Dosen Pengampu :
Dr. I Wayan Widiana, S.Pd., M.Pd.
Oleh
I Dewa Ayu Sayang Pradnyani
Nim (1911031270)
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau
Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat dan rahmat beliaulah Laporan dengan judul
“Laporan Uji Instrument” dapat terselesaikan. Laporan ini disusun untuk melengkapi
tugas pada salah satu mata kuliah yakni Asessmen dan Evaluasi Pembelajaran yang
diampu oleh Dr. I Wayan Widiana, S.Pd., M.Pd.
Selain itu tersusunnya laporan ini, semoga dapat memberikan manfaat yang
besar untuk Pendidikan di Indonesia pada umunya dan untuk para pendidik pada
khususnya. Besar harapan tim penyusun agar laporan ini dapat menjadi salah satu
sumber belajar dan referensi yang baik serta mendatangkan manfaat untuk seluruh
pembaca. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, masih
banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, adanya kritik dan saran
maupun masukan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan laporan ini sangat
dibutuhkan. Semoga laporan ini dapat mendatangkan manfaat bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Contents
COVER..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI...................................................................................................3
2.1 Pengertian Validitas............................................................................................3
2.2 Pengertian Reliabilitas........................................................................................5
2.3 Pengertian Daya Pembeda..................................................................................6
2.4 Pengertian Tingkat Kesukaran............................................................................7
2.5 Pengertian Pilihan Ganda....................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................9
3.1 Analisis Validitas................................................................................................9
3.2 Analisis Reliabilitas..........................................................................................10
3.3 Analisis Daya Pembeda....................................................................................11
3.4 Analisis Tingkat Kesukaran..............................................................................13
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................15
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................15
4.2 Saran.................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16
LAMPIRAN........................................................................................................................
ii
1 BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2.2 Bagaimana hasil uji reliabilitas pada soal pilihan ganda yang telah
dirancang?
1.2.3 Bagaimana tingkat kesukaran pada soal pilihan ganda yang telah dibuat?
1.2.4 Bagaimana daya beda pada soal pilihan ganda yang telah dirancang?
2
3
2 BAB II
KAJIAN TEORI
4
a. Faktor dari dalam tes itu sendiri meliputi petunjuk yang tidak jelas, penggunaan
kosa kata dan struktur kalimat yang sulit, ambiguitas yaitu adanya kemungkinan
multi tafsir, alokasi waktu yang tidak cukup, enekanan yang berlebihan terhadap
aspek tertentu, kualitas butir tes yang tidak memadai untuk mengukur hasil
belajar, susunan tes yang jelek, tes terlalu pendek, penyusunan butir tes yang
tidak runtut dan pola jawaban yang mudah ditebak.
b. Faktor administrasi dan penskoran. Pemberian skor terhadap jawaban subjek
(testee) harus dilakukan secara hatihati jangan sampai salah tulis atau
meremehkan selisih angka walaupun hanya sedikit. Hal ini akan menyebabkan
hasil pengujian terhadap validitas akan memberikan makna yang berbeda.
c. Faktor tanggapan subjek. Tanggapan subjek yang tidak serius biasanya dijumpai
pada saat subjek diminta untuk mengisi sebuah angket atau skala.
5
konsep dari variabel yang hendak diukur, mulai dari perumusan konstruk,
penentuan dimensi dan indikator, sampai kepada penjabaran dan penulisan butir-
butir instrumen. Perumusan, konstruk harus dilakukan berdasarkan sintesis dari
teori-teori mengenai konsep variabel yang hendak diukur melalui proses analisis
dan komparasi yang logik dan cermat. Proses validasi konstruk sebuah
instrumen dilakukan melalui penelaahan atau justifikasi pakar atau melalui
penilaian sekelompok panel yang terdiri dari orang-orang yang menguasai
substansi atau
konten dari variabel yang hendak diukur.
6
tes berikutnya dikorelasikan terdapat hasil korelasi yang signifikan. Dalam
(SUJARWADI, 2009) dijelaskan bahwa hubungan ini ditunjukan dengan koefisien
reliabilitas yang bergerak dari 0 sampai dengan 1. Jika koefisiennya semakin
mendekati 1 maka semakin reliabel dan sebaliknya. Umumnya para pakar
memberikan standar minimal koefisien relibilitas sama atau lebih besar dari 0,6.
Reliabilitas instrumen dapat diuji dengan beberapa uji reliabilitas. Beberapa uji
reliabilitas suatu instrumen yang bisa digunakan antara lain test-retest, ekuivalen,
dan internal consistency. Internal consistency sendiri memiliki beberapa teknik uji
yang berbeda. Teknik uji relibilitas internal consistency terdiri dari uji split half,
KR 20, KR 21, dan Alfa Cronbach. Namun, setiap uji memiliki kriteria instrumen
seperti apa yang bisa diuji dengan teknik tersebut (Yusup, 2018).
Test-Retest
Pengujian reliabilias dengan testretest dilakukan dengan cara
mencobakan satu jenis instrumen beberapa kali pada subjek (responden)
yang sama. (Yusup, 2018).
Equivalent
Pengujian reliabilias dengan uji equivalent dilakukan dengan cara
mencobakan instrumen yang berbeda tetapi ekuivalen
(sebanding/sepadan). (Yusup, 2018).
Internal Consistency
Pengujian reliabilias dengan uji internal consistency, dilakukan dengan
cara mencobakan instrumen sekali saja pada subjek penelitian. (Yusup,
2018).
Dalam mengestimasi reliabilitas ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
reliabilitas tes, sehingga tes tersebut tidak reliabel. Pada umunya, dalam pendidikan
reliabilitas sebuah tes dipengaruhi oleh adanya perbedaan individual. Terkadang
reliabilitas dipengaruhi oleh faktor permanen maupun faktor yang terjadi karena
faktor sementara seperti karna kelelahan, menerka, ataupun pengaruh latihan
(SUJARWADI, 2009).
7
pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa daya pembeda soal adalah
kemampuan suatu butie soal untuk membedakan siswa yang memiliki kemampuan
tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah. (Mappeasse, 2009)
menyatakan daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil
belajar untuk dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan
testee yang berkemampuan rendah. Mengetahui daya pembeda item sangat penting,
sebab salah satu dasar pegangan untuk menyusun butir tes hasil belajar adalah
adanya anggapan bahwa kemampuan antara testee yang satu dengan testee yang
lain berbeda-beda. Selain itu, butir tes hasil belajar harus mampu memberikan hasil
tes yang mencerminkan adanya perbedaan kemampuan yang terdapat di kalangan
testee tersebut.
Manfaat daya pembeda butir soal adalah seperti berikut ini:
a. Untuk meningkatkan mutu setiap butir soal melalui data empiriknya.
Berdasarkan indeks daya pembeda, setiap butir soal dapat diketahui
apakah butir soal itu baik, direvisi, atau ditolak.
b. Untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal dapat
mendeteksi/membedakan kemampuan siswa, yaitu siswa yang telah
memahami atau belum memahami materi yang diajarkan guru.
Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi,
disingkat (d besar). Indeks diskriminasi berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Hanya
bedanya, indeks kesukaran tidak mengenal tanda negatif (-), tetapi pada indeks
diskriminasi ada tanda negatif. Tanda negatif pada indeks diskriminasi digunakan
jika sesuatu soal “terbalik” menunjukkan kualitas testee.
Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut Indeks Diskriminasi
berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Akan tetapi pada indeks diskriminasi ini
mengenal/ ada tanda negatif (-) yakni -1,0 ---------0,0---- ------1,0 Jika daya
pembeda negatif (<0) berarti lebih banyak kelompok bawah (peserta didik yang
tidak memahami materi) menjawab benar soal dibanding dengan kelompok atas
(peserta didik yang memahami materi yang diajarkan guru) (Arifin, 2017).
8
sehingga guru dapat mengetahui tingkat kesukaran dari soal itu sendiri dan guru dapat
merevisi soal-soal yang memiliki tingkat kesukaran yang tinggi.(Surapranata, 2009).
Menurut Nitko dalam (Arifin, 2017) menyatakan bahwa Tingkat kesukaran butir
soal memiliki 2 kegunaan, yaitu kegunaan bagi guru dan kegunaan bagi pengujian dan
pengajaran.
9
3 BAB III
PEMBAHASAN
10
3.2 Analisis Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan setalah uji validitas pada instrument soal. Uji
reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban instrument.
Instrumen yang baik secara akurat memiliki jawaban yang konsisten untuk
kapanpun instrument tersebut disajikan atau di teskan. Hasil penelitian terhadap
analisis reliabilitas soal berdasarkan patokan bahwa apabila r11 > maka soal
yang diujikan memiliki reliabilitas yang tinggi tetapi apabila r11 < maka soal
yang di ujikan memiliki reliabilitas yang rendah atau tidak reliabel. Berdasarkan
hasil analisis butir soal yang di uji cobakan akan kepada 30 siswa Kelas 4 SD
Negeri 4 Selat dan SD N Manduang diketahui bahwa soal tersebut mempunyai
mempunyai r11 lebih dari yaitu sebesar 0,71 lebih besar dari 0,70 sehingga
soal tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi atau reliabel.
11
Hasil analisis Reliabilitas menggunakan aplikasi anatest
sebelum menentukan layak atau tidaknya soal untuk diambil sebagai soal instrument
tes. Hasil analisis daya pembeda pada soal piliha ganda menggunakan aplikasi
anatest dapat dilihat sebagai berikut :
12
Nomor
Hasil Kategori Daya Pembeda
soal
1 0,5 Jelek
2 0,75 Baik Sekali
3 0,25 Cukup
13
4 0,25 Cukup
5 0,62 Baik
6 0,75 Baik Sekali
7 0,00 Jelek
8 0,12 Jelek
9 0,25 Cukup
10 0,5 Jelek
11 0,62 Baik
12 -0,25 Tidak Baik
13 0,5 Jelek
14 0,12 Jelek
15 -0,25 Tidak Baik
16 0,5 Jelek
17 0,00 Jelek
18 0,37 Cukup
19 0,37 Cukup
20 0,12 Jelek
21 0,75 Baik Sekali
22 0,5 Jelek
23 -0,12 Tidak Baik
24 0,25 Cukup
25 0,62 Baik
26 0,37 Cukup
27 0,12 Jelek
28 0,5 Jelek
29 0,5 Jelek
30 0,5 Jelek
14
3.4 Analisis Tingkat Kesukaran
Analisis indeks tingkat kesukaran soal pilihan ganda dilakukan untuk
mengetahui tingkat kesukaran soal, yaitu sedang, mudah, sangat mudah dan
sukar. Hasil perhitungan indeks tingkat kesukaran pada soal pilihan ganda dapat
dilihat pada Tingkat kesukaran merupakan rasio antara peserta yang menjawab
benar dengan banyaknya item butir soal.
Klasifikasi tingkat kesukaran:
0,00 – 0,29 = Sukar
0,30 – 0,70 = Sedang
0,71 – 1,00 = Mudah
Berikut merupakan hasil yang didapatkan menggunakan aplikasi Anatest.
Berdasarkan data yang didapatkan, bahwa tingkat kesukaran tes pilihan ganda
berdasarkan hasil analisis anatest yaitu :
1. Kategori sangat mudah hanya butir soal nomor 24. Butir soal tersebut
digolongkan sangat mudah karena banyak sswa yang sangat mampu menjawab
soal tersebut.
2. Kategori mudah terdiri dari butir soal nomor 1, 3, 9, 10, 13, 14, 17, 23, dan25.
Butir soal tersebut dapat digolongkan dalam kategori mudah karena siswa
mampu menjawab soal-soal tersebut
15
3. Kategori sedang terdiri dari butir soal nomor 2, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 15, 16, 18, 19,
20, 21, 22, 26, 29, dan 30. Butir soal tersebut dapat digolongkan ke dalam
kategori sedang karena banyak siswa yang cukup mampu untuk menjawab soal-
soal tersebut.
4. Kategori sukar terdiri dari butir soal nomor 12 dan 27. Butir soal tersebut dapat
digolongkan ke dalam kategori sukar karena banyak siswa yang tidak cukup
mampu untuk menjawab soal-soal tersebut dengan tepat
5. Kategori sangat sukar terdiri dari soal butir nomor 24. Butir soal tersebut dapat
digolongkan ke dalam kategori sangat sukar karena sedikit siswa yang bisa
menjawab soal tersebut dengan tepat.
16
4 BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil serta pembahasan analisis uji instrument yang meliputi uji
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda yang telah dilakukan
menggunakan aplikasi Anatest di atas dapat disimpulkan bahwa untuk validitas
didapatkan soal nomor dinyatakan butir soal nomor 3, 4, 7, 8, 9, 12, 14,15, 17, 18,
19, 20, 23, 24, 27, 30 tidak valid dan harus diperbaiki serta dikeluarkan. Selanjutnya
untuk uji reliabilitas yaitu mendapat 0,71 dalam hal ini r11 lebih dari yaitu sebesar
0,71 lebih kecil dari 0,70 sehingga soal tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi atau
reliable. Sementara itu pada tingkat kesukaran soal didapatkan hasil 1 butir soal
sangat mudah, 9 butir soal mudah, 17 butir soal sedang, 2 butir soal sukar dan
terdapat 1 butir soal dengan kategori sangat sukar. Untuk uji daya pembeda
didapatkan hasil daya pembeda tes pilihan Ganda berdasarkan analisis anates yaitu
pertama soal yang berada di kategori jelek yaitu ada 14 butir soal, mulai dari butir
soal nomor1,7,8,10,13,14,16,17,20,22,27,28,29, dan 30. Selanjutnya kategori cukup
berjumlah 7 butir soal yaitu mulai dari butir soal nomor 3,4,9,18,19,24, dan 26.
Selanjutnya kategori baik yaitu ada 3 butir soa l5,11, dan 25, yaitu butir soal nomor.
Serta terdapat kategori soal baik sekali berjumlah 3, yaitu butir soal 2,6, dan 21.
Yang terakhir Kategori tidak baik ada 3 butir soal yaitu butir soal no12,15, dan 23.
4.2 Saran
Adapun saran yang diuraikan dalam laporan ini adalah menguraikan beberapa
saran yang ditujukan kepada pembaca maupun kepada pihak terkait. Menyadari
bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus
dan detail dalam menjelaskan tentang laporan diatas dengan sumber-sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk
perbaikan dalam pembuatan laporan ke depannya.
17
5 DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2017). Kriteria Instrumen Dalam Suatu Penelitian. Jurnal Theorems (the
Original Research of Mathematics), 2(1), 28–36.
Azwar, S. (2016). RELIABILITAS DAN VALIDITAS AITEM. Buletin Psikologi, 3(1),
19–26. https://doi.org/10.22146/bpsi.13381
Bagiyono. (2017). Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Sial Ujian Pelatihan
Radiografi Tingkat 1. Widyanuklida, 16(No. 1), 1–12. http://repo-
nkm.batan.go.id/140/1/05_analisis_tingkat_kesukaran.pdf
Blood, D. F. dan B. W. (2002). Educational Measurement and Evaluation. Harper and
Row.
Depdikbud. (2007). Pedoman Penulisan Soal Hasil Belajar IPS. Balitbang, Sisjian,.
Faizah, S. N. (2020). Hakikat Belajar Dan Pembelajaran. At-Thullab : Jurnal
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 1(2), 175.
https://doi.org/10.30736/atl.v1i2.85
Hanifah, N. (2014). Perbandingan Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Butir Soal
Pilihan Ganda Asosiasi Mata Pelajaran Ekonomi. SOSIO E-KONS, 6(1), 41–55.
https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/sosio_ekons/article/viewFile/
1715/1321
Mappeasse, M. Y. (2009). Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Programmable Logic Controller (PLC ) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK
Negeri 5 Makassar. Jurnal Medtek, 1, 1–6.
Masidjo, I. (n.d.). Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Kanisius.
Matondang, Z. (2014). VALIDITAS DAN RELIABILITAS SUATU INSTRUMEN
PENELITIAN. Applied Mechanics and Materials, 496–500(1), 1510–1515.
https://doi.org/10.4028/www.scientific.net/AMM.496-500.1510
Sembiring, R. B., & . M. (2013). Strategi Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap
Hasil Belajar Matematika. Jurnal Teknologi Pendidikan (JTP), 6(2), 34–44.
https://doi.org/10.24114/jtp.v6i2.4996
SUJARWADI, S. (2009). Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian (Edisis
Revisi). 132.
Surapranata, S. (2009). Analisis, validitas, reliabilitas, dan interpretasihasil tes
implementasi kurikulum 2004. PT. Remaja Rosdakarya.
Suryabrata, S. (2007). Pengembangan Tes Hasil Belajar. Rajawali.
Suseno, M. N. (2554). PENGEMBANGAN PENGUJIAN VALIDITAS ISI DAN
VALIDITAS KONSTRAK: INTERPRETASI HASIL PENGUJIAN VALIDITAS
Miftahun. http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf
Widi, R. (2011). Uji Validitas Dan Reliabilitas Dalam Penelitian Epidemiologi
Kedokteran Gigi. Stomatognatic, 8(1), 27–34.
Widodo, P. B. (2006). Reliabilitas Dan Validitas Konstruk Skala Konsep Diri Untuk
Mahasiswa Indonesia. Jurnal Psikologi Undip, 3(1), 1-9–9.
https://doi.org/10.14710/jpu.3.1.1
Yani, A., Asri, A. F., & Burhan, A. (2014). Distraktor Soal Ujian Semester Ganjil Mata
Pelajaran Produktif Di Smk Negeri 1 Indralaya Utara. Jurnal Pendidikan Teknik
Mesin, 1(2), 98–115.
Yusup, F. (2018). Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif. Jurnal
18
Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1), 17–23.
https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v7i1.2100
19
LAMPIRAN
Surat pengantar ke SD
KISI SOAL
KELAS IV
TEMA 3
Nama Sekolah : SDN Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Mata Pelajaran : Tematik
Kurikulum : 2013 Subtema 3 :Ayo, Cintai Lingkungan
TOTAL SOAL 30
SOAL Kelas IV
Tema 3 (Peduli Terhadap Makhluk Hidup)
Subtema 3 (Ayo, Cintai Lingkungan)
3. Dibawah ini yang termasuk kewajiban kita dalam menjaga lingkungan di rumah
adalah ….
a. menyapu halaman rumah setiap hari
b. menaati perintah orang tua
c. membuang sampah sembarangan
d. bersembahyang setiap hari
7. Komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang atau lebih
baik secara langsung maupun jarak jauh, untuk membahas dan menggali
informasi tertentu guna mencapai tujuan tertentu. Perngertian tersebut
merupakan pengertian dari ….
a. Percakapan
b. Presentasi
c. wawancara
d. berpendapat
13. Upaya melindungi semua komponen yang ada di bumi agar dapat terus lestari
dan tidak punah. Merupakan pengertian dari….
a. melestarikan sumber daya alam
b. mumunahkan sumber daya alam
c. mencegah globalisasi
d. penghijauan kembali
14. Di bawah ini yang termasuk alasan mengapa kita sebagai manusia perlu
menjaga keseimbangan dan kelestarian alam yaitu ….
a. agar alam tidak rusak
b. agar manusia dapat menebang pohon sembarangan
c. agar adanya pemanasan global
d. supaya terjadi banjir
GAMBAR 1 GAMBAR 2
GAMBAR 3 GAMBAR 4
GAMBAR 1 GAMBAR 2
GAMBAR 3
GAMBAR 4
19. Yogi adalah seorang pengusaha lemari, untuk memenuhi kebutuhan usahanya ia
menebang pohon dilahan miliknya. Tetapi setelah menebang pohon, Yogi tidak
lupa untuk menanam bibit pohon yang baru. Tindakan yang dilakukan Yogi
merupakan contoh tindakan ….
a. memenuhi kebutuhan usaha
b. pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam
c. pemborosan sumber daya alam
d. tidak melaksankan pelestarian sumber daya alam
20. Segala sesuatu yang berada di lingkungan alam yang bisa dimanfaatkan manusia
untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut ….
a. sandang
b. sumber daya alam
c. kebutuhan
d. alam
21. Dibawah ini sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu ….
a. mutiara, batu bara, minyak bumi
b. emas, perak, batu bara
c. air, hutan, tanah
d. emas, plastik, kuningan
22. Dibawah ini sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah ….
a. air
b. minyak bumi
c. hewan
d. tumbuhan
23. Dibawah ini yang termasuk sumber daya alam yang berasal dari pertanian
yaitu….
a. cengkeh dan padi
b. padi dan jagung
c. pinus dan kayu jati
d. minyak dan cengkeh
24. Sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk memebuat kursi dan meja
adalah ….
a. sayuran
b. pepohonan
c. ikan
d. padi
25. Sebuah karya seni rupa yang menempel bahan-bahan ke kertas disebut ….
a. lukisan
b. karya seni rupa teknik tempel
c. karya seni arsitektur
d. karya seni pahat
26. Karya seni rupa teknik tempel yang cara membuatnya dengan memadukan
gambar dari berbagai buku bacaan adalah ….
a. lukisan
b. montase
c. patung
d. bingkai
27. Dibawah ini alat yang digunakan membuat karya seni rupa teknik tempel
adalah ….
a. paku
b. kertas
c. gunting
d. kapas
28. Dibawah ini bahan-bahan yang digunakan untuk membuat karya seni montase
adalah ….
a. majalah, tabloid, dan kalender
b. biji-bijian, batu, dan manik-manik
c. kapas, gliter dan jagung
d. lem, gunting, majalah
KUNCI JAWABAN
No. Jawaban
1. A
2. C
3. A
4. B
5. C
6. B
7. C
8. B
9. B
10. D
11. A
12. B
13. A
14. A
15. B
16. A
17. B
18. C
19. B
20. B
21. C
22. B
23. B
24. B
25. B
26. B
27. C
28. A
29. B
30. A
Rubrik Penilaian
Jawaban Nilai
Benar 1
Salah 0
Skor maksimal 30