Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 7.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II


DI SDN JEMBER LOR 05
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II di SD yang
diampu oleh Ibu Dra. Suhartiningsih, M.Pd & Ibu Agustiningsih, S.Pd, M.Pd.

COVER

Disusun Oleh :
Febrian Kukuh Prayogo
NIM 230211105796

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN

PROFESI GURU UNIVERSITAS JEMBER 2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat serta
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan singkat hasil refleksi materi. Laporan ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Prinsip Pengajaran Dan Asesmen Yang Efektif di SD II.
Dalam menyelesaikan Laporan ini kami mengalami sedikit kesulitan. Namum berkat bimbingan,
bantuan, dan dukungan moril dari berbagai pihak sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kami selaku penulis sadar bahwa Laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan Laporan ini. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
dosen yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan Laporan ini serta tak lupa pula kepada
teman-teman yang telah men kami suport untuk menyelesaikan Laporan ini dengan baik. Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat terutama bagi para pembaca umunya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jember, 14 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................................................iii
BAB 1. GAMBARAN UMUM .............................................................................................................1
1.1 Kondisi Lingkungan Sekolah……………………………………………………………………1
2.1 Karakteristik Peserta Didik……………………………………………………………………...1
BAB 2. PELAKSANAAN PRAKTIK PEMBELAJARAN ............................................................... 3
2.1 Persiapan ...................................................................................................................................... 3
2.2 Pelaksanaan ................................................................................................................................. 4
2.3 Hambatan ..................................................................................................................................... 5
2.4 Solusi ........................................................................................................................................... 6
BAB 3. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ................................................. 7
3.1 Hasil Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................................................. 7
3.2 Kesimpulan .................................................................................................................................. 7
DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................................................... 9
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………...10

iii
BAB 1. GAMBARAN UMUM
Pada bab 1 ini akan diuraikan tentang (1) kondisi lingkungan sekolah, dan (2) karakteristik peserta
didik.

1.1 Kondisi Lingkungan Sekolah


Tempat PPL 1 saya yaitu berada di SDN Jember Lor 05. SDN Jember Lor 05 terletak di Jl.
Dr. Soebandi 1 Jember, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Visi yang dimiliki oleh SDN
Jember Lor 05 yaitu “Menjadikan peserta didik beriman & bertaqwa, cerdas, terampil yang
berdasarkan Profil Pelajar Pancasila. Sarana dan prasarana yang dimilik sekolah sudah sangat
memadai unutk mendukung proses pembelajaran peserta didik. Sarana yang dimiliki sekolah yaitu
buku yang menunjang pembelajaran dan disetiap kelas tersedia kipas angin. Sedangkan prasarana
yang dimiliki yaitu Lab. Komputer, Lab. Multiguna, UKS, musholla, perpustakaan, kantin, dsb.
Kegiatan ekstrakulikuler yang dimiliki juga sangat beragam sehingga dapat menjembatani bakat
dan minat peserta didik seperti pramuka, karate, silat, sepak bola, dsb.

1.1 Karakteristik Peserta Didik


Budaya sekolah dan budaya kelas dapat terlihat bahwasanya budaya di sekolah sudah baik.
Hal tersebut tercermin melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak sekolah. Pendidik
menyabut dengan bak ketika peserta didik masuk di sekolah pagi hari. Pendidik menunjukkan sikap
5S yaitu senyum, salam, sapa, sopan, dan santun untuk membiasakan peserta didik agar bisa
menerapkan 5S dalam kegiata sehari-harinya. Sebagai pembiasaan untuk meningkatkan sikap
religius peserta didik, setiap di sekolah selalu membimbing membaca surah Al Fatihah dan berdo’a
sebelum memulai pembelajaran. Selain itu, di setiap pagi setelah bel masuk sekolah kepala sekolah
beserta guru mengajak peserta didik untuk menerapkan Profil Pelajar Pancasila yaitu melalui
kegiatan seperti bernyanyi lagu Nasional dan Mars Jember. Bapak dan Ibu Guru juga selalu
mengajarkan dan menerapkan kepada peserta didik untuk saling bergotong-royong dan meminta
maaf ketika memiliki kesalahan.

Warga sekolah kebanyakan berasal dari suku Jawa sehingga muatan lokal di SDN Jember
Lor 05 adalah Bahasa Jawa. Mayoritas pekerjaan wali murid di SDN Jember Lor 05 adalah petani,
pedagang dan karyawan swasta sehingga termasuk ke dalam status sosial menengah ke bawah.
Rata-rata peserta didik berasal dari keluarga mampu yang tinggal di daerah perkotaan Jember. Gaya
belajar peserta didik terbagi menjadi 3 yaitu visual, auditori dan kinestetik. Peserta didik di SDN

iv1
2

Jember Lor 05 tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik saja, namun juga dalam bidang non
akademik. Tidak jarang mereka memenangkan kejuaraan yang diadakan mulai dari tingkat daerah
sampai nasional.

Pada siklus pertama, siklus kedua, dan ketiga saya melaksanakan praktik pembelajaran di
kelas 4B. Hal tersebut dilakukan agar pada PPL 1 ini mahasiswa dapat menerapkan Kurikulum
Merdeka yaitu kelas 1 dan kelas 4. Kelas 4B berjumlah sebanyak 20 peserta didik, terdiri dari 11
lakilaki dan 9 perempuan. Proses pembelajaran pada siklus pertama, kedua, dan ketiga ini harus
saya rancang dengan baik agar kemampuan peserta didik, bahan ajar, proses belajar dan sistem
penilaian sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik, selain itu proses belajar harus
dikembangkan secara interaktif.
3

BAB 2. PELAKSANAAN PRAKTIK PEMBELAJARAN

Pada bab ini membahas mengenai beberapa hal, meliputi (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3)
hambatan, dan (4) solusi.

2.1 Persiapan

Persiapan mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk


memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang dilakukan. Dengan demikian, persiapan
mengajar merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran, terutama berkaitan dengan pembentukan kompetensi. Dalam mengembangan
persiapan mengajar, terlebih dahulu harus menguasai secara teoritis dan praktis unsur-unsur yang
terdapat dalam persiapan mengajar. Kemampuan membuat persiapan mengajar merupakan langkah
awal yang harus dimiliki guru dan sebagai muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan dasar,
dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran. Dalam persiapan
mengajar harus jelas kompetensi dasar yang akan dikuasai peserta didik, apa yang harus dilakukan,
apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana pendidik mengetahui bahwa
peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu. Aspek-aspek tersebut merupakan unsur utama
yang secara minimal harus ada dalam setiap persiapan mengajar sebagai pedoman pendidik dalam
melaksanakan pembelajaran dan membentuk kompetensi peserta didik. E. Mulyasa
(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/02/persiapanmengajar/) menyebutkan bahwa guru
profesional harus mampu mengembangkan persiapan mengajar yang baik, logis dan sistematis,
karena di samping untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran, persiapan mengajar merupakan
bentuk dari “profesional accountability”. Persiapan mengajar akan membantu pendidik dalam
mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang
mungkin timbul dalam pembelajaran.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa persiapan pembelajaran merupakan
kegiatan pemula yang direncanakan oleh guru dalam proses pembelajaran di dalam kelas agar dalam
proses pembelajaran itu sendiri dapat berjalan secara baik dan lancar serta mencapai sasaran yang
akan dicapai. Semakin baik persiapan mengajar, maka diharapkan akan semakin baik pula hasil
yang akan dicapai. Salah satu kompetensi yang sangat menentukan mutu guru di sekolah adalah
kemampuannya dalam merencanakan program pembelajaran karena rencana pembelajaran adalah
salah satu jalan yang dapat membantu para pengelola pendidikan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya (Salah et al., 2011). Dengan demikian peran guru sangat diharapkan mampu melakukan
4

persiapan dengan matang karena salah satu upaya dalam memperbaiki pembelajaran dengan
menyediakan perencanaan dan persiapan pembelajaran. Guru harus mampu mengajar dengan
mengatur dan menciptakan kondisi lingkungan sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan
pembelajaran (Anugraheni, 2017).

Adapun hal-hal yang perlu dipersiapkan guru sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas
antara lain adalah silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan materi ajar. Jika
perencanaan yang telah disusun dengan baik namun tidak dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
yang telah dibuat oleh guru maka akan berdampak pada kegagalan terhadap hasil pembelajaran
yang ingin dicapai (Minsih, Jatin Sri Nandang, 2021). Guru memiliki peranan yang penting dalam
pendidikan, peranan guru sebagai pendidik sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan
kemampuan berpikir peserta didik. Guru memiliki tugas merencanakan pembelajaran,
melaksanakan kegiatan serta melakukan penilaian terhadap proses dan hasil belajar (Mudjiran,
2020).

Persiapan yang saya lakukan kurang lebih sama antara siklus 1, siklus 2 dan siklus 3. Hal
yang saya siapkan sebelum pembelajaran dimulai yaitu modul ajar, ATP / silabus, media
pembelajaran, bahan ajar, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan asesmen / penilaian yang
mencakup tiga ranah yakni penilaian sikap (observasi), penilaian pengetahuan (pretest, posttest,
pengayaan, dan remedial), dan penilaian keterampilan (unjuk kerja).

2.2 Pelaksanaan

Kegiatan praktik mengajar siklus pertama saya dilaksanakan di kelas 4B SDN Jember Lor
05 pada hari Rabu, 1 Desember 2022 dengan bentuk pembelajaran luring (tatap muka). Materi
pembelajaran yang diberikan yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) bab
mengubah bentuk energi materi sumber energi dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan
pendekatan Project Based Learning (PjBL). Projek yang dilakukan pada pembelajaran kali ini yaitu
membuat percobaan kertas spiral yang bergerak dan kotak yang bersuara. Alokasi waktu kegiatan
pembelajaran yaitu 2 JP (2x35 menit) dan melibatkan 20 orang peserta didik.

Kegiatan praktik mengajar terbimbing siklus kedua saya dilaksanakan di Kelas 4B pada hari Kamis,
12 Januari 2023 dengan bentuk pembelajaran luring (tatap muka). Alokasi waktu kegiatan
pembelajaran yaitu 2 JP (2x35 menit) dan melibatkan 20 orang peserta didik. Pembelajaran yang
diberikan yaitu mata pelajaran bahasa indonesia bab 4 kegemarnku dengan menggunakan
pendekatan Problem Based Learning (PBL). Peserta didik diajarkan untuk mengidentifikasi
5

informasi dari teks formatif visual dan mendeskripsikan teks formatif visual. Peserta didik sangat
antusias dalam mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran.

Kegiatan praktik mengajar terbimbing siklus ketiga saya dilaksanakan di Kelas 4B pada hari
Jum’at, 20 Januari 2023 dengan bentuk pembelajaran luring (tatap muka). Alokasi waktu kegiatan
pembelajaran yaitu 2 JP (2x35 menit) dan melibatkan 20 orang peserta didik. Pembelajaran yang
diberikan yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia bab 5 bertukar atau membayar dengan
menggunakan pendekatan Problem Based Learning (PBL). Pada akhir siklus ini banyak perubahan
yang saya lihat dari karakter seluruh peserta didik. Sudah ada perubahan terhadap gaya belajar
mereka di bandingkan dari siklus pertama dan kedua.

Piaget (1950) menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam
menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya (teori perkembangan kognitif).
Menurutnya, setiap anak memiliki struktur kognitif yang disebut schemata, yaitu sistem konsep
yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap objek yang ada dalam lingkungannya.
Pemahaman tentang objek tersebut berlangsung melalui proses asimilasi (menghubungkan objek
dengan konsep yang sudah ada dalam pikiran) dan akomodasi (proses memanfaatkan konsepkonsep
dalam pikiran untuk menafsirkan objek). Kedua proses tersebut jika berlangsung terus menerus akan
membuat pengetahuan lama dan pengetahuan baru menjadi seimbang. Dengan cara seperti itu
secara bertahap anak dapat membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka perilaku belajar anak sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek dari
dalam dirinya dan lingkungannya. Kedua hal tersebut tidak mungkin dipisahkan karena memang
proses belajar terjadi dalam konteks interaksi diri anak dengan lingkungannya.

2.3 Hambatan

Hambatan yang saya rasakan mulai dari siklus pertama hingga siklus terakhir yaitu antara lain
sebagai berikut.

a. Siklus Pertama

• Keterbatasan proyektor di sekolah.


• Pengelolaan waktu kurang baik.
• Kurangnya pengelolaan asesmen.
• Sebaiknya LKPD dibagikan ke tiap peserta didik agar peserta didik dapat memahami dan
mengerjakan tugas. Apabila LKPD dibagikan tiap kelompok maka LKPD ditayangkan di
depan.
6

b. Siklus Kedua

• Perlu adanya kesepakatan awal untuk menjawab pertanyaan, dengan peserta didik sehingga
kelas kondusif saat proses pembelajaran.

• Tidak diperlukannya berdoa ulang dikarenakan sudah berdoa dipandu dari sekolah.

c. Siklus Ketiga
• Pengayaan dan remedial seharusnya dikerjakan di sekolah setelah posttest diberikan apabila
masih tersisa waktu pembelajaran.

2.4 Solusi

Alternatif solusi dari hambatan yang saya rasakan mulai dari siklus pertama hingga siklus terakhir
yaitu antara lain sebagai berikut.

a. Siklus Pertama
• Menggunakan dan memanfaatkan sarana dan media pembelajaran yang terdapat di
lingkungan sekolah/kelas.
• Membawa proyektor sendiri dari rumah.
• Memberi saran/masukan kepada guru olah raga agar sebelum pergantian jam pelajaran
berikutnya seluruh peserta didik disuruh cepat berganti baju agar tidak mengganggu proses
pembelajaran berikutnya.
• Peserta didik diberikan batas waktu ketika mengerjakan tugas dari guru atau LKPD.
• LKPD dibagikan ke tiap peserta didik agar peserta didik dapat memahami dan mengerjakan
tugas. Apabila LKPD dibagikan tiap kelompok maka LKPD ditayangkan di depan.

b. Siklus Kedua

• Membuat kesepakatan awal dengan peserta didik mengenai peraturan saat proses
pembelajaran berlangsung.
• Apabila mengajar pada jam pertama maka tidak diperlukan mengulang berdoa sehingga bisa
langsung pada kegiatan selanjutnya.

c. Siklus Ketiga

• Memberikan soal pengayaan dan remedial untuk peserta didik apabila masih terdapat waktu
pembelajaran.
7
BAB 3. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Bab ini menjelaskan mengenai beberapa hal yaitu, (1) hasil pelaksanaan pembelajaran, dan (2)
kesimpulan.

3.1 Hasil Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil pelaksanaan praktik mengajar pada ketiga siklus mengalami peningkatan yang
signifikan. Pada siklus pertama pada pembelajaran saya harus bergantian untuk menggunakan
proyektor jadi saya harus memanfaatkan media, alat dan bahan yang tersedia di lingkungan sekolah
dan kelas dan masih belum bisa mengelola waktu pembelajaran dengan baik sehingga menimbulkan
tidak tercapainya tujuan pembelajaran hari itu, kemudian kurang aktifnya peserta didik dalam
kegiatan kelompok dikarenakan minimnya LKPD. Hasil belajar peserta didik pada siklus pertama
yaitu dari 20 peserta didik terdapat 6 anak yang masih belum mencapai KKTP sehingga saya
memberikan soal remedial kepada mereka. Evaluasi yang saya terima pada siklus pertama membuat
saya melakukan refleksi sehingga tidak mengulanginya kembali pada siklus kedua.

Hasil evaluasi saya pada siklus kedua yaitu perlu adanya penegasan mengenai kesepakatan
awal dengan peserta didik sehingga kelas dapat kondusif saat proses pembelajaran, serta tidak
diperlukannya mengulang doa dikarenakan peserta didik sudah berdoa dipandu dari sekolah. Hasil
belajar peserta didik pada siklus pertama yaitu dari 20 peserta didik terdapat 4 anak yang masih
belum mencapai KKTP sehingga saya memberikan soal remedial kepada mereka.

Hasil evaluasi saya pada siklus ketiga yaitu pengayaan dan remedial seharusnya dikerjakan
di sekolah setelah posttest diberikan apabila masih tersisa waktu pembelajaran. Hasil belajar peserta
didik pada siklus pertama yaitu dari 20 peserta didik terdapat 2 anak yang masih belum mencapai
KKTP sehingga saya memberikan soal remedial kepada mereka. Sedangkan untuk peserta didik
yang telah mencapai KKTP maka saya berikan pengayaan.

3.2 Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan praktik mengajar siklus pertama, kedua, dan ketiga yang telah saya
lakukan dapat disimpulkan bahwa diperlukan kesiapan guru dalam mengajar baik dari segi fisik
maupun segi perangkat pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar. Persiapan pembelajaran
merupakan kegiatan awal yang direncanakan oleh guru dalam proses pembelajaran di dalam kelas
agar dalam proses pembelajaran itu sendiri dapat berjalan secara baik dan lancar serta mencapai
sasaran yang akan dicapai. Semakin baik persiapan mengajar, maka diharapkan akan semakin baik
8
pula hasil yang akan dicapai. Guru sebisa mungkin seorang meminimalisir adanya kesalahan atau
masalah yang timbul saat pembelajaran.
98
DAFTAR RUJUKAN

E. Mulyasa (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/02/persiapanmengajar/)

Anugraheni, I. (2017). Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Guru-Guru


Sekolah Dasar.Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, 4(2), 205.
(https://doi.org/10.24246/j.jk.2017.v4.i2.p205-212)

Minsih, Jatin Sri Nandang, W. K. (2021). Jurnal Basicedu. Jurnal Basicedu, 5(3), 1252–1258.
Mudjiran, F. B. S. R. A. (2020). Jurnal basicedu. Jurnal Basicedu, 3(2), 524–532.

Piaget, Jean. 1950. The Psychology of Intelligence. United Kingdom, London: Routledge & Paul.

Saepuloh, D. (2018). Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Kurikulum 2013 (Studi
Kasus pada SMK Lab Business School Tangerang ). Jipis, 27(1), 33–50.

Salah, M., Syarat, S., Gelar, M., Pendidikan, S., Pendidikan, J., Fakultas, B., Uin, K., & Makassar,
A. (2011). Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin
Makassar.

Usman, Moh Uzer. (1995). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remadja Rosdakarya.
810
LAMPIRAN

1. Foto Kegiatan Siklus 1

2. Foto Kegiatan Siklus 2


811
3. Foto Kegiatan Siklus 3

Anda mungkin juga menyukai