Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN

NAMA : _____________________________

NIM : _____________________________

TINGKAT : _____________________________

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

2019
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
- Kampus Pusat : Jl. Besar Ijen No. 77 C Malang, 65112 Telp (0341) 566075, 571388 Fax (0341) 556746
- Kampus I : Jl. Srikoyo No. 106 Jember Telp (0331) 486613
- Kampus II : Jl. A. Yani Sumberporong Lawang Telp (0341) 427847
- Kampus III : Jl. Dr. Soetomo No. 46 Blitar Telp (0342) 801043
- Kampus IV : Jl. KH Wakhid Hasyim No. 64B Kediri Telp (0354) 773095
- Kampus V : Jl. Dr. Soetomo No. 5 Trenggalek Telp (0355) 791293
- Kampus VI : Jl. Dr. Cipto Mangunkusomo No. 82A Ponorogo Telp (0352) 461792
Website : Http://www.poltekkes-malang.ac.id Email : direktorat@poltekkes-malang.ac.id

LAPORAN PENDAHULUAN

NAMA MAHASISWA : AFIFATUL FIRDAUSY ZAHRO’


NIM : P17240213031
RUANG : RAFLESIA

MASALAH KESEHATAN : AREA KEPERAWATAN


………………………………………………………………… (………….) Masalah
system Pernafasan
………………………………………………………………… (………….) Masalah
system Kardiovaskuler
………………………………………………………………… (………….) Masalah
system Pencernakan
………………………………………………………………… (………….) Masalah
system Perkemihan
………………………………………………………………… (………….) Masalah
system Persyarafan
………………………………………………………………… (………….) Masalah
system Endokrin
………………………………………………………………… (………….) Masalah
system Integumen
………………………………………………………………… (………….) Masalah
system Muskuloskeletal
………………………………………………………………… (………….) Masalah
system Imunitas
………………………………………………………………… (………….) Masalah
Kegawatan
………………………………………………………………… (………….) Masalah
Maternitas
………………………………………………………………… (………….) Masalah
system Indera
I. DEFINISI KASUS :

Infeksi Saluran Kencing (ISK) adalah infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme di
dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus atau
mikroorganisme lain. Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada pria maupun wanita dari semua umur,
dan dari kedua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering menderita infeksi ini daripada pria.
(Nurharis Huda ; 2015).
Jenis infeksi saluran kemih, antara lain :
1. Kandung kemih (sistisis)
2. Urethra ( Uretritis)
3. Prostat (Prostatitis)
4. Ginjal ( Pielonefritis)
Selain itu, ISK pada mereka yang usia lanjut dibedakan menjadi :
1. ISK Uncomplicated (Simple)
ISK yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing baik anatomik maupun fungsional normal.
ISK ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa
superficial kandung kemih.
2. ISK Complicated
Sering menimbulkan banyak masalah karena seringkali kuman penyebab sulit untuk diberantas.
Kuman penyebab seringkali resisten terhadap beberapa jenis antibiotik, sering menyebabkan
bakterimia, sepsis, hingga shok. Infeksi saluran kencing ini terjadi bila terdapat keadaan sebagai
berikut :
a. Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, refreks vesiko urethral obstruksi, atoni
kandung kemih,paraplegia, kateter kandung kemih menetap dan prostatitis.
b. Kelainan faal ginjal: GGA maupun GGK
c. Gangguan imunitas
d. Infeksi yang disebabkan oleh organisme virulen seperti prosteus yang memproduksi urease.
A SKEMA

Akumulasi etiologi dan faktor resiko


infeksi mikroorganisme, penggunaan
Makanan
steroid jangka panjang, usia lanjut, jaringan parut ->
terkontaminasi,
anomali saluran kemih, cidera mikroorganisme total tersembat
urethra, masuk lewat mulut

HCL (Lambung )

tidak Hidup
Hidup

Berkembang di usus Resiko Infeksi Peningkatan


terutama pleg player tekanann di Vesika
urinaria

Kuman mengeluarkan
endotoksin Penebalan dinding
vesika urinaria
Bakteremia primer

Penurunan Kontraksi
Tidak di fagosit di fagosit otot vesika urinaria

Mati Sulit berkemih


Bakteremia skunder
RETENSI URIN

Ureter Hipotalamus Reinteraksi


abdominal
Iritasi uretral Menekan termoregulator

Oliguria Hipertermia

Cepat lelah
GANGGUAN ELIMINASI
URIN
Intoleransi aktivitas
Peradangan

Depresi syaraf perifer


Peningkatan frekuensi/
Nurharis Huda Amin :
dorongan kontraksi
2013, hal 374
uretral Nyeri Akut
B URAIAN

Menurut Nurharis Huda Amin, yang dikutip dari Masjoer Arif, (2003) Infeksi Saluran kencing
(ISK) terjadi akibat infeksi pada traktus urinarus yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme
patogenik dengan atau tanpa disertainya tanda dan juga gejala. Mikroorganisme ini dapat masuk bisa
dikarenakan penggunaan steroid jangka panjang, makanan yang terkontaminasi bakteri, proses
perkembangan usia lanjut, anomali saluran kemih, higine yang tidak bersih, dan hubungan seksual yang
tidak sehat, serta akibat dari cidera uretra. Infeksi saluran kencing ini dapat mengenai kandung kemih,
prostat, uretra, dan juga ginjal
Pada pasien dengan Infeksi saluran kencing, umunya retensi urin teradi akibat dari obstruksi dan
menyebabkan peningkatan tekanan di vesika urinaria serta penebalan diding vesika, ketika hal ini
terjadi maka menyebabkan penurunan kontraksi vesika sehingga menimbullkan tahanan pada kandung
kemih, urin yang tertahan pada kandung kamih dalam jangka waktu yang lama (lebih dari 12 jam )
merupakan media yang baik untuk perkembangan mikroorganisme patogen seperti E. coli, Klabsiella,
prosteus, psudomonas, dan enterobacter.
Ketika bakteri telah berhasil berkembang, maka tubuh akan melakukan respon pertahanan dengan
merangsang hipotalamus untuk menstimulus sistem pertahanan tubuh untuk memfagosit antigen
tersebut sehingga akan menyebabkan peningkatan metabolisme dan muncul gejala demam,ketika
antigen tidak mampu di fagosit oleh sistem imun kita maka akan menyebabkan munculnya bakteremia
skunder yang menjalar ke ureter sehingga menyebabkan iritasi dan peradangan pada ureter, umumnya
ketika hal ini terjadi maka akan menyebabkan pasien mengalami oliguria. Selain itu ketika proses
peradangan terjadi akan meningkatkan frekuensi dorongan kontraksi uretra dan memunculkan persepsi
nyeri akibat proses depresi syaraf perifer.
Selain itu, respon pertahanan tubuh kita juga akan merangsang hipotalamus sehingga muncul lah
gejala seperti demam serta nyeri di bagian yang terinfeksi.
II. ETIOLOGI

1. Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan Infeksi Saluran Kencing :


a. E. coli 90% menyebabkan ISK Uncomplicated
b. Pseudomnas, prosteus, Klebsiella : penyebab ISK Complicated
c. Enterobacter, staphylococus epidemis, enterococus ,dan lain –lain .

2. Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut antara lain :


a. Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengososngan kandung kemih yang
kurang efektif.
b. Mobilisasi yang menurun
c. Nutrisi yang kurang baik
d. Sistem imunitas yang menurun, baik selular maupun humoral
e. Adanyahambatan pada aliran urin
f. Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat

3. Secara khusus, etiologi ISK berdasarkan jenisnya


a. Sistis
1) Disebabkan oleh bakteri dari vagina yang berpindah dari uretra ke kandung kemih.
2) Wanita yang menderita isk setelah melakukan hubungan intim, dikarenakan uretra yang
cidera.
3) Vistula vesikovaginal (hubungan abnormal antara kandung kemih dan vagina )
4) Akibat pemasangan kateter atau alat yang digunakan selama penbedahan
b. Urethritis
1) Penyebab bisa berupa bakteri, jamur atau virus yang berasal dari usus besar sampai ke vagina
melalui anus.
2) Nesseria gonorrhoea penyebab gonore, bakteri yang masuk ke vagina atau penis pada saat
melakukan hubungan seksual.
3) Paling sering disebabkan oleh gonococus
c. Prostattitis
Disebabkan oleh pertumbuhan bakteri di akibatkan oleh urin yang tertahan pada kandung kemih
sehingga menjalar dan terjadilah radang pada prostat

III. MANIFESTASI KLINIS

1. Anyang-anyangatan atau rasa ingin buang air kecil lagi, meski sudah dicoba untuk berkemih,
namun tidak ada air kencing yang keluar
2. Sering kencing, atau sering kesakitan ketika kencing, air kencing bisa berwarna putih, coklat
atau kemerahan, dan baunya sangat menyengat
3. Warna air kencing kental/pekat seperti air teh, kadang kemerahan bila ada darah
4. Nyeri pada pinggang
5. Demam atau menggigil, yang dapat menandakan bahwa infeksi sudah mencapai ginjal
(diiringi rasa nyeri disis bawah belakang rusuk, mual dan muntah)
6. Peradangan kronis pada kandung kemih yang berlanjut dan tidak sembuh, dapat memicu
terjadinya kanker pada kandung kemih.
7. Pada bayi gejalanya berupa demam, berat badan sukar naik atau anoreksia
8. Anyang-anyangatan atau rasa ingin buang air kecil lagi, meski sudah dicoba untuk berkemih,
namun tidak ada air kencing yang keluar
9. Sering kencing, atau sering kesakitan ketika kencing, air kencing bisa berwarna putih, coklat
atau kemerahan, dan baunya sangat menyengat
10. Warna air kencing kental/pekat seperti air teh, kadang kemerahan bila ada darah
11. Nyeri pada pinggang
12. Demam atau menggigil, yang dapat menandakan bahwa infeksi sudah mencapai ginjal
(diiringi rasa nyeri disis bawah belakang rusuk, mual dan muntah)
13. Peradangan kronis pada kandung kemih yang berlanjut dan tidak sembuh, dapat memicu
terjadinya kanker pada kandung kemih.
14. Pada bayi gejalanya berupa demam, berat badan sukar naik atau anoreksia

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN :

Diagnosa keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respon pasien terhadap masalah
kesehatan ataupun proses keshidupan yang dialaminya baik yang aktual maupun potensial (SDKI,
2016). Dalam penelitian ini diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan dengan anak dengan
infeksi saluran kemih yang disadur dalam SDKI (2016) adalah:
a. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera fisologis
b. Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan gejala gejala penyakit

DAFTAR PUSTAKA

Ayu. (2019). Studi Penggunaan Antibiotik Ciprofloxacin pada Pasien Infeksi Saluran Kemih.
Universitas Muhammadiyah Malang, 6–23.
http://eprints.umm.ac.id/40038/3/BAB 2.pdf

Ayu, G. (2020). Studi Kasus : Manajemen Nyeri Pada Klien Infeksi Saluran Kemih Di Ruang
Anggrek Rumah Sakit Umum. Jurnal Kesehatan Midwinerslion, 5(1).

Chartean, N. (2021). Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman Nyeri Pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 dengan Senam Kaki. Jurnal Keperawatan Profesional, 2(2), 62–67.
https://doi.org/10.36590/kepo.v2i2.174

F, K. Ge. (2014). Anatomi fisiologi Sistim Perkemihan. Angewandte Chemie International


Edition, 6(11), 951–952., 1–53.

Irpandi. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Tn. A Dengan Diagnosa Medik Infeksi Saluran
Kemih Di Ruang Dahlia B Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan.
http://repository.borneo.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2918&keywords=

Kirana, T. A. (2016). Jurnal ilmiah. Jurnal Ilmiah, 10(2), 1–13.

Lestari. (2019). Analisis Kejadian Infeksi Saluran Kemih Berdasarkan Penyebab Pada Pasien
Di Poliklinik Urologi Rsud Dr. M. Yunus Bengkulu. Jurnal Keperawatan
Muhammadiyah Bengkulu, 7(1), 55–61. https://doi.org/10.36085/jkmu.v7i1.346

Paspuel, A. (2021). ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS PADA PASIEN DENGAN


GANGGUAN RASA NYAMAN TAHUN 2021. 6.

Anda mungkin juga menyukai