Beige Brown Minimalist How To Be Productive Talking Presentation
Beige Brown Minimalist How To Be Productive Talking Presentation
Hasanuddin
BAB 3
DESAIN
KURIKULUM
Anggota
Kelompok
Lulu Annizha Anwar E022221037
Rahmi Nurshani Azmar E022221011
Amnia Apriliana E022221048
Poppy Dayana E022221017
02
Desain kurikulum memiliki beberapa model
di antaranya adalah yaitu: desain kurikulum
disiplin ilmu, desain kurikulum berorientasi
pada masyarakat, desain kurikulum
berorientasi pada peserta didik.
A. Desain
Kurikulum
YGRE
Disiplin Ilmu
EALL
ATSI
Longstreet mendefinisikan desain kurikulum merupakan desain kurikulum yang
berpusat kepada pengetahuan (the knowledge centered desain) yang
R
TE
@
dirancang berdasarkan struktur disiplin ilmu, oleh karena itu model desain ini
juga dinamakan model kurikulum subjek akademis yang penekananny
diarahkan untuk pengembangan intelektual peserta didik
Ada tiga bentuk organisisi kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu,
yaitu: subject centered curriculum, correlated curriculum, integrated
curriculum. Setiap desain kurikukum memberikan teknik atau cara yang
efektif dalam proses pembelajaran agar berjalan dengan efektif dan efisien.
Tetapi tidak setiap desain kurikulum dapat dijadikan pedoman dalam
melaksanakan proses pembelajaran, karena setiap desain kurikulum memiliki
kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanannya.
Model design curriculum ini mempunyai beberapa
kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan
Subject dari model ini adalah:
A
Correlated
T WE
T WE
A
D
O. WH
Curriculum
K U R I K U L U M
3
Integrated
Curriculum
B. Desain Kurikulum
berorientasi pada Masyarakat
Desain ini didasarkan pada asumsi bahwa tujuan dari sekolah adalah untuk
melayani kebutuhan masyarakat, sehingga kebutuhan masyarakat harus
dijadikan dasar dalam menentukan isi kurikulum.
Kegiatan-kegiatan utama dalam
masyarakat yang disarankan untuk
menjadi isi kurikulum adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan bahasa atau komunikasi sosial
2. Kegiatan yang berhubungan dengan Kesehatan
3. Kegiatan dalam kehidupan sosial seperti bergaul dan berkelompok dengan orang lain
4. Kegiatan menggunakan waktu senggang dan menikmati rekreasi
5. Usaha menjaga kesegaran jasmani dan rohani
6. Kegiatan yang berhubungan dengan religious
7. Kegiatan yang berhubungan dengan peran orang tua seperti membesarkan anak,
memelihara kehidupan keluarga yang harmonis.
8. Kegiatan praktis yang bersifat vokasional atau keterampilan tertentu.
9. Melakukan pekerjaan sesuai dengan bakat seseorang.
b. Perspektif Reformis (The
Reformist Perspective)
Dalam perspektif ini kurikulum
dikembangkan untuk lebih
meningkatkan kualitas masyarakat itu
sendiri. Kurikulum ini menghendaki
peran serta masyarakat secara total
dalam proses pendidikan.
D E S A I N
Ketiga kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
K U R I K U L U M
01. 02. 03.
Presentations are communication Tindakan siswa harus didasarkan
Siswa harus melakukan tindakan
tools that can be used as pada nilai (values), apakah
terhadap masalah yang dihadapi
demonstrations, lectures, tindakan itu patut dilaksanakan
masyarakat itu.
speeches, reports, and more. atau tidak; apakah memerlukan
kerja individual atau kelompok
atau bahkan keduanya
C. Desain Kurikulum
berorientasi pada siswa
a. Perspektif Kehidupan Anak di Masyarakat (The Child In Society
Perspective)
Pada perspektif ini kurikulum mengharapkan materi kurikulum yang dipelajari di sekolah serta pengalaman belajar,
didesain sesuai dengan kebutuhan anak sebagai persiapan agar mereka dapat hidup di masyarakat. Anak dituntut
bukan mempelajari berbagai konsep yang bersifat abstrak, melainkan teori atau konsep yang dihubungkan dengan
kehidupan nyata, sehingga apa yang dipelajari di sekolah relevan dengan kenyataan di masyarakat. Tokoh perspektif
ini adalah Francis Parker.
memiliki rangsangan
karakteristik
belajar diatur berdasarkan langkah-langkah tertentu dengan
yaitu: sejumlah tugas yang harus dipelajari, dan
02
03
peserta didik perlu diberi tahu hasil yang dalam pembelajaran peserta didik diberi
perlu menyadari apakah pembelajaran sesuai dengan tujuan yang harus dicapai