UNDANG-UNDANG PIDANA
MENURUT WAKTU MENURUT TEMPAT
didasarkan
Prinsip/asas legalitas
Asas legalitas... ?
Asas yang menjadi dasar berlakunya
aturan pidana menurut waktu. Hal ini
berarti, hukum pidana tidak bebas waktu
Dasar menentukan patut tidaknya suatu
perbuatan dianggap sebagai perbuatan
pidana
Dasar untuk menentukan “keabsahan”
adanya tindak pidana—menentukan
perbuatan apa yang “sah” dianggap sbg
tindak pidana
Asas Legalitas
Asas Legalitas Formil Asas Legalitas Materiil
a. Pasal 5 (1)
Hakim dan hakim konstitusi wajib menggali,
mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan
rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.
b. Pasal 50 (1)
Putusan pengadilan selain harus memuat alasan
dan dasar putusan, juga memuat pasal tertentu
dari peraturan perundang-undangan yang
bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis
yang dijadikan dasar untuk mengadili.
Asas Legalitas Formil
Pasal 1 (1) KUHP
“Tiada suatu
perbuatan dapat Nullum delictum
dipidana kecuali nulla poena sine
atas kekuatan
aturan pidana praevia lege
dalam perundang-
undangan yang
telah ada, sebelum
perbuatan
dilakukan.”
Asas Legalitas
Principle of Legality
Asas nonretro aktif
Lex Temporis delictie
Asas Kemasyarakatan
Asas Legalitas Formil
“Tiada suatu 1. Tiada perbuatan yang dilarang
perbuatan dapat dan diancam pidana kalau hal
dipidana kecuali itu terlebih dahulu belum
atas kekuatan dinyatakan dalam suatu aturan
aturan pidana undang-undang.
dalam 2. Untuk menentukan adanya
perundang- perbuatan pidana tidak boleh
undangan yang digunakan analogi (qiyas).
telah ada,
3. Aturan-aturan hukum pidana
sebelum
tidak boleh berlaku surut
perbuatan
dilakukan.”
Asas Legalitas Formil
“Tiada suatu 4. Tidak dapat dipidana hanya
perbuatan dapat berdasarkan kebiasaan
dipidana kecuali
atas kekuatan 5. Tidak boleh ada perumusan
aturan pidana delik yang kurang jelas (syarat
dalam perundang- lex certa)
undangan yang 6. Tidak ada pidana lain kecuali
telah ada, sebelum yang ditentukan undang-
perbuatan undang
dilakukan.”
7. Penuntutan pidana hanya
menurut cara yang ditentukan
undang-undang
Asas Legalitas Formil
“Tiada suatu perbuatan dapat dipidana
kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam
perundang-undangan yang telah ada,
sebelum perbuatan dilakukan.”
TIDAK BERLAKU BERLAKU
UNDANG-UNDANG
“barang berwujud”
Pria/wanita lajang
brhub. sex di luar
perkawinan Listrik “barang”
Kritik Terhadap
Asas Legalitas Formil
Refleksi dari positivisme hukum
Berorientasi pada kepastian
hukum, tidak pada keadilan
Asumsi, bahwa UU itu “jelas”, (lex
certa) tidak dapat dipertahankan :
a. UU “cacat” sejak kelahirannya
(Satjipto Rahardjo)
b. Marjanne Termorshuizen…….
be continued…….
Dr. Marjanne Termorshuizen
“The view that a lex scripta can be certa, that is to
say certain, in the sense of unumbiguous, cannot
be maintained. There is no such thing as a legal
provision which is clear and unumbiguous in all
circumstances”.
َََوُأوح َِي ِإ َل َّي ٰ َه َذا ا ْلقُ ْرآنُ ُأِلنذ َِر ُكم ِب ِه َو َمن َبلغ
Artinya:
Dan Al Qur’an ini diwahyukan
kepadaku adalah supaya dengannnya aku
memberi peringatan kepadamu dan
kepada orang-orang yang sampai Al
Qur’an ini.
Asas Legalitas dalam Hukum
Pidana Islam
1. Aturan tertulis (Al
Qur’an, Al Hadist, Al
Qonun/per-uu-an
yang ditetapkan oleh
Hukum penguasa)
Islam 2. Aturan tidak tertulis
yaitu yang berupa
prinsip pokok
disyari’atkannya
hukum Islam (Al
Maqashidu al
Tasyri’iyyah).
Kemungkinan
berlaku surutnya
undang-undang
pidana
penyimpangan dr kaidah
(tidak mengikuti kaidah),
tetapi dibenarkan
Pengecualian dalam
Asas Berlakunya UU
Pidana Menurut Waktu
UNDANG-UNDANG
Pasal 2
Konsep/Rancangan
KUHP Baru
tidak lagi diancam
Perubahan
merupakan pidana lebih
tindak pidana ringan
pembuat
putusan
pidana
harus
Terpidana disesuaikan
harus dengan
peraturan
PUTUSAN dilepaskan batas-batas
yang
dari ancaman
menguntung PEMIDANAAN penahanan pidana
kan.
BERKEKUATAN atau penjara ketentuan
HUKUM TETAP baru
1. Asas Teritorial
Pasal 2 KUHP :
Aturan pidana dalam perundang-undangan
Indonesia berlaku bagi setiap orang yang
melakukan perbuatan pidana didalam
(wilayah/teritorial, pen.) Indonesia.
“ Barbara seorang warga negara Australia
sedang menikmati liburan di Indonesia.
Dalam perjalanan menuju Pantai Kute
ia mengedarai sebuah mobil. Dalam
perjalanan itu ia menabrak seorang
pejalan kaki yang mengakibatan
matinya pejalan kaki tersebut
(melanggar pasal 359 KUHP)”
Perluasan Berlakunya Asas
Teritorial
Aturan pidana dalam
perundang-undangan
Indonesia berlaku bagi
Berlakunya Asas
setiap orang yang diluar
Teritorial diperluas wilayah Indonesia
Dengan ketentuan melakukan tindak pidana
Pasal 3 KUHP
di dalam kendaraan air
atau pesawat udara
Indonesia (koersif dari
penulis).”
Budi (WNI)
meracun teman Apakah hukum pidana
kencannya di dlm Indonesia dapat
pesawat Garuda
pada saat pesawat diterapkan terhadap
di atas wilayah Budi ???
Australia
Asas Perlindungan/Asas
Nasional Pasif
Pasal 4 :
Ps 4, 7, 8 Aturan pidana dalam perundang-
undangan Indonesia berlaku
bagi setiap orang yang diluar
Melindungi
wilayah Indonesia melakukan :
Kepentingan Ke-1
Nasional
Salah satu kejahatan tersebut
pasal-pasal 104, 106, 107, 108,
110, 111 bis ke-1, 127 dan 131
Asas Perlindungan/Asas
Nasional Pasif
Ke-2
Suatu kejahatan mengenai mata uang
Ps 4 atau uang kertas yang dikeluarkan oleh
negara atau bank, ataupun mengenai
meterai yang dikeluarkan dan merk yang
digunakan Pemerintah Indonesia.
Melindungi Ke-3
Kepentingan Pemalsuan surat hutang atau sertifikat
Nasional hutang atas tanggungan Indonesia, atas
tanggungan suatu daerah atau bagian
daerah Indonesia, termasuk pula
pemalsuan talon, tanda deviden atau
tanda bunga.
Asas Perlindungan/Asas
Nasional Pasif
Pasal 7 :
Ps 7 Aturan pidana dalam perundang-
undangan Indonesia berlaku bagi
setiap pejabat yang diluar
Melindungi
Indonesia melakukan salah satu
Kepentingan perbuatan pidana tersebut dalam
Nasional bab XXVIII buku kedua
Asas Perlindungan/Asas
Nasional Pasif
Pasal 8 :
Aturan pidana dalam perundang-
Ps 8
undangan Indonesia berlaku bagi
nahkoda dan penumpang perahu
Indonesia, yang diluar Indonesia
Melindungi
sekalipun di luar perahu, melakukan
Kepentingan salah satu perbuatan pidana tersebut bab
Nasional XXIX Buku Kedua, dan Bab IX Buku
Ketiga, begitupun yang tersebut dalam
peraturan mengenai surat laut dan pas
kapal di Indonesia.
Asas Personalitas/Asas
Nasional Aktif
Pasal 5 (1) :
Aturan pidana dalam perundang-undangan
Indonesia berlaku bagi warga negara (Indonesia,
pen) yang di luar Indonesia melakukan :
Ke-1
Salah satu kejahatan tersebut dalam bab I dan bab
II Buku Kedua dan pasal-pasal 160, 161, 240, 279,
450 dan 451
Ke-2
Salah satu perbuatan yang oleh suatu aturan
pidana dalam perundang-undangan Negara dimana
perbuatan dilakukan, diancam dengan pidana
United
States Indonesia