Tugas Inspeksi Perawatan
Tugas Inspeksi Perawatan
LABOR MAINTENANCE
( INSPEKSI PERAWATAN)
SEMESTER IV
Disusun Oleh :
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua, penulis khususnya. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja ini dengan baik dan benar serta tepat pada
waktunya.
Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada orang tua, teman, dan juga kepada
instruktur yang senantiasa membantu penulis selama ini sehingga penulis mampu
menyelesaikan praktek kerja ini dengan baik dan juga laporan yang siap tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih tidak lupa pula penulis ucapkan kepada rekan-rekan dan pihak-pihak yang
senantiasa membantu penulis selama ini.
Penulis menyadari bahwa pada penulisan lapran ini masih terdapat banyak kekurangan
dan masih sangat jauh jika dikatakan sempurna. Untuk itu penulis dengan senang hati sangat
mengharapkan adanya kritik atau saran-saran yang mendukung tentunya demi tercapainya
kesempurnaan laporan ini. Dan semoga bisa berguna dimasa yang akan datang.
SALSABILA NOVIASAFITRI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
BAB II TUJUAN PRAKTIKUM.....................................................................................
BAB III TEORI DASAR.................................................................................................
BAB IV DATA HASIL PERCOBAAN..........................................................................
BAB V PENUTUP...........................................................................................................
V.1 KESIMPULAN.........................................................................................................
V.2 SARAN.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Seiring kemajuan dunia industri yang pesat, maka setiap industri – industri yang ada
terutama di bidang manufaktur pasti ingin menjadikan usahanya maju dengan pesat, berdaya
saing dunia. Untuk memenuhi kebutuhannya pasti di cari tenaga kerja yang berkualitas, handal,
mandiri dan berdisiplin tinggi. Ditinjau dari usaha pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan
terhadap fasilitas produksi, dapat dikatakan bahwa tujuan dari pemeliharaan dan perbaikan
adalah untuk mempertahankan suatu tingkat produktivitas tertentu tanpa merusak produk akhir.
jadi, dengan adanya pemeliharaan, maka fasilitas atau peralatan pabrik diharapkan dapat
beroperasi sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama digunakan untuk
proses produksi sebelum jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai. Perawatan atau
pemeliharaan mesin tentu saja membutuhkan biaya. Biaya ini meliputi nilai rawatan yang
disimpan dan digunakan, biaya pekerja langsung, segala macam pekerja tidak langsung, dan
pekerja yang disubkontrakan. Oleh sebab itu diperlukan suatu pengaturan yang baik sehingga
pelaksanaan kegiatan perawatan diharapkan dapat membantu memaksimalkan perbedaan antara
biaya variabel yang dikeluarkan oleh pabrik dan hasil penjualan yang diperoleh dari menjual
produk sehingga keuntungan dapat tetap diperoleh. Terwujudnya standar-standar teknik
perawatan akan membatu memperluas pandangan industri/pabrik tersebut dari segi biaya dan
waktu jangka pendek yang akan dikeluarkan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan, tanpa
mempertimbangkan kerugian yang mungkin akan diderita apabila pemeliharaan mesin tidak
dilakukan.
Prosedur perawatan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya didalamnya
banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-
macam pengetahuan.
BAB II
TUJUAN PRAKTIKUM
Bentuk-bentuk Perawatan
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau
cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif). Ruang lingkup pekerjaan
preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan
atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.
2. Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan
dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau
modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.
3. Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan
bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus
dalam melayani proses produksi.
4. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan
dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif
dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
2. Jenis Frezer
Lemari es Freezer dapat membekukan atau menjadikan sesuatu menjadi Es di bagiannya.
Biasanya , lemari es jenis ini digunakan untuk kegiatanwirausaha , sepertipenjual es batu atau es
lilin. Tidak seperti kulkasbiasanya kulkas Freezer memilikievaporator di setiap raknya. Jadi
kulkas freezer mampu membekukan lebih banyak dibandingkan lemari es non freezer .
Bagian-bagian Kulkas
1. Kompresor
Kompresor merupakan bagian terpenting di dalam kulkas . Apabila di analogikan
dengan tubuh manusia, kompresor sama dengan jantung yang berfungsi memompa darah ke
seluruh tubuh. Begitu juga dengan kompresor, berfungsi memompa bahan pendingin keseluruh
bagian kulkas.
Kompresor Hermetik
a. rotor
b. stator
c. silinder
d. poros engkol
e. saluran isap
f. saluran pengeluaran refrigerant
g. sambungan
h. terminal
2. Kondensor
Kondensor adalah alat penukar kalor untuk mengubah wujud gas bahan pendingin pada
suhu dan tekanan tinggi menjadi wujud cair. Jenis kondensor yang banyak digunakan pada
teknologi kulkas saat ini adalah kondensor dengan pendingin udara. Yang digunakan pada
sistem refrigrasi kulkas kecil maupun sedang. Kondensor seperti ini memiliki bentuk yang
sederhana dan tidak memerlukan perawatan khusus. Saat lemari es bekerja kondensor akan
terasa hangat bila dipegang.
3. Filter
Filter (saringan) berguna menyaring kotoran yang mungkin terbawa aliran bahan
pendingin setelah melakukan sirkulasi. Sehingga tidak masuk kedalam kompresor dan pipa
kapiler. Selain itu, bahan pendingan yang akan disalurkan pada proses berikutnya lebih bersih
sehingga dapat menyerap kalor lebih maksimal.
4. Evaporator
Evaporator berfungsi menyerap panas dari benda yang di masukkan kedalam kulkas.
Kemudian evaporator menguapkan bahan pendingin untuk melawan panas dan
mendinginkannya. Sesuai fungsinya evaporator adalah alat penguap bahan pendingin agar
efektif dalam menyerap panas dan menguapkan bahan pendingin, evaporator di buat dari bahan
logam anti karat, yaitu tembaga dan almunium.
5. Thermostat.
Thermostat memiliki banyak sebutan antara lain temperatur kontrol dan cool control.
Apapun sebutannya, thermostat berfungsi mengatur kerja kompresor secara otomatis bedasarkan
batasan suhu pada setiap bagian kulkas. Thermostat biasanya disebut saklar otomatis yang
bekerja berdasarkan pengaturan suhu. Jika suhu evaperator sesuai dengan pengatur suhu
thermostat, secara otomatis thermostat akan memutuskan listrik ke kompresor.
6. Heater.
Hampir keseluruan kulkas nofrost dan sebagian kecil kulkas defrost dilengkapi dengan
pemanas (heater). Pemanas berfungsi mencairkan bunga es yang terdapat di evapurator. Selain
itu pemanas dapat mencegah terjadinya penimbunan bunga es pada bagian rak es dan rak
penyimpan buah di bawah rak es.
7. Fan Motor.
Fan motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin . Pada kulkas ada dua
jenis fan, yaitu Fan Motor Evaporator, yang berfungsi menghembuskan udara dingin dari
evaporator keseluruh bagian rak (rak es , sayur ,dan buah), dan Fan Motor Kondensor yaitu
kipas angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkas yang memiliki kondensor yang berukuran
kecil. Kipas angin ini berfungsi mengisap atau mendorong udara melalui kondensor dan
kompresor. Selain itu berfungsi juga untuk mendinginkan kompresor.
Sistem kerja lemari es dimulai dari bagian kompresor sebagai jantung kulkas yang
berfungsi sebagai tenaga penggerak. Pada saat dialiri listrik, motor kompresor akan berputar dan
memberikan tekanan pada bahan pendingin. Bahan pendingin yang berwujud gas apabila diberi
tekanan akan menjadi gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi. Dengan wujud seperti itu,
memungkinkan refrigerant mengalir menuju kondensor. Dan disaring oleh Dryer / Filter. Pada
titik kondensasi, gas tersebut akan mengembun dan kembali menjadi wujud cair, Refrigerant
cair bertekanan tinggi akan terdorong menuju pipa kapiler. Dengan begitu refrigerant akan naik
ke evaporator akibat tekanan kapilaritas yang dimiliki oleh pipa kapiler.
Saat berada di dalam evaporator, refrigerant cair akan menguap dan wujudnya akan
kembali menjadi gas yang memiliki tekanan dan suhu yang sangat rendah. Akibat dari proses
tersebut, udara yang berada di sekitar evaporator akan menjadi bersuhu rendah dan akhirnya
terkondensasi menjadi wujud cair. Pada kondisi yang berulang akan memungkinkan udara
tersebut akan membeku dan akan menjadi butiran-butiran es. Hal tersebut terjadi pada benda
ataupun air yang dengan sengaja diletakkan pada sekitar evaporator.
BAB IV
DATA HASIL PERCOBAAN
d. Mungkin kontak pada relay terus terbuka sehingga arus tidak terhubung
yangmenyebabkan motor tidak mendapatkan tenaga dan tetap mati. Langkah yangharus
dilakukan adalah;
Periksa kabel‐kabel pada relay yang bersangkutan.
Periksa plat‐plat apakah masih berfungsi.
Periksa system penyetelan, apakah normal.
b. Adanya penurunan arus dan tegangan listrik yang masuk ke mesin motor (dinamo).
Langkah‐langkah yang bisa dilakukan adalah :
Periksa pada bagian sumber tegangan.
Periksa tap penghubung yang tidak terpasang sempurna.
Ukur tegangan apakah sudah sesuai dengan yang dibutuhkan.
III.4 Perawatan Kulkas Agar Kulkas Awet dan selalu dalam kondisi yang baik.
1. Penempatan Kulkas di Ruangan
Sebelum digunakan, Anda sebaiknya membersihkan kulkas dari kotoran dan debu,
termasuk bagian-bagian kotak es dan rak-raknya. Penempatan kulkas harus dihindarkan dari
tempat lembab seperti di dekat kamar mandi ataupun tempat yang terkena cahaya matahari
langsung. Standarnya, kulkas harus diberikan jarak sekitar 1 inchi dari dinding di belakangnya,
10 inchi dari atap, dan 2,5 cm dari lantai agar sirkulasi udara terjamin dengan baik. Anda
sebaiknya menggunakan stop kontak tunggal khusus untuk kulkas Anda agar aliran listrik ke
kulkas tetap stabil. Untuk penggunaan pertama kali, operasikan kulkas dalam keadaan kosong
selama 2-3 jam agar suhu operasi kulkas Anda stabil.
2. Penataan Makanan di Dalam Kulkas
Kulkas memang digunakan untuk menyimpan bahan makanan agar bisa tahan lama dan
kualitasnya terjaga. Namun, karena setiap bahan makanan mempunyai karakteristik sendiri-
sendiri, sebaiknya Anda memperhatikan penataan bahan-bahan makanan di dalam kulkas.
Umumnya, buah dan sayur bisa disimpan selama 3-4 hari, ikan segar 1-2 hari, daging potong 4-
5 hari, dan telur bisa sampai 2 minggu. Evaporator, tempat pembuatan batu es yang terdapat di
dalam kulkas, perlu perhatian yang lebih karena suhunya jauh lebih dingin. Makanan yang
memiliki banyak kandungan air seperti buah dan sayuran dilarang dimasukkan ke evaporator
karena akan mudah busuk. Botol kaca berisi air juga tidak boleh dimasukkan ke evaporator
karena botol itu bisa pecah ketika membeku.
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
Inspeksi pada hakikatnya adalah suatu jenis kegiatan bukan bagian atau section dari
suatu organisasi, namun inspeksi dapat dipakai sebagai nama bagian yang khusus menangani
kegiatan pengendalian dan pemastian mutu produk, jasa atau sistem proses. Adapun
tujuan inspeksi, secara umum, adalah dicapainya rasa kepuasan dan kepastian akan
keamanan/keselamatan pihak pengguna/pelanggan dalam mengkonsumsi atau menggunakan
suatu produk atau jasa.
Kemampuan seorang inspektor untuk memutuskan suatu tindakan penentuan mutu
sangat bergantung pada kematangan profesinya, yang didapatkan melalui pengalaman
di lapangan berupa frekuensi inspeksi dan tingkat kesulitan yang dihadapi.
V.2 SARAN
ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab1-2rwt.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132304811/pendidikan/2c-handout-perawatan-dan-
perbaikan-mesin.pdf
http://rahman24111995.blogspot.com/2017/03/perbaikan-dan-perawatan-kulkas.html?
m=1