Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Masalah Pesta merupakan suatu acara sosial yang dimaksudkan sebagai perayaan, dengan
perjamuan makan dan minum dengan suasana yang sangat meriah. Baik yang bertujuan untuk
merayakan atau memperingati suatu hal ataupun hanya sebagai bentuk hiburan semata. Suatu pesta
tidak selalu berupa acara perayaan dengan sajian makanan dan minuman, namun bisa saja dengan
acara perayaan yang melibatkan banyak orang. Pesta dapat bersifat keagamaan atau berkaitan
dengan musim, pada tingkat yang lebih terbatas, berkaitan dengan acara pribadi atau juga
memperingati atau merayakan suatu peristiwa khusus. Masyarakat Indonesia identik dengan
upacara maupun pesta tradisional, salah satunya adalah pesta perayaan yang bersangkutan dengan
tumbuhan khususnya padi, dimana hampir setiap wilayah memiliki tradisi pesta tanam dan panen
padi yang berbeda-beda. Seperti pesta panen padi Mappadendang pada suku bugis, Seren Taun
pada suku Sunda, Aruh Baharian pada suku Dayak, Ngerires pada suku Karo dan sebagainya. Begitu
juga dengan pesta tanam padi di Dayak Busang, Kalimantan Timur dinamakan Lomplai, tradisi Ngarot
di Indramayu, Jawa Barat, Barapan Kebo di Sumbawa dan Merdang Merdem pada suku Karo di
Sumatera Utara.Suku Karo adalah suku yang mendiami Dataran Tinggi, Sumatera Utara, Indonesia.
Nama suku ini dijadikan menjadi nama kabupaten, yakni kabupaten Karo. Suku ini memiliki bahasa
sendiri yang disebut bahasa Karo atau cakap Karo namun memiliki dialek yang berbeda disetiap
tempat. Sebagai masyarakat agraris, Suku Karo memiliki banyak perayaan salah satunya pesta
tahunan, pesta tahunan ini perayaan khusus untuk padi mulai dari saat padi belum di tanam hingga
panen selesai. Pesta tahunan sendiri terdiri dari 4 (empat) jenis sesuai dengan tempat dan waktu
pelaksaannya yaitu, pesta tahunan 2 merdangn merdem, pesta tahunan nimpa bunga benih, pesta
tahunan mahpah, pesta tahunan ngerires. Merdang merdem berasal dari bahasa Karo yang berarti
menanam, jadi pesta tahunan merdang merdem adalah pesta yang dilakukan setelah penanaman
padi selesai, pesta ini bermaksud agar padi bisa tumbuh dengan baik bebas dari gangguan hama
sehingga menghasilkan panen yang melimpah. Pesta yang dilakukan oleh warga sekampung ini juga
bertujuan sebagai media silaturahmi dan mempererat tali kekeluargaan. Karena pada saat pesta
tahunan keluarga yang berada di luar kampung juga turut hadir. Dan secara tidak langsung acara
tersebut berperan untuk mempertemukan golongan muda-mudi untuk saling berkenalan bahkan
pada akhirnya dapat terjadi pernikahan. Pesta tahunan merdang-merdem tersebut dilakukan pada
bulan Juli dan untuk tanggal ditentukan berdasarkan oleh kalender suku Karo yaitu pada hari beras
pati medem. Beras pati medem adalah salah satu nama hari di antara tigapuluh nama hari di setiap
bulan. Pesta tahunan ini berlangsung selama 6 (enam) hari dengan agenda yang berbeda, dimana
hari pertama hingga hingga hari ketiga beragenda mencari bahan makanan. Hari keempat adalah
puncak acara, pada puncak acara tersebut para tamu akan saling berkunjung dari satu rumah
kerumah yang lain, dan bila bertamu ke suatu rumah diwajibkan untuk makan. Di hari keempat siang
hingga malam hari para muda-mudi juga melakukan pagelaran tari yang disebut gendang guro-guro
aron, diiringi dengan alat musik khas suku Karo yang disebut gendang lima sendalanen yang terdiri
dari kulcapi, keteng-keteng, baluat, baluat gendek, surdam. Para muda-mudi yang mengikuti acara
tersebut harus menggunakan pakaian adat untuk laki-laki yaitu Sarung pelekat (ersampan kampoh),
Erbulang ( untuk penutup kepala), Cengkok-cengkok ( kain ulos untuk laki-laki), Emas-emas (hiasan di
kepala,gelang tangan,dan kalung). Sementara untuk wanita seperti Ertudung kelam-kelam, Rabit
(dasar sarung pelekat), Erjujungen, Bunga empalas sebagai simbol kepemimpinan, Emas-emas
(kalung,gelang,anting berupa emas imitasi). 3 Pada hari kelima para tamu akan pulang ke tempat
masing-masing. Dan pada hari keenam adalah hari istirahat, dimana tidak seorangpun yang
diperbolehkan untuk melakukan kegiatan. Berbeda dengan zaman sekarang tradisi pesta
tahunansudah mengalami perubahan yang cukup banyak, perubahan tersebut dikarenakan
berkembangnya ilmu pengetahuan, pendidikan, kepercayaan dan cara fikir yang modern. Perubahan
dari pesta tahunan ini terlihat jelas dari pelaksanaan yang dilakukan yang durasinya hanya dua hari
saja, pagelaran tari yang diikuti oleh muda-mudi saat ini tidak lagi menggunakan pakaian adat separti
zaman dulu, begitupun dengan alat musik yang digunakan sudah menggunakan alat musik modern.
Dengan adanya perubahan tersebut maka tradisi pesta tahunan merdang merdem yang sebenarnya
tidak diketahui oleh anak-anak suku karo pada saat ini. Anakanak suku karo hanya mengetahui
pelaksanaan pesta tahunan merdang merdem yang ada pada saat ini yang hanya dilakukan selama
dua hari saja, begitupun dengan pakaian adat dan juga alat musik yang digunakan. Padahal
sebenarnya pesta tahunan tersebut dilakukan selama enam hari dengan agenda yang berbedabeda,
begitupun dengan penggunaan pakaian adat dan alat musik zaman dulu yang khas taradisional suku
karo. Tradisi pesta tahunan merdang merdem pada zaman dulu haruslah dikenalkan kepada anak-
anak suku karo agar anak-anak suku karo mengetahui pelaksanaan pesta tahunan merdang merdem
yang sebenarnya. Dengan banyaknya teknologi dan media informasi yang ada pada saat ini, bisa
dimanfaatkan sebagai medium untuk menyampaikan informasi terkait pesta tahunan merdang
merdem tersebut terutama kepada anak-anak, media yang digunakan haruslah tepat dan sesuai
dengan porsi anak-anak agar informasi yang disampaikan dapat difahami.

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalahmasalahnya

sebagai berikut :

 Adanya perubahan prosesi pelaksanaan pesta tahunan merdang merdem pada suku Karo. 
Adanya perubahan pakaian adat dan alat musik yang digunakan suku Karo pada pesta tahunan
merdang merdem.

 Kurangnya pengetahuan anak-anak suku karo akan pelaksanaan pesta tahunan merdang merdem
yang sebenarnya

 Kurangnya pengetahuan anak-anak suku karo terhadap penggunaan pakaian adat dan alat musik
yang digunakan pada zaman dulu.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalahnya yaitu,
bagaimana memberikan informasi mengenai tradisi pesta tahunan merdang merdem suku Karo
zaman dahulu kepada masyarakat pada umumnya dan kepada anak-anak karo pada khususnya

4. Batasan Masalah

Berdasarkan pemaparan diatas maka masalah yang dibahas dibatasi pada agenda dan durasi pesta
tahunan zaman dahulu beserta pakaian adat dan alat musik yang digunakan pada pesta tahunan
zaman dahulu.
5 Tujuan dan Manfaat Perancangan Tujuan

 Memberikan informasi prosesi pelaksanaan pesta tahunan merdang merdem zaman dahulu
kepada masyarakat khususnya kepada anak-anak suku karo sehingga dapat menjadi acuan dimasa
sekarang.

 Memberikan informasi tentang pakaian adat yang digunakan pada zaman dahulu saat pesta
tahunan.

 Memberikan informasi alat musik tradisional suku Karo zaman dahulu yang digunakan saat pesta
tahunan.

 Menyampaikan makna tradisi pesta tahunan.

BAB II
PEMBAHASAAN

MERANCANG SEBUAH PESTA


Disini diibaratkan bahwa perubahan adalah suatu pesta. Anda ditunjuk untuk merancang suatu pesta
pernikahan, Anda dituntut untuk memilih jenis pesta seperti apa yang dapat mempengaruhi suasana
pesta tersebut. Pilihan pertama adalah sebuah pesta yang akrab, saling menyapa, dan tamu merasa
krasan di pesta tersebut. Sedangkan yang kedua adalah pesta resmi, yang datang sekedar untuk
menyalami pengantin, makan sebentar lalu pulang.
Mana yang Anda pilih?
Rancangan suatu pesta tentu saja tidak bisa lepas dari tujuan yang hendak dicapai dan
siapa audience atau sasarannya. Begitupun merancang sebuah perubahan harus jelas betul kita
memisahkannya, apa tujuan dan siapa sasaranya. Kita tidak mungkin membuat pesta ke dalam untuk
keluarga besar tetapi dengan suasana untuk kalangan eksternal. Harap diingat bahwa pesta
perubahan lebih banyak ditunjukan ke dalam dan pesta itu sendiri memakan waktu yang panjang.
Untuk merancang sebuah pesta dibutuhkan TOPI PeSTA, TOPI PeSTA merupakan singkatan untuk
menciptakan suasana pesta yang kita kehendaki, yaitu antara lain sebagai berikut:
1.      Tujuan/ pesan;
2.      Organizer;
3.      Peralatan pesta;
4.      Informasi;
5.      Penghibur;
6.      Suasana;
7.      Tata tertib;
8.      Artistik.
Kedelapan elemen ini sama pentingnya satu sama lain, sebab tanpa salah satunya ia tidak
layak disebut pesta.
Tujuan/ Pesan yang Ingin Disampaikan
Tujuan dari pesta ini adalah menciptakan dukungan untuk suatu perubahan. Dukungan itu akan
tampak pada kebersamaan, penerimaan, keterbukaan, inisiatif, usulan-usulan, semangat dan
antuisme serat daya rekat organisasi.
Organizer
Dalam suatu perencanaan dibutuhkan suatu team khusus yang merancang suasana dan acara. Ia
mempersiapkan segalanya, mulai dari diagnosa masalah, suasana yang hendak dihasilkan, dimana
saja, siapa saja yang terlibat, apa peralatan yang dibutuhkan, dan mengapa demikian.
Peralatan Pesta
Dibutuhkan adanya peralatan-peralatan pendukung seperti layaknya sebuah pesta: emblem, slogan
dan yang lebih penting adalah orang. Orang tersebut haruslah terdiri dari para pemegang otoritas,
mulai dari CEO, CFO. Wakil Presiden, General Manager,  sampai
para Manager dan supervisor. Mereka juga perlu membuat sayembara-sayembara yang
dikompetisikan, yang adakalanya bisa melibatkan keluarga karyawan.
Informasi
Dari semua itu ada satu yang penting, yaitu penyebaran informasi. Informasi bersifat memberitahu,
memberi semangat, menyortir, dan mendidik. Seorang pemimpin perubahan memimpin dengan
informasi. Dengan adanya informasi maka dapat dijadikan suatu acuan langlah-langkah mana yang
harus dilakukan dan tidak dilakukan. Informasi yang disampaikan harus bersifat mengajak dan bukan
perintah.

Suatu Penghibur

pesta memerlukan suatu penghibur. Dalam suatu pesta penghibur bertujuan agar para tamu yang
datang bisa terhibur dan senang dengan pesta tersebut. Begitu pula dengan suatu perubahan,
penghibur ini bertujuan untuk memberikan kesan yang kuat terhadap perubahan yang terjadi.
Suasana
Untuk menjamin agar semua orang meras terundang dalam pesta tersebut, kita harus mampu
menciptakan suasana yang menyenangkan. Atmosfer ini bisa bersifat fisik ( apa yang dirasakan,
didengar, diucapkan, dilihat), tetapi juga kultural (bahasa tubuh, slogan, cerita, dan sebagainya).
Tata Tertib
Untuk menjadikan perubahan sebagai sebuah pesta dibutuhkan tata tertib yang dimengerti disepakati
semua pihak.
Artistik
Sebuah pesta harus menarik dan arstistik. Tidak boleh sekedar asal jadi atau menjalankan target.
Maka buatlah tema-tema yang mengugah dan artistik.pesta itu sendiri merupakan suatu alat. Yaitu,
alat untuk membuat perubahan menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Untuk membuat perubahn
itu berhasil, tentu saja pemimpin perubahn tidak semata-mata mengedepankan pesta itu sendiri. Ada
tujuh hal pokok yang perlu diperhatikan sebagai “core” dalam pesta perubahn yang akan dibahas
berikut ini.
THE SEVEN ESSENTIALS OF ENCOURAGING
Kouzes & Posner (2003) memperkenalkan tujuh kunci utama untuk merangsang perubahan. Ketujuh
kunci utama itu disebut sebagi The Seven Essentials of Encouraging,  terdiri atas
         Standar yang jelas
         Standar yang sempurna
         Perhatian
         Personalisasi penghargaan
         Rayakan keberhasilan bersama-sama
         Berikan cerita
         Berikan contoh
Mari kita bahas satu persatu berikut ini:
Tetapkan Standar yang Jelas
Supaya berhasil dalam menggerakan perasaan, sangat mutlak dibutuhkan kesamaan visi tentang
standar yang harus dicapai. Standar itu bisa berupa sasaran, nilai-nilai, atau pun prinsip-prinsip.
Dengan mengumumkan standar yang jelas dan dimengerti semua orang, dan dengan mengaitkan
prestasi dengan standar itu, para pemimpin menciptaka sebuah patokan untuk berprestrasi.
Syaratnya, standar itui harus merangsang, menimbulkan aspirasi, dorongan-dorongan untuk
pencapaian, dan merupakan sebuah standar yang menuju kepada sebuah kesempurnaan.
Harapan Kesempurnaan
Sebuah pesta perubahn akan berjalan menyenangkan apabila pemimpin memiliki keyakinan kuat
bahwa para pengikutnya mau dan mampu mengerakan seluruh kekuatan. Dengan kata lain, harus
ada asumsi bahwa apa pun peranan yang disandang oleh setiap orang, ada kepercayaan bahwa
manusia dapat mencapai standar tinggi yang telah ditetapkan.
Berikan Perhatian
Pemimpin yang perhatian akan dikenal sebagai atasan yang bersahabat dan mengenal masalah-
masalah para stafnya dengan jelas. Pemimpin memberikan perhatian seperti melakukan kunjungan
rutin pada stafnya maka tidak ada lagi rasa takut dan curiga.
Personalisasi Pengakuan
Pengakuan atau penghargaan perlu diberikan untuk “mengingatkan kembali” atau sebuah upaya
untuk meneguhkan seseorang. Pimpinan harus mengenali betul personal orang yang akan diberikan
penghargaan. Dengan begitu pemimpin dapat memberikan penghargaan secara lebih special dan
penuh makna (memorable).
Rayakan Keberhasilan Bersama
Setiap keberhasilan harus dirayakan. Perayaan tidak harus berupa pesta mewah. Di sinilah kita
berbagi dengan sekelompok orang-orang yang berjasa dan layak diberi penghargaan.
Berikan Cerita
Perubahan akan semakin indah bila dilengkapi dengan cerita-cerita yang akan menggerakkan
tindakan, menyentuh manusia, mengajarkan sesuatu, dan menimbulkan daya ingat yang kuat. Cerita
dapt diberikan lewat seminar, pidato pimpinan, media massa, dsb.

Memberikan Contoh
Ketika pimpinan memberikan contoh maka bawahan dan para pengikutnya akan melakukan sesuatu
tanpa beban. Karena mereka tahu pemimpinnya dapat ditiru, dan sebuah perlakuan yang adil sedang
terjadi.
MENCIPTAKAN ATMOSFER UNTUK PERUBAHAN
Dalam menciptakan perubahan Anda perlu menciptakan atmosfer kondusif yang membuat semua
orang bergerak beriringan dan melakukan perubahan dengan senang hati. Sebab, pada dasarnya
bukan keengganan terhadap perubahan yang ada di manusia, melainkan ketidaknyamanan “diubah”.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk menciptakan perubahan :
1.      Gunakan Bahasa Tubuh yang Bersahabat
      Bahasa tubuh yang bersahabat akan sangat membantu orang-orang merasa nyaman berada di
sekitar Anda. Wibawa Anda akan sangat ditentukan oleh bagaimana Anda menata bahasa tubuh
Anda dengan baik.
2.      Gunakan Simbol-simbol Perubahan
      Manusia berkomunikasi dengan symbol-simbol. Manusia dapat memahami simbo-simbol itu dengan
baik, dan semakin tinggi tingkat yang dicapai seseorang, akan semakin simbolik komunikasinya.
Contohnya seperti Ir. Soekarno menggunakan peci hitam dan seragam putih, tapi dilengkapi dengan
bintang-bintang jasa dan tongkat komando untuk menyampaikan bahwa ialah panglima revolusi.
Pendekatan budaya ini, kalau dilakukan dengan baik, dapat menciptakan atmosfer perubahan yang
efektif.
3.      Gunakan pihak ketiga yang mereka sukai dan hormati
Orang-orang ketiga yang kredibel, punya keahlian khusus, jujur, dikenal luas, dan enak dilihat, dapat
digunakan atau dimintakan bantuannya untuk mencairkan suasana. Orang-orang yang selama ini
mereka kenal lewat media massa akan menimbulkan kekaguman, asalkan betul-betul ahli dan tidak
berbicara bias. Ucapan-ucapan mereka biasanya jauh lebih didengar daripada diucapkan oleh orang
dalam. Orang luar yang independen dan kredibel dianggap tak punya conflicting of interest.  Suasana
yang tercipta harus relaks dan menyenangkan agar semua pihak dapat menerimanya dengan pikiran
yang bersih dan bersahabat.
         4. Berikan pelatihan lintas sektoral
Kemampuan untuk berubah akan sangat ditentukan oleh input yang mereka miliki. Pelatihan adalah
alat yang bagus untuk mengisi kepala para pengikut, apalagi bila diberikan secara lintas sektoral
sehingga mereka paham apa yang terjadi di divisi/unit bisnis lainnya.
         5. Kirim mereka keluar
Pada dasarnya, manusia memang senang diajak jalan-jalan. Dengan melihat hal-hal baru yang terjadi
di luar, sikap seseotang bisa menjadi lebih positif. “perkawinan pemikiran” dengan dunia luar diyakini
akan membuat cara seseorang melihat persoalan lebih baik. Dengan melihat hal-hal yang terjadi di
luar lingkungan mereka sehari-hari, mereka akan berefleksi yaitu bercermin betapa tertinggalnya
mereka kalau tidak berubah.
         6. Temukan kehebatan bawahan
Kita membuka kuping lebar-lebar untuk mencari kehebatan-kehebatan atau karya-karya luar biasa
yang dilakukan kolega, anak buah atau bawahan-bawahan kita. Tapi cobalah memberikan
penghargaan terhadap hal-hal yang kita anggap biasa saja. Pasti mereka akan lebih bersemangat
memberikan yang lebih baik lagi.
         7. Ganti bagian-bagian tertentu
Mulailah perubahan dengan mengganti bagian-bagian fisik tertentu dalam perusahaan. Atmosfer baru
ini harus diikuti langkah-langkah yang jelas serta visi yang dimengerti oleh semua pihak. Ruangan
baru menuntut cara-cara baru dalam bekerja. Jangan malas untuk melakukan inspeksi yang
bersahabat sambil menyalami, mendengarkan, berdialog, makan bersama dan mendampingi mereka.
Tapi yang lebih penting lagi adalah perubahan harus segera digelindingkan.
         8. Tumbuhkan kepercayaan
Perubahan pasti menimbulkan kecurigaan-kecurigaan. Maka sedari awal bekerjalah dengan
kepercayaan. Jangan bangun sikap “angker” dan berjarak. Semakin besar kepercayaan akan
semakin besar pula kemungkinan untuk tercipta perubahan.
Kepercayaan harus ditumbuhkan, ia bukan sesuatu yang dapat diperoleh secara cuma-cuma.
Semakin sering anda mengunjungi mereka, akan semakin besar rasa percaya di antara mereka.
Kepercayaan adalah fungsi dari waktu, yaitu berapa banyak waktu yang anda berikan. Semakin
banyak waktu yang anda berikan, anda akan dinilai semakin peduli. Semakin peduli artinya semakin
dipercaya.

      9. Berikan “Ownership” perubahan pada mereka


Perubahan memang agenda penting anda, tetapi ia tidak akan pernah berhasil dengan baik bila
hanya menjadi milik anda sepenuhnya. Maka berikan atau alihkan kepemilikan (ownership)
perubahan itu dari tangan anda, lalu kepada seluruh karyawan. Jangan segan-segan melakukannya
berkali-kali. Alihkan kepemilikan lewat berbagai pertemuan rutin dan berikan mereka inisiatif untuk
memeloporinya. Sekali lagi ingatlah, bukan keengganan untuk berubah yang ada pada manusia,
melainkan keengganan untuk “diubah”.
         10. Tunjukkan bahwa perubahan menguntungkan semua pihak
Pemimpin harus mampu menunjukkan pada semua bawahannya bahwa perubahan itu, kalau
berhasil, akan sangat bermanfaat bagi mereka semua. Jangan hanya menggunakan perspektif
perusahaan atau alasan, melainkan gunakan perspektif bersama. Jangan menggunakan kalimat
perintah satu arah, tetapi selalu berikan “alasan-alasan kebersamaan” sebagai dasar suatu
ketentuan.
Dengan prinsip ini maka sebagai timbal balik perusahaan harus rela memberikan “bahan bakar”
senyuman kepada karyawan berupa bonus atau penghargaan-penghargaan lainnya bila perubahan
mulai membuahkan hasil. Karena perubahan adalah milik bersama maka mereka pun berhak
menikmatinya bersama-sama pula.
         11. Lakukan pertemuan rutin
Pertemuan yang dirancang secara rutin, efektif, dan menyenangkan dapat memperlancar arus
perubahan. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut dapat segera diperoleh informasi, serta diambil
keputusan-keputusan yang harus segera ditindaklanjuti. Dengan berorientasi pada informasi dan
keputusan, perubahan dapat lebih terkendali. Namun demikian, pertemuan rutin harus dibatasi
waktunya, tidak boleh dilakukan secara tanpa batas, atau berlangsung terlalu sering yang dapat
menimbulkan kejenuhan-kejenuhan. Manusia pada dasarnya mengalami resistensi pada perubahan.
Mengapa manusia enggan berubah?
Ada banyak alasan mengapa program-program manajemen perubahan tidak dapat berjalan
seperti yang diharapkan. Salah satunya adalah besarnya keengganan pada manusia untuk
mengadopsi sesuatu yang baru.
Kalau manfaatnya lebih besar, mengapa enggan mengadopsinya? Ternyata mereka takut
kehilangan kenikmatan-kenikmatan lain yang secara emosional telah menemani mereka bertahun-
tahun. Mereka telah dikendalikan oleh habit atau kebiasaan. Siapapun yang telah dikendalikan
oleh habit  akan kesulitan mengubahnya.
1.      Perubahan Itu Bukan Datang dari Diri Orang Tersebut
Dalam mengarungi kehidupan, manusia cenderung ingin mengendalikan hidupnya. Manusia akan
selalu mencari inisiatif dan hal- hal baru. Tetapi, apabila ada gagasan perubahan dari orang lain,
biasanya penerima akan menjadi pasif dean merasa tak tertarik.
Pemimpin yang bijak akan mengkoordinasi pengikutnya agar lebih aktif dalam mengajukan gagasan
agar lebih bersemangat lagi.
2.      Gangguan terhadap Rutinitas
Hidup kita pada dasarnya menciptakan rutinitas. Rutinitas yang berulang- ulang akhirnya akan
menciptakan kebiasaan. Oleh karena itu apabila ada perubahan yang datang tentunya akan
mengancam kebiasaan- kebiasaan kita. Oleh karena itu ada dua hal yang sangat diperlukan dalam
menghadapi perubahan. Pertama, bagaimana kita dapat membuang kebiasaan- kebiasaan lama dan,
kedua kita harus bisabelajar tentang hal- hal baru.
3.      Perubahan Menimbulkan Ketakutan- ketakutan terhadap Sesuatu yang Baru
Biasanya kita lebih mementingkan masalah- masalah yang telah lalu tanpa mempertimbangkan
solusi- solusi yang harus dicapai. Padahal untuk menghadapi perubahan yang terjadi, adakalanya kita
harus meruntuhkan bangunan yang telah lama dan menggantinya dengan bangunan baru, tetapi
kebanyakan orang hanya merenovasi bangunan tersebut agar terlihat lebih baik. Dalam arti
sebenarnya, seharusnya kita dapat melihat hal- hal baru dan mencari solusi tanpa melihat masalah
yang telah lalu. Melihat masa lalu hanya oleh dilakukan apabila ada alasan- alasan tertentu.
4.      Tujuan Perubahan Tidak Jelas
Dalam melakukan perubahan, harus ada visi yang jelas dari perubahan tersebut. Dan kita juga harus
mampu menjelaskan visi tersebut kepada orang lain sehingga orang lain mengerti apa tujuan dari
perubahan yang dilakukan.
5.      Perubahan Menimbulkan Rasa Takut Kegagalan
Ada dua tipe manusia. Yang pertama adalah orang- orang yang sangat menhindari perubahan karena
takut akan kegagalan. Dan kedua adalah orang- orang yang cenderung berani menghadapi
kegagalan. Tipe manusia pertama akan menghambat terjadinya perubahan karena selalu dibayang-
bayangi akan kegagalan dalam melakukan perubahan.
6.      Pengorbanan yang Diberikan Terlalu Besar
Pengorbanan bukanlah cerminan dari apa yang terjadi, melainkan cerminan dari apa yang dipikirkan
seseorang. Jadi persepsi tentang perubahanlah yang membentuk pandangan seseorang. Manusia
terkadang enggan menerima perubahan karena menganggap pengorbanan yang diberikan terlalu
besar dan manfaatnya tidak terlalu besar. Manusia selalu menimbang antara pengorbanan dan
manfaat yang akan diterima. Oleh karena itu, untuk melakukan perubahan harus ada keyakinan
bahwa manfaat yang diterima lebih besar dari pengorbanan yang diberikan.
7.      Sudah Sangat Puas dengan Kondisi Sekarang
Suatu ketika manusia akan mengalami zona kenyamanan (comfort zone) dan memeluk erat-erat selimut
kenyamanannya. Kebanyakan kita lebih memilih untuk mati daripada berubah. Selama manusia
sudah merasa puas dan nyaman, perubahan akan sulit diwujudkan. Dan orang-orang yang
melakukan perubahan akan dihadapkan dengan berbagai halangan.
8. Pikiran-pikiran Negatif
Perubahan tentu saja akan sulit dilakukan selama orang-orang punya pikiran negative. Orang-orang yang
berpikiran negative akan selalu mencari argumentasi bahwa perubahan yang dilakukan salah dan
menyimpang. Tetapi hokum alam megatakan, mereka yang tidak mau berubah akan menuai
kesulitannya sendiri.
9. Para Pengikut Tak Punya Respek pada Pimpinan
Orang-orang Asia umumnya melihat pemimpin bukan sekadar dari isinya, melainkan juga “cara”nya.
Pengikut bisa sangat tidak respek pada atasannya karena beberapa hal. Biasanya pimpinan yang
bekerja tanpa integritas akan gagal melakukan perubahan. Karena tanpa integritas, seorang
pemimpin tak akan dituruti.
10. Kecemasan Seorang Atasan
Banyak kegagalan organisasi yang disebabkan oleh persoalan di lini atas, yaitu atasan-atasan yang tidak
kompak, saling menyalahkan, dan cemas terhadap perubahan yang telah mereka canangkan sendiri.
11. Perubahan Bisa Berarti Kehilangan Sesuatu
Dalam setiap perubahan, orang selalu menimbang-nimbang apa yang akan terjadi pada hidup pribadinya.
Setidaknya ada tiga kelompok yang berbeda dalam menerima akibatnya. (1) mereka yang dirugikan;
(2) mereka tidak banyak terpengaruh; (3) mereka yang akan banyak diuntungkan. Maka sekecil
apapun, cobalah menghindari perlakuan-perlakuan kurang adil dalam perubahan.
12. Perubahan Menuntut Tambahan Komitmen
Dalam banyak hal, perubahan menuntut komitmen waktu. Banyak orang memimpikan perubahan, tetapi
begitu mereka tenggelam pada rutinitas dan merasa tak punya waktu lebih banyak lagi maka mereka
memilih untuk tidak melakukannya.
13. Berpikir Sempit
Orang-orang yang berpikiran sempit tak bisa melihat kebenaran. Mereka hanya memercayai jalan
pikirannya sendiri. Orang-orang yang berpikiran sempit akan selalu menciptakan halangan-halangan
untuk perubahan dengan alas an untuk kebaikan menurut versi mereka sendiri. Ada dua tipe yang
berwawasan sempit yaitu : mereka yang berwawasan sempit namun jujur dan tidak jahat, dan mereka
yang berwawasan namun tidak jujur, berprasangka negative dan tidak menyenangkan.
14. Terperangkap Tradisi
Tradisi sesungguhnya diciptakan untuk kepentingan manusia agar hidup lebih bahagia, aman, damai, dan
sentosa. Tetapi waktu berjalan terus dan persoalan-persoalan hidup yang dialami manusia
mengalami perubahan. Orang-orang yang terikat tradisi tersebut biasanya enggan meneruskan kerja.
Mereka akan memberikan seribu satu alasan, mulai dari alas an yang masuk akal sampai alasan-
alasan gaib yang menakutkan. Manusia yang terikat tradisi bisa sangat sulit untuk berubah, dan tentu
saja mereka akan menuai kesulitannya sendiri.

BAB III

PENUTUP

Seorang pemimpin harus dapat membuat agar perubahan benar-benar menjadi sebuah pesta
ketimbang sesuatu yang menakutkan. Oleh karena itu, tentu saja pemimpin harus mengerti betul
mengapa manusia pada dasarnya enggan berubah. Pemimpin perlu menetapkan sasaran dan
standar yang jelas, mengharapkan standar yang sempurna dan inspiratif, memberikan perhatian,
mempersonalisasi pengakuan secara customized  , memberikan contoh-contoh dan cerita, serta
merayakan keberhasilan bersama-sama. Lebih dari itu semua, diperlukan upaya-upaya untuk
menciptakan suasana yang sejuk dan bersemangat untuk menciptakan perubahan.

Anda mungkin juga menyukai