1
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), hlm. 16
2
Ibid., hlm. 17-19.
2
3
Muradi, dkk, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Semarang: Toha Putra, 1994), hlm.
12-14
3
Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Dengan usaha yang gigih tersebut hasil
yang diharapkan mulai terlihat. Jumlah pengikut Nabi yang tadi belasan orang
semakin bertambah. Mereka terdiri dari kaum wanita, budak, pekerja, dan orang-
orang yang tak punya. Meskipun kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
lemah, namun semangat mereka sungguh membaja.6
C. Tantangan dan Hambatan Dakwah Rasulullah Saw di Mekkah
Pada umunya kafir Quraisy tidak senang akan kehadiran agama Islam.
Maka dari itu, mereka menolak dan memusuhi Nabi. Yang menjadi tokohnya
dalam memusuhi Nabi adalah Abu Lahab, ia mulai menghasut masyarakat Arab
Quraisy supaya membenci Nabi Muhammad dan agama Islam. Penolakan kaum
Quaraisy terhadap ajaran Nabi Muhammad Saw sebenarnya bukan menolak
subtansi ajaran itu, akan tetapi pada dasarnya mereka mempercayai ajaran Nabi
Muhammad dan Allah SWT sebagai pencipta yang wajib disembah. Para analisi
social beranggapan atas penolakan atas gerakan dakwah Nabi Muhammad
berlatar belakang kepentingan kaum Qurasy terganggu dengan menerima dakwah
tersebut dan khawatir pula berdampak kepada merosotnya kepentingan ekonomi
mereka. Dengan latar belakang itulah para pembesar kaum Quraisy melakukan
perlawanan terhadap kehadiran Islam.
Menurut Ahmad Syalabi, ada lima faktor yang mendorong orang-orang
Quraisy menentang seruan Islam, yaitu:
1. Takut dibangkitkan dihari kelak, kaum qurasy tidak mendapat ajaran tentang
kebangkitan kembali dan pembalasan diakhirat.
2. Para pemahat atau pembuat patung menganggap Islam sebagai penghalang
rezki
3. Takkut kepada nenek moyang. Rasa takut ini yang sangat besar
mempengaruhi bangsa arab.
6
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm.
20.
5
D. Sumber Bacaan
1. Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2003
2. Muradi, dkk, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Semarang: Toha
Putra, 1994
3. Al-Ismail Tatia, Tarekh Muhammad, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1996.
4. Ahmad Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: Altusan Zira,
2000.
7
Ahmad Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Altusan Zira, 2000), hlm 37.
6