Anda di halaman 1dari 18

JULI 2022

Kekuasaan Atas Pengelolaan

Keuangan Negara
Pengantar Manajemen Keuangan Negara

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN


Daftar Isi
Halaman
Halaman
03 Kekuasaan Atas Pengelolaan
Keuangan Negara 09
Tugas Menteri Keuangan
Koordinasi Pemerintah

Struktur Kelembagaan
Pengaturan Wewenang Pusat dengan Bank Sentral
Struktur Kelembagaan Negara Tugas Menteri Keuangan

Pengelola Keuangan

Peraturan tentang Kelembagaan Atas Kekuasaan

Negara Pengguna Anggaran Pengelolaan Fiskal

Halaman Halaman

14 16
Peran
Peran Menteri/Pimpinan Lembaga Penyerahan Keuangan Daerah
sebagai Pengguna Anggaran Kekayaan Negara yang
Menteri/Pimpinan
Kekuasaan
Peran Menteri/Pimpinan Lembaga Dipisahkan
Lembaga sebagai
sebagai Pengguna Barang
Pengelolaan
Pengguna
Keuangan Daerah
Anggaran/Pengguna

Barang

Susunan Redaktur
Media Sosial Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

SEARA
SEri leARning mAterial AP
Penanggung Jawab
Pemimpin Redaksi
Kapusdiklat AP
Kabid Renbangjar
@PUSDIKLATAP

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN - OFFICIAL


Penyusun Learning Material Soderi

Editor Ririn Risnawati PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

@PUSDIKLATAP

bit.ly/SWIPe-AP
KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN

KEUANGAN NEGARA
Tujuan

Pengaturan Wewenang Pengelolaan Keuangan Negara

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 03


KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN

KEUANGAN NEGARA
Presiden selaku Kepala
Pemerintahan memegang
kekuasaan pengelolaan keuangan
negara sebagai bagian dari
kekuasaan pemerintahan. Untuk
membantu Presiden dalam
penyelenggaraan kekuasaan
dimaksud, sebagian dari kekuasaan
tersebut dikuasakan kepada
Menteri Keuangan serta kepada
Menteri/Pimpinan Lembaga selaku
Pengguna Anggaran/Pengguna
Barang kementerian
negara/lembaga yang dipimpinnya.

Sesuai dengan asas desentralisasi dalam Demikian pula untuk mencapai kestabilan nilai
penyelenggaraan pemerintahan negara sebagian rupiah tugas menetapkan dan melaksanakan
kekuasaan Presiden tersebut diserahkan kepada kebijakan moneter serta mengatur dan
Gubernur/Bupati/Walikota selaku pengelola menjaga kelancaran sistem pembayaran
keuangan daerah. dilakukan oleh bank sentral.

Pengertian Bagian Anggaran, Kementerian Negara, Lembaga,


Bendahara Umum Negara, Klasifikasi Anggaran dan Klasifikasi
Organisasi (Pasal 1 PMK 102/PMK.02/2018)
Bagian Anggaran adalah kelompok anggaran menurut Bendahara Umum Negara yang selanjutnya
nomenklatur kementerian negara/lembaga dan disingkat BUN adalah pejabat yang diberi
menurut fungsi bendahara umum negara tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara
Kementerian Negara yang selanjutnya disebut umum negara.
Kementerian adalah perangkat Pemerintah yang Klasifikasi Anggaran adalah pengelompokan
membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. anggaran Belanja Negara untuk penyusunan
Lembaga adalah organisasi non kementerian dan dan penyajian informasi APBN.
instansi lain pengguna anggaran yang dibentuk untuk Klasifikasi Organisasi adalah pengelompokan
melaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang- anggaran Belanja Negara berdasarkan
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 struktur organisasi Kementerian/Lembaga
atau peraturan perundang-undangan lainnya. dan BUN.

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 04


KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN

KEUANGAN NEGARA
Struktur Kelembagaan Negara

Lembaga

Pemerintahan

sebagai

Pengguna

Anggaran dan

Lembaga

Independen

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 05


KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN

KEUANGAN NEGARA
Chief Financial Officer (CFO) Chief Operational Officer (COO)
Menteri Keuangan sebagai pembantu Presiden Setiap menteri/pimpinan lembaga pada
dalambidang keuangan pada hakekatnya adalah hakekatnya adalah Chief Operational Officer
Chief Financial Officer (CFO) Pemerintah Republik (COO) untuk suatu bidang tertentu pemerintahan
Indonesia,

Prinsip ini perlu dilaksanakan secara konsisten agar terdapat kejelasan dalam pembagian wewenang

dan tanggung jawab, terlaksananya mekanisme checks and balances serta untuk mendorong upaya

peningkatan profesionalisme dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan

Peraturan tentang Kelembagaan Pengguna Anggaran


Pengaturan tentang kelembagaan pengguna anggaran ataudikenal dengan klasifikasi anggaran khususnya
klasifikasi organisasi diaturdalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/PMK.02/2018 tentang Klasifikasi
Anggaran (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1173). Bila terdapat perubahan nomenklatur
seperti halnya penggabungan Kemendikbud dan Dikti, maka peraturan akan disesuaikan dengan kondisi,
namun sampai bahan ini disusun peraturan tentang perubaha klasifikasi anggaran belum diterbitkan. 87
bagian anggaran sesuai PMK 102/PMK.02/2018 meliputi Kementerian Negara atau Lembaga.

Kelembagaan Negara Selaku Pengguna Anggaran

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 06


KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN

KEUANGAN NEGARA
Kementerian Negara = 34 Kementerian
Perpres Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 07


KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN

KEUANGAN NEGARA
Bagian Anggaran Non Kementerian Negara = 53 Lembaga
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/PMK.02/2018 tentang Klasifikasi Anggaran

BA BUN

Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 08


KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

TUGAS MENTERI KEUANGAN ATAS


KEKUASAAN PENGELOLAAN FISKAL

Tugas Menteri Keuangan atas Pelaksanaan

Kekuasaan Atas Pengelolaan Fiskal


Menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro;
Menyusun rancangan APBN dan rancangan Perubahan
APBN
Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran
Melakukan perjanjian internasional di bidangkeuangan
Melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah
ditetapkan denganundang-undang
Melaksanakan fungsi bendahara umum negara
Melaksanakan fungsi bendahara umum negara

Menteri Keuangan sekaligus sebagai CFO dan COO


CFO COO pada Menteri Keuangan

Menteri Keuangan diberikan kekuasaan atas Sebagai Pengguna Anggaran/Pengguna Barang pada
pengelolaan fiskal meliputi penyusunan Kementerian Keuangan yang dipimpinnya, diantaranya
kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi menyusun rancangan anggaran Kementerian
makro, menyusun rancangan APBN, Keuangan itu sendiri, melaksanakan anggaran
melakukan perjanjian internasional di bidang kementerian yang dipimpinnya, mengelola barang
keuangan negara, pemungutan pendapatan milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
negara, fungsi bendahara umum negara, jawabnya. Menyusun dan menyampaikan laporan
dan tugas lain terkait fiskal Pemerintahan keuangan dan tugas lain yang menjadi tanggungjawab
Negara Kementerian Keuangan

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 09


KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

TUGAS MENTERI KEUANGAN ATAS


KEKUASAAN PENGELOLAAN FISKAL
Subbidang Pengelolaan Fiskal

Tugas-tugas Lain di Bidang Pengelolaan Fiskal

Berdasarkan Ketentuan Undang-undang Selaku

Pengelola Fiskal
•h) Melaksanakan tugas-tugas lain di bidang pengelolaan fiskal

berdasarkan ketentuan undang-undang.


•Pasal 8 huruf h UU 17/2003

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 10


KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

TUGAS MENTERI KEUANGAN ATAS


KEKUASAAN PENGELOLAAN FISKAL
Tugas Menteri Keuangan

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 11


KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

TUGAS MENTERI KEUANGAN ATAS


KEKUASAAN PENGELOLAAN FISKAL
Koordinasi Pemerintah Pusat dengan Bank Sentral

Pemerintah Pusat dan bank sentral

berkoordinasi dalam penetapan dan


Rapat Dewan Gubernur BI sekurang-

pelaksanaan kebijakan fiskal dan


kurangnya sekali dalam sebulan untuk

moneter menetapkan kebijakan umum di bidang


moneter yang dapat dihadiri oleh

Pasal 21 UU 17/2003 tentang Keuangan


seorang menteri atau lebih yang mewakili

Negara
Pemerintah dengan hak bicara tanpa hak

suara;

Pasal 43 ayat 1 butir a UU No.23 Tahun 1999

tentang Bank Indonesia


Mengalokasikan Dana Perimbangan

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 12


KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

TUGAS MENTERI KEUANGAN ATAS


KEKUASAAN PENGELOLAAN FISKAL
Memberikan

Pinjaman

dan/atau Hibah

Kepada

Pemerintah

Daerah

Kekayaan Negara yang


Pengelola Keuangan

Dipisahkan BUMN
Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan Persero, adalah BUMN yang berbentuk perseroan
secara langsung yang berasal dari kekayaan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang
negara yang dipisahkan disebut dengan Badan seluruh atau paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen)
Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang
BUMN (Pasal 1 ayat 1 UU No.19/2003). tujuan utamanya mengejar keuntungan (Pasal 1 ayat 2
UU No.19/2003 tentang BUMN)

Modal BUMN
Modal BUMN merupakan dan berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan

Pengelola Keuangan BUMN


1. Pengurusan BUMN dilakukan oleh Direksi.
2. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan BUMN untuk kepentingan dan tujuan BUMN serta
mewakili BUMN, baik di dalam maupun di luar pengadilan.
3. Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi harus mematuhi anggaran dasar BUMN dan peraturan
perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi,
kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran.
4.

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 13


KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

PERAN MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA

SEBAGAI PENGGUNA ANGGARAN/

PENGGUNA BARANG
Menteri/pimpinan lembaga sebagai Pengguna Anggaran/ Pengguna Barang

kementerian negara/lembaga

(Pasal 9 UU 17/2003)

Menteri/pimpinan lembaga sebagai Pengguna Anggaran/ Pengguna Barang kementerian


negara/lembaga yang dipimpinnya mempunyai tugas

menyusun rancangan anggaran kementerian mengelola piutang dan utang negara yang
negara/lembaga yang dipimpinnya; menjadi tanggung jawab kementerian negara
menyusun dokumen pelaksanaan anggaran; /lembaga yang dipimpinnya;
melaksanakan anggaran kementerian negara mengelola barang milik/kekayaan negara yang
/lembaga yang dipimpinnya; menjadi tanggung jawab kementerian negara
melaksanakan pemungutan penerimaan /lembaga yang dipimpinnya;
negara bukan pajak dan menyetorkannya ke menyusun dan menyampaikan laporan
Kas Negara; keuangan kementerian negara /lembaga yang
dipimpinnya; dan melaksanakan tugas-tugas
lain yang menjadi tanggung jawabnya
berdasarkan ketentuan undang-undang.

Menteri Keuangan sebagai Pengguna Anggaran BA

K/L dan BA BUN


Menteri Keuangan, selain sebagai PA atas bagian anggaran
untuk kementerian yang dipimpinnya, juga bertindak selaku PA
atas bagian anggaran yang tidak dikelompokkan dalam bagian
anggaran Kementerian Negara/Lembaga tertentu.
(Pasal 2 PP 45/2013)

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 14


KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

PERAN MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA

SEBAGAI PENGGUNA ANGGARAN/

PENGGUNA BARANG

Peran

Menteri

Keuangan

sebagai

Pengguna

Anggaran

Pelaksanaan Tanggung Jawab Menteri Keuangan Selaku PA atas Bagian

Anggaran yang Tidak Dikelompokkan dalam Bagian Anggaran


Kementerian Negara/Lembaga Tertentu

Dalam hal kegiatan yang dibiayai bukan merupakan tugas dan fungsi
Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan hanya bertanggung jawab
secara formal

Dalam hal kegiatan yang dibiayai merupakan tugas dan fungsi


Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan bertanggungjawab secara
formal dan materiil sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.

Pasal 4 ayat 4 PP 45/2013

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 15


KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

PENYERAHAN KEKUASAAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

(Pasal 10 UU 17/2003)
Dilaksanakan oleh kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku pejabat pengelola APBD;
Dilaksanakan oleh kepala satuankerja perangkat daerah selaku pejabat pengguna anggaran/ barang
daerah.

Pengelolaan Keuangan Daerah, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah mempunyai tugas sebagai berikut

menyusun dan melaksanakan kebijakan melaksanakan fungsi bendahara umum


pengelolaan APBD; daerah;
menyusun rancangan APBD dan rancangan menyusun laporan keuangan yang
Perubahan APBD; merupakan pertanggungjawaban
melaksanakan pemungutan pendapatan daerah pelaksanaan APBD.
yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

Kepala satuan kerja perangkat daerah selaku pejabat pengguna anggaran/barang daerah mempunyai
tugas:

menyusun anggaran satuan kerja mengelola utang piutang daerah yang menjadi
perangkat daerah yang dipimpinnya; tanggung jawab satuan kerja perangkat daerah
menyusun dokumen pelaksanaan yang dipimpinnya;
anggaran; mengelola barang milik/kekayaan daerah yang
melaksanakan anggaran satuan kerja menjadi tanggung jawab satuan kerja perangkat
perangkat daerah yang dipimpinnya; daerah yang dipimpinnya;
melaksanakan pemungutan penerimaan menyusun dan menyampaikan laporan keuangan
bukan pajak; satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 16


KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

PENYERAHAN KEKUASAAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Kekayaan Negara yang Dipisahkan


Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh

negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan

negara yang dipisahkan disebut dengan Badan Usaha Milik Negara, yang

selanjutnya disebut BUMN

Pengelola Keuangan BUMN Modal BUMN


Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Modal BUMN merupakan dan berasal dari
Persero, adalah BUMN yang berbentuk perseroan kekayaan negara yang dipisahkan
terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang
seluruh atau paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen)
sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang
tujuan utamanya mengejar keuntungan.

Pengurusan BUMN
Pengurusan BUMN dilakukan oleh Direksi. Direksi
bertanggung jawab penuh atas pengurusan BUMN
untuk kepentingan dan tujuan BUMN serta mewakili
BUMN, baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi
harus mematuhi anggaran dasar BUMN dan
peraturan perundang-undangan serta wajib
melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme,
efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, serta kewajaran.

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 17


SEARA
SEri leARning mAterial AP

TERIMA KASIH
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Dapatkan informasi terkait

pelatihan Pusdiklat Anggaran

@PUSDIKLATAP
dan Perbendaharaan dengan

scan QR code di bawah ini

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN - OFFICIAL

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

@PUSDIKLATAP

bit.ly/SWIPe-AP
bit.ly/SWIPe-AP
Desain dan Gambar Ilustrasi:
https://www.canva.com/
https://id.pngtree.com/
https://id.lovepik.com/
https://www.istockphoto.com/
https://pixabay.com/i
https://blog.ecampuz.com/

Anda mungkin juga menyukai