Penalaran
Penalaran
6052001292
PENALARAN HUKUM C
Keturutsertaan Notaris dan/atau PPAT dalam Tindak Pidana yang Dilakukan oleh
Pelaku Pembangunan
Raka ingin membangun rumah untuk keluarga kecilnya. Namun, Ia tidak memiliki uang yang
cukup untuk membeli sebuah tanah. Karena Raka menyimpan Sertifikat Hak Milik atas nama
ayahnya, maka Ia tanpa sepengetahuan dan tanpa persetujuan ayahnya mengajukan peralihan
Sertifikat Hak Milik atas nama Muhammad Reyhandi Pradana (yang selanjutnya disebut
Andi) menjadi atas nama Raka Falih. Setelah Sertifikat Hak Milik tersebut beralih menjadi
atas nama Raka Falih, Terdakwa dengan bantuan PPAT yaitu Ahmad Sadikin memproses dan
membuat Akta Hibah seolah-olah ayahnya Raka telah menghibahkan tanah seluas 1.418 M2
yang terletak di Desa Sukajadi padahal Andi tidak pernah menghibahkan dan tidak pernah
membubuhkan cap jempol/sidik jari pada Akta Hibah tersebut.
Legal Questions
a. Apakah PPAT dapat dimintakan pertanggungjawaban atas perbuatannya dalam
membantu kliennya dalam membuat akta palsu?
b. Apakah PPAT bertanggung jawab secara pribadi sesuai dengan Pasal 55 Peraturan
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan
Pejabat Pembuat Akta Tanah?