Anda di halaman 1dari 97

PENGARUH PERUBAHAN KURIKULUM TERHADAP KINERJA GURU

MTs DARUL ULUM KECAMATAN BUMI AGUNG KABUPATEN WAY


KANAN TAHUN PELAJARAN 2020/2021

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

OLEH:
IMAM QURTHUBI
NIM: 5417020189

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AL-HIKMAH
BUMI AGUNG - WAY KANAN
2021

i
ii
PENGARUH PERUBAHAN KURIKULUM TERHADAP KINERJA GURU
MTs DARUL ULUM KECAMATAN BUMI AGUNG KABUPATEN WAY
KANAN TAHUN PELAJARAN 2020/2021

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

OLEH:
IMAM QURTHUBI
NIM: 5417020189

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AL-HIKMAH
BUMI AGUNG - WAY KANAN
2021

i
ABSTRAK

Qurthubi, Imam . 2021. Pengaruh Perubahan Kurikulum Terhadap Kinerja Guru MTs
Darul Ulum Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan. Skripsi. Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam. STIT Al-Hikmah Bumi Agung Way Kanan.
Pembimbing (1) Feri Riski Dinata, M.Pd. (2)Slamet Pujiono, M. Pd.
Skripsi ini membahas tentang Penerapan Manajemen Kepala Sekolah untuk
Meningkatkan Kinerja Guru di MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way
Kanan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan pelaksanaan manajemen
kepala sekolah dalam membina kinerja guru di MTs Darul Ulum Bumi Agung
Kabupaten Way Kanan; 2) Mengetahui faktor penunjang dan penghambat dalam
pelaksanaan manajemen kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru di MTs
Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan.
Penelitian kualitatif deskriptif ini menggunakan pendekatan pedagogis, psikologis,
dan pendekatan manajemen. Lokasi penelitian di MTs Darul Ulum Bumi Agung
Kabupaten Way Kanan. Subyek penelitian yaitu Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah dan Guru di MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan.
Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Analisis data berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1. Manajemen Kepala Sekolah di MTs Darul
Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan pengorganisasian. Perencanaan yang dilakukan kepala sekolah
tersebut di dalamnya terdapat visi dan misi sekolah, program kerja seperti pembagian
tugas guru, pelaksanaan tata terbib. Pengorganisasian terdiri dari kurikulum
didalamnya silabus, dan RPP, penilaian/evaluasi. Pelaksanaan, program yang
dilaksanakan kepala sekolah yakni memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengkuti pelatihan dan kegiatan yang berkaitan dengan kompetensi guru dalam
meningkatkan kinerja guru, selain itukepala sekolah memberikan motivasi kepada
guru. Pengawasan, kepala sekolah memberikan penilaian terhadap guru guna menilai
kinerja guru untuk melihat kemampuan guru. Faktor penunjang pelaksanaan
manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru yaitu, SDM yang cukup
memadai, hubungan baik antara kepala sekolah dan guru serta keryawan. Faktor
penghambat pelaksanaan manajemen kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja
guru meliputi terbatasnya insfrastuktur sekolah karena kurangnya dana dan pandemi
Covid-19.

Kata Kunci : Pengaruh Perubahan Kurikulum, Kinerja Guru


PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Pengaruh Perubahan Kurikulum Terhadap Kinerja Guru MTs

Darul Ulum Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan

Nama Mahasiswa : Imam Qurthubi

NIM : 5417020189

Jurusan : Ilmu Tarbiyah

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Way Kanan, 05 Januari 2021

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

FERI RISKI DINATA, M.Pd SLAMET PUJIONO, M.Pd


NIDN: 2120059401 NIDN: 2109058201

Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

SUDAWAN SUPRIADI, M.Pd


NIDN: 2121098902

iii
NOTA DINAS

Bumi Agung, 05 Januari 2021

Nomor : Istimewa
Lampiran : 4 Eksemplar
Perihal : Permohonan Skripsi
A.n. IMAM QURTHUBI
Kepada
Yth. Ketua STIT Al-Hikmah Bumi Agung Way Kanan
Di -
Pisang Baru
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Setelah membaca, mengadakan perbaikan dan memberikan bimbingan
seperlunya, maka kami berpendapat bahwa:
Nama Mahasiswa : IMAM QURTHUB

Judul Skripsi : Pengaruh Perubahan Kurikulum Terhadap Kinerja


Guru MTs Darul Ulum Kecamatan Bumi Agung
Kabupaten Way Kanan
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam
Dapat diajukan untuk dimunaqosahkan oleh Tim Penguji Mun

aqosah STIT Al-Hikmah Bumi Agung Way Kanan Lampung, dan Bersama ini kami
sampaikan skripsi mahasiswa tersebut sebanyak 4 eksemplar.
Demikian permohonan ini kami sampaikan atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Menyetujui

Pembimbing I Mengetahui, Pembimbing II


Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
FERI RISKI DINATA, M.Pd SLAMET PUJIONO, M.Pd
NIDN: 2120059401 NIDN: 2109058201
SUDAWAN SUPRIADI, M.Pd
PENGESAHAN
NIDN: 2121098902
Setelah membaca, mengoreksiMengetah
dan memberi petunjuk seperlunya, maka skripsi ini:
Judul
ui, Skripsi : Pengaruh Perubahan Kurikulum Terhadap Kinerja Guru
MTs
Ketua Program Studi Darul Ulum Kec. Bumi Agung Kabupaten Way Kanan
Manajemen
Pendidikan Islam

Sudawan
iv
Supriadi, M.Pd

NIDN:2121098902
Nama Mahaiswa : IMAM QURTHUBI
NIM : 5417020189
Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam
Dapat diterima dalam ujian munaqosah yang dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Minggu, 13 Maret 2021
Waktu : 08.00 – 09.30 WIB
Tempat : Kampus STIT Al-Hikmah
Bumi Agung, 05 Januari 2021

PEMBIMBING NAMA TANDA TANGAN

Pembimbing I FERI RISKI DINATA, M.Pd


NIDN:2120059401 ……………………

Pembimbing II SLAMET PUJIONO, M.Pd


NIDN: 2109058201 ……………………
TIM PENGUJI NAMA TANDA TANGAN

Ketua MUSLIH QOMARUDIN, M.Pd


NIDN: - ……………………

Penguji I USWATUN CHASANAH, M.Pd


NIDN: 2111049501 ……………………

Penguji II AMIR MAHMUD, M.Pd.I


NIDN: 2120057704 ……………………

Sekretaris IMAM SAHUDI, S.Pd


NIDN: - ……………………
Mengetahui,
Ketua STIT Al-Hikmah Bumi Agung

H. ALI KUSWADI, S.HI. M.Pd.I


NIDN: 2120088101
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Imam Qurthubi

NIK :

v
Tempat/Tanggal lahir :

Program Studi : Manjaemen Pendidikan Islam


E-mail :

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian (skripsi) saya yang
berjudul : PENGARUH PERUBAHAN KURIKULUM TERHADAP KINERJA
GURU MTs DARUL ULUM KECAMATAN BUMI AGUNG KABUPTEN WAY
KANAN.

Bebas dari plagiarisme dan bukan hasil karya orang lain


Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian dari skripsi dan
karya ilmiah dari hasil-hasil penelitian tersebut terdapat indikasi plagiarisme, Saya
bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada paksaan dari
siapapun juga dan untuk dipergunakan sebagai mana mestinya.

Dibuat di : Way Kanan


Pada Tanggal : 05 Januari 2021
Yang membuat pernyataan

IMAM QURTHUBI
NIM: 5417020189

vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Imam Qurthubi

2. Tempat, Tanggal Lahir :

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

5. Agama : Islam

6. Alamat :

7. No Telp/HP :

8. E-mail :

9. Keluarga
a. Ayah :

b. Ibu :

c. Adik : 1.

2.

10. Riwayat Pendidikan : 1.

2.

3.

Way Kanan, 05 Januari 2021


Penulis

IMAM QURTHUBI
NIM: 5417020189

vii
MOTTO

‫لِنَ ْف ِس ٖه ي َُجا ِه ُد فَاِنَّ َما َجاهَ َد َو َم ْن‬

Artinya:
“Barang siapa yang bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhan tersebut untuk
kebaikan dirinya sendiri”.
(Qs. Al-Ankabut: 6)

“Jika kamu tidak bisa terbang, maka berlarilah. Jika kamu tidak bisa berlari, maka
berjalanlah. Jika kamu tidak bisa berjalan maka merangkaklah. Tetapi apapun yang
kamu lakukan, kamu harus terus bergerak maju.”
(Martin Luther King Jr)

“Semua akan indah jika ada usahanya.”


(Imam Qurthubi)

viii
PERSEMBAHAN

Rasa syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skiripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi ini kupersembahkan

kepada:

1. Teristimewa ku persembahkan kepada Orang Tua dan istri tercinta, yang telah

memberikan rasa cinta serta kasih dan sayang yang tidak akan pernah

terbalaskan, yang tidak pernah putus asa mendukungku dalam meraih cita-cita

dan harapanku, hingga mengantarkanku menyelesaikan pendidikan di STIT Al-

Hikmah Bumi Agung Way Kanan dan semoga Allah SWT memuliakan mereka

baik di dunia maupun di Akhirat.

2. Bapak Ibu dosen STIT Al-Hikmah Bumi Agung Way Kanan.

3. Sahabat-sahabat ku Prodi Manajemen Pendidikan Islam STIT Al-Hikmah Bumi

Agung Way Kanan Angkatan 2017.

4. Almamater STIT Al-Hikmah Bumi Agung Way Kanan.

5.

ix
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGARUH PERUBAHAN KURIKULUM TERHADAP KINERJA GURU MTs
DARUL ULUM KECAMATAN BUMI AGUNG KABUPATEN WAY KANAN”.
Shalawat serta Salam disampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
semoga mendapatkan syafa’at-Nya di hari akhir nanti. Penyelesaian skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan, dukunagn, dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Ali Kuswadi, S.HI. M. Pd.I Ketua STIT AL-Hikmah Bumi Agung Way
Kanan.
2. Bapak Sudawan Supriadi, M. Pd Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan
Islam.
3. Bapak Feri Riski Dinata, M. Pd selaku Pembimbing I dan Bapak Slamet Pujiono,
M.Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan
selama menyusun skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen STIT Al-Hikmah Bumi Agung Way Kanan, yang telah
memberikan bimbingan dan ilmu kepada penulis menempuh pendidikan.
5. Seluruh rekan-rekan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam angkatan 2018
yang telah berjuang bersama selama kuliah.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya tidak
dapat disebutkan satu persatu. Penulis hanya dapat memohon dan berdo’a atas segala
bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, masukan, dan do’a yang telah diberikan
menjadi pintu datangnya Ridho dan Kasih Sayang Allah SWT di dunia dan akhirat.
Aamiin ya Rabbal alamiin.
Penulis berharap semoga skripsi ini akan membawa manfaat yang sebesar-
besarnya khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

Bumi Agung, 05 Januari 2021


Penulis

IMAM QURTHUBI
NIM: 5417020189

x
DAFTAR ISI

Halaman
COVER
JUDUL SKRIPSI ............................................................................................. i
ABSTRAK ........................................................................................................ ii
PERSETUJUAN ............................................................................................... iii
NOTA DINAS ................................................................................................... iv
PENGESAHAN ................................................................................................ v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ..................................... vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ vii
MOTTO ............................................................................................................ viii
PERSEMBAHAN ............................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI .....................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................. 4
D. Pembatasan Masalah ........................................................ 4
E. Definisi Operasional .......................................................... 4
F. Metodologi Penelitian ........................................................ 9
G. Teknik Analisis Data ......................................................... 12
H. Kegunaan Penelitian ......................................................... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Kajian Landasan Teori ..................................................... 16
B. Penelitian Yang Relevan ................................................... 38
C. Kerangka Berfikir ............................................................. 41

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN


A. Sejarah Singkat Tempat Penelitian ................................. 43
B. Lokasi Geografis Tempat Penelitian ............................... 47

xi
C. Struktur Organisasi .......................................................... 47
D. Sistem Manajemen ............................................................ 49
E. Data Dan Sumber Data ..................................................... 49

BAB IV ANALISISA DATA


A. Hasil Wawancara .............................................................. 51
B. Hasil Observasi .................................................................. 58
C. Hasil Dokumentasi ............................................................ 58
D. Pembahasan ....................................................................... 61

BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ........................................................................ 64
B. Saran ................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 67


LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Halaman

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Pra Penelitian


2. Balasan Surat Izin Pra Penelitian
3. Surat Izin Penelitian
4. Balasan Surat Izin Penelitian
5. Formulir Pengajuan Judul
6. Kartu Bimbingan
7. Kisi-kisi Instrumen Wawancara
8. Instrumen Wawancara
9. Kisi-kisi Instrumen Angket Penelitian
10. Instrumen Angket Penelitian Untuk Kepala Sekolah
11. Instrumen Angket Penelitian Untuk Wakil Kepala Sekolah
12. Instrumen Angket Penelitian Untuk Guru
13. Dokumentasi Penelitian

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu unsur penting dalam sebuah organisasi adalah manajemen.

Dengan adanya manajemen, segala program dan kegiatan sebuah organisasi

dilaksanakan dengan baik. Hal ini juga berlaku pada organisasi pendidikan.

Setiap bagian dalam organisasi pendidikan hendaklah diatur dengan sebuah

manajemen yang baik. Dengan sebuah manajemen yang baik, semua perangkat

pendidikan akan dapat bersinergi dengan baik sehingga kegiatan yang

diselenggarakan dapat berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan bersama.

Manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam semua bidang

kehidupan. Dengan manajemen, kinerja sebuah organisasi dapat berjalan secara

maksimal. Demikian juga dengan lembaga pendidikan. Dengan manajemen yang

baik, maka sebuah institusi pendidikan akan dapat berkembang secara optimal

sebagaimana diharapkan.

Lembaga pendidikan membutuhkan manajemen profesional agar

penyelenggaraan pendidikan berjalan dinamis, kooperatif, dan produktif. Tanpa

manajemen profesional, lembaga pendidikan akan berjalan di tempat, tidak

1
2

tertata rapi, mudah goyah, terancam konflik internal, tidak mampu melakukan

konsolidasi, apalagi melakukan ekspansi ke luar.1

Manajemen merupakan unsur penting dalam pelaksanaan setiap program

organisasi, termasuk di dalamnya adalah organisasi pendidikan. Dalam lembaga

pendidikan, semua unsur pelaksanaan pendidikan akan berjalan dengan baik jika

dikelola dengan menggunakan konsep dan prinsip-prinsip mananajemen. Prinsip-

prinsip manajemen yang diterapkan dengan benar dan baik akan berdampak

kepada efisiensi pelaksanaan program, meningkatnya kualitas, dan produktivitas

pendidikan yang pada akhirnya menjadikan lembaga tersebut bermutu.

Manajemen dalam pelaksanaan program pendidikan bukanlah tujuan,

melainkan alat atau metode untuk mencapai mutu dan meningkatkan

performance yang diharapkan. Di Indonesia, upaya perbaikan dan peningkatan

mutu pendidikan telah dilakukan. Salah satunya adalah dengan perbaikan pola

manajemen.2 Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang

ditampilkan seorang manajer/pimpinan, yaitu: perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), pemimpinan (leading), dan pengawasan

(controlling).3 Olehnya itu manajemen diartikan sebagai proses merencana,

mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala

aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efesien.

1
Jamal Ma’mur asamani, Manajemen Pengelolaan dan Kepemimpinan Pendidikan
Profesional (Cet I; Jogjakarta: Diva Press, 2009), hal. 69.
2
Kurniadin, Didin, Imam Machali, and Meita Sandra. "Manajemen pendidikan: konsep &
prinsip pengelolaan pendidikan." (2013).
3
Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan (Cet. XI; Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 1.
3

Berdasarkan observasi penelitian yang dilakukan penulis di MTs Darul

UlumBumi Agung Kabupaten Way Kanan, didapat bahwa Kepala Sekolah

mampu menyusun program sekolah namun belum mampu menjalankannya

secara efektif, sehingga dalam menciptakan iklim sekolah yang kondusif utuk

membangun kerja personil sekolah serta membimbing guru melaksanakan proses

pembelajaran tidak sesuai yang diharapkan. Di MTs Darul Ulum Bumi Agung

Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan Kepala Sekolah belum

menjalankan programnya secara keseluruhan.

Melihat situasi dan kondisi permasalahan di MTs Darul Ulum Bumi

Agung Kabupaten Way Kanan dipandang perlu untuk melakukan suatu

penelitian secara mendalam guna memperoleh data yang benar dan akurat, sesuai

dengan kondisi dan kenyataan di lapangan. Maka peniliti ingin mengadakan

penelitian lebih jauh dengan judul “Pengaruh Perubahan Kurikulum Terhadap

Kinerja Guru MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan manajemen kepala sekolah dalam membina kinerja

guru di MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan?

2. Apa faktor penunjang dan penghambat pelaksanaan manjemen kepala

sekolah di MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen kepala sekolah dalam membina

kinerja guru di MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan.
4

2. Untuk mengetahui faktor penunjang dan penghambat pelaksanaan

manajemen kepala sekolah di MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten

Way Kanan.

D. Pembatasan Masalah

1. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Ulum Bumi Agung

Kabupaten Way Kanan.

2. Waktu yang dilaksanakan dalam penelitian ini yaitu pada bulan November –

Februari

3. Penulis melaksanakan penelitian ini pada aspek Penerapan Manajemen

Kepala Sekolah dan kinerja guru.

E. Definisi Operasional

Dari segi judul dalam penelitian, peneliti mengambil patokan terhadap.

1. Manajemen Kepala Sekolah

Menurut Mary Parker Follet yang dikutip Nanang Fattah manajemen

sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (The art of

getting thing done through people). Hal senada juga diungkapkan Henry M.

Bottinger, manajemen sebagai suatu seni membutuhkan 3 unsur yaitu:

pandangan, pengetahuan teknis dan komunikasi.4 Menurut Harold Kontz dan

Cril O’Donnel yang dikutip Nur Zazin manajemen adalah usaha mencapai

suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain, yaitu manajer mengadakan

koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain meliputi: perencenaan,

4
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2013),
hal. 3
5

penempatan, penggerakan, dan pengendalian.5 Menurut Oey Liang Lee yang

dikutip Nur Zazin manajemen diartikan sebagai seni perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian dan pengontrolan atas

human and natural resources untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

lebih dahulu.6

Dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan sebuah seni dalam

melaksanakan sebuah pekerjaan suatu usaha mencapai tujuan melalui

kegiatan mengadakan dalam merencanakan, penggerakan dan pengendalian

dalam melaksanakan kegiatan program untuk kebutuhan masyarakat.

Menurut Wahjo Sumidjo salah satunya mengemukakan bahwa kepala

sekolah adalah “seorang tenaga funsional guru yang diberikan tugas untuk

memimpin suatu sekolah, tempat diselenggarakannya proses belajar

mengajar tau terjadinya proses interaksi antara guru yang memberi pelajaran

dan siswa yang menerima pelajaran. 7 Kepala sekolah merupakan jabatan

fungsional yang diberikan oleh lembaga yang menaungi sekolah, “bisa

yayasan, kementrian pendidikan, atau yang lainnya, baik melalui mekanisme

pemilihan, penunjukan atau bahkan yang lainnya.

Menurut pemahaman peneliti bahwa kepala sekolah adalah tenaga

guru yang diberikan tugas tambahan sebagai pemimpin disuatu lingkungan

sekolah, kepala sekolah memiliki tugas dan peran yang berbeda dengan

guru. Kepala sekolah sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas


5
Nur Zazin, Gerakan Menata Mutu Pendidikan, (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2011), hal.27-28
6
Ibid., hal. 29
7
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Yogyakarta: Diva Press,
2012). Cet. I, hal. 17
6

pendidikan dan kinerja guru untik melaksanakan tugas dan tanggung jawab

sebagai pemimpin.

Manajemen kepala sekolah terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan dan pengorganisasian.

a. Perencanaan, menurut Gary A. Yukl, perencanaan berarti memutuskan

apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa yang akan

melakukannya, dan bilamana akan dilakukan.8 Perencanaan adalah

sebuah proses perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik dalam

bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujan yang hendak

dicapai mendapatkan hadsil yang optimal.

b. Pelaksanaan, dalam pelaksanaan kepala sekolah dan guru melakukan

kerjasama untuk menyusun program pengoranisasian terhadap

perencanaan yang dilakukan oleh kepala sekolah.

c. Pengawasan, dilakukan seiringdengan proses, sejak awal sampai akhir.

Oleh karena itu pengawasan juga meliputi monitoring dan evaluasi.

Pengawasan efektivitas manajemen dapat diukur.9 Kegiatan pengawasan

merupakan upaya melakukan evaluasi berdasarkan standar pengawasan

yang ketat dan mengupayakan tindak lanjut secara tepat demi perbaikan

organisasi di masa mendatang. Pengawasan adalah keseluruhan upaya

pengamatan pelaksanaan kegiatan operasional guna menjamin bahwa

8
Yukl, Gary A, Kepemimpinan dalam Organisasi, (Alih Bahasa Jusuf Udaya, LicEc, Jakarta:
Prenhallindo tt), hal. 66
9
Syukur, Fatah, Manajemen Pendidikan Berbasih pada Madrasah, (Semarang: Pustaka Rizki
Putra, 2011), hal. 10
7

kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

sebelumnya.

d. Pengorganisasian, merupakan serangkaian kegiatan manajerial yang

bertujuan mewujudkan kegiatan yang direncanakan menjadi struktur

tugas, wewenang, dan siapa yang akan melaksanakan tugas tertentu

untuk mencapai hasil yang diinginkan organisasi. Pengorganisasian

merupakan proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil,

membebankan tugas-tugas kepada orang yang sesuai dengan

kemampuannya, mengalokasikan sumber daya serta

mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas pencapaian tujuan

organisasi.10 Dari pengertian tersebut bahwa pengorganisasian

merupakan suatu pembagian tugas yang diberikan beban kepada guru

yang disusun dan direncanakan oleh kepala sekolah, sehingga dalam

sebuah program yang direncanakan oleh kepala sekolah dapat

terlaksanakan dengan baik.

2. Kinerja Guru

Kinerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk

melaksanakan, menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan

harapan dan tujuan yang telah ditetapkan. 11 Pada hakikatnya kinerja guru

adalah perilaku yang dihasilkan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya

sebagai pendidik dan pengajar ketika mengajar di depan kelas, sesuai dengan

10
Fatah , Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008),
hal. 71
11
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: Grafindo, 2014), hal. 45
8

kriteria tertentu. Kinerja seorang guru akan nampak pada situasi dan kondisi

kerja sehari-hari. Kinerja dapat dilihat dari aspek kegiatan dalam

menjalankan tugas dan kwalitas dalam melaksanakan kegiatan/tugas

tersebut. Simanjuntak mendefinisikan kinerja adalah keseluruhan kegiatan

yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi.12

Kinerja merupakan suatu hasil yang diperoleh dari guru dalam

menentukan pencapaian sesuai berdasarkan tujuan yang diterapkan. Kinerja

seorang guru akan terlihat dari pola wawasan guru dalam menyampaikan

dan memberikan bimbingan kepada sesama pihak yang membutuhkan

pemahaman dan bantuan dalam menyelesaikan permasalahan.

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kualitatif.

Menurut Sugiyono, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

yang diguanakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (natural

setting) dimana posisi peneliti sebagai instrumen kunci. 13 Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam

12
Payaman J. Simanjuntak, Manjemen Pengawas Pendidikan, (Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi UI, 2005), hal. 17
13
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Cet. IV; Bandung: alfabeta, 2008), hal. 3.
9

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.14

Penelitian kualitatif dituntut untuk dapat menggali data berdasarkan

apa yang diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh sumber data dan harus

bersifat perspektif emic yaitu memperoleh data berdasarkan sebagaimana

adanya yang terjadi dilapangan, yang dialami, dirasakan dan dipikirkan oleh

sumber data bukan berdasarkan apa yang dipikirkan peneliti. 15 Suharsimi

Arikunto menyatakan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk

menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya”

tentang suatu variabel, gejala atau keadaan.16

Penelitian kualitatif deskriptif memberikan gambaran yang

menyeluruh dan jelas terhadap situasi sosial yang diteliti, komparatif

berbagai peristiwa dari situasi sosial satu dengan situasi sosial yang lain atau

dapat menemukan pola-pola hubungan antara aspek tertentu dengan asoek

yang lain dan dapat menemukan hipotesis dan teori. 17 Namun, penelitian

yang dilakukan ini tidak dimaksudkan untuk menemukan suatu teori baru

akan tetapi peneliti hanya ingin mendeskripsikan suau fenomena sosial atau

lingkungan sosial yang teridiri atas tempat, pelaku, dan aktivitas. Olehnya

itu, keaslian kondisi sangat dijaga, artinya peneliti berinteraksi dengan

14
Lexy J. Moleong , Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. XXXIX; Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2019), h. 6.
15
Sugiyono, op. cit., h. 47.
16
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Cet. IX; Jakarta: Rineka Cipta,2010), hal. 234.
17
Sugiyono, op. cit., hal. 21.
10

informan dalam konteks yang alami, sehingga tidak memunculkan kondisi

yang seolah-oalh dimanipulasi ataupun dikendalikan peneliti.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan kualitatif yaitu “suatu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa tulisan dan perilaku yang dapat diamati

dari subyek itu sendiri. Pada dasarnya metode kualitatif memiliki beberapa

ciri yang sangat jelas, yaitu antara lain:

1. Desain penelitian bersifat lentur dan terbuka.

2. Data penelitian diambuil dari latar alami.

3. Data yang dikumpulkan berupa data deskriptif.

4. Lebih meningkatkan proses dari pada hasil.

5. Sangat mementingkan makna.

6. Analisis data dilakukan pada saat dan setelah pengumpulan data.

Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam peneltian ini adalah multi

disipliner, yaitu:

1. Pendekatan Pedagogis

Pendekatan ini adalah pendekatan yang beranjak dari konsep-

konsep dan teori-teori pendidikan. Selain itu, data-data yng diperoleh

dari sumber-sumber rujukan yang dan hasil penelitian akan dianalisis

dengan menggunakan pendekatan pendagogis yang bertujuan untuk

menemukan keterkaitan data tersebut dengan konsep pendidikan yang

ada. Dalam hal ini penulis mencoba mengungkapakan penerapan


11

manajemen kepala sekolah dan peranannya dalam meningkatkan kinerja

guru di MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan.

2. Pendekatan Psikologis

Pendekatan ini didasarkan pada teori-teori tingkah laku sesuai

dengan perkembangan dan pertumbuhan jiwa manusia. Penelitian ini

mengamati berpagai perilaku yang dibangun oleh Kepala Sekolah di

tempat kerja yang ditunjukkan dalam meningkatkan kinerja guru.

3. Pendekatan Manajemen

Pendekatan manajemen (Managerial Aprproach) adalah

pendekatan yang menggunakan teori-teori manajemen. Tipe-tipe

manajemen yang diaplikasikan dalam penelitian ini adalah teori

manajemen sumber daya manusia, manajemen mutu terpadu, manjemen

kinerja, manajemen strategi, dan manajemen sistem informasi.

3. Tempat Penelitian

Penulis melakukan penelitian di MTs Darul Ulum Bumi Agung

Kabupaten Way Kanan sebagai lokasi penelitian, yang terletak di jalan.

Wiyata Mandala No. 02 Kampung Mulyo Harjo Kecamatan Bumi Agung

Kabupaten Way Kanan Propinsi Lampung.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 5 Oktober sampai 16 Februari

2021. Jalannya penelitian dilakukan secara bertahap, yaitu tahap persiapan,

pelaksanaan dan penyelesaian.

G. Teknik Analisis Data


12

Analisis data dalam sebuah penelitian merupakan “bagian yang sangat

penting karena dengan analisis inilah data yang ada nampak manfaatnya

terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir

dalam penelitian”.18 Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis menurut

Miles dan Huberman yang mengandung empat komponen yang saling berkaitan,

yaitu: pengumpulan data data, reduksi data, display data, Verivikasi dan

penegasan kesimpulan (Conclution Drawing and Verivication). Adapun langkah-

langkah dalam analisis data tersebut sebagai berikut:

a. Pengumpulan data (Data Collection)

Merupakan again dari integral dari kegiatan analisis data. Kegiatan

pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

observasi, wawancara dan dokumentasi.

b. Reduksi data (Data Reduction)

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyerderhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data

dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat

gugus-gugus, menulis memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan

data/informasi yang tidak relevan.

c. Display data (Penyajian Data)

18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. (Bandung:
Alfabeta, 2009), hal. 330.
13

Yakni pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif.

Penyajian juga dapat berbentuk matrik, diagram, table dan bagan.

d. Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan (Conclution Drawing and

Verivication)

Merupakan kegiatan akhir dari analisis data. Penarikan kesimpulan

berupa kegiatan interpretasi, yaitu menemukan makna data yang telah

disajikan.19

Antara display data dan penarikan kesimpulan terdapat aktivitas

analisis data yang ada. Dalam pengertian ini analisis data kualitatif

merupakan upaya berlanjut, berulang dan terus-menerus. Masalah reduksi

data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verivikasi menjadi gambaran

keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang

terkait.

H. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoris

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengembangkan

dalam meningkatkan kinerja guru di MTs Darul Ulum Bumi Agung secara

intensif serta menambah khasanah keilmuan bagi penulis khususnya.dan bagi

pembaca umumnya.

19
Miles, M.B and Huberman, A, M, Analisis Data Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosadakarya,
1992), hal. 3.
14

2. Secara Praktis

a. Bagi sekolah dapat mengetahui wujud nyata kepala sekolah dalam

memanajemen dan memecahkan masalah sekolah melalui kegiatan

penelitian.

b. Bagi guru diharapkan bisa menjadi semangat dan acuan guru untuk

meningkatkan kinerja guru dalam kehadiran di sekolah dan di kelas.

c. Bagi peneliti, menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam

melakukan penelitian.

d. Bagi peneliti yang akan datang dapat digunakan sebagai bahan masukan

yang akan melakukan penelitian-penelitian yang berhubungan dengan judul

peneliti.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Landasan Teori

1. Manajemen Kepala Sekolah

a. Pengertian Manajemen

Manajemen secara etimologi (bahasa) berasal dari kata Latin yaitu

manus yang artinya to control by hand atau gain result yang artinya

melakukan. Kembali dari terjemahan manjemen yaitu management yang

diartikan mengelola, mengatur, mengurus dan sebagainya. Berikutnya

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata manajemen diartikan sebagai

pengguna daya secara efektif untuk mencapai sasaran, pemimpin yang

bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.20 Management

atau “managing” yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai

pengurusan, pengelolaan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pengendalian,

penyelenggaraan maupun penanganan.21 Manajemen pada hakikatnya dapat

dipahami sebagai proses kerja sama dua orang atau lebih dengan

menggunakan sumber daya yang dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan

yang ditetapkan.

20
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama,2008), hal. 870
21
Harbangan Siagian, Manajemn Suatu Pengantar (Semarang: Satya Wacana, tt), hal 9

16
17

Menurut Fatah dikutip Orisimus Amtu, manajemen adalah sebagai

proses merencana mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya

organisasi dengan segala upaya agar tujuan organisasi tercapai secara

efektif dan efesien.22 Manajemen membutuhkan interaksi dan sinergitas

antara komponen organisasi deengan menggerakan sumber daya yang

dimiliki, sehingga mampu mewujudkan harapan dan cita-cita organisasi.

Sebagai suatu ilmu, manajemen memiliki objek studi, metode, strategi, dan

pendekatan sehingga dapat digunakan dan diterapkan dalam masyarakat.

Dengan demikian, manajemen memiliki keterkaitan dengan

berbagai disiplin ilmu lainnya, sehingga memungkinkan manajemen

dipelajari, dianalisis, diteliti dan kemudian dikembangkan sebagai suatu

ilmu terapan dalam mengelola suatu organisasi atau perusahaan.23

b. Pengertian Kepala Sekolah

Menurut Sudarwan Danim, “kepala sekolah adalah guru yang

mendapatkan tugas tambahan sebagai kepala sekolah.24 Sementara menurut

Daryanto, “kepala sekolah adalah pemimpin pada suatu lembaga satuan

pendidikan. Kepala sekolah ialah pemimpin yang prose kehadirannya dapat

dipilih secara langsung, ditetapkan oleh yayasan, atau ditetapkan oleh

pemerintah.25 Kepala sekolah sebagai manajer dalam mengelola tenaga

22
Orisimus Amtu, Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah, (Bandung : Alfabeta
2013), hal. 20
23
Orisimus Amtu, Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah, hal. 4
24
Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Kependidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 145.
25
Daryanto, Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran (Yogyakarta: Gava Media,
2011), hal. 136.
18

kependidikan, salah satu tugas yang harus di lakukan kepala sekolah adalah

melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru,

melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, seperti:

kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan

pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.26

Kepala sekolah dituntut untuk mampu memimpin sekaligus

mengorganisir dan mengelola pelaksanaan program belajar mengajar yang

diselenggarakan di sekolah yang dipimpinnya. Dalam hal ini, kepala

sekolah harus mampu menjadi supervisior tim yang terdiri dari guru, staf,

dan siswa dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif dan

efesien sehingga tercapai produktivitas belajar yang pada akhirnya dapat

meningkatkan mutu pendidikan.

Untuk peningkatan kualitas sekolah, kepala sekolah sebagai

manajer yang bertanggung jawab terhadap maju mundurnya satuan

pendidikan yang menjadi wilayah otoritasnya, yang paling pertama harus

dilakukannya adalah merumuskan visi kepemimpinannya, mempersiapkan

sekolah yang layak untuk penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran.

c. Peranan, Fungsi, dan Tugas Kepala Sekolah

Idealnya kepala sekolah sebagai manajer dilembaga pendidikan

hampir menjalankan fungsi-fungsi manajemen secara utuh dapat mencapai

tujuan pendidikan secara optimal. Menurut Harun fungsi tersebut meliputi :

26
Syahril Hasan, SIAKAD pada politeknik sains dan teknologi wiratama maluku utara. Jurnal
INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN:2442-7942 Vol.1 Nomor 1 Tahun 2015Jurnal
19

1. Berusaha memahami secara jelas dan konkret substansi manajemen

pendidikan sesuai dengan tujuan

2. Memahami problema, minat, kemampuan, dan kebutuhan personil

pendidikan

3. Mengorganisasi lembaga pendidikan dan kebutuhan personil pendidikan

4. Manajemen kepemimpinan dan perkembangan personil pendidikan

memahami, menyeleksi, dan menerapkan teknik-teknik

5. Membimbing dan mendorong kemajuan pertumbuhan dan

perkembangan personil pendidikan

6. Melakukan penilaian program profesionalisasi.27

Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah bertanggung jawab

untuk pertumbuhan guru-guru secara kontinyu. Dengan praktek

demokratis, ia harus mampu membantu guru mengenal kebutuhan

masyarakat sehingga tujuan pendidikan memenuhi hal itu. Ia harus

membantu guru membina kurikulum sesuai dengan minat, kebutuhan dan

kemampuan anak. Besar kecilnya peranan yang dilakukan seorang

pemimpin banyak ditentukan kepada apa dan siapa ia, dan apa yang

dipimpinnya. Kekuasaan (otoritas) apa yang dimiliki dan wawasan/

peringkat mana ias berperan sebagai pemimpin, baik itu memimpin formal

maupun non formal, tetapi kesemuanya berperan dalam membimbing,

menuntun, mendorong dan memberikan motivasi kepada mereka yang

dipimpin untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan.

27
Harun, Manajemen sumber daya pendidikan Yogyakarta :Pena Persada (2009)hal.29
20

Dilain pihak seorang pemimpin adalah merupakan sumber

kepercayaan dari masyarakat yang dipimpinnya. Fungsi utama kepala

sekolah sebagai pemimpin pendidikan ialah menciptakan situasi belajar dan

mengajar yang baik sehingga para guru dan para siswa dapat mengajar dan

belajar dalam situasi yang baik. Swearingen, yang dikutip dari buku

karangan Hera Budi memberikan 8 fungsi kepala sekolah sebagai berikut:

a. Mengoordinasikan semua usaha sekolah.

b. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah.

c. Memperluas pengalaman guru-guru.

d. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.

e. Memberikan fasilitas dan penilaian terus menerus.

f. Menganalisis situasi belajar mengajar.

g. Memberikan pengetahuan/skill kepada kepada setiap anggota staf.

h. Membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.28

Selanjutnya, dikatakan pula bahwa keberhasilan sekolah adalah

sekolah yang memiliki pemimpin yang berhasil. Pemimpin sekolah adalah

mereka yang dilukiskan sebagai orang yang memiliki harapan tinggi

terhadap guru dan peserta didik. Pemimpin sekolah adalah mereka yang

banyak mengetahui tentang tugas-tugasnya dan menentukan tugas-tugas

sekolah. Seorang kepala sekolah mempunyai lima fungsi utama:

a. Bertanggung jawab atas keberhasilan, kesejahteraan dan

perkembangan peserta didik yang ada dalam lingukungan sekolah

28
Herabudi, Administrasi & Supervisi Pendidikan, (Bandung:CV. Pustaka Setia, 2009) h. 225
21

b. Bertanggung jawab atas keberhasilan dan kesejahteraan profesi guru

c. Berkewajiban memberikan layanan sepenuhnya yang berharga bagi

para peserta didik dan guru-guru yang mungkin dilakukan melalui

pengaawasan resmi yang lain

d. Bertanggung jawab mendapatkan bantuan maksimal dari semua

institusi pembantu

e. Bertanggung jawab untuk mempromosikan peserta didik terbaik

melalui berbagai cara.29

Seorang kepala sekolah hendaknya memahami betul apa yang

menjadi tugas dan peranannya di sekolah. Jika kepala sekolah mampu

memahami tugas dan peranannya sebagai kepala sekolah, ia akan mudah

dalam menjalankan tugasnya, terutama berkenaan dengan manajemen

sekolah yang akan dikembangkannya.

Salah satu tugas inti kepala sekolah adalah berusaha memecahkan

problematika pendidikan jika ditemukan adanya penyimpangan dalam

pengelolaan dan membantu mengembangkan kemampuan mengajar guru

sehingga terwujudnya pelaksanaan pendidikan dan proses belajar mengajar

yang lebih baik. Tugas ini bukanlah suatu pekerjaan ringan karena

pekerjaan ini lebih bersifat pelayanan profesional.

Kepala sekolah sebagai pimpinan suatu sekolah pada dasarnya

memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan belajar secara

29
Marno dan Triyo Suoriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam (Cet. I;
Bandung: PT Refika Aditam, 2008), hal. 34.
22

efektif dan efesien. Sejalan dengan itu, dikemukakan oleh Nawawi bahwa

yang menjadi tugas pokok Kepala Sekolah adalah meliputi tujuh bidang

tugas yaitu: (1) bidang akademik yang berkaitan dengan proses belajar

mengajar di dalam dan di luar sekolah, (2) bidang ketatausahaan dan

keuangan sekolah, (3) bidang kesiswaan, (4) bidang kepegawaian, (5)

bidang gedung dan perlengkapan sekolah, (6) peralatan pelajaran dan (7)

bidang hubungan sekolah dan masyarakat.30

Fungsi utama yang merupakan tugas-tugas pokok kepala sekolah

adalah :

1. Penelitian

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan obyektif tentang suatu

pendidikan, maka perlu diadakan yang seksama terhadap situasi.

2. Penilaian

Kepala sekolah dapat menarik suatu kesimpulan terhadap masalah

yang diawasi maka fungsi kedua adalah menilai salah satu itu, fungsi

penelitian ini lebih baik menitik beratkan pada aspek-aspek negative.

3. Perbaikan

Dari hasil penelitian evaluasi itu, kepala sekolah dapat mengetahui

bagaimana keadaan situasi pendidikan atau pengajaran pada umumnya,

serta segala fasilitas dan upaya yang dipergunakan apakah baik atau

buruk serta mengalami kemajuan atau kemunduran atau mengalami

kemacetan dan sebagainya.

30
Nawawi, Administrasi Pendidikan (Jakarka: Haji Masagung, 1995), hal. 61.
23

4. Peningkatan

Bagaimana dengan situasi yang sudah baik, sudah memuaskan dan

telah mengalami kemajuan, demikian itu harus ditingkatkan atau

dikembangkan agar yang sudah baik atau memuaskan supaya lebih

baik dan lebih memuaskan yaitu dengan diadakan dengan perbaikan,

bahwasannya apa saja yang belum baik dan belum memuaskan atau

akan mengalami kemacetan serta degradasi itu segera diperbaiki.

Fungsi-fungsi kepala sekolah tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan,

yang merupakan satu kesatuan dalam proses kegiatan sedang kepala

sekolah secara serentak, konsisten, dan berkesinambungan (kontinyu).

d. Syarat-syarat Minimal Seorang Kepala Sekolah

Untuk menjalankan tugas sebagai kepala sekolah yang baik diperlukan

seorang yang memiliki syarat-syarat tertentu. Disamping syarat ijazah

(yang merupakan formal), juga pengalaman kerja dan kepribadian yang

baik juga perlu diperhatikan. Adapun syarat-syarat minimal bagi seorang

kepala sekolah adalah sebagai berikut:

a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan yang telah

ditetapkan oleh pemerintah.

b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama dengan sekolah

yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya.

c. Memiliki kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-sifat

kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan pendidikan.


24

d. Mempunyai keahlian dan berpengetahuan yang luas, terutama mengenai

bidang-bidang pengetahuan dan pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah

yang dipimpinnya.

e. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan

pengembangan sekolahnya.31

Sedangkan menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Pasal 38 disebutkan

bahwa kriteria menjadi kepala SMP/ MTs/SMA/MA/SMK meliputi:

a. Berstatus sebagai guru SMP/SMA/MA;

b. Memiliki kualifikasi akademik dan kompetisi sebagai agen

pembelajaran sesuai perundang-undangan yang berlaku;

c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di

SMP/ MTs/SMA/MA/SMK; dan

d. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan dibidang

pendidikan.32

Secara lebih khusus lagi, Daryanto mengemukakan syarat-syarat seorang

kepala sekolah adalah sebagai berikut:

1. Memenuhi persyaratan formal yang telah ditatapkan .

2. Kepala sekolah seharusnya memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari

pada orang-orang yang dipimpinnya, seperti pendidikan dan

pengalaman.

3. Memiliki kepribadian dan sifat-sifat pemimpin yang baik, diantaranya;


31
Ngalim Purwanto, Administrasi Supervisi Pendidikan, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,
2010), hal. 106
32
Undang-undang Sisdiknas; UU RI No. 20 Tahun 2003, (Jakarta; Asa Mandiri, 2003), hal.
118
25

a. Sehat jasmani dan rohani

b. Memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi

c. Bersikap adil dalam memperlakukan bawahan

d. Berwibawa

e. Bijaksana

f. Mengayomi

g. Jujur

h. Cerdas

i. Berani mawas diri dan berani dalam mengambil keputusan

j. Mampu melihat jauh kedepan

k. Bersikap wajar, tegas, penuh tanggung jawab dan pengabdian

l. Berjiwa besar

m. Ramah tamah yang menyejukkan hati.33

Seseorang yang akan menjadi kepala sekolah harus memiliki

pengalaman kerja pada tingkat sekolah yang akan dipimpinnya. Kepala

sekolah yang memiliki pengalaman kerja pada tingkat sekolah yang

dipimpinnya sangat diutamakan dibandingkan dengan yang tidak memiliki

pengalaman kerja. Pengalaman kerja merupakan syarat penting yang tidak

bisa diabaikan, bagaimana bisa memimpin apabila ia belum mempunyai

pengalaman bekerja atau menjadi guru pada jenis sekolah yang

dipimpinnya. Mengenai persyaratan lamanya pengalaman kerja untuk

kepala sekolah belum ada pengalaman.

33
Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta; Renika Cipta, 2011), hal. 80
26

Dengan adanya syarat-syarat sebagai pemimpin pendidikan

tersebut, diharapkan dapat tercipta pelaksanaan tugas yang baik dalam

mencapai tujuan pendidikan sekolah yang dipimpinnya ataupun tujuan

pendidikan nasional pada umumnya.

2. Kinerja Guru

a. Pengertian Kinerja Guru

Setiap individu yang diberi tugas atau kepercayaan untuk bekerja

pada suatu lembaga tertentu diharapkan mampu menunjukkan kinerja yang

memuaskan dan memberikan kontribusi yang maksimal terhadap

pencapaian tujuan lembaga tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia kata kinerja dapat diartikan sebagai sesuatu yang dicapai,

prestasi yang diperlukan, dan kemampuan kerja.34 Kinerja adalah

terjemahan dari “work performance” atau “job performance”.35

Kinerja merupakan terjemahan dari kata performance yang berarti

tindakan untuk melakukan suatu pekerjaan. Kinerja dapat diartikan

performancestandard, yaitu daerah atau wilayah kerja jabatan atau unit

perusahaan yang dapat diterima atau ditolak terkait dengan upaya

pencapaian visi dan misinya.36 Kinerja adalah wujud nyata atas tanggung

jawab dari tugas yang diemban oleh seseorang atas amanah lembaga

melalui perwujudan cita-cita dan misinya. Kinerja adalah tingkat


34
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi III, Cet. V;
Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 570.
35
H.A.R. Tilaar, Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Era Globalisasi (Jakarta: Ghia
Indonesia, 1999), h. 200.
36
Jiwo Wingo, B Hartono, Tingkatan Kinerja Perusahaan Anda dengan Merit System (Jakarta:
Raja Grafindo, 2003), h. 35.
27

keberhasilan seseorang atau sekelompok orang dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawab serta kemampuan untukmencapai tujuan dan standar

yang telah ditetapkan.37

Sedangkan ahli lain berpendapat bahwa kinerja merupakan hasil

dari fungsi pekerjaan atau kegiatan ketentuan yang didalamnya terdiri atas

tiga aspek, yaitu; kejelasan tugas, atau pekerjaan yang menjadi tanggung

jawab; kejelasan hasil yang diharapkan dari suatu pekerjaan atau fungsu;

kejelasan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan agar

hasil yang diharapkan dapat terwujud.38

Kualitas kerja merupakan salah satu faktor yang menentukan

kualitas kerja suatu organisasi secara keseluruhan. Kinerja adalah hasil

kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam

suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-

masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan

dengan moral dan etika.39 Kinerja selalu merupakan tanda keberhasilan

suatu organisasi dari orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut.

Kinerja memiliki empat komponen utama yaitu, kemampuan, penerimaan

tujuan organisasi, tingkatan tujuan yang dicapai, interaksi antara tujuan

kemampuan para anggota organisasi.

37
Erjati Abbas, Magnet Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru, (Jakarta,
PT Alex Media Komputindo, 2017), h. 21
38
Djamar, S., Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya, Usaha Nasional, Cet. IV,
2004), h. 61
39
J. Thomas Aleweni, Penilaian Kinerja dan Standar kinerja seri Manajemen Sumber Daya
Manusia (Jakarta: Bhuana Ilmu Komputer, 2002), h. 22.
28

Secara teoritis masing-masing elemen tersebut berpengaruh

terhadap kinerja, seseorang tidak akan mampu bekerja dengan baik jika

tidak memiliki kemampuan dalam mengerjakan pekerjaan tersebut. Kinerja

guru adalah proses atau hasil yang diraih seorang guru atas tugas yang

diberikan kepala sekolah sesuai dengan tanggung jawabnya. Melayu S.P

Hasibuan menjelaskan bahwa: Kinerja guru atau prestasi kerja adalah suatu

hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan

kesungguhan serta waktu.40

Kinerja guru akan baik jika guru telah melakukan unsur-unsur yang

terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar,

menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam

mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam pelakasanaan pengajaran,

kerjasama dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi

panutan peserta didik, kepribadian yang baik, jujur dan objektif dalam

membimbing peserta didik, serta tanggung jawab terhadap tugasnya. Oleh

karena itu tigas kepala sekolah selaku manajer adalah melakukan adalah

melakukan penilaian terhadap kinerja guru. Penilaian ini penting untuk

dilakukan mengingat fungsinya sebagai alat motivasi bagi pimpinan

kepada guru maupun bagi guru itu sendiri.

40
Melayu S.P Hasibuan, Organisasi dan Motivasi (Cet. V; Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal.
94.
29

Guru adalah pengajar, pendidik, dan agen pembaharuan dan

pengembangan dalam masyarakat.41 Senada dengan itu, pengertian guru

merupakan suatu jabatan professional, yang memiliki peranan dan

kompetisi professional.42 Guru juga bisa dikatakan sebagai Ulul albab

adalah orang yang memiliki keseimbangan antar daya fikir dan dzikir, daya

nalar dan spiritual. Dengan daya ini, maka seorang guru yang ulul albab

akan melakukan fungsi amar ma’ruf nahi munkar (memerintahkan yang

baik dan mencegah yang munkar).43

Sedangkan pengertian guru yang tercantum dalam Undang-undang

Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang guru dan dosen.

“guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,


mengajar, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dinijalur pendidikan forma,
pendidikan dasa, dan pendidikan menengah”,.44
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian guru

adalah seorang yang mengemban amanah yang luhur dalam profesi

kependidikannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai

tanggung jawab yang besar dalam membangun peradaban yang lebih baik.

Berdasarkan beberapa penjelasan tentang pengertian kinerja dan pengertian

guru diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah kemampuan

41
Saud, Pengembangan Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 37
42
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2001), hal. 8
43
Seorang Ulul Albab, bukan hanya memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan, serta
memiliki kekuatan fikir, memiliki Moral obligation, atau tanggung jawab moral untuk
mendarmabaktikan ilmu dan keterampilannya itu untuk membangun peradaban.
44
Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2015 tentang guru dan dosen dan peraturan mendiknas
Nomor11 tahun 2005, (Bandung: Citra Umbara, 2014), hal.2
30

yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya.

Kemampuan kerja untuk mendidik dan memberikan dorongan kepada

peserta didik agar lebih professional dalam menjalankan tugas tugas dan

tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan yang ia butuhkan. Kinerja

dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan.

b. Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab Guru

Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab , seorang

guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan keterampilan tertentu.

Kemampuan dan keterampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi

profesionalisme guru. Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang

mutlak yang dimiliki oleh guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat

terlaksana dengan baik. Hal tersebut, karena guru berkedudukan sebagai

tenaga profesional, sehingga bagi guru wajib memiliki kompetensi di

samping berbagai kewajibannya.

Guru selaku pendidik dimana guru menjadi tokoh panutan dan

identifikasi bagi para murid dan lingkungannya. Untuk itu seorang guru

harus mempunyai standar kualitas tertentu yang menjadi tanggung jawab,

disiplin, mandiri, dan wibawa. Adapun tugas guru di dalam buku petunjuk

pembinaan sekolah dapat diperinci sebagai berikut;


31

a. Tugas professional, yaitu mendidik dalam rangka mengembangkan

kepribadian mengajar dalam rangka mengembangkan kemampuan

berfikir/mencerdaskan dan melatih dalam rangka membina

keterampilan.

b. Tugas manusiawi, yaitu tugas guru dalam membina anak didik, sehingga

mentransformasi dirinya sendiri dan mampu melaksanakan pengertian

dirinya sendiri dan mampu melaksanajan pengertian dirinya sendiri.

Disini guru adalah orang tua kedua di sekolah.

c. Tugas masyarakat, yaitu tugas mengembangkan terbentuknya

masyarakat Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 1945.45

Adapun jabaran daripada tugas guru yang dijelaskan diatas adalah

sebagai berikut:

Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan

melatih, mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai

hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu

pengetahuan dan keterampilan dan teknologi, sedangkan melatih berarti

mengembangkan keterampilan-keterampilan peserta didik.

Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus menjadikan

dirinya sebagai orang tua kedua.ia harus mampu menarik simpati sehingga

ia menjadi idola para peserta didiknya. Pelajaran apapun yang diberikan,

45
Departemen Pendidikan Nasional RI, Petunjuk Pembinaan Sekolah, (Jakarta,2015),. Hal. 5.
32

hendaknya dapat menjadi motivasi bagi peserta didiknya dalam belajar.

Sedangkan tanggung jawab guru sebagai pendidik adalah :

Tanggung jawab guru sebagai pendidik pada hakikatnya merupakan

pelimpahan tanggung jawab dari setiap orang tua. Orang tualah sebagai

pendidik pertama dan utama. Jalan yang ditempuh pendidik bukanlah

pekerjaan yang mudah dan tugas mereka tidak ringan. Mereka telah

sanggup mengemban amanah, walaupun itu sangat berat.

Selain dari pada itu, paling sedidkit ada 6 tugas dan tangggung jawab

guru dalam mengembangkan profesinya, yakni;

1. Guru bertugas sebagai pengajar

2. Guru bertugas sebagai pembimbing

3. Guru bertugas sebagai administrator kelas

4. Guru bertugas dalam mengembangkan kurikulum

5. Guru bertugas untuk mengembangkan profesi

6. Guru bertugas untuk membina hubungan dengan masyarakat.46

Tanggung jawab guru sebagai pendidik sangat besar sesuai dengan

amanah dan tanggung jawab yang dipikulnya sangat besar pula, jalan yang

di tempuh para guru tidaklah mudah dan tugas mereka tidaklah ringan.

Sebab mereka telah sanggup mengemban amanah dari orang tua sekaligus

amanah Allah SWT, amanah masyarakat, dan amanah pemerintah.

46
Ali Mudlofir, Pendidikan Profesional, (Jakarta, PT Raja Grafindo persada, 2012), hal. 62.
33

c. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan dan

dianggap sebagai orang yang berperan penting dalam pencapaian tujuan

pendidikan yang merupakan penceerminan mutu pendidikan. Keberadaan

guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya tidak terlepas dari

pengaruh faktor internal dan eksternal yang membawa dampak pada

perubahan kinerja guru. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja guru

yang dapat diungkap tersebut antara lain:

1. Kepribadian dan dedikasi

Setiap guru memiliki kepribadian masing-masing sesuai ciri-

ciri pribadi yang mereka miliki. Ciri-ciri inilah yang membedakan

seorang guru dari guru lainnya. Kepribadian yang sebenarnya adalah

suatu masalah abstrak, yang hanya dapat dilihat dari penampilan,

tindakan, ucapan, cara berpakaian, dan dalam menghadapi setiap

persoalan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat bahwa kepribadian

yang sebenarnya dalah abstrak, sukar dilihat atau diketahui secara

nyata, yang dapat diketahui adalah penampilan atau bekasnya dalam

segala segi dan aspek kehidupan misalnya dalam tindakan, ucapan,

cara bergaul, berpakaian dalam menghadapi setiap persoalan atau

masalah, baik yang ringan maupun berat.47

Kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari

unsur psikis dan fisik, artinya seluruh sikap dan perbuatan sesorang

47
Op. Cit., hal. 101
34

merupakan suatu gambaran dari kepribadian orang itu, dengan kata

lain, baik tidaknya citra sesorang ditentukan oleh kepribadiannya.

Kepribadian merupakan suatu cerminan dari citra seorang guru dan

akan mempengaruhi interaksi antara guru dan anak didik. Lebih lanjut,

Djamarah SB, mengemukakan bahwa faktor terpenting dari seorang

guru adalah kepribadiannya. Kepribadian inilah yang akan menentukan

apakah ia menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak

didiknya, terutama bagi anak didik yang masih kecil dan mereka yang

sedang mengalami kegoncangan jiwa. Dengan demikian, kepribadian

merupakan faktor yang penting dalam menitikan tingi rendahkan

martabat.

2. Pengembangan profesi

Profesi guru kian hari menjadi perhatian seiring dengan

perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menentukan kesiapan

agar tidak ketinggalan, profesi ialah suatu jabatan atau pekerjaan biasa

seperti halnya dengan pekerjaan-pekerjaan lain.48 Tetapi pekerjaan itu

harus ditetapkan kepada masyarakat untuk kepentingan masyarakat

umum, bukan untuk kepentingan kepribadian individual, kelompok,

atau golongan tertentu.

Dalam melakasanakan pekerjaan itu harus memenuhi norma-

norma tersebut. Orang yang melakukan pekerjaan profesi itu harus

48
Pindarta, Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia, (Jakarta:
Bina Renika Cipta, 2018), Hal. 162
35

ahli, orang yang sudah memiliki daya fikir ilmu dan keterampilan

tinggi. Di samping itu, ia juga dituntut dapat mempertanggung

jawabkan sgala tindakan dan hasil karyanya yang menyangkut profesi

tersebut.

3. Kemampuan mengajar

Untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, guru

memerlukan kemampuan. Guru harus memiliki kemampuan

merencanakan pengajaran, menuliskan pengajaran menyajikan bahan

pengajaran, memberikan pertanyaan kepada siswa, mengajarkan

konsep, berkomunikasi dengan siswa, mengamati kelas dan

mengevaluasi hasil belajar.

Kompetensi guru adalah kemampuan atau kesanggupan guru

dalam mngelola pembelajaran. Titik tekanya adalah kemampuan guru

dalam pembelajarannya bukanlah apa yang harus dipelajari (Learning

what to be learn), guru dituntut mampu menciptakan dan

menggunakan keadaan posifit untuk membawa mereka ke dalam

pembelajaran agar dapat mengembangkan kompetensinya. Guru harus

mampu menfasirkan dan mengembangkan isi kurikulum yang

digunakan selama ini pada suatu jenjang pendidikan yang diberlakukan

sama walaupun latar belakang sosial, ekonomi dan budaya yang

berbeda-beda.

Aspek-aspek teladan mental guru berdampak besar terhadap

iklim belajar dan pemikiran pelajar yang diciptakan guru. Guru harus
36

memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlihat dan

berpengaruh kuat pada proses belajarnya. Agar guru mampu

berkopetensi harus memiliki jiwa inovatif, kreatif, dan kapabel,

meninggalkan sikap konserfatif, tidak bersifat devensive tetapi mampu

membuat anak lebih bersifat ofensif.49

Penguasaan seperangkat kompetensi yang meliputi kompetensi

keterampilan proses dan kompetensi penguasaaan pengetahuan

merupakan unsur yang dikolaborasikan dalam bentuk satu kesatuan

yang utuh dan membentuk struktur kemampuan yang harus dimiliki

seorang guru, sebab kompetensi merupakan seperangkat kemampuan

guru searah dengan kebutuhsn pendidikan di madrasah, tuntutan di

masyarakat, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Kedisiplinan

Disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana orang-orang yang

tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan

yang telah ada dengan rasa senang. Tujuan disiplin yaitu agar

kegiatan madrasah dapat berlangsung secara efektif dalam suasana

tenang, tentram dan sikap guru beserta karyawan dalam organisasi

sekolah merasa puas karena terpenuhi kebutuhannya.50

Kedisiplinan sangat perlu dalam menjalankan tugas dan

kewajibannya sebgai pengajar, pendidik, dan pembimbing siswa.

49
Sutadipura, Kompetensi Guru dan Kesehatan Mental, (Bandung:Angkasa, 2015), hal. 72
50
Suharsimi arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2004), hal. 99
37

Disiplin yang tinggi akan mampu membangun kinerja yang

professional sebab pemahaman disiplin yang baik guru mampu

mencermati aturan-aturan dan langkah strategis dalam melaksanakan

proses kegiatan belajar mengajar.

Kemampuan guru dalam memahami aturan dan melaksanakan

aturan yang tepat, baik dalam hubungan personalia lain di sekolah

maupun dalam proses belajar mengajar di kelas sangat membantu

upaya pembelajaran siswa kearah yang lebih baik. Kedisiplinan bagi

para guru merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam melaksanakan

tugas dan kewajibannya.

5. Kesejahteraan

Faktor kesejahteraan menjadi salah satu yang berpengaruh

terhadap kinerja guru di dalam meningkatkan kualitasnya sebab

semakin sejahteranya seseorang makin tinggi kemungkinan untuk

meningkatkan kerjanya. Profesionalitas guru tidak ssaja dilihat dari

kemampuan guru dalam mengembangkan dan memberikan

pembelajaran yang baik kepada peserta didik. Tetapi juga harus dilihat

oleh pemerintah dengan cara memberikan gaji yang pantas serta

berkelayakan. Bila kebutuhan dan kesejahteraan para guru telah layak

di berikan oleh pemerintah, maka tidak akan ada lagi guru yang

mebolos karena mencari tambahan diluar.

B. Penelitian Yang Relevan


38

Beberapa penelitian sebelumnya yang relevan dengan peneliti di kemukakan

sebagai berikut.

1. Taswir, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Februari 2014 VOL. XIV NO. 2, 291-

304, Manajerial Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri 2 Sinabung Kabupaten

Simeulue.51

Hasil penelitian menunjukkan: (1) kemampuan manjerial kepala

sekolah dalam menyusun program perencanaan dirumuskan oleh kepala

sekolah dimulai pada tahun ajaran baru dengan kegiatan antara lain:

melaksanakan supervisi, penilaian kinerja guru, mengikutsertakan guru

untuk mengikuti pelatihan, pembagian tugas tambahan bagi guru misalnya

sebagai wakil kepala sekolah, ketua jurusan, kepala laboratorium,

pembimbing, dan pengelola perpustakaan; (2) strategi yang dilakukan kepala

sekolah dalam pelaksanaan kinerja guru kemampuan profesional guru telah

dilakukan antara lain, membimbing guru dalam menyusun perangkat

pembelajaran, menerapkan berbagai model pembelajaran, memberikan

motivasi, mengikutsertakan guru dalam berbagai kegiatan

pelatihan/penataran, dan memberikan kesempatan bagi guru untuk

melanjutkan studi, serta mengaktifkan kegiatan forum MGMP dan KKG di

sekolaj; (3) dampak yang ditimbulkan dari proses pembinaan yang dilakukan

kepala sekolah untuk meningkatkan kinrja guru, akan tampak dari adanya

51
Taswir, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Februari 2014 VOL. XIV NO. 2, 291-304, Manajerial
Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada Sekolah menengah Kejuruan (SMK) Negeri
2 Sinabung Kabuaten Simeulue. Hal. 1
39

perubahan sikap guru-guru yang mengarah kepada perubahan yang lebih

baik, yaitu kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan

menilai proses pembelajaran; (4) kendala yang dihadapi dalam upaya

peningkatan kemampuan profesional guru antara lain, menyangkut masalah

keterbatasan biaya, keterbatasan waktu, dan terbatasnya sumber daya

manusia sebagai instrukstur/pelatih pada bidang kejuruan, serta terbatasnya

pelatihan/penataran yang diadakan sehubungan dengan peningkatan

kemampuan profesional guru.52

Dalam penelitian sebelumnya membahas tentang kemampuan

manajerial kepala sekolah dan strategi kepala sekolah dalam meningkatkan

kinerja guru. Sedangkan judul peneliti membahas tentang penerapan

pelaksanaan manajemen kepala sekolah, kinerja guru serta faktor yang

mempengaruhi kinerja guru. Sehingga dapat dilihat terdapat perbedaan yang

dimiliki oleh peneliti dengan judul sebelumnya.

2. Ita Lutfiani, “Manjemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru

(Studi Multi Situs di SMPN 1 Sutojayan dan SMPN 2 Sutojayan Blitar)”.

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Negeri

Tulungagung 2015.53

Penelitian ini dilatar belakangi oleh langkah-langkah yang dilakukan

kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru melalui fungsi manajemen

yaitu: perencanaan, proses/pelaksanaan, dan hasilnya yang digunakan untuk


52

53
Ita Lutfiani, “Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru(Studi Multi
Situs di SMPN 1 Sutojayan dan SMPN 2 Sutojayan Blitar)”. Program Studi Manajemen Pendidikan
Islam Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Tulungagung 2015, hal. iii
40

mempersiapkan pendidik dalam upaya menjawab tantangan zaman serta

mampu bersaing dalam menghasilkan output yang baik. Karena dengan

peningkatan kinerja guru yang dilakukan kepala sekolah di lembaganya

merupakan sumber yang berkekuatan dalam profesi yang diembannya.

Sebagai kepala sekolah banyak langkah yang dapat dilakukan guna

meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan tugas sesuai tupoksinya

(tugas pokok dan fungsinya), bagi guru di sekolah akan sangat

membutuhkan adanya dorongan semangat dan motivasi dari pimpinan.

Sebab hal tersebut merupakan modal yang penting sehingga hampir setiap

tindakan dan kebijakan yang dilakukan/diambil oleh pemimpin mempunyai

dampak positif dan negatif bagi bawahan/guru.

Berdasarkan pembahasannya termasuk penelitian deskriptif dengan

menggunakan pendekatan metode multi situs. Sedangkan peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif lapangan. Sehingga dapat

dilihat terdapat perbedaan dari segi metode dan pembahasan yang diterapkan

dari judul peneliti.

C. Kerangka Berfikir

Kepala sekolah selaku sebagai pemimpin dalam menyusun kegiatan

kinerja guru memberikan arahan dalam membuat penyusunan, perencanaan,

pelaksanaan dan tindak lanjut. Kepala sekolah menyusun perencanaan agar

mampu memberikan arahan kepada guru dalam meningkatkan kinerja guru

dengan baik. Pengawasan merupakan suatu bimbingan yang diterapkan oleh

kepala sekolah dalam menindak lanjutkan proses kinerja guru, memberikan


41

arahan dan bimbingan kepada guru dalam menyusun, merencanakan dan

melaksanakan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah.

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir


BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Tempat Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Sekolah

MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan berlokasi di

Alamat : JL. Wiyata Mandala No. 2 RT / RW : 1 / 1 Dusun : Mulyoharjo

Desa / Kelurahan : Mulyo Harjo Kecamatan : Kec. Bumi Agung Kabupaten :

Kab. Way Kanan Provinsi : Prov. Lampung Kode Pos : 34763 Lintang : -

4.3503000 Bujur : 104.5508000.54

MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan didirikan atas

izin dari Kementrian Agama Kabupaten (KEMENAG) dengan Status

Swasta, Bentuk Pendidikan MTs, Status Kepemilikan Yayasan, SK

Pendirian Sekolah Peraturan Bupati Nomor 7 TAHUN 2005, Tanggal SK

Pendirian 10 Januari 2005.

Pada awal tahun berdirinya, tahun 2005. MTs Darul Ulum Bumi

Agung Kab. Way Kanan masih dalam Kecamatan Bahuga. Sejak 2006

Kecamatan Bahuga telah dimekarkan menjadi tiga kecamatan, yaitu

Kecamatan Bahuga, Buay Bahuga, dan Bumi Agung. Saat itu MTs Darul

Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan dipimpin oleh: Sumaji, S.Pd.

54
Dokumen Arsip Sekolah MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan 2021

43
44

Di era globalisasi dewasa ini di perlukan Sumber Daya Manusia yang

siap dan tangguh dengan berbagai tantangan salah satu untuk menunjukan

itu maka MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan sebagai

salah satu lembaga pendidikan formal Pada tahun 2021, MTs Darul Ulum

Bumi Agung dipimpin oleh kepala sekolah baru yaitu Wawan Saputra,

M.Pd.

Jumlah siswa berdasarkan agama saat ini, Islam berjumlah 112 siswa,

Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan tahun 2021 saat ini berjumlah

keseluruhan 18 tenaga.

1) Berdasarkan data guru yang sudah sertifikasi

Sudah Jumlah

Total 18

Sertifikasi 3

Belum Sertifikasi 13

2) Bersarkan kualifikasi Ijazah

Ijazah Tertinggi Jumlah

Total 18

Kurang dari S1 1

S1 atau Lebih 15

Data Kosong 0
45

3) Berdasarkan kualifikasi Ijazah

Jenis Kelamin Jumlah

Total 16

Laki-laki 9

Perempuan 7

2. Visi dan Misi MTs Darul UlumvBumi Agung Kabupaten Way Kanan

a. Visi MTs Darul UlumvBumi Agung Kabupaten Way Kanan

Adapun visi MTs Darul UlumvBumi Agung Kabupaten Way

Kanan adalah sebagai berikut : “Menjadikan peserta didik yang santun,

mandiri dan kreatif berdasarkan IMTAQ dan IPTEK”.

b. Misi MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan

Adapun misi MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan

adalah:

1. Menyiapkan generasi muda yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif

dan berjiwa wirausaha serta peka terhadap kelestarian lingkungan.

2. Menyelenggarakan pendidikan menengah yang unggul dalam

bidang teknologi.

3. Mengembangkan sikap semangat juang, disiplin, loyalitas dan

tanggung jawab.

3. Tujuan Sekolah
46

Tujuan sekolah saat ini adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya akhlak perilaku peran peserta didik yang mulya, beriman,

dan bertaqwa terhadap Allah SWT.

2. Terbentuknya peserta didik yang siap menghadapi perkembangan

tekhnologi dalam era globalisasi

3. Terbentuknya peserta didik yang mampu menerapkan nilai-nilai IPTEK

dan budaya.

4. Mempersiapkan peserta didik agar mampu melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi.

B. Lokasi/Letak Geografis Tempat Penelitian

MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan berlokasi di

Alamat : JL. Wiyata Mandala No. 2 RT / RW : 1 / 1 Dusun : Mulyoharjo Desa /

Kelurahan : Mulyo Harjo Kecamatan : Kec. Bumi Agung Kabupaten : Kab. Way

Kanan Provinsi : Prov. Lampung Kode Pos : 34763 Lintang : -4.3503000 Bujur :

104.5508000.

C. Struktur Organisasi

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI MTS DARUL ULUM BUMI


AGUNG KABUPATEN WAY KANAN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Gambar 3.1 Bagan Struktural MTs Darul Ulum Bumi Agung


Kabupaten Way Kanan55

Komite Sekolah Kepala Sekolah DUNIA USAHA/INDUSTRI


PAHIT PAEJA WAWAN SAPUTRA, M.Pd ( DA/DI )

55
Dokumentasi struktur organisasi MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan.
47

Bendahara Sekolah
EKO BUDI SANTOSO, S.Pd
Operator Sekolah Administrasi Tata
ALI MASKUR, Usaha
S.Kom HELMI MAHENDRA

Wk. Kurikulum Wk. Kesiswaan Wk. Sarpras


M. ALI MUMIN, S.Pd.I KARTINI, SE WUSONO, S.Pd

Pembina Osis
Kepala Jurusan
Teknik Kendaraan Ringan Operator Aset
SUMANTRI, S.Pd KHUSNUL HADI, S.Kom
Pembina Ekskul

Kepala Jurusan
Teknik Komputer dan Jaringan
KHUSNUL HADI, S.Kom

Wali Kelas

GURU

SATPAM DAN PENJAGA


Guwandi dan Ujang

SISWA

D. Sistem Manajemen

sistem manajemen merupakan suatu kerangka proses dan prosedur yang

digunakan untuk dapat memenuhi standard dan menjalankan tugasnya untuk

mencapai tujuan.

Di MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan dalam rangka

mencapai tujuan utama meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,


48

pengarahan, pengawasan serta evaluasi terhadap kinerja guru guna meningkatkan

kinerja guru terhadap sistem pembelajaran. Karena sistem pembelajaran sangat

penting dalam menentukan output yang baik dan berkualitas.

E. Data dan Sumber Data

a. Data Primer (Data Lapangan)

Merupakan data utama yang diambil langsung dari para informan

melalui penelusuran data riil di lapangan yang dapat mendeskripsikan

tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam penelitian

ini, penentuan sumber data tidak menggunakan istilah populasi yang

ditentukan dengan pengambilan sampel, tetapi yang terpenting yaitu

bagaimana menentukan informan kunci (key informan).

Dalam hal ini, penentuan informan sebagai sumber data melalui

pertimbangan tertentu, yaitu, pertimbangan bahwa informan tersebut

diangkap paling tahu tentnag masalah yang sedang diteliti. Pilihan peneliti

dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan data yang

dikumpulkan, sehingga data berkembang terus. Berdasarkan hal ini, maka

sumber data yang dipilih adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan

Guru MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan.

b. Data Sekunder (Data Tertulis)

Pengambilan data dalam bentuk dokumen-dokumen yang telah ada

serta hasil penelitian yang ditemukan peneliti secara tidak langsung. Dan

dapat pula berupa data yang dikumpulkan melalui pembacaan literatur atau

buku-buku ilmiah, makalah, tesis, disertasi, majalah dan lain sebagainya


49

yang ada hubungannya dengan keterampilan manajerial kepala sekolah dan

peranannya dalam meningkatkan kinerja guru.


BAB IV

ANALISA DATA

A. Hasil Wawancara

1. Penerapan Manajemen Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja

Guru di MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan

Wawancara sering juga disebut dengan kuisioner lisan yairu suatu

kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung

dengan cara mengungkapkan daftar pertanyaan pada informan secara lisan.

Wawancara mendalam yang dimaksud disini adalah peneliti bebas

mengembangkan pertanyaan tentang fokus penelitian sedetail-detailnya

kepada informan yang mengetahui atau mempunyai informasi tentang fokus

yang dibahas. Dalam hal ini wawancara bertujuan untuk memperoleh data

dan penjelasan secara langsung tentang bagaimana kreativitas manajerial

kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs Darul Ulum Bumi

Agung Kabupaten Way Kanan.

Sebagai kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat dalam

memberikan pembinaan terhadap pelaksanaan manajemen kualitas kinerja

guru. Adapun pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah terkait sistem

manajemen yang terapkan kepala sekolah di MTs Darul Ulum Bumi Agung

51
52

Kabupaten Way Kanan, hasil wawancara peneliti dengan Kepala Sekolah

Bapak Wawan Saputra, M.Pd mengatakan bahwa:

“Saya melakukan analisis terlebih dahulu kebutuhan-kebutuhan


sekolah, kemudian SDM, kemudian insfrastuktur, kemudian
manajemen itu sendiri. Artinya dari beberapa hal itu saya amati atau
analisis dulu dan saya jadikan satu program apa yang harus saya
laksanakan. Kemudian saya melakukan dan memperhatikan visi dan
misi yang ada di sekolah ini, program kerjanya juga tata
tertibnya”.56
Dalam pelaksanaan manajemennya, kepala sekolah juga menambahkan:

“saya melakukan pengembangan SDM, saya lebih ke


sumberdayanya. Karna disinikan selain insfrastuktur, SDM juga
sangat di perlukan. Planning, organizing, actuating, controling
sudah saya inputkan”.57
Pelaksanaan yang dimaksud adalah suatu proses kegiatan merealisasikan apa

yang telah direncanakan untuk peningkatan kinerja guru. Tahap pelaksanaan

pada dasarnya mnjawab bagaimana semua fungsi manajemen sebagai suatu

proses untuk mencapai tujuan lembaga yang telah ditetapkan melalui

kerjasama dengan orang lain dan dengan sumberdaya yang ada, dapat

berjalan sebagaimana mestinya (efektif dan efesien) untuk pencapaian

peningkatan kinerja guru. Hal ini seperti yang di paparkan Wakil Kepala

Sekolah, Bapak M. Ali Mu’min, S.Pd.I sebagai berikut:

“kepala sekolah lebih banyak membimbing, mengarahkan kawan-


kawan yang belim tau, apa kendalanya, kemudian dikasih teguran
untuk yang telat, untuk TU juga kalau kurang paham tugasnya
dikasih arahan. Secara umum program kerja sudah bagus, jadi
56
Wawan, S.Kom, M.Kom, Kepala sekolah MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way
Kanan, Wawancara, Tgl 21 Februari 2021
57
Wawan Saputra, S.Kom, M.Pd, Kepala sekolah MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten
Way Kanan, Wawancara, Tgl 21 Februari 2021
53

kayak kegiatan PPDB, MOS sudah dibentuk, ujian kelas IX juga


sudah beliau list, lebih teratur”.58
Peneliti juga bertanya hal yang sama dengan Waka Kesiswaan Ibu Kartini,

S.E yang mewakili guru-guru terkait dengan program kerja dan manajemen

yang kepala sekolah terapkan di MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten

Way Kanan

“program kerja beliau sangat rinci, harus detail, pembagian tugas


yang jelas dan untuk pelaksanaan manajemen yang sudah beliau
terapkan cukup baik, perencanaannya sedang berjalan, pelaksanaan
yang sedang saya lihat itu dari cara pengelolaan juga sudah ada
perubahan, sudah baik, controling beliau selalu memantau guru-
guru. Alhamdulillah manajemen sudah berjalan baik”.59
Setelah melakukan serangkaian kegiatan manajemen, selanjutnya akan

dievaluasi untuk mengetahui penerapan manajemen yang di terapkan kepala

sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah Bapak Wawan

Saputra, M.Pd mengatakan bahwa:

“untuk evaluasinya, saya mengadakan pertemuan rapat kecil atau


rapat terbatas untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang sudah
berjalan selama satu bulan, jadi bukan tahun berjalan tapi bulan
berjalan. Jadi saya mengadakan evaluasi. Jadi intinya dari ke-empat
ini mulai dari planning, organizing, controling, actuating itu sudah
saya inputkan. Evaluasinya seperti apa Pak? Nah, saya buat rapat
terbatas. Evaluasi kecil”.60
Ibu Kartini S.E juga menambahkan terkait hasil evaluasi dari penerapan

manajemen yang diterapkan kepala sekolah yaitu:

58
M.Ali Mu’mim, S.Pd.I, Wakil Kepala Sekolah MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten
Way Kanan, Wawancara, Tgl 18 februari 2021
59
Kartini, S.E, Waka Kesiswaan di MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan,
Wawancara, Tgl 18 Feberuari 2021
60
Wawan Saputra, S.Kom, M.Pd, Kepala sekolah MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten
Way Kanan, Wawancara, Tgl 21 Februari 2021
54

“dari kinerja beliau sudah bagus, beliau itu tegas, banyak ilmu yang
dibagi dengan teman-teman, beliau ini orangnya suka humor jadi
kita bisa akrab. Beliau megobrol sambil dengan memberi wawasan
tentang linearitas guru, tentang masa depan guru-guru yang honor
itu mau kemana, bagaimana, beliau selalu mengarahkan.”

Guru sebagai tenaga pendidik merupakan ujung tombak yang menentukan

berhasilnya proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, kinerja guru

dalam kegiatan pembelajaran harus dilaksanakan secara maksimal. Berkaitan

penerapan manajemen dengan upaya kinerja guru yang dilakukan kepala

sekolah, beliau mengatakan:

“berjalan normal, berjalan cukup baik dengan keadaan yang saya


inginkan, dengan program yang memang sudah saya buat. Dengan
kondisi saat ini atau sekarang ya karna mulai daring lagi, saya
membuat program, saya melakukan PTM terbatas, dan guru wajib
memberikan tugas itu dari sekolah, kemudian kita juga mengadakan
praktek terbatas untuk meningkatkan kinerja guru itu supaya tidak
turun”.61

Apakah itu efektif?

“menurut saya itu lebih efektif, lebih baik guru ada di sekolah dari
pada di rumah, karena kinerjanya jelas, evaluasinya juga jelas
kemudian actionnya juga jelas dari pada guru di rumah. Supervisi
yang baik jika guru dan siswa aga di tempat, bertatap muka. Jadi
bagaimana supervisi bisa berjalan dengan baik jika keduanya tidak
ada di tempat”. 62Tuturnya kembali.
Sedangkan menurut kepala sekolah, Bapak M. Ali Mu’min, S.Pd.I, beliau

mengemukakan pendapat terkait upaya kepala sekolah dalam meningkatkan

kinerja guru menurutnya yakni:

61
Wawan Saputra, S.Kom, M.Pd, Kepala sekolah MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten
Way Kanan, Wawancara, Tgl 21 Februari 2021
62
Wawan Saputra, S.Kom, M.Pd, Kepala sekolah MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten
Way Kanan, Wawancara, Tgl 21 Februari 2021
55

“beliau melakukan pendekatan dengan guru-guru, memberikan


teladan, memberikan semangat, memberikan motivasi untuk
mengikuti seminar-seminar yang berkaitan dengan bidang pendidik
yang biasanya juga beliau share di grup MTs. Dibantu untuk honor
tingkat I, karena kawan-kawan memadai dan tidak mengada-ada”.63

Pendapat yang sama terkait upaya kepala sekolah dalam meningkatkan

kinerja guru menurut Ibu Karini S.E yakni:

“guru-guru PNS yang belum serdik disemangati, diundang untuk


mengikuti PKG, diberikan kesempatan serta info untuk belajar,
kemudian untuk guru-guru yang honor diberikan fasilitas, yang
belum NUPTK dibantu”.64

Kepala sekolah juga melakukan pemeriksaan pada perangkat pembelajaran

guru di MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan. Pemeriksaan

perangkat pembelajaran guru tersebut menurut Wakil Kepala Sekolah,

Bapak M. Ali Mu’min yakni:

“kepala sekolah memeriksa dan menilai kelengkapan pembelajaran


guru seperti kalau akhir tahun SKP (Sasaran Kinerja Pegawai), nah
itukan menilai kinerja kawan-kawan seperti membuat RPP. Karena
RPP kan yang menilai saya, mewakili dari kepala sekolah lalu saya
serahkan ke kepala sekolah atau laporan yang menilai Kepala
Sekolah”.65

Dengan demikian, adapun evaluasi yang dilakukan oleh Kepala

Sekolah MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan menurut

peneliti yaitu melakukan pertemuan rapat kecil terbatas setiap bulannya

untuk mengetahui bagaimana kinerja guru dan untuk upaya kinerja guru

terkait dengan manajemen yang diterapkan, kepala sekolah melakukan


63
M.Ali Mu’mim, S.Pd.I, Wakil Kepala Sekolah MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten
Way Kanan, Wawancara, Tgl 18 februari 2021
64
Kartini, S.E, Waka Kesiswaan di MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan,
Wawancara, Tgl 18 Feberuari 2021
65
M.Ali Mu’mim, S.Pd.I, Wakil Kepala Sekolah MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten
Way Kanan, Wawancara, Tgl 18 februari 2021
56

kegiatan belajar mengajar dengan peserta didik yang terbatas, guru wajib

memberikan tugas dari sekolah dan itu telah berjalan efektif.

2. Faktor Penunjang dan Penghambat Pelaksanaan Manajemen Kepala

Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di MTs Darul Ulum Bumi

Agung Kabupaten Way Kanan

Adapun faktor penunjang dan penghambat dalam pelaksanaan manajemen

kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru dalam hasil yang dilakukan

pengamatan peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah

mengatakan bahwa:

“kalo pendukung kita punya SDM yang kinerjanya sudah lumayan


baik. Faktor penghambatnya mulai dari insfrastuktur, kemudian
keadaan saat ini (pandemi), ditambah lagi dengan banyaknya siswa
yang notabennya membantu kerja orang tua. Kalau untuk gurunya
sendiri sih enggak ya, terbukti mereka pada datang. Artinya semua
kembali pada dirinya masing-masing, mau atau tidak melaksanakan
tugasnya di wabah seperti ini”.66 Tutur Kepala Sekolah dalam
wawancara.

Adapun pendapat lain dari Wakil Kepala Sekolah, Bapak Ali Mu’min, S.Pd.I

yang lebih berpendapat mengenai pribadi kepala sekolah itu sendiri terkait

faktor penunjang pelaksanaan manajemen kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru:

“SDM sudah cukup memadai, kemudian lebih untuk pribadi kepala


sekolah sendiri, beliau ini orang ahli IT jadi kalau ada apa-apa tuh
informasi dari atasan cepat sampai ke bawahan. Dan menurut saya
itu merupakan pendukung, karena kalau informasi cepat kita kan
enak, nyambung gitu. Beliau sangat disiplin, sebagai contoh kalau
disuruh berangkat jam 07.30-08.00, beliau jam 07.00 sudah ada di
tempat. Beliau orangnya ramah, mampu membina hubungan yang

66
Wawan Saputra,S.Kom,M.Pd, Kepala sekolah MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way
Kanan, Wawancara, Tgl 21 Februari 2021
57

baik dengan guru, memberikan pembinaan dan arahan, dan beliau


juga terbuka atas usul-usul yang disampaikan oleh guru dan staf
terkait ide-ide baru untuk kemajuan sekolah”

Faktor penghambat pelaksanaan manajemen kepala sekolah menurut ibu

Kartini, S.E:

“faktor penghambat terutama di pendanaan ya Mbak, secara sarana


dan prasarana kurang untuk pemasangan alat belajar di jurusan
TKR, karena kita membutuhkan alat berat”.
Berdasarkan wawancara terkait faktor penunjang dan penghambat

pelaksanaan mananemen kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru

dapat disimpulkan bahwa:

Faktor penunjang kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru meliputi:

(1) kepala sekolah memberikan contoh teladan dalam kedisiplinan berusaha

datang ke sekolah lebih awal; (2) kepala sekolah memberikan motivasi serta

membina hubangan yang baik dengan guru; (3) kepala sekolah terbuka atas

usul-usul yang disampaikan oleh guru dan staf tentang ide-ide baru untuk

kemajuan sekolah; (4) kinerja SDM yang cukup baik.

Adapun faktor penghambat kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru

meliputi: (1) Kurang memadainya insfrastuktur sekolah; (2) pandemi Covid-

19; (3) banyak siswa yang membantu orang tua dalam bekerja; (4)

Kurangnya Pendanaan.

B. Hasil Observasi

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, dapat dijelaskan hasil

yang diperoleh terkait penerapan manajemen kepala sekolah dalam


58

meningkatkan kinerja guru di MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way

Kanan sebagai berikut.

1. Terdapat perilaku serta contoh kepala sekolah yang baik yang diberikan

terhadap personil sekolah, seperti dengan menerapkan kedisiplinan.

2. Kepala sekolah melaksanakan perannya dalam membina kinerja guru, yakni

memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan dan penilaian pada masalah-

masalah yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan

pengembangan pendidikan pengajaran yang berupa perbaikan program dan

kegiatan pendidikan pengajaran untuk menciptakan situasi belajar mangajar

yang kondusif dan baik.

3. Terdapat manajemen kepala sekolah, meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan serta evaluasi yang dilakukan kepala sekolah.

4. Terdapat visi misi sekolah, berupa cita-cita jangka panjang dan berorientasi

ke depan, dan cita-cita jangka pendek dan berorientasi pada masa kini.

5. Terdapat sarana dan prasarana di sekolah, seperti tenaga pendidik dan

peserta didik, dan lab komputer serta sarana dan prasarana pendukung

lainnya.

C. Hasil Dokumentasi

Dokumentasi dalah metode yang menggunakan bahan klasik untuk

meneliti perkembangan yang khusus yaitu meneliti perkembanagn yang khusus

menjawab pertanyaan atau persoalan-persoalan tentang apa, mengapa, kenapa,

dan bagaimana.67 Dokumentasi yang maksudkan adalah pengumpulan data yang

67
Sutrisno Hadi, Metodologi Research I (Yogyakarta: Andi Offset, 1990), h. 64.
59

bersifat dokumen yang terdapat pada lokasi penelitian. Dokumentasi dapat

dilakukan dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan , transkip, baku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan

sebagainya.68

Dalam hal ini, penulis mengumpulkan data tertulis berupa dokumen tentang

MTs Darul UlumBumi Agung Kabupaten Way Kanan dan data-data penting

lainnya yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini.

Berikut dipaparkan hasil dokumentasi yang telah diperoleh peneliti di MTs

Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten Way Kanan.

Tabel 4.1 Hasil Dokumentasi di MTs Darul Ulum Bumi Agung

Kabupaten Way Kanan

No. Dokumentasi Penelitian Keterangan

1. Sejarah Singkat Tempat Data dokumentasi ini diperlukan

Penelitian guna mendapatkan sejarah awal mula

berdirinya MTs Darul Ulum Bumi

Agung Kabupaten Way Kanan

2. Profil Sekolah Diperlukan untuk mengetahui data

sekolah, sejarah pendirian sekolah

dan pekembangannya hingga saat ini

3. Struktur Organisasi Data ini diperlukan guna mengetahui

kedudukan komponen-komponen

68
Suharsismi Arikunto, op. cit., h. 231.
60

penting dalam berjalannya rantai

pemerintahan di MTs Darul Ulum

Bumi Agung Kabupaten Way Kanan

4. Letak Geografis Berkaitan dengan lokasi keberadaan

sekolah dan batas-batasnya untuk

mempermudah dalam pendektesian

lokasi sekolah

5. Visi dan Misi Sekolah Data ini diperlukan guna mengetahui

alasan (visi) dibentuknya MTs Darul

Ulum Bumi Agung Kabupaten

Kanan, dan apa saja serangkaian hal

yang dilakukan untuk mencapai visi

tersebut (misi)

6. Keadaan Guru dan Karyawan Data ini diperlukan guna untuk

mengetahui keadaan guru dan

karawayan di MTs Darul Ulum Bumi

Agung Kabupaten Way Kanan

7. Keadaan Siswa Data ini diperlukan guna untuk

mengetahui keadaan siswa di MTs

Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten

Way Kanan

8. Keadaan Sarana dan Prasarana Berkaitan dengan perlengkapan


61

pembelajaran dan fasilitas dasar

dalam kegiatan belajar mengajar di

MTs Darul Ulum Bumi Agung

Kabupaten Way Kanan

D. Pembahasan

Dalam pelaksanaan manajemen kepala sekolah hal yang dilakukan dan perlu

disiapkan ialah:

a. Perencanaan

Hal yang pertama kali dilakukan oleh kepala sekolah dalam

pelaksanaan perencanaan ialah melakukan dan memperhatikan visi dan misi

yang ada disekolah, melakukan program kerja, perumusan tata tertib.

b. Pengorganisasian

Melakukan observasi secara langsung terhadap guru dan kepala

sekolah, hal yang dimana kepala sekolah lakukan dalam pelaksanaan

pengorganisasian menilai hasil kinerja guru dalam menyusun kurikulum dan

penyusunan/evaluasi.

c. Pelaksanaan Kepala Sekolah

Dalam program pelaksanaannya kepala sekolah memberikan

kesempatan kepada guru dengan cara memberikan untuk mengikut sertakan

dalam pelatihan-pelatihan berdasarkan sesuai bidang yang dipegang

berdasarkan kompetensi terhadap meningkatkan kinerja guru. Selain itu


62

kepala sekolah juga memberikan motivasi kepada guru guna meningkatkan

kinerja guru.

d. Pengawasan

Pengawasan dilakukan kepala sekolah untuk melihat kinerja guru

selama PTM terbatas selama Covid-19, kepala sekolah meningkatkan kinerja

guru dengan cara memberikan bimbingan dan arahan kepada guru.

e. Faktor Penunjang Penerapan Manajemen Kepala Sekolah Untuk

Meningkatkan Kinerja Guru

1). Kepala sekolah memiliki keahlian dibidang tekhnologi informasi dan

komunikasi, sehingga informasi yang didapatkan cepat tersampaikan

2). Kepala sekolah memberikan contoh dan keteladanan dalam kedisiplinan

dengan berusaha datang ke sekolah lebih awal.

3). Kepala sekolah mengontrol secara teratur keadaan guru melakukan

pembinaan kedisiplinan guru dan karyawan lewat rapat terbatas.

4). Memberikan motivasi serta membina hubungan yang baik dengan guru

dan staf.

f. Faktor Penghambat Penerapan Manajemen Kepala Sekolah Untuk

Meningkatkan Kinerja Guru

Adapun faktor penghambat kepala sekolah dalam meningkatkan

kinerja guru meliputi:

1). Kurang memadainya insfrastuktur sekolah

2). Pandemi Covid-19

3). Banyak siswa yang membantu orang tua dalam bekerja


63

4). Terbatasnya biaya untuk melengkapi insfrastuktur sekolah


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian maka dapat dikemukakan kesimpulan

sebagai berikut:

1. Manajemen Kepala Sekolah di MTs Darul Ulum Bumi Agung Kabupaten

Way Kanan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan

pengorganisasian. Perencanaan yang dilakukan kepala sekolah tersebut

di dalamnya terdapat visi dan misi sekolah, program kerja seperti

pembagian tugas guru, pelaksanaan tata terbib. Pengorganisasian terdiri

dari kurikulum didalamnya silabus, dan RPP, penilaian/evaluasi.

sPelaksanaan, program yang dilaksanakan kepala sekolah yakni

memberikan kesempatan kepada guru untuk mengkuti pelatihan dan

kegiatan yang berkaitan dengan kompetensi guru dalam meningkatkan

kinerja guru, selain itukepala sekolah memberikan motivasi kepada guru.

Pengawasan, kepala sekolah memberikan penilaian terhadap guru guna

menilai kinerja guru untuk melihat kemampuan guru.

2. Faktor Penunjang dan Pengambat Pelaksanaan Manajemen Kepala

Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Guru

64
65

Adapun faktor penunjang pelaksanaan manajemen kepala sekolah

dalam meningkatkan kinerja guru yaitu, SDM yang cukup memadai,

hubungan baik antara kepala sekolah dan guru serta keryawan.

Adapun faktor penghambat pelaksanaan manajemen kepala sekolah

untuk meningkatkan kinerja guru meliputi terbatasnya insfrastuktur

sekolah karena kurangnya dana dan pandemi Covid-19.

B. Saran

Berdasarkan keismpulan yang telah dikemukakan dalam penelitian ini,

selanjutya diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan terutama dalam implementasi teoritik peningkatan kinerja

guru.

2. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi praktis

kepada berbagai pihak antara lain:

a. Bagi kepala sekolah agar dapat digunakan sebagai bahan masukan

dan informasi untuk senantiasa berupaya mengontrol gaya untuk

bertindak guna meningkatkan kinerja guru dan prestasi belajar

peserta didik di lembaga yang dipimpinnya.

b. Bagi Guru agar dapat digunakan sebagai bahan masukan dan

informasi supaya selalu berupaya meningkatkan kinerja dalam

melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai pendidik dan

pengajar, serta menambah wawasan dan pengetahuan guru tentang


66

bagaimana mengoptimalkan kinerja dalam upaya meningkatkan

kualitas pembelajaran di sekolah.


67

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran, Yogyakarta: Gava


Media. 2011

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama. 2008

Fatah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja


Rosdakarya. 2008

Harbangan Siagian, Manajemn Suatu Pengantar, Semarang: Satya Wacana, tt.

Herabudi. Administrasi & Supervisi Pendidikan, Bandung : CV. Pustaka Setia. 2009
Asamani, Jamal Ma’mur. Manajemen Pengelolaan dan Kepemimpinan
Pendidikan Profesional Cet I; Jogjakarta: Diva Press. 2009

Asmani, Jamal Ma’mur. Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional,


Yogyakarta: Diva Press. 2012

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif Cet. XXXIX; Bandung:


Remaja Rosdakarya. 2019

Fatah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan Cet. XI; Bandung: PT Remaja


Rosdakarya. 2011

Nawawi. Administrasi Pendidikan, Jakarka: Haji Masagung. 1995


Purwanto, Ngalim. Administrasi Supervisi Pendidikan, Bandung:PT Remaja
Rosdakarya. 2010

Nur Zazin. Gerakan Menata Mutu Pendidikan, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media. 2010

Amtu, Orisimus. Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah, Bandung :


Alfabeta. 2013

Simanjuntak, J. Payaman. Manjemen Pengawas Pendidikan, Jakarta: Lembaga


Penerbit Fakultas Ekonomi UI. 2005

Danim, Sudarwan. Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme


Tenaga Kependidikan Bandung: Pustaka Setia. 2010

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif Cet. IV; Bandung: Alfabeta. 2008


68

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif dan


Kuantitatif. Bandung: Alfabeta. 2009

Supardi. Kinerja Guru, Jakarta: Grafindo. 2014

Syahril Hasan, SIAKAD pada politeknik sains dan teknologi wiratama maluku utara.
Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN:2442-7942 Vol.1
Nomor 1 Tahun 2015 Jurnal
Syukur, Fatah. Manajemen Pendidikan Berbasih pada Madrasah, Semarang:
Pustaka Rizki Putra. 2011
Yukl, Gary A. Kepemimpinan dalam Organisasi, Alih Bahasa Jusuf Udaya,
LicEc, Jakarta: Prenhallindo. tt
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KISI-KISI INSTRUMEN WAWANCARA

Variabel Indikator No. Item

penelitian Instrumem

Manajemen 1. Perencanaan 2

Kepala Sekolah 2. Pengorganisasian 4, 5 dan 7

3. Pelaksanaan 1 dan 6

4. Pengawasan 3 dan 10

Kinerja Guru 1. Faktor penunjang 8

2. Faktor penghambat 9
INSTRUMEN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

1. Bagaimana pelaksanaan program kerja yang dilakukan oleh kepala sekolah?

2. Bagaimana manajemen kepala sekolah dalam menentukan dan memutuskan

suatu kebijakan sekolah?

3. Apakah kepala sekolah melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap

perangkat pembelajaran guru ?

4. Apakah kepala sekolah memberikan motivasi guru untuk mengikuti seminar-

seminar yang berkaitan dengan bidang pendidik?

5. Bagaimana arahan yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan

pendidikan guru?

6. Bagaimana pelaksanaan manajemen kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja

guru?

7. Upaya apa saja yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru?

8. Faktor apa saja yang menjadi pendukung kepala sekolah dalam meningkatkan

kinerja guru?

9. Faktor apa saja yang menjadi penghambat kepala sekolah dalam meningkatkan

kinerja guru?

10. Bagaimana hasil evaluasi dari penerapan manajemen yang diterapkan kepala

sekolah dalam meningkatkan kinerja guru?


INSTRUMEN WAWANCARA WAKIL KEPALA SEKOLAH

1. Bagaimana pelaksanaan program kerja yang dilakukan oleh kepala sekolah?

2. Bagaimana manajemen kepala sekolah dalam menentukan dan memutuskan

suatu kebijakan sekolah?

3. Apakah kepala sekolah melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap

perangkat pembelajaran guru ?

4. Apakah kepala sekolah memberikan motivasi guru untuk mengikuti seminar-

seminar yang berkaitan dengan bidang pendidik?

5. Bagaimana arahan yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan

pendidikan guru?

6. Bagaimana pelaksanaan manajemen kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja

guru?

7. Upaya apa saja yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru?

8. Faktor apa saja yang menjadi pendukung kepala sekolah dalam meningkatkan

kinerja guru?

9. Faktor apa saja yang menjadi penghambat kepala sekolah dalam meningkatkan

kinerja guru?

10. Bagaimana hasil evaluasi dari penerapan manajemen yang diterapkan kepala

sekolah dalam meningkatkan kinerja guru?


INSTRUMEN WAWANCARA GURU

1. Bagaimana pelaksanaan program kerja yang dilakukan oleh kepala sekolah?

2. Bagaimana manajemen kepala sekolah dalam menentukan dan memutuskan

suatu kebijakan sekolah?

3. Apakah kepala sekolah melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap

perangkat pembelajaran guru ?

4. Apakah kepala sekolah memberikan motivasi guru untuk mengikuti seminar-

seminar yang berkaitan dengan bidang pendidik?

5. Bagaimana arahan yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan

pendidikan guru?

6. Bagaimana pelaksanaan manajemen kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja

guru?

7. Upaya apa saja yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru?

8. Faktor apa saja yang menjadi pendukung kepala sekolah dalam meningkatkan

kinerja guru?

9. Faktor apa saja yang menjadi penghambat kepala sekolah dalam meningkatkan

kinerja guru?

10. Bagaimana hasil evaluasi dari penerapan manajemen yang diterapkan kepala

sekolah dalam meningkatkan kinerja guru?


HASIL WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

No Pertanyaan Jawaban
.
1. Bagaimana pelaksanaan “Saya melakukan analisis terlebih dahulu
program kerja yang kebutuhan-kebutuhan sekolah, kemudian SDM,
dilakukan oleh kepala kemudian insfrastuktur, kemudian manajemen itu
sekolah? sendiri. Artinya dari beberapa hal itu saya amati
atau analisis dulu dan saya jadikan satu program
apa yang harus saya laksanakan. Kemudian saya
melakukan dan memperhatikan visi dan misi yang
ada di sekolah ini, program kerjanya juga tata
tertibnya”.
2. Bagaimana manajemen “saya melakukan pengembangan SDM, saya lebih
kepala sekolah dalam ke sumberdayanya. Karna disinikan selain
menentukan dan insfrastuktur, SDM juga sangat di perlukan.
memutuskan suatu Planning, organizing, actuating, controling sudah
kebijakan sekolah? saya inputkan”.
3. Apakah kepala sekolah “ya, tentu. Tapi sebelum diperiksa oleh
melakukan pemeriksaan saya,diperiksa dulu sama Pak Ali, karena memang
dan penilaian terhadap beliau yang selama ini memeriksa duluan”.
perangkat pembelajaran
guru ?
4. Apakah kepala sekolah “saya selalu share di Whatsapp info-info terkait
memberikan motivasi guru seminar, pelatihan atau informasi apapun itu. Jadi
untuk mengikuti seminar- nanti guru-guru yang minat bisa mengikutinya”.
seminar yang berkaitan
dengan bidang pendidik?
5. Bagaimana arahan yang “untuk saat ini gurunya saya lebih cenderung
dilakukan kepala sekolah kepengembangan skill, atau soft skill. Saya saat
dalam meningkatkan ini untuk temen-temen yang sudah S1 saya
pendidikan guru? cukupkan tapi kalo minat mau S2 monggo.
Kenapa kepengembangan skill dari pada
akademiknya, karena tujuan SMK yaitu untuk
menciptakan ahli-ahli di bidangnya”.

6. Bagaimana pelaksanaan “saya tidak hanya mengarahkan, tetapi juga


manajemen kepala sekolah memberikan contoh. Saya suruh mereka disiplin,
untuk meningkatkan tepat waktu, saya berangkat kesini lebih awal dari
kinerja guru? mereka”.
7. Upaya apa saja yang “berjalan normal, berjalan cukup baik dengan
dilakukan kepala sekolah keadaan yang saya inginkan, dengan program
untuk meningkatkan yang memang sudah saya buat. Dengan kondisi
kinerja guru? saat ini atau sekarang ya karna mulai daring lagi,
saya membuat program, saya melakukan PTM
terbatas, dan guru wajib memberikan tugas itu
dari sekolah, kemudian kita juga mengadakan
praktek terbatas untuk meningkatkan kinerja guru
itu supaya tidak turun”.
8. Faktor apa saja yang “kalo pendukung kita punya SDM yang
menjadi pendukung kepala kinerjanya sudah lumayan baik. Faktor
sekolah dalam penghambatnya mulai dari insfrastuktur,
meningkatkan kinerja kemudian keadaan saat ini (pandemi), ditambah
guru? lagi dengan banyaknya siswa yang notabennya
membantu kerja orang tua. Kalau untuk gurunya
sendiri sih enggak ya, terbukti mereka pada
datang. Artinya semua kembali pada dirinya
masing-masing, mau atau tidak melaksanakan
tugasnya di wabah seperti ini”.
9. Faktor apa saja “Faktor penghambatnya mulai dari insfrastuktur,
yangmenjadi penghambat kemudian keadaan saat ini (pandemi), ditambah
kepala sekolah dalam lagi dengan banyaknya siswa yang notabennya
dalam meningkatkan membantu kerja orang tua”.
kinerja guru?
10. Bagaimana hasil evaluasi “untuk evaluasinya, saya mengadakan pertemuan
dari penerapan manajemen rapat kecil atau rapat terbatas untuk mengevaluasi
yang diterapkan kepala kegiatan-kegiatan yang sudah berjalan selama
sekolah dalam satu bulan, jadi bukan tahun berjalan tapi bulan
meningkatkan kinerja berjalan. Jadi saya mengadakan evaluasi. Jadi
guru? intinya dari ke-empat ini mulai dari planning,
organizing, controling, actuating itu sudah saya
inputkan. Evaluasinya seperti apa Pak? Nah, saya
buat rapat terbatas. Evaluasi kecil”.
HASIL WAWANCARA WAKIL KEPALA SEKOLAH

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana pelaksanaan “kepala sekolah lebih banyak membimbing,
program kerja yang mengarahkan kawan-kawan yang belim tau, apa
dilakukan oleh kepala kendalanya, kemudian dikasih teguran untuk
sekolah? yang telat, untuk TU juga kalau kurang paham
tugasnya dikasih arahan. Secara umum program
kerja sudah bagus, jadi kayak kegiatan PPDB,
MOS sudah dibentuk, ujian kelas IX juga sudah
beliau list, lebih teratur”.
2. Bagaimana manajemen “tentunya awali tarawan dulu dari beliau,
kepala sekolah dalam musyawarah dengan guru-guru
menentukan dan sebelummengambil keputusan. Meskipun ada
memutuskan suatu angan-angan, tetapi dibicarakan dulu sama
kebijakan sekolah? bawahan, kira-kira mampu gak nih”.

3. Apakah kepala sekolah “kepala sekolah memeriksa dan menilai


melakukan pemeriksaan kelengkapan pembelajaran guru seperti kalau
dan penilaian terhadap akhir tahun SKP (Sasaran Kinerja Pegawai), nah
perangkat pembelajaran itukan menilai kinerja kawan-kawan seperti
guru ? membuat RPP. Karena RPP kan yang menilai
saya, mewakili dari kepala sekolah lalu saya
serahkan ke kepala sekolah atau laporan yang
menilai kepala sekolah”.
4. Apakah kepala sekolah “iya. Kepala sekolah memberi informasi di grup.
memberikan motivasi guru Pokoknya apapun informasi terkait bidang
untuk mengikuti seminar- pendidik beliau langsung cepet”.
seminar yang berkaitan
dengan bidang pendidik?
5. Bagaimana arahan yang “lebih ke skill . Tapi beliau juga ga melarang
dilakukan kepala sekolah kalau mau lanjut. Selama itu baik, beliau selalu
dalam meningkatkan mensupport sih”.
pendidikan guru?
6. Bagaimana pelaksanaan “kepala sekolah lebih banyak membimbing,
manajemen kepala sekolah mengarahkan kawan-kawan yang belim tau, apa
untuk meningkatkan kinerja kendalanya, kemudian dikasih teguran untuk
guru? yang telat, untuk TU juga kalau kurang paham
tugasnya dikasih arahan. Secara umum program
kerja sudah bagus, jadi kayak kegiatan PPDB,
MOS sudah dibentuk, ujian kelas IX juga sudah
beliau list, lebih teratur”.
7. Upaya apa saja yang “beliau melakukan pendekatan dengan guru-
dilakukan kepala sekolah guru, memberikan teladan, memberikan
untuk meningkatkan kinerja semangat, memberikan motivasi untuk mengikuti
guru? seminar-seminar yang berkaitan dengan bidang
pendidik yang biasanya juga beliau share di grup
MTs. Dibantu untuk honor tingkat I, karena
kawan-kawan memadai dan tidak mengada-ada”.
8. Faktor apa saja yang “SDM sudah cukup memadai, kemudian lebih
menjadi pendukung kepala untuk pribadi kepala sekolah sendiri, beliau ini
sekolah dalam orang ahli IT jadi kalau ada apa-apa tuh
meningkatkan kinerja guru? informasi dari atasan cepat sampai ke bawahan.
Dan menurut saya itu merupakan pendukung,
karena kalau informasi cepat kita kan enak,
nyambung gitu. Beliau sangat disiplin, sebagai
contoh kalau disuruh berangkat jam 07.30-08.00,
beliau jam 07.00 sudah ada di tempat. Beliau
orangnya ramah, mampu membina hubungan
yang baik dengan guru, memberikan pembinaan
dan arahan, dan beliau juga terbuka atas usul-
usul yang disampaikan oleh guru dan staf terkait
ide-ide baru untuk kemajuan sekolah”
9. Faktor apa saja “kalau dari penghambatnya, saya rasa dari guru
yangmenjadi penghambat itu sendiri yang malas ”.
kepala sekolah dalam dalam
meningkatkan kinerja guru?
10. Bagaimana hasil evaluasi “Alhamdulillah baik, kawan-kawan jadi lebih
dari penerapan manajemen paham sama apa yang menjadi kerjaannya.
yang diterapkan kepala Awalnya karena belum terbiasa diajak lari
sekolah dalam mereka kaget, tapi setelah beberapa hari ya udah
meningkatkan kinerja guru? mulai terbiasa. Cepat buat beradaptasi”.
HASIL WAWANCARA GURU

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana pelaksanaan “program kerja beliau sangat rinci, harus detail,
program kerja yang pembagian tugas yang jelas”.
dilakukan oleh kepala
sekolah?
2. Bagaimana manajemen “beliau mengadakan rapat bersama guru-guru,
kepala sekolah dalam jadi enggak sepihak. Di musyawarahkan dulu
menentukan dan sama guru-guru semua”.
memutuskan suatu
kebijakan sekolah?
3. Apakah kepala sekolah “ya tentu. Tetapi karna memang kita ke Pak Ali
melakukan pemeriksaan dulu ya sebelum ke Kepala Sekolah”.
dan penilaian terhadap
perangkat pembelajaran
guru ?
4. Apakah kepala sekolah “iya, beliau selalu share informasi-informasi
memberikan motivasi guru terkait seminar atau yang berkaitan dengan
untuk mengikuti seminar- bidang pendidik di grup Whatsapp”.
seminar yang berkaitan
dengan bidang pendidik?
5. Bagaimana arahan yang “Pak Wawan ini mengarahkan lebih ke
dilakukan kepala sekolah pengembangan skill, tapi kalau memang guru
dalam meningkatkan ada yang mau melanjutkan studi, beliau bantu
pendidikan guru? dan tentunya disemangati”.
6. Bagaimana pelaksanaan “manajemen yang sudah beliau terapkan cukup
manajemen kepala sekolah baik, perencanaannya sedang berjalan,
untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan yang sedang saya lihat itu dari cara
guru? pengelolaan juga sudah ada perubahan, sudah
baik, controling beliau selalu memantau guru-
guru. Alhamdulillah manajemen sudah berjalan
baik”.

7. Upaya apa saja yang “guru-guru PNS yang belum serdik disemangati,
dilakukan kepala sekolah diundang untuk mengikuti PKG, diberikan
untuk meningkatkan kinerja kesempatan serta info untuk belajar, kemudian
guru? untuk guru-guru yang honor diberikan fasilitas,
yang belum NUPTK dibantu”.
8. Faktor apa saja yang “menurut saya dari Kepala Sekolah itu sendiri ya
menjadi pendukung kepala Mbak, beliau ahli IT, juga orangnya disiplin,
sekolah dalam tegas tapi merangkul. Mungkin sama seperti
meningkatkan kinerja guru? yang disampaikan sama Wakil Kepala Sekolah
tadi ya”.
9. Faktor apa saja “faktor penghambat terutama di pendanaan ya
yangmenjadi penghambat Mbak, secara sarana dan prasarana kurang untuk
kepala sekolah dalam dalam pemasangan alat belajar di jurusan TKR, karena
meningkatkan kinerja guru? kita membutuhkan alat berat”.
10. Bagaimana hasil evaluasi “dari kinerja beliau sudah bagus, beliau itu tegas,
dari penerapan manajemen banyak ilmu yang dibagi dengan teman-teman,
yang diterapkan kepala beliau ini orangnya suka humor jadi kita bisa
sekolah dalam akrab. Beliau megobrol sambil dengan memberi
meningkatkan kinerja guru? wawasan tentang linearitas guru, tentang masa
depan guru-guru yang honor itu mau kemana,
bagaimana, beliau selalu mengarahkan.”
INSTRUMEN OBSERVASI

Keberadaan
No. Aspek yang di Observasi Tidak Ket.
Ada
Ada
1. Apakah kepala sekolah bersikap baik 
dan memberikan contoh baik
terhadap personil sekolah?
2. Apakah kepala 
sekolah melaksanakan perannya
dalam membina kinerja guru di
sekolah?
3. Apakah kepala sekolah menerapkan 
manajemennya di sekolah?
4. Apakah terdapat visi dan misi 
sekolah?
5. Apakah sarana dan prasarana di 
sekolah memadai?
6. Apakah terdapat faktor pendukung 
dalam meningkatkan kinerja guru di
sekolah?
7. Apakah terdapat faktor penghambat 
dalam meningkatkan kinerja guru
disekolah?
PEDOMAN DOKUMENTASI

No
Kegiatan Ceklis Kelengkapan Data Ket.
.
1. Sejarah singkat 

2. Profil sekolah 

3. Visi dan misi sekolah 

4. Letak geografis sekolah 

5. Keadaan guru dan karyawan 

6. Keadaan siswa 

7. Keadaan srana dan prasarana 


ANGKET PENELITIAN

NO
SS S KS TS
. PERTANYAAN

1. Dalam menjalankan tugasnya kepala sekolah


berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan
tradisi akhlak mulia dan menjadi teladan
akhlak mulia bagi komunitas sekolah.
2. Kepala sekolah bakat dan minat jabatan
sebagai pemimpin pendidikan.
3. Dalam menjalankan tugasnya, kepala sekolah
memiliki integritas kepribadian sebagai
pemimpin.
4. Dalam menjalankan tugasnya, kepala sekolah
bersikap teruka dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi.
5. Dalam menjalankan tugasnya, kepala sekolah
memiliki keinginan yang kuat dalam
pengembangan sekolah.
6. Kepala sekolah mengelola perubahan dan
pengembangan sekolah menuju organisasi
pembelajaran yang efektif.
7. Kepala sekolah dapat merumuskan dan
menentukan langkah-langkah strategis untuk
mencapai misi dan tujuan sekolah.
8. Kepala sekolah dapat melakukan negoisasi
dengan berbagai pihak yang berkepentingan
dengan pendidikan disekolah ini.
9. Kepala sekolah dapat menganalisa faktor-
faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang dihadapi di sekolah.
10. Kepala sekolah dapat memperkirakan
kebutuhan-kebutuhan sekolah pada masa yang
akan datang secara tepat.
11. Kepala sekolah dapat memberikan bimbingan
arahan kepada guru dan staf sekolah.
12. Kepala sekolah dapat memberikan penghargan
yang layak kepada guru yang aktif di sekolah.
13. Kepala sekolah dapat memberikan sanksi atau
hukuman yang tegas kepada personil sekolah
yang melanggar aturan.
14. Kepala sekolah memiliki keberanian untuk
melakukan perubahan-perubahan dalam
organisasi menuju arah yang lebih baik.
15. Kepala sekolah memiliki gagasan-gagasan
inovatif untuk kemajuan sekolah
16. Kepala sekolah dapat menyampaikan
informasi tentang berbagai kemajuan dan
prestasi sekolah kepada masyarakat.
17. Kepala sekolah dapat menyelenggarakan
proyek-proyek pembangunan di sekolah
dengan baik, seperti menambah Ruang Kelas
Baru (RKB) atau sarana belajar lainnya.
18. Kepala sekolah dapat merencanakan
kebutuhan personil sekolah dengan baik,
sehingga tidak terjadi kelebihan atau
kekurangan personil sekolah.
19. Kepala sekolah dapat mengembangkan
kemampuan profesional personil sekolah,
misalnya denganmengirimkanguru-guru untuk
mengikuti berbagai pelatihan dan seminar.
20. Kepala sekolah dapat melaksanakan penilaian
kinerja personil sekolah secara baik, sehingga
mendorong setiap personil untuk memperbaiki
dan meningkatkan kinerjanya.

Anda mungkin juga menyukai