Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aurelia Meagan Tan

NIM : 205200026

Tugas PLKH-11 – B2

1. Suatu perusahaan tambang batu bara akan menjual hasil bumi bata bara
kepada pembeli di Singapore. Saudara sebagai seorang ahli hukum diminta
untuk menyiapkan segala sesuatu terkait dengan jual beli tersebut. Sebutkan
hal-hal apa saja yg diperhatikan dalam mengadakan transaksi jual beli
tersebut ?
Jawaban :
Jika saya diposisi sebagai seorang ahli hukum, maka dalam menyiapkan segala
sesuatu terkait dengan transaksi jual beli batu bara antara perusahaan tambang dan
pembeli di Singapura, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
 Kontrak: Pastikan kontrak jual beli telah disusun dengan baik dan lengkap.
Kontrak harus mencantumkan rincian mengenai harga, jumlah, kualitas,
kondisi, waktu pengiriman, dan metode pembayaran. Kontrak juga harus
mencantumkan ketentuan mengenai ganti rugi atau sanksi yang dikenakan
apabila salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya dalam kontrak.
 Hukum dan Peraturan: Pastikan transaksi tersebut sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku di Indonesia dan Singapura, termasuk peraturan
mengenai ekspor dan impor.
 Pembayaran: Pastikan metode pembayaran yang dipilih aman dan efektif.
Jangan menggunakan metode pembayaran yang belum pernah diuji atau tidak
diketahui reputasinya.
 Kualitas batu bara: Pastikan batu bara yang dijual memenuhi standar
kualitas yang diharapkan oleh pembeli. Jangan mengirimkan batu bara yang
tidak memenuhi standar kualitas yang disepakati.
 Pengiriman: Pastikan batu bara dikirim dengan tepat waktu dan dalam
kondisi yang baik. Jangan mengirimkan batu bara yang tidak memenuhi
standar kualitas atau dalam kondisi yang rusak.
 Asuransi: Pastikan batu bara diasuransikan untuk melindungi kedua belah
pihak dari kerugian akibat kerusakan atau kehilangan selama pengiriman.
 Sertifikasi: Pastikan batu bara telah disertifikasi oleh badan yang memenuhi
standar internasional, seperti Badan Sertifikasi ISO.
 Dokumen: Pastikan semua dokumen yang diperlukan telah disiapkan dengan
baik, termasuk faktur, dokumen pengiriman, dokumen asuransi, dan dokumen
impor dan ekspor yang diperlukan oleh pihak berwenang.
 Konfirmasi: Pastikan semua pihak terlibat dalam transaksi ini telah
menyetujui semua persyaratan yang tercantum dalam kontrak sebelum
melakukan transaksi.

2. Pasal apakah yang diberlakukan kepada pihak pembeli jika ia melakukan


wanprestasi? Sebutkan minimal 3 pasal dalam KUHPerdata.
Jawaban :
Wanprestasi adalah ketidakmampuan salah satu pihak dalam suatu kontrak untuk
memenuhi kewajiban yang telah disepakati. Apabila pihak pembeli melakukan
wanprestasi, pihak penjual dapat melakukan upaya hukum untuk menuntut ganti rugi
atau penggantian kerugian yang timbul akibat wanprestasi tersebut. Berikut ini adalah
minimal tiga pasal dalam KUHPerdata yang berkaitan dengan wanprestasi:
 Pasal 1233 KUHPerdata: Pasal ini menyatakan bahwa apabila seseorang
wanprestasi, ia harus memberikan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh
pihak lain. Ganti rugi tersebut mencakup kerugian langsung dan tidak
langsung yang diakibatkan oleh wanprestasi tersebut.
 Pasal 1234 KUHPerdata: Pasal ini menyatakan bahwa ganti rugi yang harus
dibayar oleh pihak yang melakukan wanprestasi seharusnya setara dengan
kerugian yang diderita oleh pihak lain. Namun, apabila kerugian tersebut sulit
dihitung, maka ganti rugi tersebut ditentukan berdasarkan kesepakatan para
pihak.
 Pasal 1243 KUHPerdata: Pasal ini menyatakan bahwa apabila pihak yang
melakukan wanprestasi tidak dapat membayar ganti rugi yang dituntut, maka
pihak lain berhak untuk meminta pengadilan untuk menjual harta kekayaan
pihak yang melakukan wanprestasi tersebut untuk membayar ganti rugi
tersebut.
Namun, terdapat juga pasal lain yang berkaitan dengan wanprestasi di dalam
KUHPerdata. Penting bagi pihak yang terlibat dalam kontrak untuk memperhatikan
dan mengetahui seluruh pasal yang terkait dengan wanprestasi dan tindakan hukum
yang dapat diambil jika terjadi wanprestasi, seperti :
 Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata menentukan bahwa “semua perjanjian yang
dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi yang membuatnya”.
 Pasal 1320 ayat (1) KUH Perdata menyatakan “Supaya terjadi persetujuan
yang sah, perlu dipenuhi empat syarat; kesepakatan mereka yang mengikatkan
dirinya; Kecakapan untuk membuat suatu perikatan; Suatu pokok persoalan
tertentu; Suatu sebab yang tidak terlarang”.

Anda mungkin juga menyukai