Anda di halaman 1dari 1

Akuntansi Manajemen Sesi 1

Creative Accounting bukanlah tindakan melanggar aturan, karena manajemen dalam membuat laporan
keuangan dapat memilih berbagai metode atau kebijakan dan teknik-teknik akuntansi sesuai dengan
kebutuhan. Namun ketika pemilihan berbagai kebijakan, standar, metode, dan teknik-teknik akuntansi
didasarkan pada kepentingan oportunistis, maka tindakan tersebut menjadi tidak etis.
Tidak semua tindakan creative accounting berkonotasi negatif, minimal dari sudut pandang organisasi
atau perusahaan. Acapkali tindakan manajemen laba justru menguntungkan bagi perusahaan (pembayaran
pajak menjadi lebih kecil, sorotan politik menjadi lebih kecil). Dalam hal ini, tindakan manajemen laba
disebut efisien. Sebaliknya, jika tindakan manajemen laba didasarkan pada perilaku oportunistis
manajemen, maka tindakan tersbut adalah negatif bagi organisasi. Namun, apapun motifnya, tindakan
mengatur laba adalah tindakan kurang etis karena akan melaporkan laba tidak sesuai dengan apa adanya.
Perilaku tidak etis manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi dapat diturunkan dengan
meningkatkan kefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi, moralitas manajemen, serta
menghilangkan asimetri informasi. Tetapi, selama perilaku yang kita lakukan itu tidak melampaui apa
yang tertera dalam Undang-Undang, maka praktik creative accounting wajar saja digunakan.
Sehingga cara creative accounting tdak disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu hanya untuk keuntungan
pribadinya bukan untuk kelangsungan perusahaan dan pemegang saham perusahaan.

Sumber referensi:
I Made Narsa. EKMA4314 Akuntansi manajemen. Modul 1 Pengantar Akuntansi manajemen: Universitas
Terbuka. Pamulang, Tangerang Selatan. Indonesia

Anda mungkin juga menyukai