Anda di halaman 1dari 15

ASAS BERLAKUKNYA

HUKUM PIDANA
MENURUT WAKTU
PERTEMUAN KE III (TIGA)
DOSEN: DR URBANISASI SH SIP MH DIP.TH CLA
BERLAKUNYA HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU

Berlakunya hukum pidana menurut waktu berkaitan dengan kapan


hukum pidana tersebut berlaku, dan berlakunya hukum pidana
menurut tempat menentukan untuk siapa saja hukum pidana
Indonesia tersebut berlaku dan di mana saja hukum pidana
Indonesia tersebut berlaku. Asas berlakunya hukum pidana menurut
waktu dan tempat sangat penting untuk memberikan kepastian
bahwa perbuatan yang dikatagorikan tindak pidana yang bila
dilakukan oleh seseorang, maka pelakunya dapat dikenakan sanksi
pidana tidak diberlakukan sewenangwenang oleh penehgak hukum.
3 PRESPEKTIF BERLAKUKNYA HUKUM PIDANA

1. Prespektif Waktu
2. Prespektif Tempat
3. Subyek Hukum Atau Manusia .

Asas Legalitas Merupakan hal yang Paling Fundamental dilengkapi Asas


Non Retro Active.
Dan Membahas berlakunya hukum Pidana menurut Tempat berkaitan
dengan Asas Teritorialitas dan Universal sedangkan membahas terkait
berlakuknya hukum pidana dari Prespektif Manusia maka berkembang
Asas Personalitas baik Aktif Maupun Pasif
SEJARAH LAHIRNYA ASAS LEGALITAS

Asas Legalitas tidak dapat di lepaskan dari moment-moment Penting Lahirnya


Berbagai Insrument Internasional seperti:
 Magna Charta (1215)
 Habeas Corpus Act 1676)
 Bill of Right (1776)
 Declaration des droit de I’home et du citoyen (1789)
 Code Penal (1811)
 WvS 1886
 WvS NI (1917)
 KUHP (1945)
Montesquieu dengan Trias Politika,Rousseau dengan Volente
General
merupakan Pemikiran Aawal menghendaki
Bahwa kesewenang wenangan pengusaha harus di batasi
demi terjaganya Hak kemerdekaan Individu .
Asas Nullum Delictum yang dipopulerkan oleh Anselm Von
Feurbach
dengan ajaran Pshichologhische Zawang
Hakekat Pendapat Von Feurbach adalah untuk
mencegah agar manusia
tidak melakukan kejahatan.
Ancaman hukuman tersebut bersifat Preventif,
artinya dengan adanya
ketentuan bahwa suatu perbuatan bila dilakukan
Maka pelakunya dapat dipidana akan
menyurutkan seseorang melakukan perbuatan
tersebut.
Hakekat Pendapat Von Feurbach adalah untuk mencegah
agar manusia tidak melakukan kejahatan.

Ancaman hukuman tersebut bersifat Preventif, artinya


denganadanya ketentuan bahwa suatu perbuatan bila
dilakukan Maka pelakunya dapat dipidana akan
menyurutkan
seseorang melakukan perbuatan tersebut.
LANDASAN TEORITIS DARI ASAS LEGALITAS

 Nullul Delictum, Nulla Poena,Sine Praevia Lege


Poenali. (Nullum Crimen Sine Lege ,Nulla Poena Sine
Lege,Nulla Poena Sine Crimen)

Ex Post Facto Law (Non Retroactive of criminal laws


andcriminal sanctions
LANDASAN BERLAKUKNYA ASAS LEGALITAS

INSTRUMEN INTERNASIONAL .

Indonesia merupakan bagian dari masyarakat International Maka Indonesiapun tunduk dan
ikut serta melaksanakan bergbagai Instrument Internasional sepajang
tidak mengganggu Kepentikedaulatan negara .
Demikian juga substansinya tidak terlepas dari Instrumen-Instrumen Internasional seperti:
Universal Declaratoir of Human Rights,International Convention on Civil and Political
Rights.International
Criminal Court dan beberapa ketentuan lainnya.
LANDASAN NASIONAL

Asas Legalitas Memiliki landasan teoritis Nullum Delictum


merupakan suatu sarana untuk memberikan perlindungan
pada Hak atas kemerdekaan Individu.

Asas ini secara jelas dicantumkan dalam berbagai Produk


Perundang-Undangan Indonesia.

Diantaranya adalah UUD RI 1945, KUHP ,UU No 39 tahun


19999 ttg HAM.
PASAL 1 AYAT (1) KUHP

“ TIADA PIDANA SUATU


PERBUATAN DAPAT DIPIDANA KECUALI ATAS
KEKUATAN ATURAN PIDANA DALAM PERUNDANG-UNDANGAN
YANG TELAH ADA SEBELUM PERBUATAN DILAKUKAN “.
KEBERADAAN ASAS INI MEMILIKI MAKNA

1. PERUMUSAN TINDAK PIDANA HARUS DALAM BENTUK


PERUNDANG-UNDANGAN
LEX CERTA,LEX STRICTA,LEX SCRIPTA
(Tidak ada Perbutan yang dihukum tanpa adanya Ketentuan
yang tertulis)

2. Tidak Boleh Berlaku Surut

3. Tidak ada Analogi


ASAS LEGALITAS MELARANG SUATU
KETENTUAN DALAM HUKUM PIDANA BERLAKU
SURUT
1. UNTUK MENJAMIN KEBEBASAN INDIVIDU DARI
DETOURNAMENT DE POUVOIR
OLEH PENGUASA.

2. MENJAMIN KEPASTIAN HUKUM

3. ADANYA PAKSAAN PSIKIS BAGI PELAKU AGAR TIDAK


MELAKUKAN PERBUATAN YANG DILARANG
ASAS TEMPORIS DELICTI

Suatu tindak pidana harus diperiksa


berdasarkan peraturan hukum yang ada pada
saat tidak pidana itu
Dilakukan
ASAS HUKUM PIDANA YANG DIKENAL

1.Asas Legalitas Pasal 1 (Ayat (1).


2.Asas Teritorial
3.Asas Nasional Aktif (Asas Personalitas)
4.Asas National Pasif (AsasPerlindungan)
5.Asas Universalitas
6.Asas Tidak ada hukuman Tanpa Kesalahan (Gee
Straf Zonder Schuld)

Anda mungkin juga menyukai