Tugas 2 Bahasa Dan Sastra Indonesia Di SD Siti Aisyah
Tugas 2 Bahasa Dan Sastra Indonesia Di SD Siti Aisyah
Pertanyaan/Soal/Tugas
1. Buatlah 5 kalimat beserta struktur pola kalimat !
2. Jelaskan ragam wacana jika ditinjau berdasarkan jumlah peserta yang terlibat dalam sebuah
komunikasi !
3. Dalam menganalisis wacana ada dua cara yang digunakan yaitu, secara prinsip interpretasi, dan
prinsip analogi. Jelaskan dari masing-masing cara tersebut !
4. Buatlah wacana dengan tema bebas minimal 3 paragraf !
Jawaban:
1. 5 kalimat beserta pola kalimatnya, yaitu :
a. Indah membantu ibu di dapur.
Indah = Subjek (S)
Membantu ibu = Predikat (P)
Di dapur = Keterangan Tempat (Ket. Tempat)
b. Dian tiba di kotaMadinah.
Dian = Subjek (S)
Tiba = Predikat (P)
Di kota Madinah = Keterangan Tempat (Ket. Tempat)
c. Bianca sedang bermain.
Bianca = Subjek (S)
Sedang bermain = Predikat (P)
d. Ibu Rosita yang galak itu guru di SDN 2 Prajekan.
Ibu Rosita = Subjek (S)
Yang galak itu = Predikat (P)
Guru = Predikat (P)
Di SDN 2 Prajekan = Keterangan Tempat (Ket. Tempat)
e. Doni itu muridku.
Doni itu = Subjek (S)
Muridku = Predikat (P)
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
2. Ragam wacana ditinjau berdasarkan jumlah peserta yang terlibat dalam sebuah komunikasi :
Ada tiga jenis wacana berdasarkan wacana jumlah peserta yang ikut ambil bagian sebagai
pembicara, yaitu :.
a. Wacana Monolog
Pada wacana monolog, pendengar tidak memberikan tanggapan secara langsung atas
ucapan pembicara. Pembicara mempunyai kebebasan untuk menggunakan waktunya, tanpa
diselingi oleh mitra tuturnya. Contoh dari wacana monolog adalah ceramah, pidato.
b. Wacana Dialog
Kemudian, apabila peserta dalam komunikasi itu ada dua orang dan terjadi pergantian peran
(dari pembicara menjadi pendengar atau sebaliknya), wacana yang dibentuknya disebut
dialog. Contoh dari wacana dialog, adalah antara dua orang yang sedang mengadakan
perbincangan di sekolah. Situasinya bisa resmi dan tidak resmi.
c. Wacana Polilog
Adapun apabila peserta dalam komunikasi lebih dari dua orang dan terjadi pergantian
peran, wacana yang dihasilkan disebut polilog. Contohnya adalah perbincangan antara
beberapa orang dan mereka memiliki peran pembicara dan pendengar. Situasinya bisa resmi
dan tidak resmi.
3. Prinsip interpretasi lokal adalah prinsip interpretasi berdasarkan konteks, baik konteks
linguistik atau konteks maupun konteks nonlinguistik. Konteks nonlinguistik yang merupakan
konteks local tidak hanya berupa tempat, tetapi juga dapat berupa waktu, ranah penggunaan
wacana, dan partisipan.
Prinsip interpretasi analogi adalah prinsip interpretasi suatu wacana berdasarkan pengalaman
terdahulu yang sama atau yang sesuai. Konteks yang diperhatikan adalah yang paling relevan
saja dengan situasi yang sedang berlangsung karena pengalaman terdahulu sudah cukup
membantu untuk memahami wacana.
Pemberian subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menjadi agenda pemerintah ternyata
bagaikan dua sisi mata uang yang berbeda, yaitu terdapat sisi positif dan sisi negatif. Di satu sisi,
dengan tidak menaikkan harga BBM merupakan berita gembira untuk masyarakat.
Namun di sisi lain hal tersebut membuat volume BBM meningkat sehingga beban pemerintah
terhadap subsidi BBM semakin meningkat pula. Hal ini dapat di ibaratkan dengan sekeping mata
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
uang logam yang memiliki 2 sisi mata uang dengan gambar dan maksud yang berbeda pada setiap
sisinya.
Ada konsekuensi dengan tidak dinaikkannya harga BBM yaitu bertambahnya volume
pemakaian BBM. Namun di satu hal dengan di naikkannya Bahan Bakar Minyak ( BBM ) oleh
pemerintah, biasanya bahan-bahan pokok kebutuhan sehari-hari pun ikut mengalami kenaikkan
harga. Ini sangat memberatkan masyarakat pada umumnya terutama kalangan menengah ke bawah.
Bahkan bukan hanya kebutuhan pokok saja, tapi pelayanan publik pun akan sendirinya mengalami
kenaikkan tarif.