TAKUTLAH AKAN
ALLAH DAN
MULIAKANLAH DIA
Malaikat dengan Injil yang kekal itu mulai memberitakan
pekabarannya: “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia”
(Wahyu 14:7).
Kita harus memahami arti pekabaran ini untuk
memberitakannya. Bagaimana seharusnya kita takut akan
Tuhan? Bagaimana seharusnya kita memuliakan Dia?
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, pertanyaan
baru akan muncul: Siapa yang takut akan Tuhan dan
memuliakan Dia?
Takut akan Tuhan berarti menyembah-Nya, menghormati-Nya, dan
mengagumi-Nya. Hal itu termasuk setia kepada Tuhan dan tunduk
pada kehendak-Nya.
Kita harus mengenal Tuhan untuk takut
akan Dia. Kita harus memahami siapa Dia
dan apa yang dapat Dia lakukan dalam
hidup kita. Seperti Abraham, kita harus
memusatkan perhatian kita pada Tuhan
daripada pada diri kita sendiri. Tuhan
harus menjadi yang pertama (Kej 22:12).
Kita takut akan Tuhan, kita menghormati-Nya, dan kita menyembah-
Nya karena hikmat-Nya yang tak terbatas, kekuatan-Nya yang luar
biasa, dan anugerah-Nya yang mengagumkan. Takut akan Tuhan
termasuk tunduk pada kehendak-Nya dan hidup untuk Dia.
“[…] Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-
perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.”
(Pengkhotbah 12:13)