ABSTRAK
1
2
ABSTRACT
PENDAHULUAN
seperti halnya rumah sakit. Bagi masyarakat kesehatan telah menjadi suatu
kesehatan yang lebih baik lagi. Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas
Rumah sakit sebagai entitas pelayanan umum dituntut untuk tetap bertahan
kondisi krisis global saat ini memberikan dampak pada hampir seluruh sektor
wajar sehingga kinerja keuangan pada rumah sakit dapat dicapai sesuai dengan
visi dan misi rumah sakit yang telah ditentukan sebelumnya, namun demikian
harapan di atas belum sepenuhnya dapat dirasakan. Hal ini disebabkan karena
4
baik dan belum terbangunnya komitmen yang tinggi dari para pengelola rumah
Penilaian kinerja pada organisasi publik seperti Rumah Sakit sangat penting
mengevaluasi kinerja pada periode yang lalu, untuk digunakan sebagai dasar
publik untuk dapat mengelola jasa pelayanan publik secara baik dan
bertanggung jawab. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan rumah sakit yang
rumah sakit yang berorientasi pada value for money diantaranya adalah
dan tinggi mendorong rumah sakit lebih efisien dan efektif dalam memberikan
ada di Kabupaten Dompu NTB. Oleh karena itu, RSUD Dompu harus memiliki
kinerja manajerial yang baik dalam upaya memberikan pelayanan yang optimal
Penelitian yang dilakukan oleh Tewal, dkk, (2017) menemukan hasil bahwa
terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Maabuat, (2016) dan
Atas dasar penelitian diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian ulang
TINJAUAN PUSTAKA
1. Teori Stewardship
dipakai sebagai suatu pendekatan untuk menentukan titik berat utama dari
organisasi. Asumsi yang terpenting adalah bahwa steward yang dalam hal
bersama merupakan hal yang lebih baik karena usaha untuk mencapai
(Raharjo, 2007).
sakit daerah sebagai tempat bagi rakyat yang dapat dipercaya, dapat
pegawainya.
perilaku seseorang ditentukan oleh dua cognition yaitu content (nilai) dan
yaitu dalam bentuk perilaku untuk kepentingan dimasa depan sehingga akan
kinerja yang akan dicapai oleh seorang individu. Jika seorang individu
memiliki loyalitas yang tinggi pada sasaran tertentu, maka hal tersebut akan
langsung antara tujuan yang spesifik dan terukur dengan kinerja. Goal
spesifik dan sulit namun dapat dicapai akan lebih menghasilkan kinerja
yang lebih baik daripada individu yang menerima tujuan yang mudah
namun kurang spesifik atau tidak memiliki tujuan. Pada saat yang sama,
yang ditetapkan dan siap menerima umpan balik yang berkaitan dengan
organisasi, menjalankan hak dan kewajiban mereka sesuai dengan tugas dan
kolektif. Hal ini sesuai dengan penelitian (Mada, Kalangi and Gamaliel,
public dapat diterapakan dengan baik pula karena didalam sebuah organisasi
harus menciptakan budaya organisasi yang harmonis antar pegawai. Dan hal
ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Arlianti, Wafirotin
and Marsiwi, 2018) dan (Wijaya, 2018) yang menyatakan bahwa Budaya
misalnya sistem dan prosedur. Dari uraian diatas maka hipotesis penelitian
ini yaitu:
proses manajemen akan berjalan dengan baik dan pegawai akan bergairah
ini adalah:
organisasi, menjalankan hak dan kewajiban mereka sesuai dengan tugas dan
kolektif. Hal ini sesuai dengan penelitian (Novelia, Swasto and Ruhana,
baik dan tertata maka kinerja organisasi tersebut akan semakin meningkat.
tersebut akan merasa puas dalam bekerja dan mempunyai kinerja yang
tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh (Tewal, Mandey and Rattu, 2017)
kinerja pegawai. Hal ini bisa dilihat dari hasil analisis data penelitian yang
bahwa setiap karyawan dengan semua jabatan dan pekerjaan selalu dituntut
karyawan.
yang positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi. Dari uraian diatas
oleh pegawai telah terlaksana sesuai dengan rencana dan tujuan organisasi.
sumber daya lainnya seperti sarana dan prasarananya. Setiap individu yang
semua perbedaan itu akan dilebur menjadi satu di dalam sebuah budaya
semakin efisien dan efektif dan dapat meningkatkan kinerja para pegawai
rumah sakit. Dari uraian diatas maka hipotesis penelitian ini adalah:
organisasi.
15
kinerja organisasi
maka akuntabilitas public dapat diterapakan dengan baik pula dan dapat
meningkatkan kinerja pegawai dari intansi rumah sakit. Dari uraian diatas
organisasi.
public dari instansi rumah sakit. Dari uraian diatas maka hipotesis penelitian
ini adalah:
organisasi.
publik sebagai variabel intervening. Penelitian ini akan dilakukan pada (RSUD)
yang ada disana. Subjek pada penelitian ini adalah staff manajerial maupun
pejabat struktural.
B. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data primer.
pada penelitian ini yaitu staff manajerial maupun pejabat structural yang bekerja
yang digunakan adalah metode survey. Jawaban responder diukur dengan alat
instrumen skala likert, sebagai berikut: a. Angka 1: sangat tidak setuju (STS),
b. Angka 2: tidak setuju (TS), c. Angka 3: netral (N), d. Angka 4: setuju (S), e.
17
18
1. Definisi Operasional
a. Komitmen organisasi
Komitmen organisasi adalah derajat dimana karyawan
Jhon, 2000).
b. Budaya organisasi
d. Kinerja manajerial
e. Akuntabilitas publik
(mardiasmo, 2002).
1. Analisis Regresi
1) Substruktur 1
AP = 𝜶𝟏 + β1 KO + β2BO + β3GK + 𝒆𝟏 ... (1)
Keterangan:
KO = Komitmen organisasi
BO = Budaya organisasi
20
GK = Gaya kepemimpinan
AP = Akuntabilitas publik
α = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien regresi
2) Substruktur 2
KM=𝜶𝟐 + 𝜷𝟒 𝑲𝑶+ 𝜷𝟓 𝑩𝑶 + 𝜷𝟔 𝑮𝑲 + 𝜷𝟕 𝑨𝑷 𝒆𝟐 ...... (2)
Keterangan:
KO = Komitmen organisasi
BO = Budaya organisasi
GK = Gaya kepemimpinan
AP = Akuntabilitas publik
KM = Kinerja manajerial
𝛼2 = Konstanta
𝛽3 , 𝛽4 , 𝛽5 = Koefisien regresi
Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji
2. Analisis Jalur
jalur manakah yang lebih baik, antara jalur langsung dan tidak
langsung.
A. Gambaran umum
1. Demografi kuesioner
Tabel 4. 1
Distribusi Kuesioner
Jumlah Persentase
No Keterangan
Kuesioner
1. Kuesioner yang 50 100 %
bagikan
2. Kuesioner yang 50 100 %
kembali
3. Kuesioner yang tidak 0 0
kembali
4. Kuesioner yang dapat 50 100 %
diolah
Sumber: Data Primer yang diperoleh, 2019
22
2. Demografi responden
yang didapatkan antara lain yaitu usia, lama menduduki jabatan dan
Tabe l 4. 2
Karakteristik Responden
No. Keterangan Jumlah Persentase
1. Usia
a. 30 - 50 tahun 24 48
b. > 50 tahun 19 38
c. Tidak mengisi 7 14
Total 50 100
2. Berdasarkan Jabatan
a. Kepala bagian dan 10 20
kepala bidang
b. Bendahara 4 8
c. Sekretaris 5 10
d. Staff 31 62
Total 50 100
3. Jenjang Pendidikan
a. Diploma 7 14
b. S1 37 74
c. S2 6 12
d. S3 - -
Total 50 100
Sumber: Data primer yang diolah, (2019)
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat dari pengelompokkan usia
30-50 tahun dengan persentase yang terbesar 48%, dan usia > 50 tahun
menduduki jabatan < 5 tahun 34% dan >10 tahun sebesar 24%. Selain
Tabel 4.3
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KO 50 28 75 51,34 12,842
BO 50 28 75 58,96 11,669
GK 50 19 75 56,30 11,495
AP 50 13 35 27,58 5,672
KM 50 21 50 39,28 6,830
Valid N 50
(listwise)
Sumber: Data primer yang diolah (2019)
Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel 4.4 diketahui jumlah
a. Uji Validitas
Tabel 4. 3
Hasil Uji Validitas
Variabel Pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan
KM1 0,855
KM2 0,859
Kinerja KM3 0,893
0,273 Valid
Manajerial KM4 0,869
KM5 0,914
KM6 0,885
24
besar dari r tabel yaitu 0,273 yang berarti seluruh item pernyataan
b. Uji Reabilitas
Tabel 4. 4
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s Standar
Variabel Keterangan
Alpha Reliabilitas
KM 0,967
KO 0,987
BO 0,981 >0,70 Reliabel
GK 0,980
AP 0,966
Sumber: Data Primer yang Diolah (2019)
a. Uji Normalitas
Tabel 4. 5
Hasil Uji Normalitas Regresi Substruktur 1
Asymp. Sig. (2-tailed) Nilai Standar Keterangan
0,646 0,05 Normal
Sumber: Data Primer yang diperoleh (2019)
Tabel 4. 6
Hasil Uji Normalitas Regresi Substruktur 2
Asymp. Sig. (2-tailed) Nilai Standar Keterangan
0,999 0,05 Normal
Sumber: Data Primer yang diperoleh (2019)
b. Uji Multikolinearitas
Tabel 4. 7
Hasil Uji Multikolinearitas Regresi Substruktur 1
Variabel Collinearity Statistic
Keterangan
Independen Tolerance VIF
Komitmen Tidak terjadi
0,329 3,044
Organisasi multikolinearitas
Budaya Tidak terjadi
0,413 2,419
Organisasi multikolinearitas
Gaya Tidak terjadi
0,217 4,618
kepemimpinan multikolinearitas
Sumber: Data Primer yang Diolah (2019)
27
nilai VIF 3,044 < 10 dan nilai tolerance 0,329 > 0,1; variabel
nilai VIF 4,618 < 10 dan nilai tolerance 0,217 > 0,1; maka dapat
Tabel 4. 8
Hasil Uji Multikolinearitas Regresi Substruktur 2
Variabel Collinearity Statistic
Keterangan
Independen Tolerance VIF
Komitmen Tidak terjadi
0,253 3,949
Organisasi multikolinearitas
Budaya Tidak terjadi
0,347 2,880
Organisasi multikolinearitas
Gaya Tidak terjadi
0,193 5,191
kepemimpinan multikolinearitas
Akuntabilitas Tidak terjadi
0,176 5,691
Publik multikolinearitas
Sumber: Data Primer yang diolah (2019)
Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji multikolinearitas regresi
nilai VIF 3,949 < 10 dan nilai tolerance 0,253 > 0,1; variabel
nilai VIF 5,191 < 10 dan nilai tolerance 0,193 > 0,1; variabel
28
multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4. 9
Hasil Uji Heteroskedastisitas Regresi Substruktur 1
Variabel Sig Keterangan
Komitmen Organisasi Tidak terjadi
0,199
heteroskedastisitas
Budaya Organisasi Tidak terjadi
0,836
heteroskedastisitas
Gaya Kepemimpinan Tidak terjadi
0,381
heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer yang diolah (2019)
memiliki nilai sig sebesar 0,836 > 0,05, dan variabel gaya
Tabel 4. 10
Hasil Uji Heteroskedastisitas Regresi Substruktur 2
Variabel Sig Keterangan
Komitmen Organisasi Tidak terjadi
0,780
heteroskedastisitas
Budaya Organisasi Tidak terjadi
0,651
heteroskedastisitas
29
linear berganda.
B. Uji Hipotesis
1. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4. 11
Hasil Uji Koefisien Determinasi Regresi Substruktur 1
Std. Error
Adjusted R
Model R R Square of the
Square
Estimate
1 0,908a 0,824 0,813 2,454
Tabel 4. 12
Hasil Uji Koefisien Determinasi Regresi Substruktur 2
Std. Error
Adjusted R
Model R R Square of the
Square
Estimate
1 0,981a 0,963 0,960 1,365
2. Hasil Uji-t
Tabel 4. 13
Hasil Uji-t Regresi Substruktur 1
Standardize
Unstandardize
d
d Coefficients
Coefficients t Sig.
Std.
B Beta
Error
1 (Constant) 1,570 1,890 0,831 0,410
Komitmen 0,176 0,048 0,399 3,698 0,001
Organisasi
Budaya 0,138 0,047 0,285 2,963 0,005
Organisasi
Gaya 0,156 0,066 0,317 2,387 0,021
Kepemimpinan
Sumber: Data Primer yang diolah (2019)
sebesar 0,021, dimana ketiganya < alpha 0,05 yang artinya bahwa
akuntablitas publik.
Tabel 4. 14
Hasil Uji-t Regresi Substruktur 2
Standardize
Unstandardize
d
d Coefficients
Coefficients t Sig.
Std.
B Beta
Error
1 (Constant) 4,955 1,060 4,676 0,000
Komitmen 0,065 0,030 0,123 2,169 0,035
Organisasi
32
manajerial.
3. Analisis Jalur
Berikut ini merupakan gambar sub struktur lengkap beserta analisis jalur
KO
0,123
0,399
0,285 AP 0,569
BO KM
0,157
0,317 0,199
GK
Gambar 4. 1
Hasil Analisis Jalur
33
uji-t, dan analisis jalur diatas dapat digunakan untuk menjawab hipotesis
sebesar 0,001 < alpha 0,05 dengan koefisien regresi bertanda positif
publik.
2018) dan (Mada, Kalangi and Gamaliel, 2017) yang menyatakan bahwa
sebesar 0,005 < alpha 0,05 dengan koefisien regresi bertanda positif
34
yang artinya bahwa semakin baik budaya dalam suatu organisasi maka
2018), (Nurhasan Hamidi & Eko Suwardi, 2013) dan (Wijaya, 2018)
tetapi ada faktor lain yang berpengaruh langsung, misalnya sistem dan
prosedur.
sebesar 0,021 < alpha 0,05 dengan koefisien regresi bertanda positif
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nor, 2007)
sebesar 0,035 < alpha 0,05 dengan koefisien regresi bertanda positif
kinerja manajerial.
sebesar 0,002 < alpha 0,05 dengan koefisien regresi bertanda positif
sebesar 0,004 < alpha 0,05 dengan koefisien regresi bertanda positif
oleh (Basna, 2016) dan (Maabuat, 2016) yang menyatakan bahwa gaya
tidak sesuai dengan penelitian dari (Hakim, Asmony and Inapty, 2017)
sebesar 0,000 < alpha 0,05 dengan koefisien regresi bertanda positif
2013), (Nofisa, 2013) dan (Darmawan, Azlina and Hariyani, 2016) yang
akuntabilitas publik.
akuntablitas publik
jalur langsung.
40
tingkat kinerja para pegawai dan juga para pegawai memerlukan tipe
Tabel 4. 15
Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
Kode Keterangan Hasil
SIMPULAN
Berdasarkan data yang telah diuji, Penelitian ini bertujuan untuk menguji
verifikasi, program dan tata usaha. Dengan hasil uji koefisien determinasi
regresi substruktur 1 yang dilihat dari nilai adjusted R square sebesar 0,813
variabel lain diluar dari model penelitian dan hasil uji koefisien determinasi
regresi substruktur 2 yang juga dilihat dari nilai adjusted R square sebesar
dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Maka berdasarkan hasil analisis
berbeda, dan metode pengumpulan data yang berbeda agar hasil tidak bias.
43
DAFTAR PUSTAKA
Akdon and Riduwan (2007) Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Cetakan 2.
Bandung: Alfabeta.
Anggiriawan, P.B., Wirakusuma, M. G. 2015. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi Dengan Penerapan Good
Governace Sebagai Variabel Moderasi. E-Jurnal Akuntansi. Universitas
Udayana 10.2 (2015): 311-325
Bass, B. & Avolio, B., 2011, Full range leadership development: Manual for
multifactor leadership questonaire, Redwood City, California: Mind
Garden.
Ilyas, yaslin. 2002. Kinerja; Teori, Penilaian, dan Penelitian. Depok: Pusat Kajian
Ekonomi Kesehatan FKMUI
Ivana Ariyani, R. (2016) ‘Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Loyalitas Karyawan
Terhadap Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Islam Hidayatullah
Yogyakarta’, Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 5(2),
pp. 1–7. doi: 10.18196/jmmr.5118.
Locke, E.A., Latham G.P. (2002). Building a Practically Useful Theory of Goal
Setting and Task Motivation. A 35-Year Odyssey. American Psychologist.
Maabuat, E. (2016) ‘( Studi Pada Dispenda Sulut Uptd Tondano )’, 16(01), pp. 219–
231.
Nazaruddin, I. and Basuki, A. T. (2015) Analisis Statistik Dengan SPSS. Edisi Pert.
Yogyakarta: Danisa Media.
Nurhasan Hamidi & Eko Suwardi (2013) ‘Analisis Akuntabilitas Publik Organisasi
Pengelola Zakat Berdasarkan Aspek Pengendalian Intern Dan Budaya
Organisasi (Survei pada Organisasi Pengelola Zakat di Indonesia)’,
Ekonomi dan Bisnis Islam, VIII(1), pp. 1–22.
Raharjo, Eko. 2007. “Teori Agensi Dalam Teori Stewardship Dalam Prespektif
Akuntansi”. Fokus Ekonomi. Vol 2 No. 1 hal 37-46.
Riantiarno, R. 2011. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Akuntabilitas kinerja
instansi Pemerintah”. Pekbis Jurnal. Vol.3, No.3, November 2011 : 560-
568.
Rivai, V. 2009. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada. Hal: 42
46
Robbins, S.P. and T.A. Judge. 2013. Organizational Behavior. 15th Edition. Pearson
Prentice Hall. New Jersey
Schein, Edgar H. (1), 1985, Organizational Culture and Leadership, 1st Edition,
San Francisco, CA, Jossey-Bass
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Tewal, F. S., Mandey, S. L. and Rattu, A. J. M. (2017) ‘Analisis Pengaruh Budaya
Organisasi, Kepemimpinan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Perawat
Rumah Sakit Umum Daerah Maria Walanda Maramis Minahasa Utara’,
Jurnal EMBA, 5(3), pp. 3744–3753.