Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTEK

LABOR MAINTENANCE
( INSPEKSI PERAWATAN)

SEMESTER IV

Disusun Oleh :

Nama : SALSABILA NOVIASAFITRI


NIM : 2101012054
Jurusan : TEKNIK MESIN
Prodi : D3 TEKNIK MESIN
Kelas : 2D
Kelompok : III
Dosen pembimbing : Ir. ISNANDA, M.T

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI
POLITEKNIK NEGERI PADANG
SEMESTER GENAP 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua, penulis khususnya. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja ini dengan baik dan benar serta tepat pada
waktunya.
Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada orang tua, teman, dan juga kepada
instruktur yang senantiasa membantu penulis selama ini sehingga penulis mampu
menyelesaikan praktek kerja ini dengan baik dan juga laporan yang siap tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih tidak lupa pula penulis ucapkan kepada rekan-rekan dan pihak-pihak yang
senantiasa membantu penulis selama ini.
Penulis menyadari bahwa pada penulisan lapran ini masih terdapat banyak kekurangan
dan masih sangat jauh jika dikatakan sempurna. Untuk itu penulis dengan senang hati sangat
mengharapkan adanya kritik atau saran-saran yang mendukung tentunya demi tercapainya
kesempurnaan laporan ini. Dan semoga bisa berguna dimasa yang akan datang.

Padang, 17 April 2023

SALSABILA NOVIASAFITRI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
BAB II TUJUAN PRAKTIKUM.....................................................................................
BAB III TEORI DASAR.................................................................................................
BAB IV DATA HASIL PERCOBAAN..........................................................................
BAB V PENUTUP...........................................................................................................
V.1 KESIMPULAN.........................................................................................................
V.2 SARAN.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Seiring kemajuan dunia industri yang pesat, maka setiap industri – industri yang ada
terutama di bidang manufaktur pasti ingin menjadikan usahanya maju dengan pesat, berdaya
saing dunia. Untuk memenuhi kebutuhannya pasti di cari tenaga kerja yang berkualitas, handal,
mandiri dan berdisiplin tinggi. Ditinjau dari usaha pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan
terhadap fasilitas produksi, dapat dikatakan bahwa tujuan dari pemeliharaan dan perbaikan
adalah untuk mempertahankan suatu tingkat produktivitas tertentu tanpa merusak produk akhir.
jadi, dengan adanya pemeliharaan, maka fasilitas atau peralatan pabrik diharapkan dapat
beroperasi sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama digunakan untuk
proses produksi sebelum jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai. Perawatan atau
pemeliharaan mesin tentu saja membutuhkan biaya. Biaya ini meliputi nilai rawatan yang
disimpan dan digunakan, biaya pekerja langsung, segala macam pekerja tidak langsung, dan
pekerja yang disubkontrakan. Oleh sebab itu diperlukan suatu pengaturan yang baik sehingga
pelaksanaan kegiatan perawatan diharapkan dapat membantu memaksimalkan perbedaan antara
biaya variabel yang dikeluarkan oleh pabrik dan hasil penjualan yang diperoleh dari menjual
produk sehingga keuntungan dapat tetap diperoleh. Terwujudnya standar-standar teknik
perawatan akan membatu memperluas pandangan industri/pabrik tersebut dari segi biaya dan
waktu jangka pendek yang akan dikeluarkan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan, tanpa
mempertimbangkan kerugian yang mungkin akan diderita apabila pemeliharaan mesin tidak
dilakukan.
Prosedur perawatan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya didalamnya
banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-
macam pengetahuan.
BAB II
TUJUAN PRAKTIKUM

1. Untuk memperpanjang umur penggunaan Kulkas.


2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan dapat
diperoleh laba yang maksimum
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan
darurat setiap waktu.
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.
BAB III
TEORI DASAR

III.1 Pengertian Perawatan dan Perbaikan Mesin


Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah
“perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah
kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki
kerusakan.
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi
dua cara:
1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).

Bentuk-bentuk Perawatan
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau
cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif). Ruang lingkup pekerjaan
preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan
atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.

2. Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan
dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau
modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.

3. Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan
bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus
dalam melayani proses produksi.
4. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan
dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif
dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.

5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)


Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk
memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.

6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)


Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau
kerusakan yang tidak terduga.

Tujuan utama perawatan:


1. Untuk memperpanjang umur penggunaan asset.
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan dapat
diperoleh laba yang maksimum.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu.
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.

III.2 Pengertian Kulkas


Kulkas adalah suatu unit mesin pendingin dipergunakan dalam rumah tangga, untuk
menyimpan bahan makanan atau minuman. Untuk menguapkan bahan pendingin diperlukan
panas.Lemari es memanfaatkan sifat ini. Bahan pendingin yang digunakan sudah menguap pada
suhu -200C, panas yang diperlukan untuk penguapan ini diambil dari ruang pendingin, karena
itu suhu dalam ruangan ini akan turun. Penguapan berlangsung dalam evaporator yang
ditempatkan dalam ruang pendingin. Karena sirkulasi udara, ruang pendingin ini akan menjadi
dingin seluruhnya. Komponen utama dari lemari es adalah kompresor, kondensor, katup
ekpansi, evaporator dan refrigerant. Lemari es bekerja dengan cara mensirkulasikan refrigerant.
Biasanya kondensor terletak dibelakan kulkas dan bersentuhan dengan udara luar, sedangkan
evaporator terletak di dalam yang akan berfungsi untuk mendinginkan isi kulkas.
Jenis-Jenis Kulkas
1. Jenis Non Frezer
Lemari Es (kulkas) di rumah kita digolongkan non Frezer apabila bagian di dalam
lemari Es tidak hanya evaporator (Bagian pembeku). Pada kulkas satu pintu
evaporatornya terletak di bagian atas dan ukurannya tidak lebih 1/3 ukuran total kulkasnya.
Pada kulkasdua pintu dan seterusnya evaporator tersendiri dan ukurannya lebih besar
dibandingkanevaporator kulkas satu pintu.Temperatur dingin pada rak-rak dibawah evaporator,
sebenarnya berasal dari hembusan udara dingin dari evaporator. Bagian rak ini biasa digunakan
untuk menyimpan makanan dan minuman.

2. Jenis Frezer
Lemari es Freezer dapat membekukan atau menjadikan sesuatu menjadi Es di bagiannya.
Biasanya , lemari es jenis ini digunakan untuk kegiatanwirausaha , sepertipenjual es batu atau es
lilin. Tidak seperti kulkasbiasanya kulkas Freezer memilikievaporator di setiap raknya. Jadi
kulkas freezer mampu membekukan lebih banyak dibandingkan lemari es non freezer .

3. Jenis Door Glass Refrigerator


Kulkas pintu kaca termasuk jenis kulkas non freezer. Kulkas jenis ini digunakan
khususuntuk menyimpan aneka minuman kaleng dan botol. Dengan pintu terbuat dari
kaca,memungkinkan minuman yang berada di dalam terlihat dari luar. Temperatur
yangdihasilkan oleh kulkas pintukaca berkisar antara 10-16 derajat celcius. Kulkas ini
tidakmembekukan minuman yang ada di dalamnya, tetapi hanya mendinginkannya
ataumenyegarkannya.

  Bagian-bagian Kulkas
1. Kompresor 
Kompresor merupakan bagian terpenting di dalam kulkas . Apabila di analogikan
dengan tubuh manusia, kompresor sama dengan jantung yang berfungsi memompa darah ke
seluruh tubuh. Begitu juga dengan kompresor, berfungsi memompa bahan pendingin keseluruh
bagian kulkas.

Kompresor Hermetik
a.       rotor
b.      stator
c.        silinder
d.      poros engkol
e.       saluran isap
f.       saluran pengeluaran refrigerant
g.      sambungan
h.      terminal

2. Kondensor 
Kondensor adalah alat penukar kalor untuk mengubah wujud gas bahan pendingin pada
suhu dan tekanan tinggi menjadi wujud cair. Jenis kondensor yang banyak digunakan pada
teknologi kulkas saat ini adalah kondensor dengan pendingin udara. Yang digunakan pada
sistem refrigrasi kulkas kecil maupun sedang. Kondensor seperti ini memiliki bentuk yang
sederhana dan tidak memerlukan perawatan khusus. Saat lemari es bekerja kondensor akan
terasa hangat bila dipegang.

3. Filter 
Filter (saringan) berguna menyaring kotoran yang mungkin terbawa aliran bahan
pendingin setelah melakukan sirkulasi. Sehingga tidak masuk kedalam kompresor dan pipa
kapiler. Selain itu, bahan pendingan yang akan disalurkan pada proses berikutnya lebih bersih
sehingga dapat menyerap kalor lebih maksimal.

4. Evaporator 
Evaporator berfungsi menyerap panas dari benda yang di masukkan kedalam kulkas.
Kemudian evaporator menguapkan bahan pendingin untuk melawan panas dan
mendinginkannya. Sesuai fungsinya evaporator adalah alat penguap bahan pendingin agar
efektif dalam menyerap panas dan menguapkan bahan pendingin, evaporator di buat dari bahan
logam anti karat, yaitu tembaga dan almunium.

5. Thermostat.
Thermostat memiliki banyak sebutan antara lain temperatur kontrol dan cool control.
Apapun sebutannya, thermostat berfungsi mengatur kerja kompresor secara otomatis bedasarkan
batasan suhu pada setiap bagian kulkas. Thermostat biasanya disebut saklar otomatis yang
bekerja berdasarkan pengaturan suhu. Jika suhu evaperator sesuai dengan pengatur suhu
thermostat, secara otomatis thermostat akan memutuskan listrik ke kompresor.
6. Heater.
Hampir keseluruan kulkas nofrost dan sebagian kecil kulkas defrost dilengkapi dengan
pemanas (heater). Pemanas berfungsi mencairkan bunga es yang terdapat di evapurator. Selain
itu pemanas dapat mencegah terjadinya penimbunan bunga es pada bagian rak es dan rak
penyimpan buah di bawah rak es.

7. Fan Motor.
Fan motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin . Pada kulkas ada dua
jenis fan, yaitu Fan Motor Evaporator, yang berfungsi menghembuskan udara dingin dari
evaporator keseluruh bagian rak (rak es , sayur ,dan buah), dan Fan Motor Kondensor yaitu
kipas angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkas yang memiliki kondensor yang berukuran
kecil. Kipas angin ini berfungsi mengisap atau mendorong udara melalui kondensor dan
kompresor. Selain itu berfungsi juga untuk mendinginkan kompresor.

8. Overload Motor Protector


Overload motor protector adalah komponen pengaman yang letaknya menyatu dengan
terminal kompresor. Cara kerjanya serupa dengan sekering yang dapat menyambung dan
memutus arus listrik. Alat ini dapat melindungi komponen kelistrikan dari kerusakan, akibat
arus yang dihasilkan kompresor melebihi arus acuan normal.

9. Bahan Pendingin (Refrigerant). 


Refrigerant adalah zat yang mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair, ataupun
sebaliknya. Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan pendingin memiliki
karakteristik yang berbeda.
SISTEM KERJA KULKAS

Sistem kerja lemari es dimulai dari bagian kompresor sebagai jantung kulkas yang
berfungsi sebagai tenaga penggerak. Pada saat dialiri listrik, motor kompresor akan berputar dan
memberikan tekanan pada bahan pendingin. Bahan pendingin yang berwujud gas apabila diberi
tekanan akan menjadi gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi. Dengan wujud seperti itu,
memungkinkan refrigerant mengalir menuju kondensor. Dan disaring oleh Dryer / Filter. Pada
titik kondensasi, gas tersebut akan mengembun dan kembali menjadi wujud cair, Refrigerant
cair bertekanan tinggi akan terdorong menuju pipa kapiler. Dengan begitu refrigerant akan naik
ke evaporator akibat tekanan kapilaritas yang dimiliki oleh pipa kapiler.
Saat berada di dalam evaporator, refrigerant cair akan menguap dan wujudnya akan
kembali menjadi gas yang memiliki tekanan dan suhu yang sangat rendah. Akibat dari proses
tersebut, udara yang berada di sekitar evaporator akan menjadi bersuhu rendah dan akhirnya
terkondensasi menjadi wujud cair. Pada kondisi yang berulang akan memungkinkan udara
tersebut akan membeku dan akan menjadi butiran-butiran es. Hal tersebut terjadi pada benda
ataupun air yang dengan sengaja diletakkan pada sekitar evaporator.
BAB IV
DATA HASIL PERCOBAAN

IV. 1 Kerusakan yang bisa terjadi pada lemari es adalah :


1. Mesin kulkas tidak bekerja
Mesin kulkas ada yang mengalami kerusakan sehingga tidak bisa bekerja sama
sekali meskipun socket sudah terhubung ke sumber (PLN). Motor tidak terdengar bergerak,
kompresorpun demikian. Umumnya jika hal ini terjadi bisa disebabkan oleh :
a. Mungkin ada kabel jeck yang putus, maka langkah yang harus dilakukan adalah :
 Memeriksa sambungan kabel dan jeck, bisaanya gangguan ada di daerah ini dengan
putusnya kabel.
 Periksa seluruh permukaan kabel mulai dari jeck sampai ke mesin pendingin.
 Periksa pula sambungan yang menuju atau yang menempel pada motor (dinamo). Mungkin
pada tap‐tapnya terlepas.

b. Mungkin overload terbuka


Apabila gangguan terjadi tegangan menjadi turun bahkan hilang sama sekali, maka lakukanlah
hal berikut :
 Periksa sumber tegangan.
 Ukurlah tegangan yang masuk apakah sesuai dengan kebutuhan mesinpendingin.
 Carilah lokasi yang menyebabkan tegangan arus listrik menjadi turun.

c. Mungkin starting pada kapasitor terbuka


Hal yang perlu dilakukan adalah :
 Periksalah kapasitornya.
 Jika ternyata sudah aus, maka ganti dengan yang baru.

d. Mungkin kontak pada relay terus terbuka sehingga arus tidak terhubung
yangmenyebabkan motor tidak mendapatkan tenaga dan tetap mati. Langkah yangharus
dilakukan adalah;
 Periksa kabel‐kabel pada relay yang bersangkutan.
 Periksa plat‐plat apakah masih berfungsi.
 Periksa system penyetelan, apakah normal.

e. Open circuit pada starting winding tidak jalan sama sekali.


Tindakan yang harusdilakukan adalah;
 Jika memang terdapat gangguan maka diperlukan perbaikan dengan cara pengaturan yang
sesuai dengan petunjuk kerja.

2. Kompresor tidak bisa start dan mendengung


Kemungkinan Penyebabnya adalah :
a. Adanya perawatan dan pemakaian yang salah
Hal‐hal yang haus diperhatikan adalah;
 Periksalah socket (jeck) yang berhubungan dengan stop kontak PLN, apakah ada kabel
yang terlepas di dalamnya.
 Periksa bagian kabel penghubung arus, mungkin ada yang terputus atau tidak stabil dalam
penyambungannya.
 Periksa bagian tap‐tap penghubung ke kabel listrik, mungkin ada yang menempel kurang
sempurna.

b. Adanya penurunan arus dan tegangan listrik yang masuk ke mesin motor (dinamo).
Langkah‐langkah yang bisa dilakukan adalah :
 Periksa pada bagian sumber tegangan.
 Periksa tap penghubung yang tidak terpasang sempurna.
 Ukur tegangan apakah sudah sesuai dengan yang dibutuhkan.

c. Adanya kapasitor starting yang terbuka


Langkah‐langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut :
Periksalah apakah kapasitor starting sudah benar‐benar aus, jika benar sudah aus
sebaiknya jangan diperbaiki karena hal ini akan terulang lagi tetapi gantilah dengan yang baru
dengan kapasitas yang sama.
d. Adanya relay kontak yang terus terbuka. Jika system kerja tidak normal bisa
memberikan arus yang kecil bahkan hilang sama sekali.
Hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
Periksalah, mungkin posisi kontak tidak normal, jika memang demikian maka perlu
dilakukan pengaturan sesuai dengan petunjuk yang ada.

e. Adanya open circuit pada starting winding.


Langkah‐langkah pemeriksaanya adalah :
 Periksa tap‐tap pada kontak yang berhubungan dengan mesin kompresor.
 Seandainya ada yang terlepas dan bisa diperbaiki hendaknya dilakukan perbaikan dan
jika tidak memungkinkan diperbaiki maka gantilah dengan yang baru.

f. Lilitan (spoel) korseleting dengan body


Langkah‐langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
 Periksalah apakah memang ada konsleting dengan menggunakan multimeter (Ohm meter).
 Periksa kontak‐kontak ujung atau tap‐tap spoel.
 Perbaiki dengan benar agar tidak terjadi lagi konsleting, bisaanya jika terjadi konsleting
pada bagian ini maka zeekering akan putus.

g. Adanya tekanan kompresor yang naik melebihi batas,


Langkah‐langkah yang diperlukan adalah sebagai berikut :
 Periksa filter atau saringan pada daerah dekat katup, kemungkinan kotor karena tersumbat.
 Periksa discharge line, kemungkinan tersumbat, jika bisa dibersihkan saja atau diganti
dengan yang baru.

h. Adanya kompresor yang macet


Tindakan yang diperlukan adalah sebagai berikut :
 Periksalah kompresor, buka dengan hati‐hati, mungkin minyak pelumasnya berkurang atau
habis sehingga silinder mengembang dan piston macet.
 Berilah minyak pelumas sesuai dengan petunjuk yang berlaku dan periksalah silinder
maupun ring pistonya.
i. Adanya kerusakan pada kapasitor starting

3. Kompresor bisa start tapi starting winding tidak lepas


Jika gangguan ini terjadi, kemungkinan penyebabnya adalah :
1. Mungkin ada arus listrik dari sumbernya turun
Langkah yang perlu dilakukan adalah : Periksa penghantar listrik, mulai dari stop kontak, kabel‐
kabel
2. Mungkin ada rangkaian listrik yang salah.
3. Mungkin adanya bagian relay kontak yang rusak
Langkah‐langkah yang harusdiperhatikan dalam hal ini adalah :
a) Periksa hubungan arus pada relay menggunakan multimeter
b) Periksa, kemungkinan ada bagian‐bagian yang kurang normal. Perlu diperbaiki sesuai
dengan pedoman.
c) Jika memang relay rusak dan tidak bisa diperbaiki maka sebaiknya ganti dengan yang baru.
4. Adanya kapasitas yang lemah. Periksa kapasitor, jika terjadi kerusakan maka sebaiknya
diganti.
5. Adanya tekanan tinggi dibagian pipa bertekanan tinggi (dari katub tekan pipa discharge line
sampai pada pipa kondensor).
Pada tekanan tinggi yang melampaui batas kemungkinan pula adanya gangguanpada kompresor,
misalnya putaran kompresor yang tidak lancer. Maka langkah yang perlu dilakukan adalah :
Ø Periksa kompresor, piston, dan ringnya.
Ø Periksa minyak pelumas barangkali berkurang.
Ø Periksa katub penghisap dan katub tekannya
Ø Periksa kerja dynamo dan segala yang berhubungan dengannya.

4. Overload membuka, kompresor bisa start atau berkerja


Bagian‐bagian yang diduga terdapat gangguan adalah :
A. Mungkin tegangan turun.
B. Arus yang melewati overload melebihi batas normal
Hal – hal yang perlu dilakukan adalah : Periksa pada bagian fan, mungkin
pemasangannya tidak tepat dengan overload, kemudian periksa lagi apakah ada bagian yang
konsleting.
C. Pada bagian tekanan rendah terjadi kompresi (tekanan yang tinggi).
D. Keadaan overload sudah aus atau lemah
Langkah yang bisa dilakukan adalah :
 Periksa overloadnya.
 Periksa arusnya apakah normal.
 Jika overload lemah maka gantilah dengan yang baru.
E. Running kapasitor aus atau rusak, jika rusak ganti dengan yang baru.
F. Bagian stator yang konsleting dengan bodynya, periksalah dengan menggunakanmultimeter,
jika terjadi keruskaan maka harus diperbaiki atau diganti.
G. Gerakan kompresi pada piston kompresor melemah.
H. Katub tekan pada discharge line bocor. Ini akan menyebabkan overload terus menutup dan
tidak bisa bergerak secara otomatis. Bila tekanan kurang dari keadaan sesungguhnya, katub
kompresor perlu diganti dengan yang baru.
I. Pendingin pada dynamo tidak mampu.

5. Starting kapasitor terbakar


Starting kapasitor berfungsi untuk memperkuat motor pada saat mulai hidup. Jika
kapasitor terbakar atau konsleting maka ia akan terbakar. Gangguan tersebut dimungkinkan
karena sebab‐sebab sebagai berikut :
a. Terlalu sering start pada dynamo.
Keadaan seperti ini akan menambah beban bagi starting kapasitornya, sebab dengan
seringnya start, makin sering pula kapasitor membantu untuk menggerakkan motor pada awal
putarannya. Hal ini menyebabkan starting kompresor menjadi terbakar.
b. Terlalu lama kumparan bantu starting winding bersambung ketika start. Jika hal ini terjadi
maka perlu dilakukan penaikan tegangan, kemudian periksa relay jika rusak maka diganti.
c. Kemungkinan adanya gangguan pada relay.
d. Kemungkinan kapasitas kapasitor tidak sesuai.
e. Terminal kapasitor konsleting karena adanya air.

6. Bagian relay terbakar


Jika relay rusak, maka dynamo dan kompresor tidak akan bekerja atau sebaliknya
bekerja terus menerus tanpa berhenti secara otomatis.
Relay yang rusak kemungkinan disebabkan oleh :
a. Adanya arus dan tegangan yang rendah atau sebaliknya.
b. Adanya running kapasitor yang tidak sesuai
c. Adanya relay yang terus bergetar.
d. Mungkin relay tidak cocok dengan spoel running.

7. Running kapasitor terbakar


Jika running kapasitor terbakar akan mengganggu dan mempengaruhi daya kerja
mesin. hal ini bisa disebabkan oleh;
a. Arus dan tegangan melebihi batas.
b. Ratting tegangan tidak cocok dengan kapasitor.
c. Terminal kapasitor basah dan terjadi konsleting

8. Refrigerator suction terlalu panas


Refrigerator suction yang terlalu panas dan tidak dingin termasuk suatu gangguan. Hal
ini tidak boleh dibiarkan. Bisaanya pada suction memang dalam keadaan temperatur tinggi tapi
kadang kala berubah‐ubah. Jika tidak berarti ada kesalahan pada rengkaian evaporator maupun
yang lainnya. Dimungkinkan karena :
a. Pintu lemari es (mesin) pendingin sering dibuka.
b. Rak dalam ruangan kulkas terlalu penuh sesak isinya.
c. Makanan yang masih panas langsung dimasukkan ke dalam ruang kulkas.
d. Kebocoran pada karet perapat pintu.
e. Lampu pada ruang kulkas tidak bisa mati secara otomatis.
f. Kesalahan dalam pengaturan thermostat (bisaanya kesalahan pada penyetelan, yakni
disetel pada posisi warmer, padahal jika dijumpai refrigerator suction yang terlalu panas,
hendaknya thermostat disetel pada posisi colder).
g. Fan (kipas) sirkulasi dingin tidak normal kerjanya.
h. Katub penghisab pada kompresor tidak normal. Hal ini disebabkan karena gas Freon
tidak bisa dihisap oleh katub tersebut sehingga terjadi tekanan pada suction line.

9. Gangguan berupa suara berisik


Kemungkinan suara berisik pada mesin pendingin disebabkan oleh :
a. Adanya pipa yang berhimpitan dengan cabinet.
b. Adanya skrup atau baut yang kurang keras atau terlepas.
c. Mungkin pada fan ada kerusakan.
d. Mungkin pada kompresor terjadi kerusakan.
e. Jika memungkinkan untuk diperbaiki lagi maka diperbaiki tetapi kalau kerusakan fatal
sebaiknya diganti dengan komponen yang baru.

10. Kompresor macet


Motor berputar jika mendapat tegangan, tetapi kompresor tidak bekerja. Karena
kompresor tidak bekerja maka gas Freon dalam rangkaian pipa akan pasip. Penyebab kompresor
macet bisa disebabkan oleh hal‐hal sebagai berikut :
a. Adanya katub yang sudah aus (bila rusak hendak diganti dengan yang baru).
b. Mungkin minyak pelumasnya berkurang (bisaanya terjadi pada kompresor yang
menggunakan piston).
c. Mungkin kompresor terlalu panas, sehingga ruang silinder akan mengembang sehingga
menyebabkan penyempitan pada silinder sehingga menjadi macet (bisanya terjadi pada system
menggunakan piston), sebaiknya ganti dengan yang baru.
d. Mungkin terjadi kebocoran pada silinder atau kebocoran minyak pelumas.

III.4 Perawatan Kulkas Agar Kulkas Awet dan selalu dalam kondisi yang baik.
1. Penempatan Kulkas di Ruangan
Sebelum digunakan, Anda sebaiknya membersihkan kulkas dari kotoran dan debu,
termasuk bagian-bagian kotak es dan rak-raknya. Penempatan kulkas harus dihindarkan dari
tempat lembab seperti di dekat kamar mandi ataupun tempat yang terkena cahaya matahari
langsung. Standarnya, kulkas harus diberikan jarak sekitar 1 inchi dari dinding di belakangnya,
10 inchi dari atap, dan 2,5 cm dari lantai agar sirkulasi udara terjamin dengan baik. Anda
sebaiknya menggunakan stop kontak tunggal khusus untuk kulkas Anda agar aliran listrik ke
kulkas tetap stabil. Untuk penggunaan pertama kali, operasikan kulkas dalam keadaan kosong
selama 2-3 jam agar suhu operasi kulkas Anda stabil.
2. Penataan Makanan di Dalam Kulkas
Kulkas memang digunakan untuk menyimpan bahan makanan agar bisa tahan lama dan
kualitasnya terjaga. Namun, karena setiap bahan makanan mempunyai karakteristik sendiri-
sendiri, sebaiknya Anda memperhatikan penataan bahan-bahan makanan di dalam kulkas.
Umumnya, buah dan sayur bisa disimpan selama 3-4 hari, ikan segar 1-2 hari, daging potong 4-
5 hari, dan telur bisa sampai 2 minggu. Evaporator, tempat pembuatan batu es yang terdapat di
dalam kulkas, perlu perhatian yang lebih karena suhunya jauh lebih dingin. Makanan yang
memiliki banyak kandungan air seperti buah dan sayuran dilarang dimasukkan ke evaporator
karena akan mudah busuk. Botol kaca berisi air juga tidak boleh dimasukkan ke evaporator
karena botol itu bisa pecah ketika membeku.

3. Pembersihan Kulkas secara Berkala


Agar kulkas berada dalam kondisi yang baik, kulkas sebaiknya dibersihkan secara
berkala. Bau yang tidak enak dari bahan-bahan makanan yang disimpan terlalu lama bisa
memperburuk kondisi kulkas. Sebelum membersihkan kulkas, matikan stop kontak ke kulkas
dan keluarkan semua bahan makanan dari dalam kulkas. Bersihkan tumpahan bahan makanan
agar tidak timbul bekas kotoran permanen pada permukaan plastik. Permukaan plastik tidak
boleh dibersihkan dengan sikat kasar atau dengan larutan kimia. Bagian luar kulkas bisa
dibersihkan dengan sabun dengan busa lunak agar tidak menggores permukaan kulkas.

4. Penanganan Bila Terjadi Gangguan


Bagian evaporator sangat rentan terhadap benturan, jadi Anda sebaiknya menghindari
penggunaan benda tajam untuk mengambil batu es. Bila es sudah cukup tebal diamkanlah
beberapa waktu untuk meleburkan bunga es. Secara berkala, periksalah jaringan listrik menuju
kulkas agar listriknya stabil. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan kulkas tidak bisa
dingin dengan baik, bisa saja pengatur suhu tidak disetting dengan tepat, letak kulkas terlalu
dekat dengan dinding, suhu ruangan yang panas, atau pintu kulkas sering ditinggalkan dalam
posisi terbuka. Bila kerusakan sudah tidak bisa Anda tangani, sebaiknya Anda menghubungi
customer service.
BAB V

PENUTUP

V.1 KESIMPULAN

Inspeksi pada hakikatnya adalah suatu jenis kegiatan bukan bagian atau section dari
suatu organisasi, namun inspeksi dapat dipakai sebagai nama bagian yang khusus menangani
kegiatan pengendalian dan pemastian mutu produk, jasa atau sistem proses. Adapun
tujuan inspeksi, secara umum, adalah dicapainya rasa kepuasan dan kepastian akan
keamanan/keselamatan pihak pengguna/pelanggan dalam mengkonsumsi atau menggunakan
suatu produk atau jasa.
Kemampuan seorang inspektor untuk memutuskan suatu tindakan penentuan mutu
sangat bergantung pada kematangan profesinya, yang didapatkan melalui pengalaman
di lapangan berupa frekuensi inspeksi dan tingkat kesulitan yang dihadapi.

Makin matang pengalaman seorang inspektor, makin bijak dia dalam


mempertimbangkan/memutuskan langkah-langkahnya. Demikian sebaliknya, makin
sedikit pengalaman seorang inspektor, makin kaku pertimbangannya dalam
menyimpulkan dan menyarankan langkah penanggulangan atas suatu kondisi mutu
(text book thinking), yang disebabkan beban tanggung jawab dan kekhawatiran atas
akibat dari kesimpulan dan saran- saran nya

V.2 SARAN

1) Inspeksi bukan merupakan langkah tunggal, namun merupakan rangkaian langkah-


langkah dalam mengendalikan mutu produk atau jasa. Oleh karenanya inspeksi tidak
tepat jika diterjemahkan sebagai pemeriksaan, sebaiknya tetap diterjemahkan sebagai
inspeksi.
2) Berdasarkan hasil temuan, dan referensi serta dokumen pendukung, disusun laporan
pendahuluan untuk tindakan perbaikan/ penggantian segera dengan mempergunakan
bahan logam yang sama dengan aslinya. Kalau ternyata persediaan bahan asli tidak ada,
dapat diganti dengan bahan alternatif asalkan memiliki sifat fisik dan kimiawi yang sama
atau sangat mendekati, yang compatible (cocok) untuk dilaskan dengan bahan asli dan
seizin pihak pemilik atau pelaksana operasi
DAFTAR PUSTAKA

Handbook Manajemen Pemeliharaan Mesin Universitas Darma Persada

Ir. Soeharto, 1991, Manajemen Perawatan Mesin, Jakarta : PT Rineka Cipta

ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab1-2rwt.pdf

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132304811/pendidikan/2c-handout-perawatan-dan-
perbaikan-mesin.pdf

http://rahman24111995.blogspot.com/2017/03/perbaikan-dan-perawatan-kulkas.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai