sayuthy.

9) Takhrij Ahadits Minhaji al-Ushul, oleh As-Subky dan oleh Ibnu Mulaqqin dan

oleh Zainudin al-Iraqy.

10) Takhrij Ahadits Mukhtashar karya Ibnu Hajib, oleh Ibnu Hajar, Ibnu Mulaqqin

dan Muhammad ibn Abd al-Hadi (794 H).

11) Takhrij Ahadits al-Hidayah fi Fiqh al-Hanafiyah, oleh Jamaluddin az-Zaila’y

yang dinamai Nash ar-Rayah li Ahadits al-Hidayah.

12) Ad-Dirayah fi Muntakhabi Takhrij Ahaditsil Hidayah, oleh Ibnu Hajar.

13) Takhrij Ahadits al-Ihya’, oleh Zainudin al-Iraqy.


e. Kitab-Kitab Takhrij Hadits Yang Terkenal Dalam Masyarakat

Kitab-kitab hadits yang terkenal dalam masyarakat bermacam-macam

derajatnya. Maka ulama hadits mengumpulkan hadits-hadits itu dalam suatu kitab

yang menerangkan nilai-nilai dan derajat-derajat hadits, di antaranya

1) Al-Maqashid al-Hasanah, oleh As-Sakhawy. Kitab ini telah diikhtisarkan oleh

murid-murid beliau Abd ar-Rahman ibn ad-Daiba asy-Syaibany dan dinamai

Tamziy ath-Thayibi min al-Khabits.

2) Tashil as-Subul ila Kasyf al-Libas, oleh Izzuddin Muhammad ibn Ahmad al-

Khalily (1507 H.)

3) Kasyf al-Khafa wa Muzil al-Albas, oleh Al-Hafizh Al-Ajaluny 1162 H. Kitab ini

sangat bermanfaat.

f. Kitab-Kitab Athraf

Sebagaimana dalam periode keenam muncul kitab-kitab athraf yang disusun

oleh tokoh-tokoh hadits, maka dalam periode ini tergerak pula beberapa orang ulama

menyusun kitab-kitab athraf itu, seperti:

1) Ith-haf al-Maharah bi Athraf al-Asyrah, oleh Ibnu Hajar al-Asqalany

2) Athraf al-Musnad al-Mutali bi Athraf al-Musnad al-Hanbaly, oleh Ibnu Hajar

3) Athraf al-Ahadits al-Mukhtarah, oleh Ibnu Hajar al-Asqalany

4) Athraf al-Musnad al-Firdaus, oleh Ibnu Hajar

5) Athraf ash-Shahih Ibni Hibban, oleh Al-Iraqy

6) Athraf al-Masanid al-‘Asyrah, oleh Syihabuddin al-Bushiry

Itulah beberapa usaha penting oleh ulama untuk mengumpulkan hadits dan

menerbitkannya. Dan dalam periode inilah hadir lahir kitab-kitab syarah hadits yang

besar-besar, seperti Fath al-Bari, ‘Umdat al-Qari, Irsyad as-Sari dan lain lain.
3. Tokoh-Tokoh Hadits Dalam Masa Ini

Di antara ulama hadits yang terkenal di masa ini antara lain Az-Zahaby (748 H), Ibnu

Sayyid an-Nas (734 H), Ibnu Daqiq al-Ied, Mughalathai (862 H), Al-Asqalany (852 H),

Ad-Dimyaty (705 H) Al-Ainy (855 H) As-Sayuthy (911 H), Az-Zarkasyy (794 H), Al-

Mizzy (742 H), Al-Ala’y (761 H), Ibnu Katsir (744 H), Az-Zaila'y (762 H), Ibnu Rajab

(795 H), Ibnu Mulaqqin (804 H.), Al-Bulqiny (805 H), Al-Iraqy (806 H), Al-Haitsamy

(807 H), Abu Zur’ah (826 H).

4. Kitab-Kitab Hadits Yang Disusun Dalam Abad ke-7 Hijriah

a. At-Targhib, susunan Al-Hafizh Abdul Azhim ibn Abd al-Qawy ibn Abdullah al-

Mundziry (606 H.), salah satu kitab yang paling baik caranya dalam mengumpulkan

hadits dan menerangkan derajatnya. Alangkah baiknya sekiranya semua kitab hadits

disusun menurut tariqah (cara) ini.

b. Al-Jami’ baina ash-Shahihain, susunan Ahmad ibn Muhammad al-Qurthuby, yang

terkenal dengan nama Ibnu Hujjah (642 H.).

c. Muntaqa al-Akhbar fi al-Ahkam, susunan Majduddin Abul Barakah Abd as-Salam ibn

Abdillah ibn Abi al-Qasim al-Harrany (652 H.).

d. Al-Mukhtarah, susunan Muhammad ibn Abdil Wahid al-Maqdisy (643 H.) yang

mentashhih hadits yang belum ditashhih oleh ulama sebelumnya.

e. Riyadh ash-Shalihin, oleh Imam an-Nawawy. Kitab ini telah disyarahkan oleh Ibnu

Ruslan ash-Shiddiqy dalam kitab dalil al-Falihin.

f. Al-Arba’in, oleh an-Nawawy dan telah disyarahkan oleh banyak ulama, di antaranya

Ahmad Hijazy al-Faryany dalam kitab al-Majalis ats-Tsaniyah ‘ala al-Arba’in an-

Nawawiyah.

5. Kitab-Kitab Hadits Yang Disusun Dalam Abad ke-8 Hijriah


a. Jami’ al-Masanid was-Sunan al-Hadi ila Aqwami Sanan, susunan al-Hafizh Ibnu

Katsir.

b. Al-‘Ilmam fi Ahadits al-Ahkam, susunan al-Imam Ibnu Daqiq al-Ied (792 H.).

6. Kitab-Kitab Hadits Yang Disusun Dalam Abad ke-9 Hijriah

a. Ith-haf al-Khiyar bi Zawa’id al-Masanid al-‘Asyrah, susunan Muhammad ibn Abu

Bakar al-Baghawy (804 H.). Dalam kitab ini diterangkan Zawa’id yang tidak terdapat

dalam kitab enam yang diambil dari musnad ath-Thayalisy, musnad al-Humaidy,

musnad Musaddad ibn Musarhad, musnad Muhammad ibn Yahya ibn Amr al-Adany,

musnad Ibni Rahawaih, musnad Ibni Abi Syaibah, musnad Ahmad ibn Muhammad

ibn Abi Salamah dan musnad Abi Ya’la al-Maushily.

b. Bulugh al-Maram, susunan al-Hafizh al-Asqalany. Di dalamnya dikumpulkan

sejumlah 1.400 hadits, kitab ini telah disyarahkan oleh beberapa orang ulama, di

antaranya:

1) Subul as-Salam, oleh Muhammad ibn Isma’il ash-Shan’any (1182 H.).

2) Fath al-‘Allam, oleh Shiddiq Hasan Khan (1307 H.).

3) Majma’ az-Zawa’id wa Mamba’ al-Fawa’id, susunan al-Hafizh Abu al-Hasan Ali

bin Abi Bakr ibn Sulaiman asy-Syafi’y al-Haitamy (1303 H.). Di dalamnya

dikumpulkan zawa’id dari musnad-musnad Ahmad, Abu Ya’la, al-Bazzar dan

Mu’jam Ath-Thabrany.

7. Kitab-Kitab Hadits Yang Disusun Dalam Abad ke-10 Hijriah

a. Jam’u al-Jawami’, susunan Al-Hafizh As-Sayuthy. Di dalamnya dikumpulkan seluruh

hadits kitab enam dan lain-lain tetapi belum sempurna. Di dalamnya terdapat banyak

hadits maudhu’. Kitab ini telah diterbitkan susunannya oleh Alaudin Ali ibn Hisyam

al-Hindy (975 H), di dalam kitab Kanz al-‘Ummal fi Sunan al-Aqwali wal-Af’al.
b. Al-Jami’ ash-Shaghir min Ahadits al-Basyir an-Nadzir, susunan As-Sayuthy. Kitab

ini telah disyarahkan oleh Imam Muhammad Abd ar-Rauf al-Manawy dalam kitab

Faidh al-Qadir. Syarah ini telah diikhtisarkan oleh Al-Ustadz Mushthafa Muhammad

Imarah. Al-Jami’ ini disyarahkan pula oleh Ibnu Muhammad al-Azzy dalam As-Siraj

al-Munir.

c. Lubab al-Hadits, oleh As-Sayuthy. Kitab ini telah disyarahkan oleh Muhammad an-

Nawawy dalam kitab Tanqih al-Qaul al-Hadits.

Kesimpulan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jalan yang ditempuh oleh ulama dalam

periode ketujuh (656 H-sekarang) ini ialah menerbitkan isi kitab-kitab hadits, menyaringnya

dan menyusun kitab-kitab takhrij. Kemudian membuat kitab-kitab jami’ yang umum, kitab-

kitab yang mengumpulkan hadits hukum, mentakhrijkan hadits-hadits yang terdapat dalam

beberapa kitab, mentakhrijkan hadits-hadits yang terkenal dalam masyarakat dan menyusun

kitab athraf.

Anda mungkin juga menyukai