KELOMPOK 4
Euis Badrotul Mukaromah
Fiqra Muhamad Nazib
Saepuloh
Tantan Khoerul Anwar
Periode Sejarah Perkembangan Hadits
2. Periode ‘Inda al-Tadwin, yakni sejak tahun 101 Hijriyah sampai akhir pada abad III
Hijriyah, selama aktivitas tadwin itu resmi
2) Periode ketujuh disebut “ Ashr al-Syarh wa al-Jami’i wa al- Takhrij wa al-Bahts” yakni
masa penyerahan, pengumpulan, pentakhrijan dan pembahasan. Berlangsung sejak 656
H sampai sekarang.
Periode Keenam (abad ke IV sampa Ke VI H)
8. Tadwin dengan meringkas isi dari kitab-kitab hadits tertentu yang dikenal
kitab Mukhtashar. Contoh kitab mukhtashar shahih al-Bukhari : Al-Tajrid al-
shahih, Al-Mubarak (631 H), Tafsir al-Wushul ila Jami’al-Ushul,al-Zabidi (944 H),
Kitab Mukhtashar Shahih Muslim: Mukhtashar al-Mundziri, Mukhtashar al-
Qurthubi, Kitab Mukhtashar Al-Muwatha’Malik: Mukhtashar al-Khaththbabi (388
H), Mukhtasar al-Baji (774 H)
3) Kitab Problema
a) Mukhtalif al-Hadits, al-Syafi’I (204 H)
b) Ta’wil Mukhtalif al-Hadits, Ibn Qutaibah (276 H)
c) Al-Maudhu’at al-Kubra, al-Jauzi
Gambar-Gambar Kitab
Dengan demikian, usaha tadwin hadits telah mencapai target dari segala yang
menjadi sasaran dan tujuannya sebagaimana telah diperinci dan dijelaskan yakni
faedah yang kembali bagi syariat dan bagi umat islam atau umat manusia dalam
menghadapi segala tugas hidup dan kehidupan.
Proses pemeliharaan Hadits dan hasil-hasil Tadwin Hadits merupakan hal yang
gemilang dan bernilai sangat tinggi, islam telah memperlihatkan cara yang
paling baik dalam penentuan dan pemeliharaan ajaran syariatnya.