Anda di halaman 1dari 3

1.

Perkawinan Resiprok
 Perkawinan resiprok adalah perkawinan ulang dengan menukarkan jenis kelamin
individu yang dikawinkan, tetapi jenis genotif keturunan yang dihasilkan tetap sama. Hal
tersebut berarti bahwa setiap jenis kelamin memiliki kesempatan yang sama untuk
mewariskan sifat yang dimilikinya.

Umumnya, perkawinan resiprok dapat diterapkan pada perkawinan monohibrid


maupun dihibrid, tetapi kebanyakan diterapkan pada monohibrid. Perkawinan resiprok
dilakukan dengan menukarkan jenis kelamin pada individu yang dikawinkankan, tetapi
genotifnya tetap sama. Perkawinan resiprok membuktikan hukum mendel I, bahwa
pada saat pembentukan gamet, segregasi terjadi secara acak atau bebas. Perkawinan
resiprok juga membuktikan bahwa jenis kelamin gamet tidak mempengaruhi sifat yang
diwariskan kepada keturunan.

2. Perkawinan Balik (Back Cross)


Back cross atau perkawinan balik adalah perkawinan antara generasi fillial
pertama (F1) dengan disilangkan kembali kepada induknya, baik itu jantan
atau betina.
Contoh persilangan:

Dikatakan bahwa gen H sebagai penentu warna hitam pada rambut tikus
dan alelnya h penentu warna putih. Tikus hitam yang bergenotipe
homozigot dominan (HH) disilangkan dengan tikus putih homozigot
resesif (hh). Dengan demikian menghasilkan keturunan pertama tikus
hitam heterozigot (Hh).

3. Uji silang Test cross

Test cross atau uji silang adalah perkawinan antara keturunan pertama (F1)
dengan individu yang homozigot resesif.
Contoh persilangan:

Sebagai contoh, hamster berwarna coklat bergenotipe homozigot dominan


(CC) disilangkan dengan hamster berwarna putih bergenotipe homozigot
resesif (cc). Kemudian menghasilkan keturunan (F1) hamster berwarna
coklat heterozigot (Cc).

4. sifat intermedier

Sifat Intermediet adalah sifat suatu individu yang merupakan gabungan dari sifat
kedua induknya yang memperoleh 50% gen dari parental (jantan) dan 50% gen dari
parental (betina), gen-gen tersebut memberi penampakan sifat yang sama kuat
(kodominan). Sifat intermediet muncul pada individu baru tetapi tidak menunjukkan
kemiripan dengan sifat keduanya.

Persilangan intermediet termasuk persilangan monohibrid. Hal ini dikarenakan proses


persilangan intermediete sama dengan proses persilangan monohibrid yang telah
bahas pada pembahasan sebelumnya. Perbedaannya terletak pada hasil akhirnya. Pada
persilangan monohibrid, tidak ada fenotipe yang terlihat berbeda dengan induknya.
Sedangkan pada persilangan intermediete, terdapat fenotipe yang terlihat berbeda
dengan induknya.

Misalnya, pada persilangan bunga Mawar Merah (MM) dengan Mawar Putih (mm).
Hasil persilangan monohibrid hanya akan menghasilkan bunga mawar merah dan
marah putih. Sedangkan pada persilangan intermediete, hasilnya dapat berupa bunga
mawar merah, mawar merah muda, dan merah putih. Kesimpulannya, bila gen M
bertemu dengan m dihasilkan keturunan dengan warna gabungan yaitu merah muda.

5. perkawinan dihibrid

Persilangan dihibrid adalah percobaan dalam genetika di mana fenotip dari dua gen
diikuti melalui perkawinan individu yang membawa banyak alel di lokus gen tersebut.
Sebagian besar organisme yang bereproduksi secara generatif membawa dua
salinan dari masing-masing gen, yang memungkinkan mereka membawa dua alel
yang berbeda.

Persilangan dihibrid adalah percobaan pemuliaan antara dua organisme yang


merupakan hibrida identik untuk dua sifat. Dengan kata lain, persilangan dihibrid
adalah persilangan antara dua organisme, dengan keduanya heterozigot untuk dua
sifat yang berbeda. Individu dalam sifat ini homozigot untuk sifat tertentu. Ciri-ciri ini
ditentukan oleh segmen DNA yang disebut gen.

Jika persilangan monohibrid dan intermediet menyilangkan satu sifat berbeda maka
persilangan dihibrid dilakukan pada dua sifat berbeda. Contohnya persilangan dihibrid
antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning homozigot, disimbolkan BBKK,
dengan kacang ercis berbiji keriput berwarna hijau homozigot, disimbolkan bbkk.
Semua keturunan F1 kacang ercis dengan dua sifat beda tersebut adalah kacang ercis
berbiji bulat berwarna kuning, BbKk.

Apabila kacang ercis pada keturunan F1 disilangkan dengan sesamanya maka kacang
ercis ini akan membentuk empat macam gamet baik jantan maupun betina. Kombinasi
empat gamet yang dihasilkan adalah BK, Bk, bK, dan bk. Selanjutnya, kita akan
mengulas proses persilangan dihibrid, yang memiliki kombinasi empat gamet BK, Bk,
bK, dan bk.

Anda mungkin juga menyukai