Anda di halaman 1dari 27

PRAKTIKUM FISIKA

NUR ALIYA SYUHADA


1032022008

Nilai Tanggal Paraf


Laporan 1 2 3 Asisten

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


STIP MUJAHIDIN TOLITOLI
2022
Daftar Isi

Sampul
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.............................................................................................2
1.1.1 Pengkuran Dasar dan Ketidak Pastian Pada Hasil Pengkuran....................2
1.1.2 Bandul Sederhana......................................................................................3
1.2.3 Elastisitas.........................................................................................................3
1.2 Tujuan............................................................................................................4
1.2.1 Pengukuran Dasar Dan Ketidak Pastian Pada Hasil Pengukuran.......................4
1.2.2 Bandul Sederhana.............................................................................................5
1.2.3 Elastisitas..........................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................1
2.2.1 Pengukuran Dasar dan Ketidak Pastian Pada Hasil Pengukuran........................1
2.2.2 Bandul Sederhana......................................................................................2
2.2.3 Elastisitas...................................................................................................3
BAB III METODE PRAKTIKUM..........................................................................................4
3.1 Waktu Dan Tempat........................................................................................4
3.2 Alat dan Bahan...............................................................................................4
3.2.1 Pengukuran Dasar dan Ketidakpastian Pada Hasil Pengukuran.................4
3.2.2 bandul sederhana..............................................................................................5
3.2.3 elastisitas...........................................................................................................5
3.3 Skema Kerja..........................................................................................................5
3.3.1 Pengukuran Dasar dan Ketidakpastian pada Hasil Pengukuran.........................5
3.3.2 Bandul Sederhana..........................................................................................5
3.3.3 Elastisitas....................................................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................7
4.1 Hasil Pengamatan...........................................................................................7
4.1.1 Pengukuran Dasar dan Ketidakpastian pada Hasil Pengukuran......................7
4.1.2 Bandul Sederhana...........................................................................................9
4.1.3 Elastisitas...........................................................................................................9
4.2 Analisis Data....................................................................................................10
4.2.1 Pengukuran dasar dan Ketidakpastian pada Hasil Pengukuran.......................10
4.2.2 BandulSederhana...........................................................................................12
4.2.3 Elastisitas........................................................................................................13
4.3 Pembahasan.......................................................................................................15
4.3.1 Pengukuran Dasar Dan Ketidapastian Pada Hasil Pengukuran.....................15
4.3.2 Bandul Sederhana.........................................................................................15
4.3.3 Elastisitas..................................................................................................15
BAB V PENUTUP...........................................................................................................17
5.1 Kesimpulan...................................................................................................17
5.1.1 Pengukuran Dasar dan Ketidakpastian pada Hasil Pengukuran................17
5.1.2 Bandul Sederhana....................................................................................17
5.1.3 Elastisitas..................................................................................................18
5.2 Saran................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................19

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.1.1 Pengkuran Dasar dan Ketidak Pastian Pada Hasil Pengkuran


Pengukuran merupakan ilmu yang digunakan untuk menentukan
sesuatu agar bisa mengetahui berapa panjang, lebar atau pun tinggi dari
suatu benda yang diukur. Setiap orang pastinya pernah melakukan
pengukuran hampir dalam segala hal. Pengukuran ini sendiri memang
merupakan salah satu ilmu yang sangat dibutuhkan didalam kehidupan
sehari hari. Secara intutif kita merasakan bahwa keyakinan kita akan
benarnya hasil pengukuran meningkat bila pengukuran itu dilakukan
berulang. Jika hasil pengukuran yang dilakukan berulang tidak banyak beda
satu sama lainnya, kita lebih yakin bahwa nilai sebenarnya yang kita peroleh
itu berada dalam daerah sempit sekitar hasil pengkuran itu, semakin banyak
diulang dan ternyata hasilnya masih tidak banyak berbeda, semakin
meningkatkan pula kepercayaannya kita akan hasil yang diperoleh.
Sekarang masalahnya nilai bagaimana yang harus kita gunakan sebagai hasil
pengukuran tersebut dan beberapa pula ketidakpastian, serta apapula arti
yang terkait dengan ketidakpastian tersebut.
Misalnya kita melakukan N kali pengukuran besarannya X dengan
hasil x1x2xx3...xn kesimpulan nilai x ini merupakan suatu simple dari
populasi besarnya x dari simpel ini kita tidak mungkin memperoleh nilai
sebenarnya, yaitu x nilai yang dipandang terbaik terhadap nilai xo adalah
nilai rata-rata sampel yang telah ditentukan (Arsyan Basri 2014).

1.1.2 Bandul Sederhana


Gerak harmonik sederhana (GHS) adalah gerak priodik
denganlintasan yang ditempuh selalu sama (tetap). gerak harmonik sederhana
mempunyai persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan digunaan unttuk
mengnalisis suatu gerakperiodik tertentu.gerak periodik adalah gerak
berulang atau berosilasi memalui titik seimbang dalam interval waktu tetap.
Gerak harmonik sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu;
● Gerak harmonik sederhana (GHS) linier,misalnya penghisap dalaam
silider gas,gerak osilasi air raksa /air dalam pipa u,gerak horizotal/
vertikal dari pegas,dan sebagainya
● Gerak harmonik sederhana (GHS) reguler,misalnya gerak bandul /
bandul fisis,osilasi ayunan torsi,dan sebagainya (Ruwanto Bambang,
2007)

1.2.3 Elastisitas
Elastisitas adaalah kemampuan suatu bendauntuk dapat kembali ke
bentuk awalnya segera gayaa luar yang diberikan kepada benda itu dibebaskan.
Benda-benda yang mempunyai elastisitas atau sifat elastisitis.
Secara umum suatu bahan memiliki sifat elastis,dimanaa jika gaya yang
diberikan tidak melampui batas tertentu,benda akan segera kembali ke bentuk
semula Begitu gaya dibebaskan,misalnya ketika pegas anda tertarik dan
lepaskan,pegas akan bergetar sebelum diakhirnya diberhentikan karena gesekan.
jika semua gesekan diabaikan pegas akan terus bergetar bolak balik di sekitar
titik keseimbangannya.getaran seperti itu disebut gerak harmonik sederhana.
1.2 Tujuan

1.2.1 Pengukuran Dasar Dan Ketidak Pastian Pada Hasil Pengukuran


● Mampu menggunakan beberapa alat ukur dasar, menentukan
ketidakpastian pada hasil pengukuran dan hasil percobaan serta
menjelaskan arti statistiknya dan memahami pengertian angka berarti
(AB)
● Menggunakan jangka sorong, micrometer dan neraca ohaus 311 gm
● Mencari besara turunan (dalam modul ini: volume dan massa jenis)
● Mengungkapkan hasil perhitungan lengkap dengan ketidakpastiannya

1.2.2 Bandul Sederhana


● Memahami konsep gerak harmonic sederhana dan beberapa vaktor yang
mempengaruhi periode (waktu ayun)
● Mengukur periode gerak bandul sederhana
● Menghitung percepatan gravitasi bumi

1.2.3 Elastisitas
● Memahami konsep elastisitas suatu bahan melalui percobaan
● Mengamati sifat elastisitas suatu bahan
● Mengukur/menghitung elastisitas bahan
● Membuat grafik hubungan antara tegangan dan regangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2.1 Pengukuran Dasar dan Ketidak Pastian Pada Hasil Pengukuran


Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur
menggunakan alat ukur dengan satuan yang telah dijadikan acuan.
Pengukuran=besaran relative terhadap suatu standar atau satuan tertentu.
Dikatakan relative disini, maksudnya adalah setiap alat ukur memiliki tingkat
ketelitian yang berbeda-beda, sehingga hasil pengukuran yang diperoleh
berbeda pula. Ketelitian dapat didefinisikan sebagai ukuran ketepatan yang
dapat didefinisikan sebagai ukuran ketepatan yang dapat dihasilkan dalam
suatu pengukuran, dan ini sangat berkaitan dengan skala terkecil dari alat ukur
yang dipergunakan untuk melakukan pengukuran sebagai contoh, pengukuran
besaran Panjang dengan menggunakan penggaris (mistar), jangk asorong dan
micrometer sekrup. Ketiga alat ukur ini memiliki tingkat ketilitian yang
berbeda-beda. Ketidakpastian pengukuran dapat dihitung dengancara; ∆×=1/n
NSTalat…(untuk alat ukur yang jarak antara skalanya masih dapat di bagi oleh
mata)

∆×=n NST ALAT…(untuk alat ukur yang jarak antar sekalanya sulit
dibagi oleh mata)

Nilai ∆× hasil pengukuran dapat dilaporkan dengan cara

X=(x±∆x)…….(1)

Dalam fisika pengukuran yaitu Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus
melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan
dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi
dengan kuat. Namun bagaimanapun juga ketika kita mengukur suatu besaran
fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan
nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Pengukuran dilakukan
dengan suatu alat ukur,dan setiap alat ukur memiliki nilai skala terkecil(NST).
Setiap alat ukur memiliki skala berupa panjang atau busur atau angka digital.
Pada skala terdapat goresan dan goresan kecil sebagai pembagi,dibutuhi nilai
tertentu.Keadaan menjadi lebih buruk lagi bila ujung atau pinggir objek yang
diukur tidak tajam. Nilai skala sesuai dengan jarak terkecil itu disebut nst alat
ukur tersebut(Swastikaningrum, 2013).

Ketepatan dan ketelitian pengukuran ketepatan (keakrutan)

Jika suatu besaran di ukur beberapa kali (pengukuran berganda) dan menghasilkan
harga-hargazyang sebenarnya maka pengukuran dikatakan.’’akurat’’. Pada
pengukuran ini harga rata-ratanya mendekati harga yang sebenarnya.

Keelitian(kepastian) jika hasil-hasil pengukuran terpusat disebut presisi (harga


tiap pengukuran disebut presisi (harga tiap pengukuran tidak jauh berbeda)

Angka penting atau angka berarti

Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.angka nol yang terletak
diantara angka bukan nol termasuk angka penting.

Contoh;12,07 A mengandung 4 angkapenting

Contoh;12,07 A mengandung 4 angkapenting.

2.2.2 Bandul Sederhana


Bandul sederhana adalah sebuah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik
massa, yang digantungkan pada tali ringan yang tidak dapat mulur. Jika bandul
ditarik ke samping dari posisi seimbangnya dan dilepaskan, maka bandul akan
berayun dalam bidang vertikal pengaruh gravitasi. Gerakannya merupakan gerak
osilasi dan periodik, sehingga dapat disebut menempuh sebuah ayunan sederhana.
Bandul juga dapat diartikan sebagai benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat
berayun secara bebas dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam
dinding kuno yang mempunyai ayunan (Monika, 2013).
Gerak bandul adalah gerak harmonika sederhana hanya jika amplitudo
geraknya kecil (Paul A. Tepler, 1998). Bandul Sederhana adalah sistem mekanik
lain yang menunjukkan gerak perodik suatu bandul yang terdiri atas cakram yang
menyerupai pertikal bermassa m yang digantungkan pada seutas tali ringan
dengan suatu panjang L dan yang bagian atasnya tidak bergerak dan diikatkan ke
suatu titik (Serway, 2009).
Bandul sederhana terdiri atas benda berrmassa M yang diikat dengan
seutas tali ringan yang panjangnya 1 (massa tali diabaikan) jika bandul berayun
taliakan membentuk sudut sebesar terhadap arah vertical. Jika sudut terlalu kecil,
gerak bandul tersebut akan memenuhi persamaan gerak massa pada pegas.

Kita tinjau gaya-gaya pada massa M dipengaruhi oleh gaya pada massa M
dipengaruhi oleh gaya beratnya yaitu sebesar W = mg. gaya beratnya yaitu
sebesar W =mg gaya berat tersebut

2.2.3 Elastisitas
Dalam fisika,elasticitas adalah kecendrungan bahan pada tuntuk kembali
kebentuk aslinya setelah tederfomasi. Benda pada takan mengalami deformasi
saat gaya diaplikasikan padanya. Jika bahan tersebut elastis,benda itu akan
kembali kebentuk dan ukuran awalnya ketika kebentuk awalnya ketika gaya
dihilangkan.

Alasan fisika untuk perilaku elastic bias berbeda untuk bahan yang
berbeda. Pada logam, kisi (lattice) atom berubah ukuran danbentuknya saat
terjadi aplikasikan pada sistem (energy ditambahkan).

Ketika gaya dihilangkan, kisi-kisi kembali keadaan energinya lebih redah.


Untuk karet dan polimerlain, elastilitas disebabkan dengan perenggang antara
ipolimer ketika kerja diterapkan.
BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat


Praktikum ini telah dilaksanakan pada pukul 07.00-12.00, hari Sabtu, 10

Desember 2022. Dilaboraturium ilmu-ilmu pertanian Sekolah Tinggi Ilmu

Pertanian Mujahidin Tolitoli.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Pengukuran Dasar dan Ketidakpastian Pada Hasil Pengukuran


1. Stop Watch

2. Jangka Sorong

3. Micrometer Sekrup

4. Neraca ohaus

5. Mistar plastik (30 cm)

6. Balok Besi

7. Kelereng
3.2.2 bandul sederhana
1. Bandul dan Penggantung

2. Statif

3. Mistar(100 cm)

4. Stop Watch

3.2.3 elastisitas
1. Statif dengan 2 klem

2. Mistar (100 cm)

3. Beban 10 buah (@ 5 gr)

4. Karet ventil atau karet gelang (+- 20 cm)

3.3 Skema Kerja

3.3.1 Pengukuran Dasar dan Ketidakpastian pada Hasil Pengukuran


 Mengukur skala utama dan skala nonius pada alat ukur yang digunakan.

 Mengukur kelereng dengan mengunakan micrometer, tentukan skala utama

dan skalanonius.

 Mengukur balok besi dengan mengunakan jangka sorong tentukan

skalanonius dan skalautama.

 Mengulang carakerja 2,3, dan 4 untuk data 3 sebanyak 3 kali ulangan.

3.3.2 Bandul Sederhana


 Siapkan Statif kemudian atur berat beban, panjang tali, dan besar

amplitude sesuai yang telah ditentukan.


 Gunakan busur untuk mengukur sudutnya.

 Ayunkan bandul dengan posisi sudut yang telah ditentukan.

 Hidupkan stopwatch bersamaan dengan pertama kali bandul diayunkan.

 Hentikan stopwatch jika bandul sudah melakukan 50 kali ayunan.

 Catat waktu (T) terakhir di stopwatch.

 Ulangi percobaan hingga 3 kali pada tiap bagian.

 Tuliskan hasil pengamatan kedalam table.

3.3.3 Elastisitas
 Menyiapkan seluruh alat dan bahan.

 Mengukur panjang mula-mula sebelum diberi beban.

 Mencatat hasil pengukuran.


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Pengukuran Dasar dan Ketidakpastian pada Hasil


Pengukuran
 Data 1 Penentuan NST

No Nama Alat NST Banyaknya Ketidak Pastian


Nonius Mutlak (∆x)
1 Jangka Sorong 0,05mm 20 0,025 mm

2 MicrometerSecrop 0,01mm 50 0,005 mm

3 Mistar 1 mm 10 0,5 mm

 Data 2 Pengukuran tunggal

Nama Alat Ukur Besara


n Hasil Pengukuran
No Benda Teruku (×±Δ×)
r
1. Kelereng MicrometerSecrop Diame 15,72 ±0,005 mm

ter

2. Balok Jangka Sorong Sisi 19,35±0,025 mm

3. Kelereng Neraca Ohause Massa 5,46 g


 Data 3 Pengukuran Berulang

N0 Nama Benda Alat Ukur Besaran Hasil ×±Δ×

Turunan Ukur

1 Balok 1 Jangka Sisi 19,75 mm

Balok 2 Sorong 19,8 mm 17,46±23,96 mm

Balok 3 12,85 mm

2 Kelereng 1 Micrometer Diameter 14,22 mm

Kelereng 2 Sekrup 15,58 mm 4,98±0,69 mm

Kelereng 3 15,03 mm

3 Kelereng 1 Neraca Massa 14,37 gr

Kelereng 2 5,24 gr 8,08 gr

Kelereng 3 4,67 gr
4.1.2 Bandul Sederhana

Hasil Pengamatan
Besaran Turukur

Waktu (T) Periode (T) Grafitasi(S)

L1 = 40 cm m1=20,92g 66,85 S 1,33 s 8,95 m/s2

8,95 m/s2
66,64 S 1,33 s
m2=25,67g

L2 = 50 cm m1=20,92g 72,04 S 1,44 s 9,80 m/s2

70,04 S 1,40 s 9,80 m/s


m2=25,67g

4.1.3 Elastisitas

No Masa/m Panjang ΔL=L1-Lo Gaya (f)

karet+beban

1. m0= 50 gr 20,92 cm

m1=65 gr 25,4 cm ΔL1= 4,48 cm 1,150 N

m2=80 gr 27 cm ΔL2= 6,08 cm 1.150 N

m3=100 gr 28 cm ΔL3= 7,08 cm 1.850 N


4.2 Analisis Data

4.2.1 Pengukuran dasar dan Ketidakpastian pada Hasil Pengukuran


Data 1:Penentuan NST

ΔΧ=1/2 NST

1. Mikrometersekrup

ΔΧ = ½. 0,01 mm = 0,005

2. Jangkasorong

ΔΧ = ½. 0,05 mm = 0,025 mm

3. Mistar 50 cm

ΔΧ = ½ . 1 mm= 0,5 mm

Data 2:pengukuran tunggal

X = Skala utama + (Skalanonius x NST)

1. Kelereng / mikrometersekrup

X = 15,5 + (22 x 0,01) = 15,5 + 0,22 =15,72 mm

2. Balokbesi / jangkasorong

X = 19 + (7 x 0,05) = 19 + 0,35 = 19,35 mm

Data 3:Pengukuranberulang
ΔΧ = ½ [ n ( ε x 2 )−¿¿ ]
Dimana,
2 2 2
(ε x 1) = ( x 1 )+( x2 )+( x 3 )
2

2
¿= ( x 1 + x 2 + x 3 )
1. Mikrometersekrup
( ε x21 )=¿+(15,58)2+(15,03)2 = 670,83 mm
(¿= (14,22 + 15,58 + 15,03)2= 2.009,72mm
1
ΔX =
[
2 3
670,83−2.009,72
3−1 ]
1

[
= 2.012,49−2.009,72
2
2 ]
1
= 2,72
2
2
=0,69mm
2. JangkaSorong
(Ɛχ 21 ) = (19,75)2 + (19,8)2 + (12,85)2= 947,22mm
¿= (19,75+19,8+12,85 ¿2 = 1.745,76mm
Δx= 3
2[
1 947,22−2.745,76
3−1 ]
=
2[
1 2.841,66−2.745,76
2 ]
1 95,9
=
2 2
1
= 47,92
2

=23,96 mm
4.2.2 BandulSederhana
1. Menghitung periode (T)

Tn = t/n
Tali1:
a. Tn = 66,85/50 = 1,33 s
b. Tn = 66,64/50 = 1,33 s
Tali2 :
a. Tn = 72,04/50 = 1,44 s
b. Tn = 70,84/50 = 1,41 s
2. Menghitungperiode rata-rata ( τ )

T 1−T 2
T rata−rata=
n

Tali1 :
1,33−1,33
T rata−rata= =0s
2
Tali2:
1,44−1,41
T rata−rata= = 0,012 s
2
3. Menghitung gravitasi (g)
2
4 π ln
g= 2
T
Tali1:
2
4 (3,14) .0,4
g=
(1,33)2

4 .9,85 . 0,4
=
1,76

15,76
=
1,76

=8,95 m/s2

tali2 :
2
4 (3,14) .0,5
g=
(1,42)2

4 .9,85 .0,5 19,7


= =
2,01 2,01

=9,80m/s2

4.2.3 Elastisitas
Δm1 =m0 +m1 =50+65=115 gr

Δm2 =m1 +m 2 =65+85=150 gr

Δm3 =m2 +m3 =85+100=185 gr

ΔL=L1−L0

ΔL = L2-Lo

ΔL1 = 25,4– 20,92 = 4,48cm

ΔL2 =27 – 20,92 = 6,08cm

ΔL3 = 28 – 20,92 = 7,08 cm

f =Δm . g

−3
f 1 =115 . 10=1 .150 N=1 . 150 x 10 N

−3
f 2=150 . 10=1 .500 N =1. 500 x 10 N

−3
f 3=185 . 10=1 . 850 N =1. 850 x 10 N
1. Menghitungtegangan
Δm . g
Γ=
π . r2
−3 −3
1.150 x 10 1 .150 x10
Γ= −3 2
= −6
=160 ,83 x103 N /m2
a. 3 ,14 .(1,51 x 10 ) 7 ,15 x 10
−3 −3
1. 500 x10 1 .500 x10
Γ= −3 2
= −6
=209 , 79 x103 N /m2
b. 3 , 14 .(1 ,51 x 10 ) 7, 15 x 10
−3 −3
1. 850 x 10 1 . 850 x 10
Γ= −3 2
= −6
=258 , 74 x 103 N /m2
c. 3 , 14 .(1 ,51 x10 ) 7 ,15 x 10
2. Menghitung regangan
∆l
ε=
l0
Δ L1 4,48 x 10−2
a. Ɛ1= = = 22,4 x 10-2m
L0 0,2
Δ L2 6,08 x 10−2
b. Ɛ2= = = 30,4 x 10-2m
L0 0,2
Δ L3 7,08 x 10−2
c. Ɛ3= = = 35,4 x 10-2m
L0 0,2
3. Modulus young
Γn
γ n=
εn
3
160.83 x 10 2
a. γn = −2
=71,79 N /m
22,4 x 10
3
209,79 x 10 N
b. γn = −2
=69,00 2
30,4 x 10 m
3
258,74 x 10 2
c. c. γn = −2
=73,09 N /m
35,4 x 10
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengukuran Dasar Dan Ketidapastian Pada Hasil Pengukuran

Percobaan pertama dengan pengukuran dasar dan ketidak pastian pada

pengukuaran ini, melihat NST pada alat, kita harus menyiapkan alat yang di

gunakan dalam percobaan. Seperti micrometer sekrup, jangkasorong, mistar 50

cm, dan neraca digital. Rumus yang di gunakan dalam mencari ketidak pastian

mutlak adalah ΔΧ=1/2. NST . dan untuk mencari hasil ukur (x) dengan

menggunakan bahan kelereng dan balokbesi. Alat yang di gunakan untuk

mengukurya knimikrometer sekrup, jangkasorong, dan neraca digital. Rumus

yang di gunakan adalah x=skalautama+(skalanonius x NST). Serta untuk

menghitung pengukuran berulang, harus mempersiapkan bahanmasing-masing 3

buah, Lalu ukur. kemudian data hasil percobaan ditulis pada lembaran laporan

sementara

4.3.2 Bandul Sederhana

Percobaan kedua yaitu tentang bandul. Dimana pada praktekini, contoh

bandul yang percobakan berupa ayunan, yang di beri beban kelereng 4 dan 5

buah/plastik. Beban ini di ikat menggunakan benangnilon, lalu ujung

benangnilon di jepitkan pada statif. Beban di ayunkan sebanyak 50 kali, dan

waktu ayunan di hitung menggunakan stop watch. Setelah itu mencari hasil

periode (T) dengan menggunakan rumus Tn = t/n. Dimana t adalah waktu, dan n

adalah jumlah ayunan. Kemudian untuk mencari nilai gravitasi (g) dengan

4 π . Ln
2
menggunakan rumus g = T .
4.3.3 Elastisitas

Percobaan ketiga atau percobaan terakhir dari praktikum ini adalah

elastisitas. Pada percobaanini, alat dan bahan yang dignakan adalah statif, karet

ventil 6, mistar 50 cm, dan beban 100 gr. Mula-mula 3 karet disambungkan, lalu

ujung karet di jepitkan pada statif, dan ujung yang satunya lagi di beribeban.

Kemudian panjang karet tersebut di ukur menggunakan mistar. Setelah itu tambah

lagi beban berikutknya, lalu ukur kembali, di lakukan seterusny ahingga beban

L −L
habis. Kemudian rumus yang di gunakan untuk mencari ΔL nya adalah 0 1 .

Sedangkan rumus yang digunakan untuk mencari gaya (F) adalah f =ΔΜ. g

Γ ΔΜ. g
γ= Γ=
.Rumus untuk mencari modul us young ∑ tegangan π . r 2 , dan

ΔL
∑=L
regangan 0
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan

5.1.1 Pengukuran Dasar dan Ketidakpastian pada Hasil Pengukuran


Dari praktikum pengukuran dasar dan ketidakpastian pada hasil

pengukuran ini dapat disimpulkan bahwa: Setiap pengukran selalu

menghasilkan ketidakpastian, semakin kecil NST alat ukur maka semakin

tinggi pula tingkat ketelitiannya dan begitupula sebaliknya, semakin kecil

nilai NST alat ukur maka akan semakin rendah tingkat ketelitiannya. Untuk

pengukuran tunggal, ketidakpastian ditentukan dengan menggunakan rumus

1
∆x= ×NST sedangkan untuk pengukuran berulang dintentukan dengan
2

menentukan nilai deviasi yang diperoleh dari pengurangan hasil pengukuran

dengan rata-rata hasil pengukuran.

5.1.2 Bandul Sederhana


Dari praktikum percobaan bandul sederhana, dapat disimpulkan

bahwa semakin panjang periodenya maka semakin kecil frekuensinya,

begitupun sebaliknya semakin pendek periodenya maka semakin besar

frekuensinya. Jika benda tersebut berayun melaluititik kesetimbangan dan

kembali lagi keposisi awal.


5.1.3 Elastisitas
 Bahan yang di amati adalah karet ventil. Dimana pada saat

pemasangan karet ventil pada padastatif, di beribeban

 Pada saat pemasangan beban, pada karet ventit yang menggantung

pada statif, otomatis panjangnya bertambah, sehingga mengalami

elastisitas. Dan setiap pemasangan beban, harus di ukur kembali

menggunakan mistar

Δm . g
Γ=
 Uraian mengenai tegangan dengan rumus π . r2

∆l
 Dan regangan dengan rumus ε = l .
0

5.2 Saran
Penulis mengharapkan agar mahasiswa mampu mematuhi peraturan dan

menjaga alat-alat yang ada dilaboratorium ketika saat pelaksanaan praktek, dan

melakukan praktikum dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan saat pengisian

data.
DAFTAR PUSTAKA

Monika, Damayanti. 2013. Laporan Bandul Sederhana. Website: http//monica -math6.


Webnode. Com/news/laporan-bandul-sederhana. (diakses senin 3 desember 2018)

Serway, Raymond A. 2009. Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Salemba Teknika. Jakarta.
(senin, 3 desember 2018)

Swastikaningrum, H. (2013). Keanekaragaman Jenis Burung pada Berbagai Tipe


Pemanfaatan Lahan di Kawasan Muara Kali Lamong,Perbatasan Surabaya-Gresik. Jurnal
Ilmiah Biologi, 1, 1–13. (senin, 3 desember 2018)

Arsyam_Basri
2014,https://www.academia.edu/13375363/DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTI
AN tanggal di akses 2021-01-06

Ruwanto, Bambang. 2007. http://www.gurumuda.com/pendulum-sederhana-bandul


tanggal diakses 2021-

Anda mungkin juga menyukai