Fermentasi
Fermentasi
A. PRINSIP FERMENTASI
BAHAN PANGAN
Sejarah fermentasi:
- Pembuatan bir : 6000 SM
- Pembuatan roti: 4000 SM
- Pembuatan kecap dan tauco: 722 SM
-Monosakarida
-Disakarida
Karbohidrat:
-Oligosakarida
-Polisakarida
Polisakarida
Enzim mikrobia
3. Metabolisme Lipida
Lihat Tabel 38
G. FERMENTASI DENGAN MOLD
Mold / kapang:
- Multiseluler (banyak sel)
- Bentuk: benang (filamen)
- Mudah dilihat karena berserabut spt kapas
- Eukariotik
- Terdiri dari hifa (kumpulan benang-benang). Kumpulan hifa
membentuk miselium.
- Beberapa memiliki septa (penyekat) pada hifa.
- Mold lebih besar dari yeast
FERMENTASI
UMBI-UMBIAN & SAYURAN
SEJARAH
Pengawetan sayuran berasal dari Cina. Awalnya sayuran diawetkan
dengan garam dan pengeringan. Sayuran yang paling banyak
diawetkan adalah kembang kol, mentimun dan zaitun. Pengawetan
sayuran juga dilakukan pada bit merah, kembang kol, wortel, seledri,
bawang putih, tomat, dll.
Perendaman
Garam merupakan
senyawa yang selektif
Pengukusan
terhadap pertumbuhan
mikroba. Hanya mikroba
Penirisan
tahan garam saja yang
mampu tumbuh. Mikroba
Inokulasi dengan Aspergillus sp
ini merombak protein
menjadi asam-asam amino
Pencampuran dengan larutan garam 20%
dan komponen rasa dan
aroma, serta menghasilkan
Fermentasi 3-10 minggu
asam. Fermentasi tersebut
terjadi jika kadar garam
Pengepresan dan penyaringan
cukup tinggi, yaitu antara
15 sampai 20%.
Pasteurisasi
Kecap
FERMENTASI MISO
Kedelai Bahan:
1. Kedelai, 400 gr
Perendaman 3 jam 2. Air, 600 ml
3. Garam, 150 gr
Perebusan 4. Koji, 300 gr
Penghancuran
Larutkan garam pada 200 ml air
Pendinginan (35-40 C) rebusan kedelai, lalu masukkan
perlahan pada kedelai sambil
Pembuatan pasta miso diaduk. Masukkan koji, aduk
sampai halus.
Fermentasi, suhu 15-25 C,
selama 6-12 bulan
Miso
CONTOH 3
FERMENTASI MINUMAN
BIR
Bir adalah minuman beralkohol yang diproduksi melalui proses fermentasi
bahan berpati dan tidak melalui proses penyulingan setelah fermentasi.
Proses pembuatan bir disebut brewing. Karena bahan yang digunakan
untuk membuat bir berbeda antara satu tempat dan yang lain, maka
karakteristik bir seperti rasa dan warna juga sangat berbeda baik jenis
maupun klasifikasinya.
Bir telah dikonsumsi sejak 5000 SM. Bir berasal dari Mesir dan Timur
Tengah, kemudian menyebar ke Eropa. Sejak agama Islam masuk ke
Timur Tengah, bir semakin menyebar ke Eropa.
Pada pertengahan tahun 1800, bir menjadi industri makanan pertama.
Kemudian proses pembuatan bir menyebar ke benua Amerika.
Saat ini, bir merupakan makanan fermentasi dengan omset terbesar di
dunia. Tingkat konsumsi bir di AS adalah 81 L per orang per tahun.
Pembuatan bir adalah merupakan salah satu teknik pengawetan makanan.
Bir mengandung etanol dan senyawa antibakteri.
Pembuatan Bir
Pada 5000 SM, bir dibuat dari gandum (barley), padi-padian atau
bijian yang lain, yang diolah menjadi roti, kemudian dihancurkan
disuspensikan dengan air dan difermentasikan. Rasanya ada yang
manis dan ada yang masam.
Sebelum tahun 700, bir dibuat dari biji-bijian tanpa ditambah hop
(bunga) sehingga rasanya berbeda dengan bir sekarang. Ditambah
rempah-rempah.
Jenis khamir:
Candida pulcherima (Metschnikovia pulcherima): terdapat pada
ekstrak (hancuran buah anggur dan wine
Sccharomyces cerevisiae: wine klasik
Kloeckera africana; K. apiculata: wine dan buah anggur
S. carlsbergensis; S. rouxii, Torulopsis stelatta: wine dan buah
anggur
Torulopsis stelatta : wine
Cara Pembuatan
Buah anggur yang dipetik dari kebun dihancurkan menjadi bentuk
cairan yang disebut must.
Gula
Meskipun daging mengandung glikogen, namun kandungan glikogen ini
akan berkurang setelah binatang disembelih. Oleh karena itu, ke dalam
daging mentah harus ditambahkan gula sebagai sumber karbohidrat.
Garam
Konsentrasi garam yang dibutuhkan adalah 2,4 - 3%. Garam berfungsi
untuk :
-meng-ekstraksi dan melarutkan komponen protein
-membentuk flavor
-Seleksi mikrobia
Mikrobia
Mikrobia umumnya dalam bentuk beku atau terliopilisasi. Mikrobia
beku lebih umum digunakan di USA.
Curing agent
Curing agent adalah senyawa nitrit atau nitrat, baik berupa garam
natrium atau kalium. Dulu, garam nitrat lebih sering digunakan.
Namun, mulai tahuan 1970, garam nitrit lebih sering digunakan.
Penambahan nitrit maksimal 156 ppm untuk sosis kering. Fungsi
penambahan curing agent adalah untuk seleksi mikrobia dan
organoleptik.
Bumbu
Contoh: merica, paprika, garam, mustard, dll.
Proses Pembuatan Sosis
1) Daging dipilih (daging berlemak dan tanpa lemak), ditimbang,
dipotong, dihaluskan kemudian dicampur dengan bahan lain.
Campuran ini kemudian dicetak sesuai bentuk yang diinginkan.
2) Potongan daging diletakkan pada ruang yang sesuai untuk
fermentasi. Pada suhu 21 – 24 C, fermentasi terjadi selama 2-3
hari. Pada suhu 29 – 32 C, fermentasi terjadi selama 12 – 16
jam.
3) Proses post-fermentasi untuk membentuk flavor dan tekstur. Di
USA, ada tahap post-fermentation yang berupa pemanasan.
Sementara di Eropa tidak ada tahap post-fermentation.
Pemanasan berfungsi untuk membunuh mikrobia, menghentikan
proses fermentasi, membunuh mikrobia patogen.
Penyimpanan
- Suhu dingin ( untuk mencegah oksidasi lemak)
- Mengurangi kontak dengan oksigen (pembungkus vakum)