Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TUTORIAL

KETERAMPILAN DASAR KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

KELOMPOK 15

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2023
DAFTAR NAMA KELOMPOK

Istifadah Indallah 202210420311220


Viko Al Vajar 202210420311223
Intan Sarafina 202210420311224
Ayu Fitriyana 202210420311225
Pramesty Shinta Swandari 202210420311227
Nurul Septiani Wulan Sari 202210420311228
Putri Hernisa 202210420311232
Malikhatul Kiftiya 202210420311233
Ivanda Zetia Ati 202210420311234
Yulia Cahya Tri Lestari 202210420311236
Zainul Abidin 202210420311237
Safira Lutfia Almuhibbi 202210420311238
Alfi Nuris Saadah 202210420311239
Faidatul Ummah Al Hikmah 202210420311240
Nunung Dwi Yanti 202210420311241
LEMBAR PENGESAHAN TUTOR

Mengetahui :

Fasilitator

( Juwitasari, S. Kep, Ns., MS )

Ketua Tutor Sekretaris 2

(Viko Al Vajar) (Putri Hernisa)


TUTORIAL KDK

DK 1

Kelompok 15

Fasilitator: Juwitasari, S. Kep, Ns., MS

Ketua: Viko Al Vajar (223)

Sekretaris: Putri Hernisa (232)

1. Pendahuluan

Keterampilan Dasar Keperawatan adalah mata kuliah pada tahun akademik 2022/2023
dari program studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahan-bahan
pembelajaran dan untuk menambah pengalaman serta wawasan mahasiswa yang diharapkan
dapat mengembangkan keilmuan demi kemajuan layanan kesehatan kedepanya.

a. Penulisan kasus

Kapan kakiku sembuh

Hasan merupakah laki-laki 27th, korban tabrak lari yang dilarikan masyarakat setempat
karena terjadi perdarahan hebat di kakinya. Dengan wajah sedih, memandang luka di kaki
kananya, bertanya pada perawat yang merawat lukanya saat di IGD RS X “ apakah luka ini
dapat segera pulih seperti sedia kala suster??”.

Hasan mengatakan nyeri dan pedih pada area luka terutama saat dibersihkan dan diguyur
NS. Wajah Hasan meringis saat merasakan nyeri. Kondisi luka Hasan tergambar pada gambar
1. Karakteristik luka: panjang luka di area kaki kanan 15cm, kedalaman sekitar 2cm, kotor
dengan pasir dan perdarahan active dilakukan tourniquet daerah proximal dan pengedepan
dengan kassa steril.

Gambar 1. Kondisi luka Hasan pada kaki kanan

Hasil pengkajian perawat: Blood pressure 110/80mmHg, cek nadi brachialis frekuensi
100x/mnt, irregular, lemah, Suhu 370c, Respiratory 20x/mnt, regular, pergerakan dada simetris
kanan-kiri tidak ada contusion. Setelah dilakuakn rawat luka perawata melakukan heating,
menutup luka dengan suptratul kemudian kassa dan ditututp dengan elastis bandage, kondisi
luka setelah heating dan RL pada gambar 2. Saat discharge planning perawat memberikan
education tentang diaet TKPT, control setelah 5 hari dan akan dilakukan AJ jika luka membaik,
obat antibiotic harus habis, obat nyeri bisa dihentikan jika sudah tidak terasa nyeri.

Gambar 2. Kondisi luka setelah rawat luka

b. Daftar Kata sulit

1. Malikhatul Kiftiya (233)

Apa yang dimaksud dengan Discharge planning?

Jawaban: Nunung Dwi Yanti (241)


Merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi
yang dilakukan untuk memberikan kemudahan pengawasan pelayanan Kesehatan dan
pelayanan Kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang.

2. Alfi Nuris Saadah (239)

Apa pengertian dari Contusion?

Jawaban: Malikhatul Kiftiya (223)

Contusion yaitu cedera yang terdapat pada jaringan tubuh yang menyebabkan aliran darah dari
sistem kardiovaskular mengendap pada jaringan sekitarnya disebut sebagai hematoma dan
tidak disertai robeknya lapisan kulit.

3. Intan Sarafina (224)

Apa yang dimaksud dengan Heating?

Jawaban: Pramesty Shinta Swandari (227)

Heating atau istilah dalam mmedis Indonesia adalah penjahitan luka yang merupakan sebuah
metode penutupan luka.

4. Zainul Abidin (237)

Apa yang dimaksud dengan Supratul?

Jawaban: Alfi Nuris Saadah (239)

Supratul yaitu obat sediaan kasa dengan kandungan antibiotic yang berguna untuk menutup
luka.

5. Viko Al Vajar (223)

Apa yang dimaksud Elastis Bandage?

Jawaban: Faidatul Ummah Al Hikmah (240)

Elastis Bandage adalah perban elastis yang digunakan untuk membebat daerah pergelangan
dan persendian yang mengalami cedera dalam.
c. Daftar Pertanyaan

1. Nunung Dwi Yanti (241)

Apa tujuan dilakukannya torneguet pada daerah proximal?

Jawaban: Nurul Septiani Wulan Sari (228)

Penggunaan tourniquet berfungsi menekan laju darah yang keluar dari luka terbuka sehingga
tubuh tidak kehilangan banyak darah dan mencegah terjadinya syok. Dilakukannya pada
daerah proximal itu dekat, lebih dekat dengan pangkal tubuh, jadi dilakukannya pada daerah
yang dekat dengan jantung.

2. Faidatul Ummah Al Hikmah (240)

Bagaimana seharusnya yang dilakukan perawat ketika mendapati pasien yang merasa gelisah
tentang lukanya?

Jawaban: Putri Hernisa (232)

Memberi pemahaman kepada pasien jika lukanya harus segera diobati, jika tidak cepat
dilakukan perawatan akan menyebabkan infeksi dan akibat buruk lainnya. Meyakinkan pasien
bahwa lukanya bisa sembuh dan kondisinya Kembali pulih setelah pasien menjalankan
pengobatan dan perawatan. Kemudia perawat harus memberikan ekspresi positif seperti
tersenyum kepada pasien, lalu meningkatkan hubungan kepercayaan dan kepedulian. Bisa juga
dengan teknik distraksi yaitu pengalihan perhatian pasien.

3. Safira Luthfia Almuhibbi (238)

Apa yang dimaksud dengan diet TKPT?

Jawaban: Ivanda Zetia Ati (234)

Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) adalah diet yang mengandung energi dan protein
diatas kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan
makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur, dan daging.

4. Putri Hernisa (232)

Mengapa pasien tersebut di anjurkan melakukan diet TKPT?


Jawaban: Nurul Septiani Wulan Sari (228)

Dianjurkannya melakukan diet TKPT untuk memenuhi kebutuhan energi pada pasien dan
meningkatkan protein, mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh, dan menambah
berat badan hingga mencapai berat badan normal.

5. Yulia Cahya Tri Lestari (236)

Berapa lama luka bisa kering atau sembuh?

Jawaban: Viko Al Vajar (223)

Umumnya, luka jahitan termasuk luka operasi bisa sembuh secara total setelah 6-8 minggu.
Sementara untuk jenis luka bakar derajat tinggi biasanya bisa pulih sepenuhnya dalam waktu
2-3 bulan.

6. Pramesty Shinta Swandari (227)

Mengapa antibiotic harus diminum sampai habis?

Jawaban: Safira Luthfia Almuhibbi (238)

Karena jika antibiotic tidak diminum sampai habis maka bakteri akan kebal terhadap antibiotic
tersebut, sehingga jika terjadi infeksi bakteri lagi maka dosis antibiotic harus dimakan.

7. Ivanda Zetia Ati (234)

Faktor apa saja yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka pasien?

Jawaban: Yulia cahya Tri Lestari (236)

Faktor yang dapat memepercepat proses penyembuhan luka ada 2 faktor yaitu:

1. Faktor local yang terdiri dari praktek management luka, hipovelemia, infeksi, dan adanya
benda asing.

2. Faktor umum yang terdiri dari usia, nutrisi, steroid, sepsis, penyakit ibu seperti anemia,
diabetes, dan obat-obatan.

8. Istifadah Indallah (220)

Mengapa didalam perawatan luka diperlukan AJ (Angkatan jaitan)?

Jawaban: Ayu Fitriyana (225)


Pengangkatan jahitan luka bertujuan untuk meningkatkan proses penyembuhan jaringan dan
juga untuk mencegah infeksi. Bila luka telah kuat dan sembuh primer, maka jahitan atau
benangnya dapat diangkat.

9. Jenis dan kalori diet TKTP

Jawaban:

a. TKTP I

Kalori : 26000 kal/kg BB

Protein : 100 g (2 g/kg BB)

b. TKTP II

Kalori : 3000 kal/kg BB

Protein : 125 g (2 ½ g/ kg BB)

10. Askep mulai dari pengkajian sampai evaluasi sesuai kasus

Jawaban:

11. Pathway rawat luka

Jawaban:

A. Pencucian luka

Langkah pertama pada perawatan luka adalah membuka balutan luka yang dilanjutkan
pencucian luka. Langkah ini mengawali perawatan luka sebelum dilakukan pengkajian luka.
Pencucian luka merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam perawatan luka. Pencucian
luka dibutuhkan untuk membersihkan luka dari mikroorganisme, benda asing, jaringan mati
selain itu pencucian luka dapat memudahkan perawat dalam melakukan pengkajian luka
sehingga perawat dapat dengan tepat menentukan tujuan perawatan luka dan pemilihan
balutan.

B. Pengkajian luka

Menurut Carville (1998) tidak ada satu jenis balutan yang cocok atau sesuai untuk setiap jenis
luka. Pernyataan ini menjadikan kita harus dapat memilih balutan yang tepat untuk mendukung
proses penyembuhan luka. Pemilihan balutan luka yang baik dan benar selalu berdasarkan
pengkajian luka. Sehingga pengkajian luka hendaknya dilakukan secara komprehensif dan
sistematis

Pengkajian Riwayat; Pasien Pengkajian luka harusnya dilakukan secara holistic yang bermakna
bahwa pengkajian luka bukan hanya menentukan mengapa luka itu ada namun juga
menemukan berbagai factor yang dapat menghambat penyembuhan luka. (Carvile K 1998).
Faktor –faktor penghambat penyembuhan luka didapat dari pengkajian riwayat penyakit klien.

C. Pemilihan balutan

Luka menyebabkan desintegrasi dan discontuinitas dari jaringan kulit. Sebagai akibatnya
fungsi kulit dalam memproteksi jaringan yang ada di bawahnya menjadi terganggu. Kulit sama
seperti baju yakni memberikan perlindungan bagi jairngan yang ada di bawahnya dari paparan
secara fisik, mekanik, biologis maupun kimiawi dari lingkungan eksternal. Oleh karena itu
tujuan utama dari balutan luka (wound dresssing) adalah menciptakan lingkungan yang
kondusif dalam mendukung proses penyembuhan luka. Seperti baju yang memiliki ukuran,
corak, dan warna, balutan luka (wound dressing) bersifat individual bergantung pada
karakteristik dari luka itu sendiri.
KESIMPULAN

Luka merupakan salah satu jenis cedera pada kulit yang mengalami robek, teriris,
tertusuk, atau ketika terkena benda tumpul sehingga menyebabkan memar. Selain itu,
pengertian luka lainnya adalah kondisi terputusnya jaringan lunak, baik saraf, otot, kulit,
hingga pembuluh darah(dr. Ursula Penny Putrikrislia).

Dalam Asuhan keperawatan pasien hasan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan

A. PENCUCIAN LUKA Langkah pertama pada perawatan luka adalah membuka balutan
luka yang dilanjutkan pencucian luka. Langkah ini mengawali perawatan luka sebelum
dilakukan pengkajian luka. Pencucian luka merupakan salah satu hal yang sangat penting
dalam perawatan luka. Pencucian luka dibutuhkan untuk membersihkan luka dari
mikroorganisme, benda asing, jaringan mati selain itu pencucian luka dapat memudahkan
perawat dalam melakukan pengkajian luka sehingga perawat dapat dengan tepat menentukan
tujuan perawatan luka dan pemilihan balutan.

B. PENGKAJIAN LUKA

Menurut Carville (1998) tidak ada satu jenis balutan yang cocok atau sesuai untuk setiap jenis
luka. Pernyataan ini menjadikan kita harus dapat memilih balutan yang tepat untuk mendukung
proses penyembuhan luka. Pemilihan balutan luka yang baik dan benar selalu berdasarkan
pengkajian luka. Sehingga pengkajian luka hendaknya dilakukan secara komprehensif dan
sistematis

Pengkajian Riwayat; Pasien Pengkajian luka harusnya dilakukan secara holistic yang bermakna
bahwa pengkajian luka bukan hanya menentukan mengapa luka itu ada namun juga
menemukan berbagai factor yang dapat menghambat penyembuhan luka. (Carvile K 1998).
Faktor –faktor penghambat penyembuhan luka didapat dari pengkajian riwayat penyakit klien.

C. PEMILIHAN BALUTAN Luka menyebabkan desintegrasi dan discontuinitas dari


jaringan kulit. Sebagai akibatnya fungsi kulit dalam memproteksi jaringan yang ada di
bawahnya menjadi terganggu. Kulit sama seperti baju yakni memberikan perlindungan bagi
jairngan yang ada di bawahnya dari paparan secara fisik, mekanik, biologis maupun kimiawi
dari lingkungan eksternal. Oleh karena itu tujuan utama dari balutan luka (wound dresssing)
adalah menciptakan lingkungan yang kondusif dalam mendukung proses penyembuhan luka.
Seperti baju yang memiliki ukuran, corak, dan warna, balutan luka (wound dressing) bersifat
individual bergantung pada karakteristik dari luka itu sendiri.
LEMBAR PENGESAHAN TUTOR II

Mengetahui :

Fasilitator

( Juwitasari, S. Kep, Ns., MS )

Ketua Tutor Sekretaris 2

(Viko Al Vajar) (Putri Hernisa)


A. Pertanyaan Kata Sulit

1. Apa yang dimaksud dengan Discharge planning? Malikhatul Kiftiya (233)

2. Apa pengertian dari Contusion? Alfi Nuris Saadah (239)

3. Apa yang dimaksud dengan Heating? Intan Sarafina (224)

4. Apa yang dimaksud dengan Supratul? Zainul Abidin (237)

5. Apa yang dimaksud Elastis Bandage? Viko Al Vajar (223)

Jawaban Kata Sulit

1. Discharge planning merupakan proses berkesinambungan guna menyiapkan

perawatan mandiri pasien pasca rawat inap. Proses identifikasi dan perencanaan

kebutuhan keberlanjutan pasien ditulis guna memfasilitasi pelayanan kesehatan dari

suatu lingkungan ke lingkungan lain agar tim kesehatan memiliki kesempatan yang

cukup untuk melaksanakan discharge planning. Discharge planning dapat tercapai bila

prosesnya terpusat, terkoordinasi, dan terdiri dari berbagai disiplin ilmu untuk

perencanaan perawatan berkelanjutan pada pasien setelah meninggalkan rumah sakit.

Sasaran pasien yang diberikan perawatan pasca rawat inap adalah mereka yang

memerlukan bantuan selama masa penyembuhan dari penyakit akut untuk mencegah

atau mengelola penurunan kondisi akibat penyakit kronis. Petugas yang

merencanakan pemulangan atau koordinator asuhan berkelanjutan merupakan staf

rumah sakit yang berfungsi sebagai konsultan untuk proses discharge planning dan

fasilitas kesehatan, menyediakan Pendidikan kesehatan, memotivasi staf rumah sakit

untuk merencanakan serta mengimplementasikan discharge planning. Misalnya, pasien

yang membutuhkan bantuan sosial, nutrisi, keuangan, psikologi, transportasi pasca

rawat inap. (Nursalam, 2016; The Royal Marsden Hospital, 2014; Potter & Perry,
2005; Discharge Planning Association, 2016 ) Nunung Dwi Yanti (241)

2. Contusion/ memar adalah cedera yang menyebabkan darah terkumpul di bawah kulit. Luka
memar berkisar dari yang relatif kecil hingga yang mengancam jiwa. Karena darah harus
menggumpal untuk menghentikan pendarahan akibat memar, luka memar juga meningkatkan
risiko kardiovaskular.. Brennan D. Cedera Kepala (Memar, Hematoma, Fraktur Tengkorak)
WebMD. 22 Sep 2018. Malikhatul Kiftiya (233)

3. Hecting atau istilah dalam medis indonesia adalah penjahitan luka yang merupakan sebuah
metode penutupan luka. proses ini akan mempersempit atau mendempetkan jarak antar luka,
sehingga akan lebih mempermudah proses re-epitelisasi dan mempercepat penyembuhan luka.
Tak hanya itu Fungsi dari Hecting juga untuk membantu pencegahan masuknya
infeksi ke dalam luka. (Yudha Pratama, 2022) Pramesty Shinta Swandari (227)

4. Supratul merupakan antibiotik spektrum luas yang dapat mengendalikan dan membasmi
sebagian besar infeksi sekunder yang mungkin ada dalam lesi dan pada saat yang bersamaan
akan memberikan perlindungan mekanik yang sangat baik dan tidak mengganggu granulasi
kulit. Sofratulle sangat mudah dalam penggunaannya dan tanpa diikuti rasa sakit. Penggunaan
dressing luka menggunakan sofratulle tidak mengakibatkan maserasi lesi (Sistem Informasi
Malahyde, 2000). Alfi Nuris Saadah (239)

5. Elastis bandage adalah suatu ikatan yang terbuat dari bahan yang elastis. Tujuannya untuk
mengurangi pembengkakan sebagai akibat pendaharan yang dientikan oleh ikatan tersebut dan
untuk mengurangi pegerakan. Purba, R. H., & Fitrianto, E. J. PROFIL CEDERA ATLET PPLM
DKI JAKARTA TAHUN 2017–2018. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL IV
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN (p. 22). Faidatul Ummah Al Hikmah (240)

B. Pertanyaan Kasus

1. Apa tujuan dilakukannya torneguet pada daerah proximal? Nunung Dwi Yanti (241)

2. Bagaimana seharusnya yang dilakukan perawat ketika mendapati pasien yang merasa gelisah
tentang lukanya? Faidatul Ummah Al Hikmah (240)
3. Apa yang dimaksud dengan diet TKPT? Safira Luthfia Almuhibbi (238)

4. Mengapa pasien tersebut di anjurkan melakukan diet TKPT? Putri Hernisa (232)

5. Berapa lama luka bisa kering atau sembuh? Yulia Cahya Tri Lestari (236)

6. Mengapa antibiotic harus diminum sampai habis? Pramesty Shinta Swandari (227)

7. Faktor apa saja yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka pasien? Ivanda Zetia
Ati (234)

8. Mengapa didalam perawatan luka diperlukan AJ (Angkatan jaitan)? Istifadah Indallah


(220)

Jawaban Kasus

1. Penggunaan tourniquet berfungsi menekan laju darah yang keluar dari luka terbuka sehingga
tubuh tidak kehilangan banyak darah dan mencegah terjadinya syok. Dilakukannya pada
daerah proximal, karena arti proximal itu lebih dekat dengan pangkal tubuh, jadi dilakukannya
pada daerah yang dekat dengan jantung. hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-
pertama/fungsi-tourniquet/. Nurul Septiani Wulan Sari (228)

2. Faktor yang mempengaruhi kecemasan menurut Stuart (2007) antara lain kecemasan
terhadap integritas fisik meliputi disabilitas fisiologis yang akanterjadi atau penurunan
kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari hari dan kecemasan terhadap sistem
diri,kecemasan ini membahayakan harga diri, identitas diri dan fungsi sosial individu.
Dengan dilakukan perawatan luka untuk mengembalikan kepercayaan diri pada pasien
bisa dilakukan penatalaksanaan non farmakologi dengan distraksi yaitu metode untuk
menghilangkan kecemasan dengan cara mengalihkan perhatian pada hal-hal lain
sehingga pasien akan lupa terhadap cemas yang dialami, misalnya dengan mendengarkan
musik diradio, menonton televisi, dan bercerita tentang masa lalu kepada keluarganya
tentang hal-hal yag disukai dari subjek (Saragih, L., Affuddin, M. F., Subekti, I., & Septiasih,
R., 2020). Stimulus sensori yang menyenangkan menyebabkan pelepasan endorfin yang
bisa menghambat stimulus cemas yang mengakibatkan lebih sedikit stimuli cemas yang
ditransmisikan ke otak (Potter, 2005). https://doi.org/10.31290/jkt.v6i01.1548 . Putri Hernisa
(232)
3. Diet TKTP adalah makanan yang mengandung energi dan protein diatas kebutuhan normal.
Komponen gizi utama diet ini adalah protein, lemak dan karbohidrat. Komponen gizi diet ini
penting untuk menunjang prose penyembuhan pada pasien tuberculosis paru
(Nainggolan,2012).Nainggolan, H. (2012). Analisis Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP)
Pada Penderita TB Paru Rawat Inap di RS Martha Friska Pulo Brayan Tahun 2012. Jurnal
kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup. 2, 2. ISSN: 2443– 1141.
http://garuda.ristekdikti.go.id/iddocum ents/detail/131346 Ivanda Zetia Ati (234)

4. Rekomendasi Diet bagi pasien pasca pembedahan maupun pendarahan adalah diet TKTP
(Tinggi Kalori Tinggi Protein). Komponen gizi utama diet ini adalah protein, lemak dan
karbohidrat. Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan pergantian sel-sel yang rusak atau
mati. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati. Asupan nutrisi
berupa protein dan vitamin A dan C, tembaga, zinkum, dan zat besi yang adekuat. Protein
mensuplai asam amino yang dibutuhkan untuk perbaikan jaringan dan regenerasi.
https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i2.8548 Nurul Septiani Wulan Sari (228)

5. Luka merupakan bentuk kerusakan yang terjadi jaringan tubuh, Luka menyebabkan
gangguan pada fungsi dan struktur anatomi tubuh. Berdasarkan waktu dan proses
penyembuhannya, luka dapat diklasifikasikan menjadi luka akut dan kronik. Luka akut
merupakan cedera jaringan yang dapat pulih kembali seperti keadaan normal dengan bekas
luka yang minimal dalam rentang waktu 8-12 minggu. Sementara luka kronik merupakan luka
dengan proses pemulihan yang lambat, dengan waktu penyembuhan lebih dari 12 minggu dan
terkadang dapat menyebabkan kecacatan. Purnama, H., Sriwidodo, R. S., & Ratnawulan, S.
(2017). Review sistematik: proses penyembuhan dan perawatan luka. Farmaka, 15(2), 251-
256. Viko Al Vajar (223)

6. Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit infeksi
bakteri. Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter merupakan masalah yang dapat mendorong
terjadinya resistensi antibiotik (Kementerian Kesehatan RI, 2016; Zoorob R et al, 2016 dalam
Hamid Firdaus et al, 2020) Penggunaan antibiotik yang tidak tepat selain menjadi pemborosan
juga berbahaya secara klinis, yaitu resistensi antibiotik. Resistensi terjadi saat bakteri
mengalami kekebalan dalam merespons antibiotik yang awalnya sensitif dalam pengobatan.
Hal ini dapat menyebabkan infeksi lebih sulit diobati. Resistensi antibiotik menyebabkan biaya
pengobatan lebih tinggi, pasien lebih lama tinggal di rumah sakit, serta meningkatkan angka
kematian (Kemenkes, 2017; Durrieu G et al, 2018 dalam Hamid Firdaus et al, 2020). Safira
Luthfia Almuhibbi (238)

7. Faktor – faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka adalah faktor lokal yang terdiri dari
praktek management luka, hipovelemia, infeksi dan adanya benda asing. Sedangkan faktor
umum terdiri dari usia, nutrisi, steroid, sepsis, penyakit ibu seperti anemia, diabetes dan obat-
obatan (Valleria.(2009). Berapa lama penyembuhan
Caesar.http://www.momsmiracle.com/index.p hp?option=com_content&view=article&id=5
87&catid=42:konsultasi Yulia Tri Cahya Lestari (236)

8. Up Hecting atau pengangkatan jahitan luka diperlukan untuk meningkatkan proses


penyembuhan jaringan dan mencegah infeksi. Setelah luka sembuh primer, jahitan atau
benangnya dapat diangkat. Hal ini dilakukan agar jaringan yang terputus dapat menyatu
dengan baik dan mencegah terjadinya luka terbuka yang dapat memungkinkan masuknya
mikroorganisme dan menyebabkan infeksi. (Fastlab.id Michael R. 2020) Ayu Fitriyana
(225)
KESIMPULAN

Sebagaimana yang telah tertera dalam kasus tutor tersebut, hasan mengalami
pendarahan hebat pada bagian kaki. Pendarahan tersebut terjadi karena ia menjadi korban
tabrak lari, Luka merupakan salah satu jenis cedera pada kulit yang mengalami robek, teriris,
tertusuk, atau ketika terkena benda tumpul sehingga menyebabkan memar. Selain itu,
pengertian luka lainnya adalah kondisi terputusnya jaringan lunak, baik saraf, otot, kulit,
hingga pembuluh darah(dr. Ursula Penny Putrikrislia).

Terdapat beberapa fase penyembuhan luka

Fase Penyembuhan Luka

Penyembuhan luka adalah proses penggantian dan perbaikan fungsi jaringan yang rusak. Sifat
penyembuhan pada semua luka bervariasi, bergantung pada lokasi, keparahan dan luas cidera.
Ada 3 fase penyembuhan luka yaitu :

1. Fase Inflamasi

Fase ini terjadi sejak terjadinya injuri hingga sekitar hari kelima. Pada fase inflamasi, terjadi
proses :

a. Hemostasis (usaha tubuh untuk menghentikan perdarahan), di mana pada proses ini terjadi

- Konstriksi pembuluh darah (vasokonstriksi)

- Agregasi platelet dan pembentukan jala-jala fibrin

- Aktivasi serangkaian reaksi pembekuan darah

b. Inflamasi, di mana pada proses ini terjadi :

- Peningkatan permeabilitas kapiler dan vasodilatasi yang disertai dengan migrasi sel-sel
inflamasi ke lokasi luka.

- Proses penghancuran bakteri dan benda asing dari luka oleh neutrofil dan makrofag.

2. Fase Proliferasi

Fase ini berlangsung sejak akhir fase inflamasi sampai sekitar 3 minggu. Fase proliferasi
disebut juga fase fibroplasia, dan terdiri dari proses :
a. Angiogenesis Adalah proses pembentukan kapiler baru yang distimulasi oleh TNF-α2
untuk menghantarkan nutrisi dan oksigen ke daerah luka.

b. Granulasi Yaitu pembentukan jaringan kemerahan yang mengandung kapiler pada dasar
luka (jaringan granulasi). Fibroblas pada bagian dalam luka berproliferasi dan membentuk
kolagen.

c. Kontraksi Pada fase ini, tepi-tepi luka akan tertarik ke arah tengah luka yang disebabkan
oleh kerja miofibroblas sehingga mengurangi luas luka. Proses ini kemungkinan dimediasi oleh
TGF-β.

d. Re-epitelisasi Proses re-epitelisasi merupakan proses pembentukan epitel baru pada


permukaan luka.

3. Fase Maturasi atau Remodelling

Fase ini terjadi sejak akhir fase proliferasi dan dapat berlangsung berbulan-bulan. Pada fase ini
terjadi pembentukan kolagen lebih lanjut, penyerapan kembali sel-sel radang, penutupan dan
penyerapan kembali kapiler baru serta pemecahan kolagen yang berlebih. Selama proses ini
jaringan parut yang semula kemerahan dan tebal akan berubah menjadi jaringan parut yang
pucat dan tipis. Pada fase ini juga terjadi pengerutan maksimal pada luka. Jaringan parut pada
luka yang sembuh tidak akan mencapai kekuatan regang kulit normal, tetapi hanya mencapai
80% kekuatan regang kulit normal.

Dalam kasus tersebut perawat memberikan edukasi tentang diet TKPT, diet TKPT adalah Diet
dengan menggunakan makanan yang mengandung energi dan protein diatas kebutuhan normal.
Protein dapat mensuplai asam amino yang dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan. Protein
diperlukan untuk pertumbuhan dan pergantian jaringan yang rusak. Sumber protein dapat
diperoleh dari protein hewani (telur, daging, susu) dan protein nabati (tahu, tempe, kacang-
kacangan) Nutrisi yang tepat dapat membantu proses penyembuhan luka dan mempercegah
perburukan luka (Harun, H. dkk, 2023)

Diharapkan dengan diberlakukanya diet TKTP tersebut dapat membantu dan mempercepat
proses penyembuhan luka dari pasien Hasan.

Anda mungkin juga menyukai