Bagaimana data dikumpulkan??? Dat dapat dikumpulkan melalui Tes dan non Tes,
Umumnya tes terdiri dari tipe uraian dan tipe obyektif. Tipe obyektif terdiri dari bentuk benar –
salah, pilihan – ganda, isian singkat, memasangkan. Sedangkan non tes berupa instrumen angket,
wawancara, dan observasi. Khusus skala sikap dipakai skala likert, Diferensial semantik,
Thurstone, Guttman. Tetapi bila data sudah tersedia tidak perlu instrumen lagi, misal hasil Ujian
Nasional bisa diperoleh di kantor Dinas Pendidikan.
Instrumen
Angket/ Data faktual
Non Tes Skala/ Data aspek psikologis, konsep
Pedoman wawancara./ penjelasan lisan
Pedoman observasi/ pengamatan perilaku
Dalam pengumpulan data dgn menggunakan instrumen maka kualitas instrumen hrs memadai yg
dapat diketahui dari Validasi teoritik dan empirisnya
2. Pengolahan Data
Mengolah data berarti membuat data ringkasan berdasarkan data mentah
hasil dari pengumpulan data dgn menggunakan rumus tertentu, misal:
menghitung jumlah, rata-rata, proporsi/ prosentase, berbagai koefisien
seperti koefisien variasi, korelasi, diterminasi, koefisien regresi.
Pengolahan data adalah pemberian skor, pengelompokan,
perhitungan, dan sebagainya mengenai data yg kita miliki, yg kita peroleh
melalui tahap pengumpulan data. Soal jawaban responden diberi skor.
Pengolahan data diperlukan agar sesuatu dapat dilihat dan
dipahamidgn mudah dan cepat, hasil pengolahan itu mungkin dijadikan
dalam bentuk tabel, distribusi frekuensi, diagram, dll
B. Penyajian Data
1. Data acak yg telah diurutkan Hasil Penyegaran dan Persamaan Asesor Beban Kerja
Dosen / BKD Tahun 2021 Wilayah Jawa dan Sumatra
Interval Frekuensi
Frekuensi Nilai Tengah Batas
Sekor dlm fi xi Komulatif xi - X (xi – X)2 fi (xi – X)2
(fi) (xi)
kelas Bawah Atas Absolut Relatif
X= i/n = 922/12 = 75
∑ fi xi 2536
X = = = 79.25
∑ fi 32
b. Median
1.n- F
2
Med = b + p
f
c. Modus
b1
Mo = b + p
b1 + b2
Keterangan:
b : Batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p : Panjang kelas interval
b1 : Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelum kelas modus
b2 : Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sesudah kelas modus
d. Standar deviasi