Peserta didik SMAS Kesuma Bangsa berasal dari Kecamtan Kualuh Hulu yang berada di
beberapa desa yang ada di Kecamatan Kualuh Hulu, yaitu desa Londut, Desa Kuala beringin,
Desa Pulodogom. Sebagian kecil Peserta didik SMAS Kesuma Bangsa Londut juga berasal
dari Kecamatan Aek Ledong tepatnya di desa Aek Bange dan daerah sekitarnya. Penerimaan
peserta didik di SMAS Kesuma BAngsa Londut di lakukan tanpa zonasi, maka peserta didik
yang mendaftar bervariasi dari jarak paling dekat hingga menyebar di seluruh Kecamatan
Kualuh Hulu dan Aek Ledong. Dengan demikian Kemampuan Peserta didik memiliki nilai
rata-rata yang bervariasi.
SMAS Kesuma Bangsa Londut memiliki tenaga Pendidik dan tenaga Kependidikan
sebagai berikut :
1
1.2.1.2 Tenaga Kependidikan
Adapun sarana yang dapat mendukung kemajuan belajar di SMAS Kesuma Bangsa
Londut adalah sebagai berikut:
1) Media Belajar
Media belajar yang saat ini digunakan yaitu bersifat elektrik dan selalu
menggunakan jaringan internet. Hal ini tentu wajar karena perkembangan zaman
yang semakin pesat. Oleh karena itu, guru harus siap dalam menghadapi adanya
tantangan perkembangan zaman ini.
2) Komputer
Saat ini, kebanyakan sekolah sudah memiliki beberapa komputer untuk digunakan
setiap siswanya. Dengan diberikannya pembelajaran dalam mengoperasikan
komputer, keterampilan siswa akan semakin meningkat, terutama dalam
menghadapi tantangan perkembangan teknologi dan informasi.
3) Alat Olahraga
Siswa tidak hanya berfokus dalam meningkatkan kemampuan akademiknya saja.
Mereka juga cenderung lebih memperhatikan keadaan fisiknya. Dengan adanya
alat olahraga di sekolah, siswa tidak hanya dapat melatih fisiknya agar tetap sehat
saja. Siswa juga dapat menemukan bakat yang mereka miliki dengan fasilitas
tersebut.
4) Peralatan Praktikum
Selain buku-buku yang lengkap siswa juga difasilitasi dengan alat-alat praktikum yang
lengkap. Praktikum yang dilakukan seperti praktikum Biologi, fisika dan kimia. Agar
siswa dapat menemukan sesuatu konsep yang abstrak menjadi lebih konkret.
2
1.3.1.2 Prasarana
Prasarana yang diguanakan di SMAS Kesuma Bangsa Londut adalah sebagai berikut:
1) Ruang kelas
Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang tidak
memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang mudah
dihadirkan.
Banyak minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.
Kapasitas maksimum ruang kelas 36 peserta didi.
Ruang kelas memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan yang memadai
untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan.
Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat
segera keluar ruangan jika terjadi bahaya serta dapat dikunci dengan baik saat
tidak digunakan.
2) Ruang guru
Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima
tamu, baik peserta didik maupun tamu lainnya.
Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar lingkungan
sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan.
3) Tempat beribadah
Tempat beribadah berfungsi sebagai prasarana untuk melaksanakan ibadah
Tempat ibadah mudah dijangkau dari halaman sekolah maupun luar lingkungan
sekolah
4) Toilet
Toilet berfungsi sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil.
Minimum terdapat 1 unit jamban untuk setiap 60 peserta didik pria, 1 unit jamban
untuk setiap 50 peserta didik wanita, dan 1 unit jamban untuk guru.
Banyak minimum jamban setiap sekolah 2 unit.
Luas minimum 1 unit jamban 2 m2.
Jamban harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan.
Tersedia air bersih di setiap unit jamban.
3
Keseluruhan bangunan tersebut harus memenuhi syarat kesehatan sebagai berikut:
Sesuai dengan Visi Sekolah Budaya Lingkungan sudah menjadi Kegiatan Wajib.
Peserta didik SMAS Kesuma Bangsa Londut memiliki budaya lingkungan yang baik. Bukti
budaya ini adalah beberapa kegiatan yang dilakukan baik intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler. Contoh kegiatan intrakurikuler adalah projek kewirausahaan yang
melibatkan seluruh mata pelajaran.. Untuk kegiatan ekstrakurikuler, budaya lingkungan di
anatranya Pengolahan Limbah sampah (Reuse, Recycle, Reduce), Pemanfaatan Lahan
Sekolah, memanfaatkan hasil alam, seperti pembuatan sapu lidi dari lidi kelapa sawit.
1.5 Analisis Kemitraan Satuan Pendidikan
SMAS Kesuma Bangsa Londut melakukan kerjasama dengan pihak lain antara lain :
1. Puskesmas Cinta Londut , kerjasama yang dilakukan antara SMAS Kesuma Bangsa
Londut adalah pelaksanaan program pembagian TTD (Tablet Tambah Darah) dan
Bekerjasama menurunkan angka stunting yang ada di Kabupaten Labuhanbatu
Utara
2. Babinsa yang ada di desa londut, kerjasama yang dilakukan dalam hal pembinaan
tata upacara bendera, peraturan baris-berbaris dan penerapan patroli keamanan
sekolah.
1.6 Analisis Pembiayaan Satuan Pendidikan
4
BAB II
2.1 Visi
Visi SMAS Kesuma Bangsa Londut adalah : Berimtaq, Berinovatif, Berkreatif untuk
Mendulang Prestasi
2.2 Misi
2.3 Tujuan
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
5
menghasilkan karya, memanfaatkan teknologi digital, dan mengembangkan minat
serta bakatnya untuk menghasilkan prestasi.
4. Menghasilkan lulusan yang memiliki penguasaan 6 literasi dasar (literasi baca dan
tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya
kewarganegaraan dan literasi finansial).
6
BAB III
3.1 Intrakurikuler
Wajib
Beban belajar ini memuat semua mata pelajaran yang bersifat nasional.
Materi pembelajaran setiap mata pelajaran mengacu pada Capaian
Pembelajaran.
Diatur dalam kegiatan regular.
Tambahan
Memuat mata pelajaran Bahasa Daerah (Bahasa Jawa) yang sesuai karakterisrik Provinsi
Jawa Timur.
Diatur dalam kegiatan reguler.
7
4. Rencana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama, PPKn dan Bahasa
Indonesia disusun berdasarkan capaian pembelajaran dengan
mengintegrasikan dengan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Uraian proyek penguatan profil Pelajar Pancasila untuk ketiga tema ini
termuat dalam lampiran (disertai dengan contoh RPP)
5. Untuk mata pelajaran selain Pendidikan Agama, PPKn dan Bahasa
Indonesia, kurikulum SMA Model 10 mengikuti silabus dengan tetap
mengintegrasikan pendidikan karakter Profil Pelajar Pancasila dalam
pembelajaran maupun proyek.
6. Tiga tema utama proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila yang
digunakan untuk tahun ajaran 2022-2023:
● Kewriusahaan
● Kearifan Lokal
7. Jadwal pelaksanaan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila
dilaksanakan setiap hari dalam minggu ke-1 dan minggu ke-3 seperti
terlihat pada tabel di bawah ini:
Minggu ke-2
Minggu ke-4
Minggu ke-1 dan minggu ke-3 adalah jadwal pelaksanaan proyek di kelas dimana
siswa dapat berdiskusi dan berkoordinasi dengan guru dan teman sekelasnya. Minggu ke -2
dan minggu ke-4 adalah jadwal pelaksanaan proyek secara mandiri maupun secara
berkelompok. Di mana kelompok tersebut telah ditentukan oleh guru bidang study masing-
masing.
8
3.3 Ektrakurikuler
9
Jumat setelah melaksanakan sholat Jumat berjamaah yang diikuti oleh semua peserta didik di
sekolah.
4) Pembiasaan sosial
Pembiasaan ini dilaksanakan dalam rangka menumbuhkan simpati dan empati peserta
didik. Hal ini dapat dilaksanakan ketika ada salah satu peserta didik saat tertimpa musibah,
ketika ada kawan yang sakit di mana peserta didik iuran untuk menjenguk teman yang sakit
tersebut; ketika ada keluarga peserta didik ada yang meninggal dunia.
Demikian di antara beberapa pembiasaan yang dapat dilakukan dalam rangka pembentukan
karakter peserta didik di lingkungan sekolah, dengan harapan peserta didik
memiliki karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila seperti yang diamanatkan
dalam Kurikulum Merdeka yang telah dicanangkan.
10
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
4.1 Rencana Pembelajaran Untuk Ruang Lingkup Satuan Pendidikan
4.1.1 Capai Pembelajaran
Capaian Pembelajaran PPKn FAse E (Kelas 10)
RASIONAL
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) adalah mata pelajaran yang dirancang
untuk membekali peserta didik dengan keimanan dan akhlak mulia sesuai dengan falsafah hidup
bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini mengajarkan sikap
menghargai keragaman, sikap bekerja sama, sistem pemerintahan, hak dan kewajiban warga negara,
bagaimana hubungan seorang warga negara dengan negara dan sesamanya, pembentukan karakter
dengan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini sangatlah
penting untuk menjaga identitas dan keutuhan bangsa dan negara Indonesia.
TUJUAN
11
Profil Pelajar Pancasila Deskripsi
KARAKTERISTIK
Elemen Deskripsi
Konstitusi dan Norma (Hak dan Kewajiban, Memahami peraturan bermasyarakat dan
UUD 45, dan Musyawarah) bernegara
Jati diri dan kebinekaan Memahami jati diri sebagai bagian dari
kemajemukan Indonesia
12
4.1.2 Elemen Capai Pembelajaran
Peserta didik juga mengidentifikasi beberapa contoh kasus wilayah yang diperebutkan
berdasarkan fakta dan regulasi; menemukan beberapa praktik baik dan sikap menjaga
keutuhan NKRI yang telah dilakukan oleh orang/kelompok sebelumnya; dan memahami
konsep sistem pertahanan dan keamanan Nasional; serta mengidentifikasi peran Indonesia
sebagai negara kesatuan dalam pergaulan antar bangsa dan negara di dunia. Peserta didik juga
dapat menelaah penerapan nilai-nilai Pancasila dan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa;
mengidentifikasi perbedaan cara pandang para pendiri bangsa tentang rumusan dan isi
Pancasila; dan mengidentifikasi peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan global; serta menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kesehariannya
sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didik
13
Capaian berdasarkan elemen
Kewajiban, UUD terkait dengan norma yang harus dipatuhi oleh seluruh
14
kaya akan kearifan lokal, dan memiliki produk dalam negeri
15
Peserta didik juga mengidentifikasi beberapa contoh kasus wilayah yang
diperebutkan berdasarkan fakta dan regulasi; menemukan beberapa praktik baik dan sikap
menjaga keutuhan NKRI yang telah dilakukan oleh orang/kelompok sebelumnya; dan
memahami konsep sistem pertahanan dan keamanan Nasional; serta mengidentifikasi peran
Indonesia sebagai negara kesatuan dalam pergaulan antar bangsa dan negara di dunia.
Peserta didik juga dapat menelaah penerapan nilai-nilai Pancasila dan kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa; mengidentifikasi perbedaan cara pandang para pendiri bangsa
tentang rumusan dan isi Pancasila; dan mengidentifikasi peluang dan tantangan penerapan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global; serta menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan kesehariannya sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didik.
16
● Mengidentifikasi pengaruh keanggotaan kelompok lokal,
regional, nasional, dan global terhadap pembentukan
identitas; serta memahami makna dan nilai dari keragaman;
● Mengidentifikasi respon terhadap kondisi dan keadaan yang
Jati Diri & ada di lingkungan dan masyarakat untuk menghasilkan kondisi
Kebinekaan dan keadaan yang lebih baik
● Mengidentifikasi perlunya melakukan pertukaran budaya
dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung;
● Mengkaji makna dan manfaat hidup dalam kebinekaan,
kaya akan kearifan lokal, dan memiliki produk dalam negeri
17
BAB V
18
Strategi Waktu Pelaksana Keterangan
kuesioner
Hasil evaluasi digunakan sebagai referensi untuk perencanaan kurikulum pada tahun
ajaran mendatang. Dengan demikian, pengembangan sekolah diharapkan dapat menjadi solusi
bagi permasalahan yang pernah dihadapi sehingga sekolah selalu berkembang ke arah
kemajuan.
Evaluasi dilakukan secara berkala per semester dan dirangkum dalam bentuk laporan
pada akhir tahun ajaran dan merupakan bahan acuan bagi penyusunan kurikulum pada tahun
berikutny
19
5.3 Program Pengembangan Profesional
20
DAFTAR PUSTAKA
Asep Sulaeman, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Arfino Raya Bandung, 2015
Desy Nurhidayah et.al., PKN dalam Kurikulum 2013, (Jurnal Pendidikan Politik, Hukum Dan
Kewarganegaraan) Volume 10 no 1 Edisi Maret 2020
Dian Naharani et. al., Hubungan Budaya Sekolah dan Mata Pelajaran PPKn dengan
Pembentukan Sikap Sosial Pada Siswa, FKIP Universitas Lampung, 2017
21
LAMPIRAN
Kelas/Semester 11/2
Minggu ke-2 dan minggu ke-4 adalah jadwal pelaksanaan proyek yang
dilakukan secara mandiri oleh siswa.
Alokasi waktu 45 menit per pertemuan
Capaian pembelajaran Siswa memahami cara memperoleh data dari sumber yang dapat
dipercaya (Statistics)
Siswa memahami cara mempresentasikan data (Statistics)
Siswa memahami pelaksanaan hukum dan peradilan di Surabaya
(PPKn)
Dimensi Profil Pelajar ● Konten
Pancasila ● Bernalar kritis
● Kreatif
● Mandiri
22
Kegiatan Indikator konten Statistics (Presentasi data)
pembelajaran dan
indikator kompetensi ● Siswa mencari informasi
mengenai jumlah kasus peradilan
baru di Surabaya selama tahun
2020
● Siswa mencari informasi mengenai
jumlah kasus peradilan di
Surabaya yang terselesaikan dalam
tahun 2020
● Siswa menghitung rata-rata
keseluruhan kasus dalam tahun
2020
● Siswa menggolongkan kasus ke
dalam beberapa kategori
● Siswa menghitung persentase
kasus yang terselesaikan terhadap
keseluruhan kasus
● Siswa menganalisa bagaimana
pelaksanaan peradilan di
Surabaya selama tahun 2020
berdasarkan analisa data yang
dilakukannya
● Siswa menganalisa kategori kasus
apa yang paling banyak
terselesaikan dan kategori kasus
apa yang paling sedikit
terselesaikan
Bahasa Indonesia:
23
● Laporan dibuat dalam
Bahasa Indonesia yang baik
24
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila Terintegrasi Ppkn, Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama Dan Budi Pekerti
(Topik diambil dari project-based sejarah rakyat Indonesia mengenai kesadaran berbangga
menjadi bangsa Indonesia di kalangan siswa SMA. Indikator kompetensi tidak hanya konten
tetapi juga pendidikan karakter dan Profil Pelajar Pancasila)
Mata Pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Kelas/Semester 10/1
Guru pengampu Guru PPKn
Bahasa Indonesia
Pendidikan Agama
Jadwal Jadwal pelaksanaan tatap muka di kelas (Oktober 2021) adalah sebagai
pelaksanaan berikut
Sub topik Kesadaran berbangga menjadi bangsa Indonesia di kalangan siswa SMA
Dimensi Profil ● Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Pelajar ● Bhinneka Tunggal Ika
Pancasila ● Konten
● Bernalar kritis
● Kreatif
● Mandiri
● Bergotong royong
25
Mata Pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Kegiatan Indikator dimensi beriman ● Siswa mensyukuri diri
pembelajaran dan bertaqwa kepada sebagai bangsa Indonesia
dan indikator Tuhan Yang Maha Esa
26
Mata Pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Indikator dimensi ● Siswa mampu membuat format
kreatif survei yang menarik
● Siswa mampu menggunakan
teknologi yang tepat yang
sesuai untuk kalangan siswa
SMA
27
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Terintegrasi Global Perspectives, English, Pendidikan Agama Dan Budi Pekerti
(Topik diambil dari project based Global Perspectives yang diintegrasikan dengan English dan
Pendidikan Agama. Indikator kompetensi tidak hanya konten tetapi juga pendidikan karakter dan
Profil Pelajar Pancasila)
Dimensi Profil ● Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Pelajar ● Bhinneka Tunggal Ika
Pancasila ● Konten
● Bernalar kritis
● Kreatif
● Mandiri
● Bergotong royong
28
Mata Pelajaran Global Perspectives, English, Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
Kegiatan Indikator dimensi beriman ● Siswa memahami bahwa
pembelajaran dan bertaqwa kepada keanekaragaman makhluk
dan indikator Tuhan Yang Maha Esa
hidup merupakan rancangan
Tuhan yang luar biasa yang
perlu dijaga dan dilestarikan
29
Indikator dimensi kreatif ● Siswa mampu membuat video
yang lengkap dan
komunikatif
● Siswa mampu membuat
video yang menarik
Indikator dimensi mandiri ● Siswa mampu mengambil
kesimpulan dan keputusan
secara mandiri. Guru hanya
bertindak sebagai fasilitator
yang mengarahkan saja
apabila siswa salah arah
30