Anda di halaman 1dari 19

DRAMA JALAN SALIB

PAROKI ST. GABRIEL NUNUKAN


2023

NB* No Item Piano


lebih ke string dan orchestra
Naraator Hanz Zeimer
Dramatis Fear Sorrow Gundam Unicorn
Destroy self sacrifice Gundam Unicorn
Musik penyaliban atau wafat Mozart Requiem Dm
The Olive Garden Passion Of Christ ost

Narator Utama :
Saudara / i, umat Allah, peziarah yang terkasih....
Kisah Golgota adalah kisah tragis 2000-an tahun lalu. Tragedi Golgota adalah sebuah sejarah
yang layak disimak. Sebuah kisah yang patut ditulis ulang. Adalah suatu kebenaran yang tak
dapat disangkal, yakni peristiwa wafatnya Yesus Kristus merupakan pengalaman yang paling
tragis dalam hidupNya. Peristiwa yang tidak kita alami secara langsung ini, sangat menyentil
perasaan manusiawi kita.
Saudara – saudariku yang terkasih....
Sambil menatap bayangan Zaitun dan kenangan Golgota, yang telah menyulam wajah Kristus,
yang carut – marut, berlumuran darah, marilah kita menatap dosa – dosa kita.
Karena dosa kitalah, Dia datang. Karena kesalahan kitalah, Ia wafat....
Mari menapak Jalan salib Tuhan yang adalah tanda solidaritas Allah akan penderitaan manusia...

EPISODE GETSEMANI

(Lagu/Koor                : Aduh Bukit Zaitun (Atau lagu yang sesuai)


Narator                      : BALADA GETZEMANI (Renungan dalam bahasa Aram)

Getzemani mengukir sejarah


Terpatri dalam ziarah pengikutnya
Yudas seorang sahabat memalingkan wajah
Lantaran tiga puluh keping perak
Hembusan angin dingin kaku
Menoreh tirai hati
Anak manusia dalam kesusahan
Awan berarak pelan
Mendung menyelimuti
Suram wajah
Yang basah oleh keringat darah
Oh…… betapa gelisah hatiku
Oh…… wajah yang ramah

1
Tak pantas ditampar para khianat
Getzemani ! Getzemani ! Getzemani !
Aromamu membaur dalam angkara sejagad
Dosa manca benua bergelantungan di rantingmu
Ya Bapaku, jikalau boleh
Biarlah piala ini berlalu dari padaKu
Namun bukan seperti yang Kukehendaki
Melainkan seperti yang Engkau kehendaki….

Tersobek wajahnya dikecup pasukan Yudas


Ludah-ludah khianat melekat di pipinya
Hatiku sedih
Seperti mau mati rasanya
Tinggalah di sini berjagalah dengan Daku
Sebab pengkhianat-Ku hampir datang
MenjemputKu di gerbang zaitun
Getzemani ! Getzemani ! Getzemani !
Kukenang dalam gelisah tak bertepi

Yesus : Dengarlah hai kamu semua; banyak orang tak lagi mencintai kebenaran dan keadilan.
Karena itu anak manusia datang untuk mewartakan kebenaran dan keadilan di tengah-tengah
bangsa ini…. Demi kebenaran dan keadilan itu, Anak Manusia harus menanggung penderitaan,
ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala, ahli-ahli taurat, lalu dibunuh, namun bangkit pada hari
ketiga. Berdolah kamu….. marilah kita pergi.
Yohanes : Guru, kemanakah  kita harus pergi ?
Petrus : Guru, sebentar lagi gelap akan menyelimuti daerah ini, sebaiknya kita tak perlu pergi.…
Yesus : Kita harus pergi ke Bukit Getzemani, di Bukit Zaitun. Dari sanalah awal kesengsaraan
dimulai; orang-orang berdosa akan menangkap dan menyeret Anak Manusia untuk mati di kayu
salib. Dan kamu semua akan terguncang imanmu karena hal itu. Sebab ada tertulis ….  Aku akan
membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai berai.
Petrus : Guru, biarlah mereka tergoncang imannya karena Engkau ! Aku sekali-kali tidak !
Yesus : Aku berkata kepadamu, Petrus. Sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok,
engkau telah menyangkal aku tiga kali.

Narator 1 : Kegelapan menyelimuti kota Yerusalem. Yesus berjalan menyusur Lembah Sedron
menuju ke taman Getzemani. Yesus menuju ke taman duka cita, untuk memperbaiki lagi dosa
yang telah diperbuat manusia pertama oleh manusia pertama dalam taman kenikmatan, firdaus.
Penghuni Yerusalem sedang tidur dengan nyenyaknya, mereka tidak menduga tentang kejadian
bersejarah yang sedang berlangsung di taman Getzemani. Kesengsaraan Tuhan telah dimulai.
Yesus masuk ke taman itu dengan membawa Petrus dan kedua Anak Zebedeus. Adapun Yudas
yang mengkhianati Yesus juga mengetahui tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ
bersama dengan murid-muridNya.

2
(Yesus  berjalan dengan sangat pelan. Terlukis kesedihan di wajahnya, sementara para
muridnya mengikuti dari belakang, sambil menoleh ke kiri dan ke kanan karena ada kecemasan
di hati mereka, terutama Petrus)

Narator 2 : (Dengan Iringan instrumen sengsara)


                        “Lihatlah manusia ini”. Di sini, di tempat ini, suatu rahasia abadi terjadi, suatu
misteri sepanjang abad terbukti. Di taman Getzemani, Yesus sudah mengalami penderitaan yang
membawa maut. Betapa tidak, sebagai Allah Ia sudah mengetahui siksaan itu sebelumnya dan
sebagai manusia ia merasakan dalam hatinya segala kengerian. Ia merasakan penghinaan dan
kebengisan yang sudah mendekat. Ia melihat serdadu-serdadu ganas yang mendaratkan tinju dan
jotos di wajahnya. Ia melihat mereka meludahinya, menginjaknya, menderainya, dan
memahkotainya dengan mahkota duri. Ia merasakan deraan, paku-paku yang tajam, tali temali
dan beban salib yang amat berat. Ia melihat Golgota…… ya Golgota. Ia melihat dirinya
digantung di salib, diapiti dua penjahat. Ia melihat hujatan dari lautan manusia. Ia melihat
penderitaan Ibunya di kaki salib …. Tidaklah mengherankan kalau seluruh kodrat manusiawinya
merasa ngeri atas semua penderitaan itu. Ia gemetar ketakutan. Dan ketika segala-galanya
seakan-akan sudah meninggalkannya, bergaunglah seruannya yang penuh duka cita : “Bapa,
kalau boleh jauhkanlah dari padaKu penderitaan yang Aku harus alami ini.”
Yesus : (Berbicara kepada murid-muridNya)  “Tinggalah di sini dan berdoalah, supaya kamu
tidak jatuh ke dalam percobaan. (Musik Taize)
(Adegan: Yesus mengambil jarak sedikit jauh dari murid-muridNya untuk berdoa. Tangan kanan
Yesus diangkat, tangan kirinya melekat di dada. Kemudian kedua tangannya diangkat sampai
selesai untuk berdoa dalam hati. Lalu Yesus berkata :…. )
Yesus : Jiwaku sedih hingga mau mati rasanya. Ya Bapa…. Aku berdoa kepadamu….. Bapaku
jikalau boleh, biarlah piala ini lalu dari padaku…. (menundukkan kepala)…. Tetapi bukan
kehendakKu ya Bapa, melainkan kehendakMu …. Terjadilah ! (Musik Cinematic)
(Adegan : Yesus bangun berdiri lalu mendapatkan tiga rasulnya yang sedang tidur nyenyak. Ia
menatap dalam dan segera membangunkan mereka )
Yesus : “Petrus….. Yohanes….. Yakobus bangunlah ….. (Petrus dan kedua murid serentak
bangun) memang bebanmu berat, tetapi tidak sanggupkah kamu berjaga bersamaku satu jam saja
? Roh memang kuat tapi daging lemah. Kini waktunya sudah tiba. Bangunlah orang yang
menyerahkan aku sudah datang.  (Perkusi hit drum and tomb)
Yudas, Algojo, Orang Yahudi : (Berteriak, ribut, gaduh. Bawa tombak, obor dan tali).
Tangkap Yesus ! Tangkap Yesus ! Yesus, kau penipu, Kau penghujat Allah  !
Yudas: (Memberikan isyarat diam) Ssssttt…. Lihat para pengikut Yesus itu, dan orang yang
kucium itulah dia dan bawalah dia dengan selamat. (Semua berteriak riuh)
Yakobus : Ada apa ini, mengapa ribut – ribut begini ? (Murid -  murid ketakutan )
Yesus : Putera Manusia akan diserahkan ke tangan orang berdosa. Lihatlah, orang yang
mengkhianati Aku sudah dekat.
Yudas : ( Maju mendekati Yesus dan berkata)(High Notes violin) Salam hai Guru….! (lalu
Yudas mencium Yesus) (Tomb Hit di adegan cium)
Yesus : Hai sahabat, untuk inikah engkau datang ? Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia
dengan ciuman. Betapa kejamnya engkau. Adalah lebih baik jika engkau tidak dilahirkan ke
dunia ini. (lalu Yesus berpaling kepada gerombolan orang dan berkata)
Yesus : Siapakah yang kamu cari ?
Orang Yahudi : Yesus dari Nazareth ( 2 X )

3
Yesus : Akulah Dia, yang kamu cari. ( Mereka semua mundur dan rebah ke tanah. Yesus
mendekati mereka dan berkata ) (Tomb percussioan saat jatuh)
Yesus : Bangunlah…. Siapakah yang kamu cari ?
Orang Yahudi : Yesus dari Nazareth ( 2 X )
Yesus : Telah aku katakan, akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari biarlah mereka pergi.

(Adegan : para murid nampak kebingungan, sedang Algojo dan Orang Yahudi segera
menangkap dan membelenggu Yesus, mengikatnya dengan tali dan menyeretNya. Melihat itu,
Petrus lalu menghunus pedangnya dan memotong telinga Maltus, seorang hamba Imam besar,
hingga putus)(Shrine effect saat telinga Malkus di potong)

Yesus : (Kepada Petrus) Petrus, sarungkanlah pedangmu itu. Sebab barang siapa menggunakan
pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kau sangka, bahwa Aku tak dapat berseru kepada
Bapaku, supaya ia mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku !
(Adegan: Lalu Yesus mengambil telinga orang itu dan menyambungnya kembali)
Yesus : (Kepada algoju dan orang Yahudi) Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang
lengkap dengan pedang? Padahal tiap-tiap hari aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu
tidak menangkap Aku !
Algoju, orang Yahudi :(Menangkap dan mengikat Yesus. Dan Berteriak sambil terus menyeret
Yesus) Yesus, kau penipu, kau penghujat Allah! Kau harus dibunuh ! Siksa Dia !
(Adegan : Setelah itu, serdadu langsung membawa Yesus ke tempat pengadilan)
EPISODE PENGADILAN
( Musik instrument, sambil para prajurit menggiring Yesus menuju Kayafas....Pada perhentian
pertama, telah ada Imam Besar Kayafas dengan pakaian kebesarannya. Disampingnya ada
gambar perhentian pertama )

Perhentian I : YESUS DIHUKUM MATI


P  : Kami memuji Dikau ya Kristus dan bersyukur kepadaMu
U  : Sebab dengan salib suciMu Engkau telah menebus dunia

Narator 1 :Yesus diseret ke pengadilan. Di sana telah menanti Imam Besar Kayafas. Namun,
Yesus bagai domba yang diam membisu ketika dihantar ke tempat pembantaian. Ia dianiaya,
tetapi itu ditanggungnya dengan sabar, tanpa membuka mulutnya. Ia membiarkan dirinya
digolongkan di antara kaum durjana, sebab itu ia memikul kejahatan banyak orang dan berdoa
bagi orang-orang berdosa.

(Koor :  Lagu Yesus Tuhanku Atau lagu Lain yang sesuai)


Narator 2 : Balada Pengadilan
Kau,
Datang di tengah – tengah milikMu,
Tetapi mereka tidak menerima Mu
Kau, tak dikenal
Bagaikan seorang penjahat politik,
Kau, dihadapkan pada Pilatus

4
Di sana, di telingaMu
Pekikan mengguntur, “ Salibkanlah Dia....Salibkanlah Dia...”
Orang – orang garang dihasut pemimpin – pemimpin durjana
Yang telah bertahun – tahun menjebak kebenaran
Ke dalam kepalsuan demi nikmatnya kedudukan
Pilatus,
Dijerat rasa takut akan kehilangan kedudukan empuk
Menipu suara hati yang mengaku
Kaulah Raja, datang menyaksikan kebenaran yang menguasai badai dunia
Kau, bisu lantaran rela pada kehendak Bapa
Dan cinta pada manusia
Hanya mata memancar kasih
Pada wajah – wajah palsu penuh ambisi
Yang keindahannya bagaikan kubur dicat putih.
Kini Kau dihukum mati
Oleh kehendak dan pengadilan tak adil
Kaulah   Raja    -    Kaulah    Kebenaran. Ya, Yesus terkadang juga kami ingin menghakimi dan
menghukum sesama kami. (Musik tenang)

Hanas : Engkau kah yesus orang Nasaret itu? Mereka berkata Engkau adalah seorang raja (Yesus Diam)
Kayafas : Dimana Kerajaanmu ? (Yesus Tetap diam)
Hanas : (tertawa sinis) (Sound effect dramatis) : Oh… ya bicaralah ! Sudah lama aku
menantimu Yesus. Kita memang harus bertemu. Yesus…. Benarkah Engkau ini Messias ?
Yesus : "AKU SELALU BERBICARA DENGAN TERUS TERANG DI MUKA UMUM. AKU
SELALU MENGAJAR DI RUMAH-RUMAH IBADAT DAN DI RUMAH ALLAH, TEMPAT
ORANG YAHUDI BIASANYA BERKUMPUL. TIDAK PERNAH AKU MENGATAKAN
APA-APA DENGAN SEMBUNYI-SEMBUNYI. JADI MENGAPA TUAN MENANYAI
AKU? TANYALAH MEREKA YANG SUDAH MENDENGAR AKU MENGAJAR. PASTI
MEREKA TAHU APA YANG KUKATAKAN.
Kayafas : "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami apakah
Engkau benar-benar Almasih, Putra Allah?"
Yesus : Sekalipun Aku mengatakan kepadamu, namun kamu tak percaya. Tetapi mulai dari
sekarang, Anak Manusia sudah duduk di samping kanan Allah Bapa yang mahakuasa.
Kayafas : Apa..? Apa katamu, Yesus…? “Ia menghujat Allah!! Kesaksian apa lagi yang kita butuhkan?
Kalian dengar sendiri hujatanNya itu. Apa pendapatmu?
Orang Yahudi 1 (satu orang) : Sekarang Dia telah ada di tangan kita, kita harus membunuhNya.
Ia layak untuk dihukum mati.
Orang Yahudi : (satu orang maju dan berkata) Yesus ini pernah bilang
Dia akan meluluh lantakan Bait Suci dan akan
membangun kembali dalam tiga hari.
Orang Yahudi : (bersorak) (Desperate music) : salibkan Dia… salibkan dia. (High notes tribe
aram)
Kayafas : (berkata kepada pengawal dan Orang Yahudi) : Serahkanlah dan bawalah dia kepada
Pilatus.

(Adegan : Yesus diseret secara paksa menuju istana Pilatus. Sesampainya di Istana Pilatus,
Orang Yahudi dan para pengawal berteriak)

5
Orang Yahudi : Hidup Pilatus !! Hidup Sahabat Kaisar !!!
(Adegan: Pilatus nampak heran bercampur bingung melihat orang-orang datang kepadanya
sambil membawa Yesus)
Pilatus : Saudara-saudara apa tuduhanmu terhadap orang ini !!
Imam 1: Seandainya orang ini bukan seorang penjahat, niscaya kami tidak
menyerahkan dia kepadamu
Pilatus : Kalau begitu ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum
Tauratmu!
Imam 1 : Kami tidak berhak menjatuhkan hukuman mati atas seseorang !
Pilatus : Kejahatan apa yang ia perbuata, sehingga harus dihukum mati?
Imam 2 : Kami telah mendapat orang ini menghasut bangsa kami supaya
memberontak.
Imam 3 : Ia melarang orang membayar pajak kepada kaisar dan menyebut
dirinya Kristus dan Raja !
Pilatus meyuruh prajurit untuk mendekatkan Yesus dengan dia
Pilatus : (Kepada Yesus) Tidakkah Engaku dengar, betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini
terhadapMu ? Benarkah Engkau ini raja ?
Yesus : Apakah Engkau mengatakan hal itu dari hatimu sendiri, ataukah ada orang lain yang
mengatakan kepadamu tentang Aku ?
Pilatus : Apakah Engkau kira aku ini seorang Yahudi ? Bangsamu sendiri dan Imam-imam
kepalamu sendirilah yang menyerahkan Engkau kepadaku. Apa yang telah Engkau perbuat?
Yesus : KerajaanKu bukan dari dunia ini, jika kerajaanKu dari dunia ini pasti hamba-hambaku
telah melawan supaya aku jangan diserahkan kepada orang-orang Yahudi. Akan tetapi
kerajaanku bukan dari sini.
Pilatus : Jadi… Engkau adalah Raja ? (Backsound whoosh)
Yesus : BETUL KATAMU ITU. MEMANG AKU INI RAJA. UNTUK MAKSUD ITULAH
AKU LAHIR DAN DATANG KE DUNIA, YAKNI SUPAYA AKU MEMBERI
KESAKSIAN TENTANG KEBENARAN. BARANG SIAPA BERASAL DARI
KEBENARAN, DIA MENDENGARKAN SUARAKU.
Pilatus : apakah kebenaran itu ? (bibirnya bergetar dan membentak)
tak ada kesalahan sedikitpun ku dapati padanya (sambil memandang ke rakyat)
(Suasana Ricuh, kemudian Pilatus memberi isyarat tenang)
Pilatus : Orang apakah Dia ini ?
Kayafas : Galilea !!
Pilatus : Bukankah Herodes ada di kota ini. Bawalah Dia ke Herodes. (Musik kerajaan versi
trumpet)
(Adegan : Yesus diseret menuju Istana Raja Herodes. Orang-orang Yahudi tetap bersorak-sorai)
Herodes : (Tertawa) Inikah Yesus dari Nazaret.., Kini aku baru bertemu dengan kau yang
namanya Yesus itu. ! Ehhh. Yesus Sang pembuat mukjizat, buatlah mukjizat-mukjizatmu di
hadapanku, kalau engkau sungguh-sungguh Mesias !
Herodes : Mengapa kau diam. Ayo siksa dia biar dia mau bicara !!
Pengawal : Hormatku padamu hai Raja orang Yahudi ! (menampar Yesus) Coba bernubuatlah
siapa yang menamparmu ? (Para pengawal lain mengolok-olokkan Dia) (Licht Meere Gundam
Unicorn saat penyiksaan)

6
Herodes : Bawa orang bodoh ini pergi dari pandanganku, Dia tidak bersalah dia hanya
gila..,bawa dia kembali kepada Pilatus !!!
(Adegan : Yesus kembali dibawa kepada Pilatus)

Narator 1 : Yesus kembali dibawa ke Pilatus. Sejarah kesengsaraan Kristus dapat mengangkat
ke permukaan, berapa banyak kebencian dan kedurhakaan dapat terpendap di dalam hati
manusia. Berapa banyak kejahatan dan sikap tidak tahu terima kasih mengalir di dalamnya.
Kristus di depan Pilatus. Suatu adegan yang memprihatinkan terjadi di tempat ini lagi…. (Musik
caravan)

Istri Pilatus : (Mendekati Pilatus dan menyampaikan mimpi semalam kepada Pilatus) :…..
Jangan engkau mencampur perkara orang benar ini, sebab karena Dia, aku menderita dalam
mimpiku malam tadi.
Platus : Baiklah. Raja Herodes tidak menemukan kesalahan pada orang ini..., begitu juga ku. (suasan
ricuh, kemudian kepala pasukan dan Imam Besar menenangkan rakyat)
Pilatus : (sambil berdiri) Siapa yang kamu kehendaki, supaya aku membebaskan bagimu : Si
Pembunuh Barabas atau Yesus yang kamu sebut Mesias ? (prajurit membawa Barabas keluar)
Imam 1 : (sambil menunjuk) Dia bukan Mesias, dia seorang penipu, penghuja..., bebaskan
Barabas
Orang Yahudi :  Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami! Lepaskan barabass, lepaskan
barabas!
(Pilatus memberikan perintah untuk melepaskan Barabas)

Pilatus : Jika demikian, apa yang kuperbuat dengan Yesus orang Nazaret ini ?
Serdadu dan Orang Yahudi : Salibkan Dia !! Salibkan Dia !!!
Pilatus :Mengapa?! kejahatan apa yang telah dilakukannya ?
Serdadu dan Orang Yahudi : Salibkan Dia !! Salibkan Dia !!!
Pilatus : Tidak...! Aku akan menyiksanya..., lalu melepaskannya.
(Pilatus menyuruh Prajurit untuk menyiksa Yesus. Adengan Penyiksaan Yesus)
Kepala Prajurit : Apa yang telah kalian lakukan! Jangan kau siksa Dia sampai mati!
Jika Dia mati, kita yang akan dihukum mati.
Cepat, bawa dia menghadap Pilatus! (lalu menampar Yesus, kemudian membawa Yesus menuju
Pilatus)

Pilatus : Lihatlah orang ini !


Imam 1: Salibkan Dia!
Orang Yahudi : Salibkan Dia ! Salibkan Dia !
Pilatus : Lihat Dia, Tidak kah Ini Cukup?
Pilatus : ( Instrumen musik seram) Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini.
Aku sudah mencambuk dan menyiksa Dia, dan aku akan kubiarkan pergi.
Orang Yahudi: Salibkan Dia, Salibkan Dia!!
Pilatus: Haruskah aku menyalibkan Rajamu?
Orang Yahudi : Tidak !! Tidak !!! kami tidak mempunyai raja selain Kaisar. Dia ini penghasut,
penghujat. Dia harus dihukum.
Pilatus: (berbicara kepada Yesus) Darimana asalMu ? ... (Yesus tidak
menjawab) Tidak tahukah engkau bahwa aku berkuasa melepaskan
engkau dan berkuasa pula untuk menyalibkan engkau ?

7
Yesus : “Tiada satupun kuasamu atas diriku kecuali kalau diberikan
kepadamu dari atas. oleh sebab itu, orang-orang yang
menyerahkan aku kepadamu, lebih besarlah dosa mereka”.
Orang Yahudi :(Berteriak....) ( 3 sec loop low percussion effect) Salibkanlah Dia....Salibkanlah
Dia.... Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu, Ia harus mati sebab Ia menganggap
diriNya sebagai Anak Allah. Jika tuan membebaskan Dia, tuan bukanlah sahabat Kaiser. Setiap
orang yang menganggap dirinya raja, ia melawan Kaiser. Enyalah Dia,.......Salibkanlah Dia.....
Pilatus memanggil pelayan yang membawa bokor air.
Pelayan masuk dan membawa bokor air untuk Pilatus
Pilatus : (melihat usahanya sia-sia untuk membebaskan Yesus, Pilatus mencuci kedua tangannya
di hadapan banyak orang dan berkata ) : Aku tidak bersalah atas darah orang ini. Itu urusan kamu
sendiri. Adililah Dia menurut hukummu. (Pilatus berkata sambil menujuk kepada
Yesus)  Ambillah Dia....!
Orang Yahudi : Biarlah darahNya ditanggungkan atas kami dan anak-anak kami.
Pilatus : Kepala Prajurit, salibkan dia!
Orang Yahudi (Berteriak) : ( 3 sec loop low percussion effect)  Salibkanlah dia ! Salibkan
Dia !!

P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami....


U : Ya Allah, ampunilah kami orang berdosa ini.

Perhentian II : YESUS MEMANGGUL


SALIBNYA (Masih di tempat yang sama)
P : Kami menyembah sujud Dikau ya Yesus dan bersyukur kepadaMu
U : Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia
(Ambience crowd effect)

Serdadu : (Menaruh mahkota duri di atas kepala Yesus dan memberikan pakaian jubah ungu
sambil maju dan berkata...) Salam Hai Raja Orang Yahudi....(Slap effect for closing) ( lalu
menampar Yesus )
Serdadu : (Sambil mengejek Yesus) Heeh Messias, ayo sekarang buatlah mukjizat, supaya kami
semua percaya.. Ayo, bawa salib nya.

Narator 1 :
            Dengan penuh kerelaan Yesus mengulurkan tanganNya dan menerima salib yang berat
itu. Ia hanya berdiam diri tetapi berteguh hati untuk menerima keputusan yang tidak adil itu.
Betapa kita kerap kali merasa tidak senang bahkan mengeluh bila suatu saat kita mendapat salib
kecil dalam kehidupan kita, misalnya penyakit, kegagalan dalam studi, kegagalan dalam
pekerjaan, kegagalan dalam panen, kesalahpahaman dalam pergaulan serta kemiskinan materi.
Bukankah Yesus pernah bersabda, (Instrumen) “Barangsiapa ingin menjadi muridKu, ia harus
berani menyangkal diri serta memanggul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku” Betapa sering
kita melarikan diri dari resiko hidup ini, lebih sering kita mencari sesuatu dalam kenikmatan

8
daging dari pada harus berkeringat dan berjuang dengan tabah hati. Ya, Yesus kami terkadang
mengeluh saat penderitaan menimpa kami.

Narator 2 : Marilah berdoa :


            Ya Yesus, jadikanlah kami hamba dan pengikutMu yang setia, terutama tenaga dan
pengorbanan kami yang sangat dibutuhkan bagi gereja, keluarga dan masyarakat kami.
Kuatkanlah niat dan keberanian kami untuk tidak melarikan diri dari tanggung jawab yang harus
kami pikul. (Ambience crowd effect fade out)
(Lagu Oleh Koor : O Sri Yesus / lagu lain yang sesuai)
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami....
U : Ya Allah, ampunilah kami orang berdosa ini.

( Selanjutnya Yesus mulai memanggul salib dan berjalan. Hingga jatuh)

Perhentian III : YESUS JATUH DI BAWAH


SALIB
P : Kami menyembah sujud Dikau ya Yesus dan bersyukur kepadaMu
U : Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia

Serdadu 1 : Hai Yesus Orang Nazare… ayo bangun…. !


Serdadu 2 : Ha..ha..ha.. Raja Bangsa Yahudi terjatuh… (tertawa)
Narator 1 : (Ambience Music)
            Dengan sesungguhnya kelemahan – kelemahan kitalah yang ditanggungNya dan segala
dukacita kitalah yang dipanggulNya. Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan
sampai mati dikayu salib. Itulah sebabnya Allah telah meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepadaNya nama di atas segala nama, supaya dalam Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di
langit dan yang ada di bawah bumi.
Sesudah jatuh, Yesus segera bangun kembali. Tenaga manusiawiNya sudah sangat lemah. Maka
sebenarnya salib tak dapat dipikulNya lagi. Hanya karena kasih dan cinta-Nyalah yang
mendorongNya untuk tetap tabah.
Jatuh adalah pengalaman yang menyakitkan sekaligus memalukaan. Sekian sering kita juga terus
jatuh pada kesalahan dan dosa yang sama. Satu pertanyaan untuk kita renungkan, “ Bersediakah
kita bangun lagi dari kesalahan dan kedosaan kita ?” Bumi takkan menangis jika kita terantuk
dan jatuh. Namun ia akan meneteskan air mata jika kita tak mau bangun. Ya, Yesus kami
terkadang putus asa dan tidak mau bangun dari kejatuhan kami.
Narator 2 : Marilah berdoa :
            Ya Yesus, hampir setiap kesusahan kami rasakan terlalu berat. Namun kami percaya
kelemahan itu akan kami atasi dengan kekuatanMu.
(Lagu Oleh Koor)
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami....
U : Ya Allah, ampunilah kami orang berdosa ini.

9
Perhentian IV : YESUS BERJUMPA
DENGAN IBUNYA
P : Kami menyembah sujud Dikau ya Yesus dan bersyukur kepadaMu
U : Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia

Narator 1 : Di tengah-tengah penderitaan dan siksaan yang diterima-Nya, ditengah kesendirian
karena murid-murid-Nya meninggalkan-Nya, Yesus berjumpa denga ibu-Nya. Perjumpaan itu
menumbuhkan kekuatan dan tenaga baru untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya. (Maria berlari
menemui Yesus)
Maria : Anakku...Anakku
Yesus : Ibu... jangan menangis, Bu. Untuk inilah aku dilahirkan. Inilah perutusan-Ku.
Tersenyumlah, Ibu, sebab segala sesuatunya telah Aku perbarui.

(Instrument mengiringi puisi) : (Ave Maria Mozart)

MAWAR INI, MAWAR DUKA


Kubacakan puisi ini...
Ketika mentari hanyalah lembayung jingga
Bersama alam yang merunduk sunyi
Sebisu hatimu Bunda, disaat terpekur di kakiNya
Yang lunglai memikul kayu salib
Bunda...
Bening matamu menatap wajah nan terkulai
Tatapanmu membelai seraut wajah letih
Air matamu membasahi dahagaNya nan lara
Sejuk telingamu menangkap rintihanNya sedih
“ Ibu, inilah anakmu “
Belati duka menikam wajahmu pasrah
Meratap Bunda dalam hening
“ Duka manakah seberat dukaku ?”
Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu
Mawar yang Bunda petik pada samudera kehidupan
Adalah mawar dari taman hati penuh cinta
Berpadu gelombang kasih
Mengalir pada sungai hati nan tak bertepi
Salam Bintang Laut
Kau hadirkan keribaan Bapa setangkai mawar pengabdian
Mahkotanya mekar dalam lautan ziarah yang tak bertepi
Bunda...
Di pintu hatimu kami mengetuk
Salam Pintu Surga
Mawar nan terkulai ini kupersembahkan buatmu
Dari hatiku yang patah berkeping retak

10
Dari jantungku yang berdetak lamban
Dari nuraniku yang puntung buntung
Oleh wajah pertiwiku penuh tangis nan sedih

(Lagu Oleh Koor: Ave Maria)


Narator 2 : Marilah berdoa :
            Bunda pengasih, aku sendirilah yang membuat engkau menderita. Terimakasih atas
segala jerih payahmu menerima derita dalam cinta, bersama Puteramu Yesus untuk merangkul
semesta jagat, milikmu sendiri. Tolonglah semua kaum ibu di seluruh dunia, terutama mereka
yang berada di daerah kami ini, agar dalam masa penderitaan ini, mereka dapat mendidik anak –
anak mereka mengikuti jalan kebenaran, mengikuti jalan terang dan jalan surgawi.
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami....
U : Ya Allah, ampunilah kami orang berdosa ini.

Perhentian V : YESUS DITOLONG SIMON


DARI KIRENE
P : Kami menyembah sujud Dikau ya Yesus dan bersyukur kepadaMu
U : Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia

Serdadu 1 : Heyy.. tidakkah engkau liat orang itu sudah letih sekali. Carikan orang lain untuk
membantunya. !!
Serdadu 2 : (Mencari orang dan menemukan Simon) : Siapa namamu ??
Simon : Simon, tuan…
Serdadu : Cepat bantu orang ini untuk memikul salibnya
Simon : Tapi , tuan saya….
Serdadu : Mau melawan ya.. cepat bantu orang itu !!!
Simon (kepada Yesus) : Guru, aku hendak membantumu, ampunilah aku sebab aku tidak layak
berada di dekatMu.

Narator 1 : (Hanz Zeimer)


            Yesus kelihatannya sangat letih sekali. Ia sudah tak sanggup lagi untuk memanggul
salibNya lebih jauh. Maka ditahanlah seorang yang bernama Simon dari Kirene yang baru
pulang dari kebun. Lalu diletakkannya salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil
mengikuti Yesus. Saudara-saudari,  ketika Simon dipaksakan untuk memikul salib, ia dengan
rela menerimanya. Ia dengan rendah hati mau menerima salib dan membantu Yesus. Inilah tanda
cinta dan belaskasihannya yang mendalam kepada sesamanya yang menderita.
Kepada kita, diberikan kebebasan untuk mengikuti dia atau menolak dia. Dengan hati yang
lembut, Yesus berdiri di pintu hati kita. Ia mengetuk dan meminta jawaban dari kita. Memilih
Yesus berarti harus menyangkal diri dan memikul salib. Apakah kita mampu ?
Narator 2 : Marilah berdoa :
Ya Tuhan, tolonglah kami, untuk selalu mengingat bahwa kami telah Kau pilih untuk melayani
dan mengasihi sesama serta memampukan kami dengan kekuatanMu untuk mewujudkannya.

11
(Lagu Oleh Koor)
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami....
U : Ya Allah, ampunilah kami orang berdosa ini. (Tomb percussion semi mars)

 
Perhentian VI : VERONIKA MENYEKA
WAJAH YESUS
P : Kami menyembah sujud Dikau ya Yesus dan bersyukur kepadaMu
U : Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia

Veronika : (berlari mendekati Yesus) Ohh. Tuhanku… (sambil menyeka wajah Yesus. Setelah
itu menunjukkan wajah Yesus pada kain)
(Lagu Koor)

Narator 1 :
            Di tengah keganasan, di tengah serdadu – serdadu memukul Yesus, ketika mereka
menyeret Yesus, Veronika masih sempat melihat Yesus. Veronika turut mengambil bagian
dalam kedukaan itu. Sikap Veronika bukan berhenti pada rasa duka, tetapi telah ada suatu
keberanian untuk mendekati dan berbuat kasih kepada Yesus. Veronika mengusapi wajah Yesus
yang dicucuri keringat bercampur darah. Dan tanda terima kasih Yesus, bukanlah kata–kata,
melainkan memberikan wajahNya, yang terbukti pada kain. Bahwa Yesus selalu memberikan
diriNya kepada setiap orang yang berbuat kasih. Setiap orang yang berani berbuat baik, terhadap
sesama akan mendapat pahala dari Tuhan. Tuhan akan memberikan ganjaran dan imbalan
kepada setiap orang setimpal dengan usahanya, bahkan lebih dari pada itu. Ya, Yesus kami
terkadang malu berbuat baik karena gengsi atau takut diejek atau takut megalami kerugian.
Narator 2 : Marilah berdoa :
            Ya Tuhan, kadang kala kami takut dan malu untuk berbuat baik. Kami tidak berani
mewartakan cinta kasih kepada sesama. Semoga hati dan perbuatan kami bersatu dan sesuai
dengan rencanaMu untuk menolong orang lain yang ditimpah kesusahan.
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami....
U : Ya Allah, ampunilah kami orang berdosa ini.

Perhentian VII : YESUS JATUH KEDUA


KALINYA DI BAWAH SALIB
P : Kami menyembah sujud Dikau ya Yesus dan bersyukur kepadaMu
U : Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia (Gundam Unicorn Life)

Serdadu 1 : Hai bangsaat… ayo jalan. Tempat penyaliban masih jauh..
Serdadu 2 : Cepat keparat (sambil mencambuk Yesus)

Narator 1 (Diiringi Instrument ) :

12
Simon telah memohon diri dan kini Yesus seorang diri memikul beratnya salib kayu. Ia ditikam
karena kedurhakaan kita. Dan dihancurkan karena kejahatan kita. Siksaan yang menimpahNya
membawa perdamaian untuk kita, dan kita sembuh berkat bilur – bilur tubuhNya. Kita semua
bagaikan domba yang hilang dan tersesat, masing – masing menempuh jalannya sendiri. Tetapi
kepada Dia, Tuhan menimpahkan segala kesalahan kita semua, Ia dianiaya dan Ia pun tunduk,
dan tidak membuka mulutNya. Bagaikan domba yang diam tak mengembik bila dicukur. Seperti
anak domba yang dihantar ke pembantaian, demikian pun Ia tidak membuka mulutNya. Yesus
jatuh ke tanah lagi, karena orang tidak ingat akan kebaikanNya terhadap mereka. Namun cinta
kasihNya tidak hilang. Sebab itu, segera Ia bangun...

Narator 2 :  Marilah berdoa :
            Ya Yesus, buatlah hati kami untuk selalu peka dan terdorong untuk dapat menerima
segala kesusahan. Berilah supaya kami dapat membantu sesama kami yang menderita dengan
cara kami sendiri. Berilah kami hati yang rela untuk membantu sesama kami.
(Lagu Oleh Koor)
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami....
U : Ya Allah, ampunilah kami orang berdosa ini.

Perhentian VIII : YESUS MENASEHATI


WANITA – WANITA YANG MENANGIS
P : Kami menyembah sujud Dikau ya Yesus dan bersyukur kepadaMu
U : Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia

Narator 1 : (Horizon assault scene akula pak song)


            Sekelompok wanita Yerusalem turut berduka cita atas penderitaan Yesus. Mereka
menangis di pinggir jalan salib, menuju Kalvari. Ya, Yesus kami terkdang tidak peduli dengan
penderitaan orang lain. Kami hanya sibuk memikirkan kebahagiaan kami sendiri. Sungguh, kami
sangat egois.
(para wanita menangis dengan menyanyikan lagu duka cita/Ovos)
Yesus : (Horizon assault scene akula pak song) Jangan menangisi Aku, tetapi tangisilah dirimu
dan anak – anakmu.
Narator 2 :
            Dengan ini, Yesus menunjukkan bahwa karya amal lebih berharga dari pada kata – kata
dan air mata. Lebih baik merubah diri dari pada menangisi dosa kita.
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami....
U : Ya Allah, ampunilah kami orang berdosa ini.

Perhentian IX : YESUS JATUH KETIGA


KALINYA DI BAWAH SALIB

13
P : Kami menyembah sujud Dikau ya Yesus dan bersyukur kepadaMu
U : Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia

Serdadu (menendang Yesus dengan keras sehingga Yesus jatuh ) (impact) : (Hanz Zeimer end
credit batman begin) Ha..ha..ha… Ayo bangun… tempat kematianmu sudah dekat..

Narator 1 : ( Hanz Zeimer dark knight rise)


            Kalvari bukit tengkorak. Jalan menuju ke puncak tidaklah mudah. Dakian berbatu dan
berkelok – kelok menampakkan keganasan dunia bagi sang Kasih. Dapat dipahami, mengapa
Yesus dapat jatuh sampai tiga kali? Yesus yang telah lemah karena tidak tidur semalaman, didera
dan diseret kemana–mana, harus menempuh perjalanan yang begitu berat. Yesus harus
menjalankan semuanya itu karena satu hal yakni “ KASIH “.
Dan Yesus pun jatuh lagi untuk ketiga kalinya. Namun, Ia tetap bangkit dan berdiri untuk
melanjutkan perjalananNya. Ia harus terus berjuang untuk mencapai tujuan. Maka dalam
kehidupan, ketika kita menghadapi berbagai tantangan zaman, sebagai pengikut Kristus yang
perkasa, kita tidak boleh pernah menyerah sekalipun harus jatuh – bangun. Mungkin benar
bahwa kita terkadang tidak mau meneruskan perjuangan kita karena terus jatuh dan jatuh.
Narator 2 :
            Marilah berdoa :Tuhan Yesus, karena kasihMu kepada Bapa dan kepada kami, Engkau
harus menderita hingga jatuh berulang – ulang. Anugerahkanlah Roh kekuatan kepada kami agar
kami mampu bangkit dari kelemahan kami untuk terus berjuang menerjang tantangan hidup ini.
(Lagu Oleh Koor)
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami....
U : Ya Allah, ampunilah kami orang berdosa ini.

Perhentian X : PAKAIAN YESUS


DITANGGALKAN (di tempat penyaliban)
P : Kami menyembah sujud Dikau ya Yesus dan bersyukur kepadaMu
U : Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia

Narator 1 : (Mary goes to Jesus the passion of christ)


            Akhirnya tibalah mereka di puncak Golgota. Di sana serdadu – serdadu secara kasar
menanggalkan pakaian Yesus yang melekat pada tubuhNya yang penuh luka. Luka – lukaNya
terasa amat pedih dan sakit. Ini merupakan saat yang paling memalukan. Dia ditelanjangi
didepan umum. PribadiNya yang luhur mulia, direndahkan. Ia dicemoohkan. Penghinaan itu
bukan hanya menimpah tubuh, tetapi juga mengoyahkan kehormatan, wibawa dan harga diri
seseorang yang harus dijaga.
(Adegan : Para serdadu melepaskan jubah Yesus)
Serdadu : Salam haii Raja… (kemudian menarik dengan kasar pakaian Yesus)
Kepala pasukan : (menangkap jubah yang dilemparkan serdadu)  baiklah kita undi saja, siapa
yang akan mendapat jubah raja ini (tertawa mengolok)
Narator 1 :

14
            Yesus harus mengorbankan segala – galanya. Ia tak menyimpan apapun bagi diriNya
sendiri. Di sini, di depan pintu kematian, semakin terasa bahwa hidupNya dipertaruhkan untuk
sesamaNya. pengorbananNya merupakan satu – satunya jalan untuk menciptakan ikatan yang
kuat dan perdamaian yang kokoh dengan mereka yang menolak Dia. Yesus menyerahkan diri
pribadiNya sendiri untuk menebus semua orang, termasuk kita semua yang hadir di sini.
Narator 2 :     Marilah berdoa : Ya Bapa, beranikanlah kami untuk mengorbankan harta
kekayaan, kehormatan, wibawa dan jabatan demi menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran
yang dibutuhkan bagi keselamatan umat manusia.
(Lagu Oleh Koor)
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami....
U : Ya Allah, ampunilah kami orang berdosa ini.

Perhentian XI : YESUS DIPAKU DI KAYU


SALIB
P : Kami menyembah sujud Dikau ya Yesus dan bersyukur kepadaMu
U : Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia

Narator 1: inilah bukit tengkorak. Disinilah Altar Kurban Yesus. Dan Tibalah saat yang paling
mengerikan, tubuh Yesus di baringkan diatas kayu salib, tangan Yesus direntangkan.

Kepala Pasukan : Ayu Prajurit rentangkan tanggannya diatas kayu salib itu!
Serdadu : (membawa paku dan palu) ( Constantine Deo Et Patri) : He…. Yesus, sekarang
rasakan paku-paku ini akan menembus tangan dan kakiMu.
Yesus (Mengerang kesakitan saat paku menembus tangan dan kakinya) : Ahhh….. (tangan dan
kaki Yesus dipaku, Yesus meronta kesakitan dan salib ditegakkan)
Kepala pasukan : Prajurit ! ayok tegakkan salibnya!

Narator 1: Kemudian, Pilatus menyuruh memasang sebuah tulisan di salib Yesus yang berbunyi
Yesus dari Nazareth Raja Orang Yahudi – INRI – Iesus Naserimus Rex Iudaorum (Seorang
membawa tulisan INRI, paku dan pemukul lalu dipasangnya tulisan itu pada salib Yesus). Lalu
muncullah orang Yahudi dan Farisi, datang mengolok – olok Dia. (Neo Zeon Gundam
Unicorn)

Orang Farisi 1 : Orang lain Ia selamatkan, tetapi diriNya sendiri tidak bisa Ia selamatkan.
Orang Yahudi 1 : Hai, Raja Orang Yahudi, turunlah dari salib itu supaya kami dapat percaya!
Orang Farisi 2  : Engkau yang ingin merobohkan bait Allah, turunlah dari salib jikalau Engkau
sungguh – sungguh anak Allah ! (sambil menunjuk Yesus)
Orang Yahudi 2 : Selamatkanlah diriMu dan turunlah dari salib itu !
Yesus : Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat

Narator 1: (Constantine Circle of hell) Ditempat mereka menyalibkan Yesus di situ ada dua
orang penjahat yang disalibkan. Yang seorang di sebelah kanan dan yang lainnya di sebelah kiri
Yesus.

15
Penyamun kiri : “ Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!
Penyamun kanan : “Tidakkah Engkau takut Juga akan Allah? Kita layak dihukum tetapi orang
ini...Ia tidak melakukan kesalahan apapun. (diam sejenak) Yesus, Ingatlah akan aku apabila
Engkau masuk kerajaan-Mu...”
Yesus : “Aku berkata kepadmu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan
aku di dalam Firdaus”

Narator 1: Sementara itu yesus melihat Ibu-Nya didampingi oleh Yohanes murid yang dikasihi-
Nya dan beberapa wanita yang mendampingi-Nya, maka berkatalah Yesus kepada Ibu-Nya.
(Maria dan wanita-wanita lain menagis tersedu-sedu)

Yesus : Ibu....ibu...inilah anak-mu ....(Yesus melihat ke Yohanes dan berkata) inilah ibu-mu

Narator 1: Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia,
supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci!
Yesus: “heeeeghh..aku haus...”( nada suara lemah)
Serdadu memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau
minum. (Pemberian Anggur dilakonkan )

Narator 1 :
            Puncak Golgota sudah didaki oleh Putera Manusia. Dan kini, tiba saatnya Dia akan
dibantai di mimbar salib. Keringat bercucuran membasahi tubuh. Dan darah meleleh seakan
meminta dikasihi oleh mahklukNya. Namun mahklukNya tega membiarkan tangan dan kakiNya
dipaku di palang penghinaan.
Tangan yang selama 33 tahun rajin bekerja, sekarang dipaku karena kemalasan manusia. Kaki
kudusNya yang telah mengembara ke banyak tempat untuk menolong orang, kini dipaku karena
manusia sering melangkah ke tempat – tempat hina, ke ladang korupsi, ke tempat pelacuran, ke
tempat perjudian, dan menjadi biang ketidakadilan.
Oh....manusia, mengapa kamu berbuat demikian kepadaKu ? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku ini
Tuhanmu? “ Bapa, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
Saudara – saudaraku....Memang jalan satu – satunya untuk menyelamatkan manusia adalah
dengan penderitaanNya di salib. Allah sungguh mengasihi manusia sehingga Ia rela mengutus
PuteraNya ke dunia. Betapa Tuhan baik kepada kita,....Sungguh mengagumkan bagi kita.....Lalu
bagaimana sikap kita dalam mengikuti jalan salib PuteraNya itu ? Apakah kita termasuk dalam
kelompok prajurit yang bermain dadu untuk mengundi jubahNya ? Mulut mereka digenggam
kerakusan, kebencian dan dendam membara....Ataukah kita termasuk orang – orang setia, seperti
Maria BundaNya, Maria Magdalena dan Yohanes ?

Narator 2: Marilah berdoa :


Ya Yesus, tangan dan kakiMu dipaku karena dosa dan kesalahan kami. Perbuatan dan tindakan
kami yang jahat adalah paku – paku yang melukai dan menembusi tanganMu. Semoga kami
semakin sadar akan kekilafan dan kalalaian kami sehari – hari....
(Lagu Oleh Koor)
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami....
U : Ya Allah, ampunilah kami orang berdosa ini.

16
Perhentian XII : YESUS WAFAT DI SALIB
P : Kami menyembah sujud Dikau ya Yesus dan bersyukur kepadaMu
U : Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia

(Instrument seram.....sayup – sayup ada instrument insilentio sambil dibacakan narator


berikut......) (Constantine lucifer)
Narator 1 : “pada jam 12, kegelapan menyelimuti daerah itu angin berhembus kencang dan
berlangsung selama 3 jam. Dan pada jam 3 Yesus berseru dengan suara nyaring. (narator nada
pelan dan keras, tegas)

Yesus : AllahKu....Ya AllahKu...mengapa Engkau meninggalkan Daku...?


Orang Yahudi 1: Dengar... Dia memanggil Elia!
Orang Yahudi 2 : Kita lihat apakah Ellia akan datang untuk menurunkan Dia?
Narator 1: Yesus berseru! (Musik seram, ada hembusan angin....) (Angels and demons God
particle)
Yesus : su..dah Sele...sai... (dengan nada pelan dan tegas)
Yesus :(diam sejenak...Yesus terus menengadah ke langit dan ada suara gemuru angin) Ya Bapa
kedalam tanggan –Mu Ku Serahkan nyawa-Ku....semua umat berlutut

Instrument In Silentio sambil dibawakan sebuah puisi......Atau bisa juga ratapan dalam bahasa
daerah....) (Dies mercury the da vincci code)

Narator 2 (diiringi instrumen)


Golgota…. Golgota…..
Terbantai tubuh tak berdaya
Tersobek jantungnya wamar merah tua
Kedukaan itu sangat hebat
Dan di bawah palang hina
Berdiri Bunda Saksikan Putera
Anakku, Apa salahMu, mengapa mereka telah
MembunuhMu
Oh… Bunda Dukacita
Ini salah kami, Ini dosa kami.
Kamilah yang telah meludahi mukaNya
Menampar pipiNya
Merobek jubahNya suci
Golgota ! Golgota !
Terukir pualam cinta tetes darah hapuskan dosa
Mengalir mengalun bersama geliat tubuhMu
Golgota ! Golgota !
Saksikan cinta Tuhan

17
Terucap dari bibir tertampar serdadu bengis : Bapa Ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu
apa yang mereka perbuat, dan di palang ini.
Mazmur-mazmur cinta berkumandang.
Bapa, selesailah sudah.
(Lagu Oleh Koor)
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami....
U : Ya Allah, ampunilah kami orang berdosa ini.

 
Perhentian XIII : JENASAH YESUS
DITURUNKAN DARI SALIB
P : Kami menyembah sujud Dikau ya Yesus dan bersyukur kepadaMu
U : Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia

Narator 1 ( Angels and demons #9) : sesudah itu orang-orang Yahudi meminta kepada Pilatus
agar kaki ke-tiga orang hukuman itu dipatahkan, lalu mayatnya diambil dari salib. Tapi ketika
serdadu itu sampai ke Yesus, mereka melihat bahwa Yesus sudah tidak bernyawa lagi oleh
karena kakinya tidak dipatahkan tetapi salah seorang serdadu menikam lambung Yesus dengan
tombaknya dan segerahlah keluar mengalir darah dan air. Saat itu juga, Ia terpana dan berkata...

Kepala Pasukan : “Sungguh orang ini Anak Allah....” (para serdadu berhamburan lari dan
mulai meninggalkan golgota)

Narator 1 : (Kirye the Da Vincci Code)


. Sesudah itu, Yosef dari Arimatea, ia adalah murid Yesus tetapi sembunyi – sembunyi
karena takut kepada orang – orang Yahudi, meminta kepada Pilatus supaya ia diperbolehkan
menurunkan jenasah Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya. Juga Nikodemus, datang ke
tempat itu. Dialah mula – mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran
minyak dan mur serta gaharu. Kira – kira 50 kilo beratnya. Meraka mengambil jenasah Yesus,
mengapaninya dengan rempah – rempah menurut adat orang Yahudi. Di sini dibenarkan sabda
Yesus bahwa benih yang ditanam harus mati dahulu agar dapat menghasilkan buah. (Maria, dan
wanita yang bersamanya serta beberapa para murid Yesus berdiri di bawa salib Yesus dan
menangis, kemudian para murid menurunkan jenasah Yesus dan membaringkan-Nya pada
pangkuan Maria, Ibu-Nya) Susana hening....

Narator 2 : Marilah berdoa :


            Ya Yesus, segala kesulitan kami merupakan juga benih yang suci, yang menghasilkan
buah yang melimpah. Karena itu, berikanlah kemampuan kepada kami untuk memahami serta
menemukan arti dari kesulitan – kesulitan hidup kami.
(Adegan: Musik Instrument In Silentio mengiringi perarakan peti jenasah sampai ke dalam
Gereja. Peti disemayamkan di depan altar....)
18
(Lagu Oleh Koor)
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami....
U : Ya Allah, ampunilah kami orang berdosa ini.

Perhentian XIV : YESUS DIMAKAMKAN


P : Kami menyembah sujud Dikau ya Yesus dan bersyukur kepadaMu
U : Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia

Narator :Marilah berdoa :
            Tuhan Yesus, Engkau sendiri juga mau merasakan kegelapan makam sebagaimana yang
akan kami alami. Tiga hari lamanya Engkau berbaring di dalam perut bumi sampai dengan saat
kebangkitanMu. Menyaksikan semuanya ini, kami teringat akan sabdaMu, “Biji gandum kalau
tidak jatuh ke tanah, ia akan tinggal sendirian saja. Tetapi kalau ia mati, ia akan berbuah
banyak.” Ditabur dalam kefanaan, dibangkitkan dalam keadaan baka. Ditabur dalam kelemahan,
dibangkitkan dalam kekuatan. Semoga dengan jalan salibMu ini, kami pun dikuatkan untuk
memikul tanggung jawab atas hidup kami di bumi ini. Teguhkanlah iman kami agar tetap setia
dan percaya kepadaMu. Dengan demikian akan hidup selalu dalam namaMu dan akhirnya kami
pun dapat turut bangkit bersama Dikau.....Amin.
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami....
U : Ya Allah, ampunilah kami orang berdosa ini.
(Lagu Oleh Koor)

DOA PENUTUP
(Oleh Narator Utama)
Marilah berdoa :
Tuhan Yesus, bersama Engkau kami telah tiba di bukit Golgota. Dari salibMu yang suci akan
Kau pancarkan kemuliaan Paskah bagi kami yang sedang berziarah ini. Jalan salib ini masih
akan kami lalui dalam hidup dan perjuangan kami di tengah dunia ini. Namun kami percaya
bahwa pengorbanan dan perjuangan kami di dunia akan mendapat kekuatan bila senantiasa
memandang pada salib suciMu. Engkau kami puji kini dan sepanjang masa......

19

Anda mungkin juga menyukai