Anda di halaman 1dari 27

PROSPECT

THEORY
KELOMPOK 3
ANGGOTA KELOMPOK
Saskia Analisa Fatikha Gizela Alya Firdausi
1. C1C021003
5. C1C021087

Trisna Abdi Syaputra Ria Vallentina Setyaningsih


2. C1C021005 6. C1C021091

Anita Rachmatika Della Pramudita


3. C1C021009
7. C1C021096

Nur Hidayatur Rohmah Nabila Indria Fajri


4. C1C021014 8. C1C021108
PEMBAHASAN

Pengertian Prospect
1. Theory 4. Contoh Prospect
Theory

Prinsip Prospect
2. Theory 5. Penerapan

Model Prospect Kesimpulan


3. Theory 6.
01 PENGERTIAN
PENGERTIAN TEORI PROSPEK

Teori prospek adalah teori perilaku ekonomi dan perilaku


keuangan yang menggambarkan bagaimana individu menilai
kerugian mereka dan mendapatkan perspektif secara asimetris
(lihat keengganan kerugian).
02 PRINSIP
Prinsip-prinsip yang diajukan
PRINSIP TEORI PROSPEK
1. Fungsi Nilai
Teori prospek mendefinisikan nilai di
dalam kerangka kerja bipolar diantara
perolehan (gains) dan kehilangan (losses).
Keduanya bergerak dari titik tengah yang
merupakan referensi netral. Fungsi nilai
bagi suatu perolehan (mendapatkan
sesuatu) akan berbeda dengan kehilangan
sesuatu itu. Nilai bagi suatu kehilangan
dibobot lebih tinggi (lebih curam di dalam
kurva berbentuk “S” dibawa garis
horizontal). Sementara itu, nilai bagi suatu
perolehan dibobot lebih rendah (lebih datar
di dalam kurva “S” di atas garis horizontal).
PRINSIP TEORI PROSPEK
2. Framing (Pembingkaian) Skema gambaran mental pada saat
Framing merupakan salah satu pertimbangan dan pengambilan
teori prospek yang memprediksi bahwa keputusan:
preferensi (kecenderungan memilih)
akan tergantung pada bagaimana suatu
persoalan dibingkai atau diformulasikan.
Jika titik referensi diformulasikan
sedemikian rupa sehingga hasil
keputusan dianggap atau dipersepsi
sebagai suatu perolehan, maka orang
yang mengambil keputusan dianggap
atau dipersepsi sebagai suatu perolehan,
maka orang yang mengambil keputusan
akan cenderung menghindari risiko (risk
seeking) (Suharnan 2005).
PRINSIP TEORI PROSPEK
3. Perhitungan Psikologis
(Psychological Accounting)
Orang yang membuat
keputusan tidak hanya membingkai ● Minimal Accounting
pilihan-pilihan yang ditawarkan, Apabila hasil-hasil dari pilihan yang
tetapi juga membingkai hasil serta akan ditetapkan dibingkai menurut
akibat dari pilihan-pilihan tersebut. konsekuensi yang langsung menyertainya.
Hal ini disebut psychological ● Inclusive Accounting
accounting atau perhitungan mental Apabila hasil-hasil keputusan
atau psikologis. Perhitungan dibingkai dengan memperhitungkan
psikologis dibedakan menjadi dua kejadian sebelumnya.
macam, yaitu minimal accounting
dan inclusive accounting (Kehnem
dan Tversky, 1981; Plous, 1993).
PRINSIP TEORI PROSPEK

4. Probabilitas (Probability)
Teori prospek berpandangan Selain itu, kejadian-kejadian yang
bahwa kecenderungan orang dalam berpeluang sedang atau tinggi justru
membuat keputusan merupakan diberi bobot yang rendah (underweight).
fungsi dari bobot keputusan (decision Fenomena ini berlaku terutama terhadap
weight). Bobot keputusan ini tidak kejadian-kejadian yang menimbulkan
terlalu berhubungan dengan besar kerugian berskala besar, misalnya bencana
kecilnya peluang atau frekuensi alam, wabah penyakit, dan kelaparan
kejadian. Kejadian-kejadian yang penduduk.
memiliki peluang rendah cenderung
diberi bobot nilai yang tinggi
(overweight).
PRINSIP TEORI PROSPEK

5. Efek Kepastian (Certainly Effect)

Teori prospek memprediksi bahwa pilihan yang dipastikan tanpa


resiko sama sekali akan lebih disukai daripada pilihan yang masih
mengandung risiko meski kemungkinannya sangat kecil. Sebab,
orang-orang cenderung menghilangkan sama sekali adanya risiko
(eliminate) daripada hanya menguranginya (reduce) atau memperkecil
risiko.
03 MODEL
Fase proses pemilihan
FASE PROSES PEMILIHAN
1. Fase Editing
Fase editing berisi analisis Fase editing antara lain:
awal prospek yang ditawarkan. ● Coding
Fungsi dari fase editing adalah ● Combination
untuk mengorganisasikan dan ● Segregasi
memformulasikan ulang pilihan ● Cancellation
sehingga memudahkan proses
evaluasi dan pemilihan produk.
FASE PROSES PEMILIHAN
2. Fase Evaluasi
Pada fase yang kedua ini, prospek yang sudah diedit dievaluasi dan prospek
dengan nilai tertinggi yang dipilih. Fase evaluasi meliputi penilaian pada fungsi
nilai (value function) dan fungsi pembobotan (weight function)

● Fungsi Nilai (Value Function)


Fungsi nilai lebih memfokuskan pada perubahan kenyamanan atau “rasa
sejahtera” daripada kondisi akhir. Persepsi kita akan cenderung mengevaluasi
perubahan daripada melakukan evaluasi dari besaran absolut.
Hubungan antara penilaian psikologis atas keuntungan dan kerugian
yang mungkin dihasilkan dari suatu tindakan dan penilaian aktual terhadap
keuntungan dan kerugian digambarkan dalam bentuk grafik fungsi nilai
hipotesis.
FASE PROSES PEMILIHAN
2. Fase Evaluasi
● Fungsi Nilai (Value Function)
Fungsi nilai merupakan deviasi dari titik
referensi; kurva cembung (concave)
menggambarkan keuntungan, kurva
cekung (convex) menggambarkan
kerugian, sedangkan kurva steeper
menggambarkan kondisi cenderung
rugi daripada untung (Kardes, Cronley, &
Cline, 2011; Zuzana, 2012).
FASE PROSES PEMILIHAN
2. Fase Evaluasi
● Fungsi Nilai (Value Function)
4 implikasi atas kurva di samping, yaitu
(Mowen & Minor, 2002):
1) Kerugian lebih ditekankan daripada
keuntungan.
2) Bila konsumen berada di bidang keuntungan,
maka akan bertindak konservatif.
3) Bila konsumen berada di bidang kerugian,
maka akan cenderung menghadapi lebih
banyak resiko.
4) Keputusan yang sama dapat dibuat di posisi
keuntungan atau kerugian. Implikasinya
konsumen melakukan pembingkaian
(framing).
FASE PROSES PEMILIHAN

2. Fase Evaluasi
● Fungsi Pembobotan (Weight Function)
Nilai dari masing-masing hasil
Rumus yang Kahneman dan Tversky
dikalikan dengan bobot keputusan asumsikan untuk fase evaluasi (dalam bentuk
merupakan fungsi pembobotan (Weight paling sederhana):
Function). Fungsi bobot muncul dari
pilihan antara prospek-prospek yang ada.
Fungsi bobot ini bukanlah probabilitas
dan bukan pula ukuran dari tingkat
maupun keyakinan (Kahneman &
Tversky, 1979).
04
CONTOH
PRINSIP TEORI
PROSPEK
CONTOH THEORY PROSPECT

Fungsi Fungsi Fungsi Efek


Probabilitas
Nilai Framing Psikologis Kepastian

Ketika Pembelian ★ Minimal Kejadian yang Pengambilan


mendapat action figure Accounting keputusan yang
menimbulkan
★ Inclusive sudah pasti
nilai 90 itu dengan harga kerugian
Accounting hasilnya
lebih baik berbeda namun berskala besar daripada
ketimbang dengan bentuk mengambil
mendapat dan merk yang risiko
nilai 98 sama

Hossain and List melakukan percobaan di pabrik teknologi
China. Beberapa pekerja diberi tahu bahwa mereka akan
menerima bonus sebesar 80 yuan jika mereka memenuhi target
produksi mingguan. Yang lain diberitahu bahwa mereka
sebenarnya telah diberikan bonus yang sama, tetapi mereka
akan kehilangannya jika memenuhi target.
Dalam kedua kasus tersebut, produktivitas meningkat
sebesar 1% lebih besar dari kasus kedua. Tampaknya ketakutan
akan kehilangan memiliki efek yang lebih kuat pada
produktivitas daripada prospek keuntungan
Dalam satu

percobaan, sekelompok siswa subjek
masing-masing diberi sebatang coklat dan kelompok lain
masing-masing diberi mug. Sementara umur panjang dari 2 item
(prospek) berbeda, tetapi memiliki nilai uang yang sama. Subyek
kemudian diizinkan pilihan perdagangan dengan mata pelajaran lain.
Misalnya, seorang siswa yang telah menerima sebatang coklat tetapi
lebih suka mug dapat bertukar dengan seseorang yang
menginginkan sebatang coklat.
Kedua prospek ditugaskan secara acak, rasionalitas
memprediksi bahwa sekitar setengah dari subjek akan berdagang.
Namun, hanya sekitar 10% yang diperdagangkan.
05 PENERAPAN
Peng-aplikasian prospect
theory dalam kehidupan
sehari-hari
Sektor Ekonomi
Disposition Effect

Menurut Shefrin dan Statman (1985) Disposition Effect atau sell too early, hold too long
adalah keadaan investor untuk terus memiliki saham yang memberikan kerugian (losing
stocks) terlalu lama dan kecenderungan investor untuk terlalu cepat menjual saham
yang memberikan keuntungan (winner stocks).
Cara mengatasi:

1. Memiliki perencanaan investasi


yang tepat

2. Tidak mudah terpengaruh


dengan opini orang lain

3. Mempelajari kinerja perusahaan


secara komprehensif
Sektor Asuransi
1. Penentuan Premi
Perusahaan asuransi dapat menggunakan teori prospek untuk memahami perilaku
calon pelanggan dalam menilai risiko dan menentukan premi yang tepat.

2. Pemasaran Produk Asuransi


Dalam pemasaran produk asuransi, perusahaan dapat memanfaatkan konsep framing
yang terkait dengan teori prospek. Konsep framing menunjukkan bahwa manusia
cenderung merespons informasi berdasarkan cara informasi tersebut disajikan.
Prospect theory menunjukkan bahwa manusia cenderung
tidak rasional dalam membuat keputusan dalam situasi
Kesimpulan yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Manusia
cenderung lebih sensitif terhadap kerugian daripada
keuntungan dalam situasi yang sama.
Manusia juga lebih memilih opsi yang
memiliki probabilitas lebih tinggi untuk
memberikan hasil yang pasti, daripada opsi
yang memiliki probabilitas yang tidak pasti.

Teori ini memperlihatkan bahwa manusia


cenderung untuk menghindari risiko ketika
mereka menghadapi keuntungan, tetapi
akan lebih menerima resiko ketika mereka
menghadapi kerugian. Seperti misalnya,
orang akan lebih memilih opsi yang
menjamin penghasilan tetap, daripada opsi
yang menghasilkan keuntungan yang tidak
pasti
THANKS
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai