Anda di halaman 1dari 20

PLURARISME AGAMA

UPAYA MEMBANGUN INDONESIA DAMAI

DI

DI SUSUN OLEH :
NAMA : AL-HUSNA
NIS : 345

‫معهد التربية اإلسالمية الحديثة الرسالة‬


KULLIATUL MU’ALLIMIN AL-ISLAMIYYAH

DAYAH MODERN AR-RISALAH

DATAR LUAS KRUENG SABEE ACEH JAYA

PERIODE 2022-2023 M
PERSETUJUAN PEMBIMBING

KEPADA YTH:

Ketua penanggung jawab penulisan penulisan karya ilmiah KMI DAYAH MODERN

AR-RISALAH

‫هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِحي ِْم‬


ِ ‫ِبسْ ِم‬
‫ساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكا تُه‬
َّ ‫اَل‬
Dengan ini kami pembimbing penulisan karya ilmiah siswa akhir menerangkan bahwa:

NAMA : Al-Husna

KELAS : 6 KMI

NIS : 345

Benar-benar telah mengajukan judul “PLURALISME AGAMA UPAYA MEMBANGUN INDONESIA


DAMAI”dan kami telah koleksi dari berbagai segi bahwa judul tersebut dapat dijadikan sebagai karya
ilmiah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan KMI.

ِ ‫السالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة‬
‫هللا َو َب َر َكا ُت ُه‬ َّ ‫َو‬

PEMBIMBING

(USTAD: MUHAMMAD NAUFAL.S.HI)


PENGESAHAN KMI

KEPADA YTH:

DAYAH MODERN ARRISALAH DATAR LUAS KRUENG SABEE ACEH JAYA

‫هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِحي ِْم‬


ِ ‫ِبسْ ِم‬
‫ساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكا تُه‬
َّ ‫اَل‬
Dengan ini kami ketua penanggung jawab penulisan siswa akhir kmi menerangkn bahwa:

Nama: Al Husna

Kelas: VI(enam) KMI

Nis : 345

Telah menyelesaikan penulisan karya ilmiah yang lulus uji dengan judul”PLURALISME AGAMA UPAYA
MEMBANGUN INDONESIA DAMAI” dan kami telah koreksi dari berbagai segi bahwa judul tersebut dapat
di sajikan sebagai karya ilmiah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan KMI.

Demikian semoga dapat menjadikan maklum adanya

ِ ‫السالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة‬
‫هللا َو َب َر َكا ُت ُه‬ َّ ‫َو‬
ketua penaggung jawab penulisan karya ilmiah KMI dayah modern ar-risalah

PENAGGUNG JAWAB

(USTAD.MUHAMMAD NAUFAL.S.HI)
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat limpah nikmatnya sehingga
penulis bisa menyusun dan menyelesaikan makalah ini,Sholawat serta salam tak lupa semoga tetap
tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW ,karna beliaulah satu-satunya nabi yang
membawa umat dari zaman jahiliah ke zaman islamiah.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pimpinan DAYAH
MODERN AR-RISALAH dan kepada guru pembimbing serta pihak- pihak yang telah mendukung hingga
terciptanya karya ilmiah ini dengan baik dan sederhana.penulis sangat menyadari bahwa dalam
menyusun karya ilmiah banyak terdapat kekurangan, hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan
dan pengetahuan penulis.

Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang “PLURALISME AGAMA UPAYA
MEMBANGUN INDONESIA DAMAI”. Penulis akan memberikan pemaparan mengenai hal tersebut secara
lebih utama. Makalah ini terbagi dalam tiga bagian besar,pertama,bagian pendahuluan yang menjadi
pengantar sekaligus pemaparan kesuluruhan arah dari makalah ini, kedua,bagian pembahasan atau isi,
pada bagian ini penulis akan memaparkan penjelasan mengenai hukum hibah harta kepada anak angkat
menurut kompilasi hukum islam.ketiga, bagian penutup yang akan menyimpulkan secara singkat
padat,dan jelas kesuluruhan tulisan ini.

Demikian pengantar dari penulis, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun
untuk makalah ini. Akhirnya segala pengorbanan dan bantuan dari semua pihak yang di berikan, penulis
mengucapkan terima kasih,dan hanya dapat memanjatkan do’a,semoga Allah SWT membalas budi baik
mereka Amin Yarabbal Alamin….
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSUTUJUAN PEMBIMBING...................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN KMI..................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii

DAFTAR ISI................................................................................................................ .........


iv

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A: latar belakang ............................................................................................. 1

B: rumusan masalah ............................................................................................. 2

C: tujuan penulisan ............................................................................................. 2

BAB II: PEMBAHASAN................................................................................................. 3

A: pengertian pluralisme.................................................................................. 3

B:genealogi konsep pluralisme diindonesia................................................... 3

C:dampak budaya pluralisme diindonesia……………………………………..

BAB III: PENUTUPAN ................................................................................................. 16

A: kesimpulan................................................................................................. 16

B: saran ........................................................................................................... 17

Daftar Pustaka ...................................................................................................... .......... 18


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Bangsa Indonesia secara umum mengklaim diri sebagai bangsa yang religious .Bukti –
bukti yang mendukung klaim ini diantaranya :karna Indonesia Negara kepulauan terberas dan
Negara keempat terbanyak penduduknya didunia setelah china , india,dan amerika serika .Dlam
negara ini terdapat berbagai agama yang menjadikannya sebagai Negara yang pluralistic dimana
maoritas penduduk adalah muslim (sekitar 87,21%),protertan berjumlah 6,04%,katolik 3,58
%,hindu 1,83%,budha 1,03 % dan kepercayaan lain 0,31%.sehingga dalam undang –undang
mengakui kebebasan agama sebagai mana menyatakan secara jelas dalam sila pertama pancasila
yaitu ketuhanan yang maha esa .1

Oleh karna itu , pada era globaliosasi masa kini ,umat beragama dihadapkan kepada
serangkaian tantangan baru yang tidak terlalu berbeda dengan api yang pernah dialami
sebelumnya .pluralisme agama , konflik antar agama adalah fenomena nyata yang berlanjut
sampai masa kini ,seperti yang telah terjadi pada tahun 1967,kekerasan meledak diberbagai
tempat ,kumpulan orang –orang islam yang marah karna ekspansi Kristen ,dan mengatas
namakan islam , lalu mengamuk membakar beberapa gereja di berbagai tempat kemudian sampai
tahun 1995masalah kerusuhan agama dapat dilihat ketika kerusuhan ditimor timur pecah yang
dikaitkan dengan agama katolik .Dalam kerusuhan ini , orang katolit menjadikan umat islam dan
Kristen sebagai korbannya dan memaksa mereka untuk sementara waktu meninggalkan propesi
tersebut.Kumpulan orang –orang katolit membakar mesjit dan merusak toko-toko milik islam .D
sitondo (jawa timur ),tasik Malaya dan rengasdengklok (jawa barat),umat islam mengamuk dan
membakar gereja –gereja dan toko –toko yang milik atnis china .2

Salah satu ayat al quran yang menjadi landasan untuk tidak saling bermusuhan antara
pemeluk agama .Allah berfirman dalam al-quran surah al ankabut ayat 46:

ْٓ ‫ب اِاَّل بِالَّتِ ْي ِه َي اَحْ َس ۖنُ اِاَّل الَّ ِذ ْينَ ظَلَ ُموْ ا ِم ْنهُ ْم َوقُوْ لُ ْٓوا ٰا َمنَّا بِالَّ ِذ‬
‫ي اُ ْن ِز َل اِلَ ْينَا َواُ ْن ِز َل اِلَ ْي ُك ْم َواِ ٰلهُنَا‬ ِ ‫َواَل تُ َجا ِدلُوْٓ ا اَ ْه َل ْال ِك ٰت‬
َ‫اح ٌد َّونَحْ نُ لَهٗ ُم ْسلِ ُموْ ن‬ ِ ‫َواِ ٰلهُ ُك ْم َو‬

1
Tarmizi tahun ,menuju ummatan wasathan :kerukunan beragama diindonesia ( jakarta PPIN,1995),h.25-26.
2
Tarmizi shibah ,menuju ummatan wasahtan :kerukunan beragama Indonesia , h. 41-52.
Artinya: Dan janganlah kamu berdebat dangan ahli kitab , melainkan dengan cara yang
paling baik ,kecuali dengan orang –orang zalim diantara mereka , dan katakanlah : “kami telah
berfirman kepada (kitab –kitab )yang telah diturunkan kepada mu :tuhan kami dan tuhanmu
adalah satu;dan kami hanya kepada-nya berserah diri”

Dari ayat diatas sudah jelas bahwa manusia tidak dibolehkan untuk saling berdepat
dengan cara yang dapat menimbulkan persumuhan di antara pemeluk agama .Umat islam pun
diperintahkan untuk senantiasa menegaskan bahwa para penganutkitab suci yang berbeda sama –
samamenyembah tuhan yang maha esa ,dan sama –sama juga pasrah (muslimun)kepada-nya .3

Seluruh masyarakat Indonesia terutama para pemimpin-pemimpin agama bertanggung


jawab memelihara kehidupan yangharmonis diantara semua pemeluk agama maupun
kepercayaan yang adadiindonesia .Kerukunan tolentasi , dan saling menghargai diantara
masyarakat yang berbedaagama adalah ikatan paling kuat. Oleh karena itu pemerintah dan
depetemen agama melakukan berbagai upaya untuk menghindari terjadinya disentegrasi nasional
untuk mengatsi kemungkinan terjadinya disentegrasi nasional yang disebabkan ketidak rukunan
beragama, depetemen agama mendirikan wadah untuk dialog yang dinamakan forum konsultasi
antar agama. Forum ini bertujuan untuk menyelesaikan semua jenis konflik keagamaan dan
insiden-insiden terkaid yang dapat mengganggu kerukunan agama.4

Secara garis besarnya Alwi telah menggambarkan pengertian konsep pluralisme dengan
jelas yang dapat disimpulkan sebagai berikut: pertama, pluralisme tidak semata menunjuk pada
kenyataan tentang adanya kemajemukan. Kedua, pluralisme harus dibedakan dengan
kosmopolitanisme. Ketiga,konsep pluralisme tidak bisa disamakan dengan relativisme. Keempat,
pluralisme agama bukanlah sinkretisme.5

Padahal jika dilihat lebih jauh masyarakat Indonesia sudah mempunyai modal dan
landasan. Yaitu geologi kebudayaan yang berlapis-lapis, meminjam dennis lombart, sejak
budaya asli nusantara, budha, hindu, islam, katolik, Kristen, maryis, dan budaya secular modern
yang agnostic, beologi kebudayaan itu sudah membentuk bawah sadar yang diekplisitkan dalam
semboyan bhineka tungga ika.6dari sini dapat dilihat bahwa pluralisme merupakan kebutuhan
yang sangat penting untuk tercapainya Negara Indonesia yang damai,penulis akan mengkaji
lebih panjang lagi tentang budaya plurisme agama yang berkaitan dengan PLURALISME
AGAMA UPAYA MEMBANGUN INDONESIA DAMAI. Karna bagi penulis dengan
3
Nur cholish madjid “etika beragama :dari berbeda menuju persamaan”dalam kehampaan spirituan masyarakat
modern :respondan tranformasi nilai –nilai islam menuju masyarakan madani .h.3.
4
Tarmizi taher,menuju ummatan wasathan:kerukunan beragama di Indonesia, h. 35-36.
5
Alwi shihab, Islam inklusif: menuju sikap terbuka dalam beragama.h 41-42.
6
M. Dawan rahardjo,merayakan memajemukan kebebasan dan kebangsaan edisi. 1,(cet,
1:Jakarta :kencana,2010),h235.
terciptanya budaya pluralisme di Indonesia umat beragama akan hidup berdampingan dalam
Negara kerukunan dengan prinsip-prinsip plularis sehingga mendukung tercapainya cita-cita
bangsa yang belandaskan pada ideology pancasila.

B. Rumusan Masalah

Dari paparan tersebut diatas, upaya membangun Indonesia damai sangat dibutuhi oleh
kalangan masyarakat maka dapat dirumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut:

1. Bagaimana pengertian dan geneologi pluralisme di Indonesia ?


2. Bagaimana dapat jika pluralisme agama dijadikan sebagai salah satu elemen budaya di
Indonesia?

C. Tujuan Masalah

Dari rumusan masalah diatas maka dapat di ambil tujuan permasalahan sebagai berikut

1. Untuk mengertahui pengertian dan geneologi pluralisme Indonesia.


2. Untuk mengetahui dampak jika pluralisme agama dijadika sebagai salah satu elemen
budaya di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian pluralisme

Istilah pluralisme berasal dari akarkata latin .plu,pluris, yang secara harfiah berarti :lebih
dari satu .Dalam pengertian filosofinya , plularisme adalah paham atau ajaran yang mengacu
kepada adanya kenyataan yang lebih dari satu (individu)sebagai demikian ,secara mendasar
dicegah adanya pemutlakan ,baik dalam pemikiran maupun dalam sikap .7

Pluralisme adalah fondusi dalammembangun masyarakat demokrasi ,pluralisme tidak


saja mengisyaratkan adanya sikap bersedia mengakui hak kelompok lain untuk ada ,tetapi
juga mengandung makna kesediaan berlaku adil kepada kelompok lain untuk atas dasar
perdamaian dan saling menghormati. 8 Sebagaimana yang terkandung dalam surah al
muntahanah :8

ُّ‫ِّين َولَ ْم ي ُْخ ِرجُو ُكم ِّمن ِد ٰيَ ِر ُك ْ|م َأن تَبَرُّ وهُ ْم َوتُ ْق ِسطُ ٓو ۟ا ِإلَ ْي ِه ْم ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ يُ ِحب‬ ٰ
ِ ‫اَّل يَ ْنهَ ٰى ُك ُم ٱهَّلل ُ ع َِن ٱلَّ ِذينَ لَ ْم يُقَتِلُو ُك ْم فِى ٱلد‬
َ‫ْٱل ُم ْق ِس ِطين‬
Artinya:

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang- orang
yang tiada memerangimu karena agama dan tidak ( pula )mengusir kamu dari negerimu .
sesungguhnya Allah menyukai orang –orang yang berlaku adil.9

Oleh karena itu, seperti yang telah disebutkan pada Bab 1 skripsi ini bahwa Alwi secara
garis besar telah membagi menjadi empat katagori utama yang dapat dijadika sebagai
landasan dalam menjalankan kehidupan dinegara yang pluralistic ini yaitu:

Pertama, pluralisme tidak semata menunjukpada kenytaan tentang adanya


kemajemukan.dengan maksud setiap manusia dapat berinteraksi positif dalam lingkungan
kemajemukannya, dengan kata lain pluralisme agama adalah tiap pemeluk agama dituntut

7
Andreas a,yewangoe, “requlasi toleransi dan pluralisme agama di Indonesia “dalam elza peldi taher,ed
merayakan kebebasan beragama :Bunga rampai fotakun ojahan effendi ,,h 76.
8
Mohammed fathin Osman , the children of adam :an Islamic perfective on pluralism , terj. Irfan abu bakar islam ,
pluralisme dan toleransi keagamaan : pandangan al –qur’an , kemanusian , sejarah , dan peradaban , dengan kata
pengantar budhy munawar racman,h.xiii.
9
Lihan Q. S AL- muntahanah :8 , dalam departemen agama RI , AL – QUR’AN DAN TERJEMAHNYA dengan
transleterasi arab – latin (rumiy ) h, 1248
bukan saja mengakui keberadaan dan hak agama lain,tapi terlibat dalam usaha memahabi
perbedaan dan persamaan guna tercapainya kerukunan dan kebhinekaan.10

Kedua, pluralisme harus dibedakan dengan kosmopolitanisme.dalam kamus besar flisafat


di jelaskan bahwa kosmopolitanisme berasal dari bahasa yunani kosmo (dunia) dan polites
(warga Negara) atau polis (Negara,kota). Kosmopolitanisme merupakan teori yang menolak
hal hal yang bersifat nasionl. Sentiment-sentimen patriotic dan kebudayaan nasional
dijauhkan demi mempertahankan dan mengajukan kesatuan umat manusia.11

Ketiga, konsep pluralisme tidak bisa disamakan dengan relativisme. Jadi seorang relativis
tidak akan mengenal, apalagi menerima,suatu kebenaran universal yang berlaku untuk semua
dan sepanjang masa. Karna pada dasarnya relativitas itu meklaim pemilikan tunggal atas
suatu kebenaran, apalagi memaksakan kebenaran tersebut kepada pihak lain. Paling tidak
seorang pluralisme akan menghindari sikap absolutism yang menonjolkan keunggulan
terhadap pihak lain.12

Keempat, pluralisme agama bukanlah sinkretisme-sikretisme dalam bahasa yunani


(synrestism) artinya “menyatukan dua kota di kreta untuk melawan yang ketiga”. Setiap
usaha untuk mendamaikan atau bahkan mencampurkan prinsip atau praktik yang berbeda
atau bahkan yang sebenarnya tak terdamaikan .13

Menurut Alwi sinkretisme merupakan menciptakan suatu agamabaru dengan memadukan


unsur tertentu atau sebagian komponen ajaran dari berbagai agama untuk dijadikan bagian
integral dari agama baru tersebut .Contoh pada abad ke -19 yang lalu terbentuk suatu agama
bahalisme sebagai agama persatuan yang didirikan oleh Mirza Husein Ali Nuri yang dikenal
dengan Baha ullah .sebagian elemen agama baru yang didirikan di iran ini diambil dari
agama yahudi ,Kristen dan islam .14

Sehingga menurut penulis dalam pandangan seperti ini .sinkretisme tidak dibenarkan dari
berbagai agama yang ada di Indonesia karna berusaha dicampuradukkan keyakina yang
kemudian menjadikannya sebagian keyakinan baru .Namun menurut hemat penulis
sinkretismeakan di benarkan apabila tidak berhubunagan dengan keyakinan yang
dicampuradukkan .

Mengenai pluralisme itu sendiri salah seorang tokoh perempuan yaitu Siti musdah mulia
yang sekarang menjadi ketua umum ICRP (Indonesia confelence of religion and peace)

10
Alwi shihab, islam inklusif:menuju sikap terbuka dalam beragama h.14.
11
Lorens Bagus,kamus filsafat eaisi,1,(cet.II Jakarta: eramedia.
12
Alwi Shihab, islam insklusif: menuju sikap terbuka dalam beragama. h.41-42.
13
Seraid o’collins,sj dan edwerd g.farrugia ,sj,A concise dictionary oftheolosy,terj ,kamus teologi .h.398.
14
Alwi shihab , islam ,inklusif :menuju sikap terbuka dalam beragama ,h.42-43.
mengatakan bahwa pluralism adalah ungkapan yang indah karena berisi nilai –nilai yang
mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan .15

Berdasarkan pengertian yang telah dibahas ,maka penulis berpandangan bahwa jika
pluralitas merupakan suatu yang niscaya di Indonesia maka keberagaman itu tidak bisa di
hindari dalam keadaan bagaimana pun .Dengan adanya pluralitas ini , maka diharuskan pula
adanya pluralisme sebagai renpon untuk mengatasi keberagama yang ada .Karena ada
dasarnya pluralitas mengandung bibit perpecahan sebagai mana yang telah disampaikan
diatas .Untuk mengatasin perpecahan itu maka pluralisme dibutuhkan sebagai sikap manusia
terhadap pluralitas itu.Jadi ,tidak menutup kemungkinan bahwa pluralisme bisa menjadi
suatu yang niscaya atau sunnatullah disebabkan Karena pluralitas itu adalah keniscayaan.

B.Genealogi konsep pluralisme di Indonesia .

Sejarah munculnya pluralisme berawal pada abad pertengahan dieropa atau disebut juga
abad kegelapan (the dark eges) dimulai sejak runtuhnya imperium romawi tahun 476
Msampai masa kebangkitan kembali (renaissance).16Abad ke -14 sejak itu kekuasaan
tertinggi ada pada gereja atau agama telah melakukan hegemoni terhadap masyarakat dan
melakukan tindakan bruntal .Semua keputusan dilakukan oleh geraja tanpa memperhatikan
filsafat dan teologi .Munculnya perbedaan antara study agama kontenporer dalam teologi dan
filsafat adalah pengaruh empirisme dalam filsafat dan teologi ,yang berakibat kedua ilmu
tersebut berubah ilmu –ilmu kemanusiaan ( humaniora ). Pada saat itu teologi prnah disebut
sebagai the queen of the science :ilmu pengetahuan paling tinggi dan otoritatif.

Kemudian saat itu muncul paham teologi yang punya asumsi dasar bahwa hanya agama
tertentu saja yang benar , agama –agama lain salah atau tidak benar dan para pemerhati study
agama disebut truth claim ( klaim kebenaran ) sementara itu study empiris fenomena
keberagama menemukan kenyataan yang sulit dihindari yakni adanya pluralitas keyakina dan
pedoman hidum manusia . Akibanya , timbu hubungan tidak serasi antara pendukung ke- dua
pendekatan tersebut dan itu berlangsung tidak serasi antara pendukung ke –dua pendekatan
tersebut dan berlangsung hingga sekarang .17

Seperti yang telah dibahas sebelumnya menurut Anis Malik Thaha , tren pluralisme ini
lahir dari hasil pertentangga pemikiran konflik-konflik yang terjadi antara gereja dan umat
Kristen yang ingin keluar dari kenangan –kenangan gereja 18 yang otoriter.
15
Musdah mulia ,makna pluralisme dalam video opini “indinesia berfikir yang diselenggarakan oleh democracy
project:yayasan abad demokrasi , 2013. Lihat www.abad demokrasi .com.
16
Istilah ini ditunjukkan suatu gerakan yang meliputi suatu zaman dimana orang –orang merasa dilahirkan kembali
dalam keadaan .didalam kelahiran itu orang kembali kepada sumber .sumber yang murni bagi pengetahuan dan
keindahan .zaman renesans juga berarti zaman yang menekankan otonomi dan kedaulatan manusia dalam
berfikir , dalam mengadakan eksplorasi ,ekperimen dalam mengembahkan seni .sasta dan timu pengetahuan
dieropa . lihat ,loren bagus ,kamus filsafat ,h 954.
17
M .Amir Abdullah stuar agama :normativitas atau historitas ?,h .44.
18
Anis Malik Thoha, tren pluralism agama :n tinjauan kritis (Jakarta , gema Insani ),h 16.
Diindonesia sendiri keanekaragam telah menjadi fenomena nyata ,terkusus pada bidang
agama . Hampir setiap agama besar dunia dan kepercayaan ada di Indonesia dengan
berlandasan pada filsafat Negara yaitu pancasila dan landasan hidup Bhineka tunggal ika
telah menjadi ciri khas tersendiri .Dengan landasan itu , maka Indonesia telah menyatakan
diri sebagai bangsa yang beragama . Dengan keberagaam inilah menjadi salah faktor utama
lahirnya pluralisme di Indonesia demi memperkuat landasan tersebut .

Bhineka tunggal ika (berbeda- beda tapi tetap satu) adalah semboyang pluralisme di
Indonesia oleh karna itu ,menurut hemat penulis pluralisme akan menjanjikan kesatuan
bangsa dalam perbedaan menjadi bangsa yang kokoh dan kuat .Selain itu , pancasila sebagai
dasar Negara pada pertama pancasila :ketuhanan yang maha esa adalah subtansi dari
keyakinan semua umat manusia sebagai warga Negara republik Indonesia kepada tuhan yang
telah menganugrahkan kemerdekaan kepada Indonesia, dengan rahmatnya yang tidak
terkira.19

Berdasarkan pada geneologi tersebut maka pluralisme merupakan hasil dari semboyang
bhineha tungga ika dan pluralisme agama merupakan hasil dari pancasila sehingga dengan
demikian ,pluralisme di Indonesia sangat dibutuhkan disamping itu . Pluralitas agama yang
ada di Indonesia meski sudah tergambar dalam sila pertam pancasila namun tidak menutup
kemungkinan akan memperkuatkan hubungan baik antara berbagai macam agama yang ada .
Seperti yang telah pada BAB I . kererangan antara pembuka agama menjadikan kergaman
agama samakin mengalami kemunduran , aksi –aksi dilakukan pemeluk agama yang satu
dengan yang lain semakin mencekang dengan mengancam perpecahan pendapat lain muncul
dengan anggapan bahwa faktor yang menyebabkan pluralisme lahir adalah agama pada
khususnya berbeda – beda dan pluralisme sebagai jawaban atas pluralitas yang ada di
Indonesia seperti yang diungkapkan ojohan effendi dan budhin dan menawar Rachmat :

Kemunculan ide pluralisme justru berangkap dari angkapan bahwa dari agama –
agama itu tidak samadan karna itu pluralisme diperlukan untuk menjawab realitas
masyarakat Indonesia yang plural itu karna ada realitas yang berwujud pluralitas dalam
masyarakat maka kita perlu bersikap pluralitas , yakni menerima dan menghargai realitas
yang plural itu.20
19
Abdul hamid ,ddk ,pendikan pancasila dan kewarganegaraan ,dengan mengantar Dedi ISMATULLAH (CET
I:pustaka setia ,2012 ), h,285.
20
Budly munawar ranchman “ kata mengantar”dalam elza peldi taher . ed merayakan kebebasan beragama :bunga
rampai 70 tahun djohan effendi ), h ,xxiii . lihat juga , abad zacky pluralisme agama dalam pandangan islam
http //www muslimdaily . net /artikel /study islam /pluralisme agama – agama dalam pandangan islam , htmi ,
diunggah pada 15 november 2014 .
Selain dari itu pahan pluralisme juga muncul akibat reaksi dari tubuhnya klaim kebenaran
inilah oleh masing –masing kelompok terhadap pemikirannya sendiri . persoalan klaim
kebenaran inilahyang dianggap sebagai pemicu lahirnya radikalisasi agama,perang dari dan
penindasan atas anma agama .konflik horisantai antara pemeluk agama hanya akan selesai
jika masing –masing agama tidak menganggap bahwa ajaran agama mereka yangpaling
benar . itulah tujuan akhir dari gerakan pluralisme ;untuk menghilangkan keyakinan akan
klaim kebenaran agama dan paham yangdianut, sedangkan yang lain salah .21

Alwi menekankan peran penting islam sebagai agama mayoritas dan kaya dengan sekte
untuk mempelopori upaya –upaya tersebut . Apalagi ,menurutnya pula sebagai agama
formal , islam memang mengajarkan kebebasan beragama ,yang dalam pandangan cak, nur ,
merupakan pintu pluralisme dan kemanusiaan .22

C .Dampak Budaya Pluralisme Agama di Indonesia

>A.Masa kenabian Muhammad saw sebagai cermin pluralisme di Indonesia .

Nabi Muhammad saw,adalah seorang dari antara manusia teragungdikenal


sepanjang masa peradaban manusia .sebagai umat muslim dituntut bukan hanya untuk
menghayati ajaran beliau.Tapi juga memantapkan cinta dan penghargaan atas jasa – jasa
serta pengorbanan beliau . keteladanan beliau meerupakan salah satu contoh yang harus
diikuti oleh orang –orang muslim terutama dalam hal menyikapi kehidupan yang beraneka
macam agama dan perbedaan –perbedaan yang ada disekililingi kehidupan ini .Zaman nabi
saw (usia islam masyarakat sekitar 10 tahun ),pluralitas dan pluralisme agama pada ummad
sudah pernah ada pada masyarakat madinah (islam,yahudi,dan nasrani, bahkan golongan
munafiqin juga mereka hidup bermasyarakat sama) .23

Model pluralisme yang bermasyarakat komitmet yang kokoh terhadap agama masing
masing telah dicontohkan rasulullah saw ,baik dalam tuturan maupun tindakan. Dalam
meneladani beliau, tentu saja di harapkan tidak terpaku pada formalitas lahiriah,apalagi bila
karna itu melupakan asensi ajarannya.24

Agar teladan itu berdampak pada kehidupan keagamaan di Indonesia, ada dua hal yang
perlu di garis bawahi. Pertama, kita harus mampu menyosialisasikan semangat ajaran serta

21
Abahzacky , pluralisme agama dalam pandangan islam http ://www.muslimdaily.net/artikel /studyislam
/pluralisme . Agama Dalam Pandangan Islam. HTML,diunggah pada 15 november 2014.
22
Siti Nafidah Anshory. Pluralisme dalam akar filsafat islam “kontenporer”http ://www alwishihab .com
/pluralisme- dalam –akar-filsafat –pemikiran –islam –kontenporer/,diunggah pada tanggal 04 september 2014.
23
Abujamin rohan,ensiklopedia lintas agama(cet.1;Jakarta:emeraid,2009)h,599.
24
Alwi shihab, islam inklusif : menuju sikap terbuka dalam beragama, h.332-342.
keteladanan nabi.toleransi dan moderasi yang beliau ajarkan harus senantiasa menjadi acuan
dan pedoman dalam interaksi.di antara sekian banyak contoh yang di tunjukkan nabi dalam
kelapangan dada beliau mengizinkan Kristen najran yang berkunjung kemadinah untuk
berdoa di kediaman beliau. Saat nabi Muhammad saw menjadi penguasa di madinah beliau
berpesan: “siapa yang mengganggu ummad agama somawi, maka ia telah mengganggu ku”.

Kedua, sebagai bangsa harus mampu memahami kepekaan masing masing menyangkut
kecintaan serta ikatan batin dengan panutannya ummad islam, demikian pula dengan agama
lainnya, somboyang nya tidak terpengaruh oleh sejarah konflik yang pernah terjadi di dunia
luar .25

Pada kurung waktu yang bersamaan pada waktu itu orang orang yahudi dan penduduk
muslim madinah sama sama bertanggung jawab untuk menopang atau mempertahankan
Negara.kaum non muslim pada masa itu juga dilindungi oleh masyakat muslim yang
mayoritas dan pemerintah Negara, karena di madinah orang non muslim di sebut juga
dzimmi (:artinya mereka di janjikan pelindungan atas seluruh hak mereka oleh masyakat
muslim dan pemerintah)

Nabi Muhammad saw, dalam menyikapi hal tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran
dan keyakinan tanpa memandang agama kelompok dan budaya tertentu. Sebagaimana halnya
ketika beliau menjenguk orang orang sakit mengikuti iringan, iringan jenazah, dan memenuhi
undangan walah dari seorang budak .biliau tidak melewati kelompok tanpa senyum yang
menghiasi wajahnya ,diserti dengan ucapan lembut dan bijak .menyadari kedudukan beliau
sebagai panutan dan teladan ,menuntut manusia untuk tidak terpaku dalam formalitas
lahiriyah dan melupakan asensi ajarannya .manusia harus menyadari bahwa ajaran beliau
berorientasi kepada usaha persatuan kemanusiaan ,sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-
hujarat ;13

‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلنَّاسُ ِإنَّا خَ لَ ْق ٰنَ ُكم ِّمن َذ َك ٍر َوُأنثَ ٰ|ى َو َج َع ْل ٰنَ ُك ْ|م ُشعُوبًا| َوقَبَٓاِئ َ|ل لِتَ َعا َرفُ ٓو ۟ا ۚ ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْ|م ِعن َد ٱهَّلل ِ َأ ْتقَ ٰى ُك ْم ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ َعلِي ٌم‬
‫َخبِي ٌر‬

Artinya : “Hai manisia ,sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki –laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa –bangsa dan bersuku –suku

25
Alwi shihab pluralisme bersyarat teladan nabi, http://alwi
shihab.com./pluralisme-bersyarat-teladan-nabi/.di unggah pada tanggal 04 september 2014.
supaya kamu saling kenal – mengenal .sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah
ialah yang paling bertaqwa diantara kamu .sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha
mengenal .26

Namun persatuan yang diajarkan itu tidak melebur perbedaan tapi tetap menghormati
perbedaan :karena setiap kelompok telah memiliki jalan dan tantangan hidup mereka ,
sehingga mereka harus perpacu mencapai prestasi kebajikan .karena itu pluralisme positif
dan kemajemukan yang membawa keserasian social , merupakan salah satu hakikat ajaran
nabi Muhammad saw ,sebagai warga Negara Indonesia patut bersyukur karena mata dunia
tertuju kepada Indonesia dengan penuh penghargaan bahwa ajaran nabi Muhammad saw
terpancar dalam kehidupan bangsa Indonesia ,tidak heran ketika prof .mahmud ayub ,
profesor pada universitas tempel Philadelphia mengatakan :

Pengalaman agama dan masyarakat Indonesia disbanding masyarakat islam


lainnya merupakan model yang paling dekat dengan nilai al-quran dan sunnah
nabi Muhammad saw.27

Umat beragama pun harus cerdas dan dewasa dalam menyikapi segopan inrtik-
intrik politik yang mengarah pada perpecahan dan pertikaian diantara umat
bersaudara .Dengan meminimalkan dan bahkan menghilangkan ambisi
memperdagangkan agama sebagai komoditas politik dan ekonomi dan beragam secara
formal tanpa menghayati esensi . jika kondisi plural seperti ini benar- benar tercapai dan
terlandasi dengan jiwa dan nilai – nilai agama , cepat atau lambat , pasti kehormonisan
umat beragama umatnya Kristen dan islan seperti yang mengwujudkan era nabi
Muhammad saw vakan terwujud dengan baik .28Namun , sebagai warga Indonesia jika
menengok dari dunia luar ,masyarakatakan tahu dan sadar betapa besar nikmat tuhan
yang melimpahkan kepada bangsa Indonesia selama ini ,dan nikmat ini yang harus dijaga
dalam rangka mensyukurinya agar tidak tercoreng kerena ketidak mampuan manusia
Indonesia meneladani rasulullah saw .

>B.indonesia damai dalam budaya pluralisme agama.

Seperti yang telah di ketahui, bahwa yang menjadikan Indonesia sebagai


Negara yang kaya dyang berdasarkan kepada religious adalah keanekaragaman
agama dan budaya yang di miliki nya serta Negara Indonesia yang berdasarkan
kepada ideologipancasila yang mengajarkan nilai nilai luhur tentang ketuhanan,
26
Lihat Q.S al –hujarat ayat 13,dalam depertemen agama RI, al-quran dan terjemahannya dengan trasliterasi arab
–latin (rumly ),h,1159.
27
Alwi shihab , pluralisme bersyarat teladan nabi , http://alwishihab ,com/ pluralisme bersyarat –teladan –nabi
/diunggah pada tanggal 04 september 2014.
28
Said aqil siraj , “merumuskan teologi kerukunan “dalam sang guru majalah intektual :wujudkan pengabdian
kepada nusa dan bangsa ,(eaisi ,003 ,th -1 mei 2012 ),h 7.
kemanusiaan,pesatuan,musyawarah dan keadilan dengan sembahyang Bhineka
tunggal ika (berbeda beda tapi tetap satu).

Dengan demikian,fatwa yang di keluarkan mu tidak akan mempengaruhi


keanekaragaman yang ada seperti yang di ungkap Budhy munawar Rachman :

Sebesar apapun mul mengeluarkan fatwa tidak mematikan keragaman yang adadi
masyarakat .karena itu sebenarnya tidak ada pilihan lagi bagi mul, kecuali harus
menerima fakta keragaman itu sendiri dan menjadikan keragaman itu sebagai energi
positif untuk membangun kan kebersamaan (yang di sebut “pluralisme”) 29

Namun perlu juga disadari bahwa walaupun Indonesia adalah bangsa religious ,
tapi bila hubungan antar umat beragama tidak harmonis atau terdapat kesulitan dalam
mewujudkan dan memelihara kerukunan antar umat beragama itu sendiri, berarti belum
mampu mencerminkan kereligiusannya .Tapi bila hubungan dan kerukunan antar umat
beragama dapat terwujud dan terpelihara , berarti insan Indonesia mampu mencerminkan
kereligiusannya yang merupakan identitas bangsa Indonesia .30

Oleh Karena itu ,menurut hemat penulis sebagai warga Negara Indonesia yang
baik harus mensyukuri dan menjaga keanekaragaman budaya dan agama serta menjujung
tinggi nilai –nilai pancasila . sehingga dalam hal ini umtuk menjaga keanekaragaman
Indonesia utamanya keanekaragaman agama perlu dilakukan sebuah dialog yang
mempertemukan berbagai agama atau keyakinan untuk mencari titik temu yang dapat
dijadikan sebagai landasan untuk membangun bangsa Indonesia yang damai .karena
dengan dialog dapat memperkarya pengetahuan dan wawasan terhadap umat beragama
lain.Namun , tidak bisa dipungkiri bahwa dalam dialog bisa saja terjadi konflik untuk
menjaga terjadinya konflik tersebut alwi shihab menwarkan dua komitmen yang haruys
dijaga oleh pelaku dialog . pertama ,adalah tolenrasi kedua adalah pluralisme ,menurut
alkwi pelaku- pelaku dialog akan sulit mencapai saling perhatian dan respek apabila salah
satu pihak tidak toleran . karena toleran merupakan upaya untuk menahan dari agar
petensikonflik dapat ditekan , namun dialog yang disusun oleh toleransi tanpa sikap

29
Budhy munawar rachman, reorientasi pembaruan islam :sekularisme ,liberaslisme dan pluralisme paradigma
baru islam Indonesia , dengan pengantar M . Dawan Rahardjo ,(cet ;1jakarta :democracy project yayasan abad
demokrasi 2020 ),h, 931.
30
Said agi Husain al- munawar ,fakih hubungan antar agama , dengan abdul halim ,ed .,(Jakarta :ciputat
press,2005 ),h-4.
pluralistic tidak akan menjamin tercapainya kerukunan antar umat beragama yang
langgeng .31

Disini salah satu kehadiran pluralisme menjadi penting , karena pluralisme


menjadikan kondisi masing menyuburkan dari iman masing- masing . pluralisme begitu
pentingnya Karena akan memberikan efek dinamika dan mendorong setiap individu
untuk menyempurnakan kepercayaan masing –masing ,dengan mengambil pelajaran dari
pengalama pemeluk agama lain. Pluralisme itu suatu konsep yang mencoba
mengembangkan kenyataan masyarakat yang mejemuk menjadi produKtif dalam
membangunkebudayaan dan beradaban bangsa lain .32

Maka penulis mengisyaratkan bahwa harus ada budaya pluralisme , karena


dengan hanya dengan menanamkan sikap-sikap pluralisme pada diri amsing –masing
manusia akan menjamin tercapainya Negara Indonesia yang damai ,harmonis ,
sejaktera ,tentran , terbuka serta menghargai sesame dan bersau dalam Negara plural .

BAB III

PENUTUP

31
Alwi shihab , islam inklusif : manisia sikap terbuka dalam beragama ,h,41
32
Budhi munawar racman ,ed , membela kebebasan beragama :peecakapan tentang sekularisme ,liberalis dan
pluralisme ,enisi nigital (Jakarta :demokrasi project yayasan abad demokrasi ,2011),h ,lix.
A. KESIMPULAN

Sebagaimana yang telah dibahas dalam bab sebelumnya ,maka penulis bdapat
menyimpulkan sebagai berikut:

1. Pluralisme agama di Indonesia muncul didatar belakangi dengan banyaknyasuku ,


budaya , ras dan utamanya penganut agama dan kepercayaan yang ada
diindonesia , selain dari itu paham tentang pluralisme menurut akibat reaksi dari
tubuhnya klaim kebenaran oleh masing –masing kelompok terhadap pemikirannya
sendiri . persoalan klaim kebenaran inilah yang dianggap sebagai pemicu lahirnya
radikalisasi agama , perang dan penindasan atas nama agama .
2. Pemahaman tentang misi dari berbagai agama itu penting untuk disebarluaskan .
sebagai umat beragama , penulis menyakini bahwa semua agama yang da
merupakan jaqlan untuk menuju perdamaian , para penganut agama dituntut untuk
menghargai perbedaan –perbedaan yang ada , bukan mencari kelemahan dari
berbagai agama untuk menjadikan sevagai dasar untuk berperang , apalagi mengaku
untuk agamanya lah yang peling benar dan yang lain salah .pemahaman seperti ini
akan menimbulkan per[ecahan bukan perdamaian .
3. Pluralisme sebagai bentuk penyikapan terhadap pluralisme yang ada . dengan
demikian ,apabila pluralisme telah memjadi pegangan dalam kehidupan beragama
maka penulis yakin bahwapada masa yang akan dating Indonesia atau Negara –
negara lainnya akan hidup berdamaian dibawah naungan pluralisme agama .
4. Salah satu hal yang terpenting dalam pluralisme agama khususnya di
Indonesia ,adalah kemanusiaan manusia adalah artinya bahwa sebagai manusia
yang diberi akal pikiran yang tidak akan bisa melakukan perbuatan yang dapat
menyakiti manusia itu dalah dirinya sendiri ,dari sinilah menurut penulis akan
muncul kerendahan hati dan pikiran terhadap manusia serta ingin menerima
pendapat orang lain yang berbeda meskipun tidak sepkat dengan pendapat itu .

B . SARAN

Berangkat dari apa yang telah dibahas dalam bab sebelumnya maka , penulis
meyarankan beberapa saran untuk mewujudkan Indonesia damai sebagai berikut :

1. Untuk membangun Indonesia damai dan tentram dari berbagai permasalahan yang
timbul akibat dari peperangan yang membawa agama , maka diharapkan kepada
pemuka agma terutama elit –elit agama untuk memberikan pemohonan antara
sesame mendalam tentang agama yangmereka masing – masing percayai kepada
umatnya untuk menghindari terjadinya konflik antara Negara .
2. Kepada pemerintah dan pemuka agama maupaun kepercayaan diharapkan dapat
memberi ajaran tentang pluralisme agama yaitu menghargai sesama dan teloransi
dalam bertindak , dan diharapkan dapat melakukan dialog terbuka antar para
pemeluk agama dan kepercayaan untuk mencari titik temu antara agama –agama
yang ada maupaun kepercayaan dengan ke;landasan kepada komitmen yang kokoh
kepada agama masing –masing untuk menghindari terjadinya sinkretisme.

C PENUTUPAN

Mungkin hanya ini yang dapat penulis uraikan dan masih hanya kekurangan bagi penulis
dalam uraiannya ini . dan penulis berharap pembacadan penulis sendiri dapat
memahami apa saja yang telah di uraikannya AMIN AMIN YAA RABBAL ‘ALAMIN……

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Amin studi Agama normativitas atau historitas ?cet . I Yogyakarta : pustaka pelajar. 1996

Aziz Ahmad Amir neo-modernisme Islam Indonesia : gagasan Sentral Nurcholish Madjid, dan
Abdurrahman Wahid cet : 1. Jakarta : rineka Cipta. 1999

bagus Loren kamus filsafat ed I Cat II : Jakarta : Gramedia, 1996.

departemen pendidikan nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, pusat bahasa. edisi IV Jakarta PT
Gramedia Pustaka utama 2008.

durkhiem. emile .The elementary forms of the religious Life terjemahan Ridwan muzir sejarah agama
cet. II : Yogyakarta 2005.

Ghazali Abdul Muhsin Islam dan pluralitas agama dalam eiza paidi taher.ed. merayakan kebebasan
beragama : bunga rampai 70 tahun Johan Effendi edisi digital Jakarta democracy Project, 2011.

Hadianto Budi 50 tokoh Islam liberal Indonesia : pengurus ide sekularisme, pluralisme, dan liberalisme
dengan kata pengantar Andian Husaini. cet 1 : jakarta : hujjah press, 2007.

Hamid Abdul , Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan pengantar Dedi Islamtullah cet I ,
Bandung : pustaka Setia 2012.

Hidayat Komaruddin" kata pengantar : menabuh genderang perdamaian. dalam Irwan suhanda. ed,
damai untuk perdamaian. cet I : jakarta : kompas, 2006

Kamaruddin membangun teologi dialogis dan inklurivistik" dalam Kamaruddin Hidayat dan Ahmad Gaus
passing over melintasi batas agama dengan kata pengantar Nurcholis Majid Jakarta : Gramedia Pustaka
utama , 2002.

Jalaluddin. Psikologi Agama : memahami perilaku keagamaan dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip


psikologi. edisi revisi cet . XII : Jakarta : Rajawali pers 2010.

kebung. konrad. filsafat berpikir orang timur : Indonesia , Cina dan India edisi F.X. Deny Haryanto. cet I
Jakarta : PT. prestasi pustaka karya ,2011.

koentjaraningrat. pengantar antropologi I cet IV, Jakarta : rineka Cipta 2011

Anda mungkin juga menyukai