Anda di halaman 1dari 30

New focus : prevent

Helicopter Parenting

What is it?

Who does it?

When does it happen?

Why does it happen?

What is the after-effect?

Who is the most prone to it? (anak umur brapa)

Questions for ortu

- Did you learn about parenting beforehead?


- From where
 Parents
 Internet
 Class
- Apa yang dipelajari? (to find out if they’ve ever learnt about parentin? > is it necessary?)
 Cara merawat anak secara fisik (mpasi, pegetahuan terkait penyakit, how to breastfeed)
 Cara mendampingi anak (giving support, etc??)
- Kesusahan/ketakutan apa yang dihadapi saat parenting? (why ask this? > buat tau kenapa sih
mereka neglakuin HP? Sesusah apa hidup u sampe harus ngemanjain anak sndiri?) > maybe
reword?
- ((ask things regarding “indicators” > …? ))
- ((intinya : do you guys memanjakan anak? (maybe cari ciri2 ortu yang “memanjakan anak”? +
bedanya sama lawnmower apa?))
- Apakah kalian pernah …? (scale from 1-6)
- Do you guys think it’s a good thing to HP?
- Apakah psikologi anak lebih terpengaruh oleh pola asuh orang tua pada masa Golden Age atau
pubertas? >> Normally, ortu cenderung protektif pas anak masih kecil. Does it continue sampe
mreka dewasa? (??) >> do they stop doing it at puberty or does it hurt the children more bcuz of
puberty? (ini kayaknya ada recordingnya, nanti coba dengerin deh)
-
- Prefer media apa?
- Prefer artstyle gimana?
Tanya Kak Mona

- biasa pertanyaan yang dia tanya buat dig down/identify kalo orangnya HP gimana/signs that they are?
Bisa ndak pertanyaan2 itu dijadikan indikator to know if someone brkemungkian HP or no?

- valid kah kalo misal nanya ortu lebih ke “contoh perilaku yang spesifik” instead of some “indicator”?

- lebih baik nanya yang di HPI atau nanya pengalaman secara langsung (ex. If my kid kelupaan bawa
barang, I will bring it for them)

- psikologinya anak umur 6-8 tahun tuh gimana sih?

- Challenge yang dihadapi ortu umur2 segitu kalo dari pengalaman Kak Mona itu gimana?

Ini kan preventif, brarti indikatornya ga harus perfect ?? (apasih lupa mau nanya apa)

Current message (decide after waancara?) :

- Trust your child, they can do things themselves


- Jangan kiasu, jangan takut anak buat kesalahan
- Dampingi anak, bukan dilayani
-

Core of what I need to find out > Apa yang mereka takutkan/inginkan sampai mereka memanjakan
anaknya? Padahal, apabila anak ngga dibiarkan “eksplorasi” di usia segitu (SD Awal), mereka pas
puberty or udah gede bakal … .

To ask pas bimbingan

- Keyword buat nyari umur ortu yang punya anak sd gimana? (maybe not so specific, tanya aja
umur orang yang mulai berkeluarga? Umur produktif? Umur kelahiran ibu?)
- Teori psikologi warna di campaign
- Diminta studi existing sama pak edo di revisi. Ketiga contohku kemaren lebih cocok masuk studi
existing ato ngga? Terus buat studi referensinya kudu pake kampanye yang menyinggung HP
kah?
- Studi existing sama observasi bedanya apa?
-

To ask to Josephine Maria


1. HPI itu buat apa? Apakah buat mengukur whether pola asuh orang tua tersebut HP or no?
2. Orang tua dikatakan sebagai HP apabila mereka mendapatkan skor berapa?
3. Cara ngitungnya gimana?
4. HPI (15 item, buatan Odenweller) itu cuma bisa dipake buat “korban” (sang anak DAN yang
sudah memasuki umur dewasa muda) atau juga bisa dipakai untuk ditanyakan dengan orang tua?
5. Apakah data dari HPI ini SAJA valid untuk dijadikan sebagai indikator atau perlu rumus2
lainnya?
6. Sebagai mantan psikolog, kalo misal nanyain ortu dengan contoh2 tipikal HP apakah tetap valid?

What to do now : lengkapin revisi2 di bab 2

- strategi pesan (what to say), teori psikolgi warna dalam iklan, media digital iklan (sosmed),
mandatory, teori target market
- benerin wording kata2 biar ga terkesan sussy baka
- kesimpulan wawancara sertakan penawaran solusi dari dkv

Ask Josephine maria + research about HP in young age (sambal make sure lagi umur pastinya sama
dospem) > bikin pertanyaan ke kak mona (about data dari josepine maria. Also pertanyaannya sekarang
fokusin ke anak umur sd awal (and maybe hardships of parenting in puberty)) > bikin pertanyaan ulang
kuesioner + wawancara ortu

Cari other plan kalo misal kak Josephine ga bales > skala likert?

Resourceful Parenting Indonesia (RPI) merupakan lembaga swadaya masyarakat yang


dibentuk dengan tujuan untuk memberikan pengajaran dan pemberdayaan kepada orang tua
terkait pola asuh agar dapat membesarkan dan mengedukasi anak dengan keahlian dan ilmu yang
telah diberikan. Sumber materi yang diterapkan pada RPI dikembangkan dari kurikulum
pendidikan usia dini di empat negara, yaitu Indonesia, Filipina, Amerika, dan Australia. Selain
itu, RPI juga bekerja sama dengan beberapa psikolog dan dokter yang bergerak di ranah pola
asuh.

Tanya Kak Mona


- biasa pertanyaan yang dia tanya buat dig down/identify kalo orangnya HP gimana/signs that
they are? Bisa ndak pertanyaan2 itu dijadikan indikator to know if someone brkemungkian HP or
no?

- valid kah kalo misal nanya ortu lebih ke “contoh perilaku yang spesifik” instead of some
“indicator”?

- lebih baik nanya yang di HPI atau nanya pengalaman secara langsung (ex. If my kid kelupaan
bawa barang, I will bring it for them)

- psikologinya anak umur 6-8 tahun tuh gimana sih?

- Challenge yang dihadapi ortu umur2 segitu kalo dari pengalaman Kak Mona itu gimana?

- Biasa keputusan penting bagi anak di umur 6 tahun apa sih (ask mama + kak mona)

Questions for Wawancara Orang Tua

1.
Appendix: Helicopter Parenting Instrument (HPI)

1. My parent tries to make all of my major decisions.


Saya menentukan seluruh keputusan (penting) anak (Contoh: … )

2. My parent discourages me from making decisions that he or she disagrees with.


Saya melarang anak untuk membuat pilihan yang tidak sejalan dengan pemikiran saya.

3. If my parent doesn’t do certain things for me (e.g., doing laundry, cleaning room, making
doctor appointments), they will not get done.
Apabila saya tidak (menyelesaikan tugas (yang menjadi tanggung jawab) anak (Contoh:
merapikan meja belajar, membersihkan kamar) bagi anak, maka hal tersebut tidak akan
terselesaikan.

4. My parent overreacts when I encounter a negative experience.


Saya menanggapi masalah yang dihadapi anak (contoh: anak jatuh) secara berlebihan

5. My parent doesn’t intervene in my life unless he or she notices me experiencing physical or


emotional trauma.
Saya tidak terlalu ikut campur dengan kehidupan atau keputusan anak, kecuali apabila anak
menghadapi pengalaman yang traumatis.

6. Sometimes my parent invests more time and energy into my projects than I do.
Saya sangat terlibat, bahkan sampai menyelesaikan, tugas atau aktivitas sehari-hari anak.

7. My parent considers oneself a bad parent when he or she does not step in and ‘‘save’’ me from
difficulty.
Saya merasa gagal apabila saya tidak melibatkan diri dalam seluruh masalah pribadi anak dan
membantunya “keluar” dari masalah tersebut 

8. My parent feels like a bad parent when I make poor choices.


Saya merasa gagal apabila anak saya membuat pilihan yang salah

9. My parent voices his or her opinion about my personal relationships.


Orang tua selalu beropini terhadap hubungan yang saya jalin dengan orang lain (friends and
lover)
Saya selalu mengutarakan pendapat saya terhadap teman-teman anak. (??)

10. My parent considers himself or herself a good parent when he or she solves problems for me.
Saya menganggap diri sendiri sebagai orang tua yang “sukses” saat berhasil menyelesaikan
seluruh masalah anak.

11. My parent insists that I keep him or her informed of my daily activities.
Saya kerap meminta anak untuk selalu menginformasikan segala aktivitas yang dilakukannya
sepanjang hari.

12. When I have to go somewhere (e.g., doctor appointments, academic meetings, the bank,
clothing stores), my parent accompanies me.
Orang tua selalu menemani anak saat bepergian kemana saja

13. When I am going through a difficult situation, my parent always tries to fix it.
Saat anak menghadapi suatu masalah (Contoh: lupa membawa tugas sekolah, ditegur guru), saya
selalu mencoba untuk mengatasinya.

14. My parent encourages me to take risks and step outside of my comfort zone.
Saya selalu mendorong anak untuk tidak takut membuat kesalahan dan keluar dari zona nyaman

15. My parent thinks it is his or her job to shield me from adversity.

Melindungi anak dari segala kesulitan hidup merupakan tugas saya sebagai orang tua.
BATASNYA DIMANA?

When parents do not focus on the process of problem-solving, but on how to finish the
children’s problem > apakah the questions in your questionare sudah menjawab
“batasan2” tersebut?

- Biasa keputusan penting bagi anak di umur 6 tahun apa sih (ask mama + kak
mona)
a. Orami Parenting
Orami Parenting aslinya merupakan suatu situs web yang menjual kebutuhan bayi dan
orang tua. Dalam media sosial Instagram, Facebook, dan YouTube, Orami aktif berbagi
edukasi melalui tips dan informasi terkait pola asuh, anak, dan hubungan suami dengan
istri.

b. Curious Parenting
c. 1001 Tanya Jawab Parenting
d. Are Helicopter Parents Ruining a Generation?
BIG IDEA + KEYWORDS

1. Think Before You Help + Trust the Process > Beri anak waktu untuk menyelesaikan
masalahnya sendiri sebelum masuk untuk membantu > mainly orang tuanya
 Orang tua Helicopter Parenting akan melakukan banyak hal untuk anak agar dia
aman, baik ketika anak membutuhkan maupun tidak membutuhkan bantuan.
Walaupun bermaksud baik, ada baiknya orang tua “lebih berpikir untuk
membantu anak”, supaya anak dapat belajar untuk menyelesaikan masalahnya
sendiri
 Proses jatuh bangun umum dialami oleh anak-anak sebagai hasil dari proses
adaptasi mereka terhadap dunia baru mereka. Melihat anak harus jatuh merupakan
hal yang menyakitkan, namun biarkanlah anak untuk mencoba karena pasti
mereka akan belajar dari masalah tersebut.

2. Falling, not Failing + Main Character Moment > Kegagalan anak adalah hal yang normal
dan dibutuhkan untuk perkembangan karakter > mainly anak
 Experience is the best teacher dan kegagalan bukan akhir dari segalanya.
Kegagalan seorang anak adalah pelajaran baginya, maka biarkan anak “jatuh” dan
berdiri dari kegagalannya demi berkembang menjadi lebih baik lagi.
 Pada suatu cerita, seorang Main Character pasti akan bertemu dengan suatu
masalah yang harus dipecahkan. Saat masalah diselesaikan, Main Character akan
mendapatkan pelajaran baru dan mengalami perkembangan skill. Main Character
berkembang dari masalah yang dia hadapi dan taklukan sendiri, bukan dengan
diselesaikan oleh orang lain.

3. Anak dan Orang Tua, bukan Tuan dan Bodyguard > Berikan anak ruang dan kesempatan
untuk mengeksplorasi dunianya > both sides are the main topic, mostly parents
 Layaknya Bodyguard, orang tua memiliki insting dan kewajiban untuk
melindungi anak dari segala hal, mulai dari hal yang terlihat tidak hingga sangat
berbahaya. Tapi karena orang tua terlalu berfokus pada cara melindungi anak dan
selalu memberikan ruangan yang aman bagi anak, orang. Not only that, berbeda
dengan bodyguard, orang tua tidak akan selamanya berada dengan anak, jadi kalo
ortu udah gaada, anak bisa gatau how to defend themselves.
4. Salah Fokus
 Helicopter Parenting adalah ketika orang tua berfokus pada bagaimana cara orang
tua menyelesaikan masalah anak, bukan bagaimana cara anak menyelesaikan
masalah tersebut.

5. Burung dalam Sangkar Emas


 Anak merupakan individu yang eksploratif, terutama pada usia 7-9 tahun dimana
mereka pertama kali terlepas dari orang tua dan mengeksplor dunia baru. Orang
tua Helicopter yang mendominasi pergerakan hidup anak membuatnya seperti
burung dalam sangkar, memiliki potensi namun tidak dikembangkan karena selalu
“dilindungi.”

BIG IDEA
Think Before You Help
Trust the Process
Falling not Failing
Anak dan Orang Tua, bukan Tuan dan
Bodyguard
PERTANYAAN WAWANCARA ORANG TUA

1. Berapa umur anak Ibu/Bapak?


2. Apakah anak Ibu/Bapak dimasukkan ke PAUD sebelum masuk SD?
3. Bagaimana perasaan yang Ibu/Bapak hadapi saat pertama kali melepas anak sekolah dan
meninggalkannya sendirian?
4. Hal apa sajakah yang Ibu/Bapak khawatirkan tentang anak anda?
5. Apa yang Ibu/Bapak lakukan untuk mengatasi kekhawatiran tersebut?
6. Apakah kekhawatiran tersebut muncul sesekali saja atau berulang kali?
7. Apa saja yang menjadi tantangan bagi Ibu/Bapak dalam mengasuh anak anda?
8. Ketika anak menghadapi masalah, kapankah Ibu/Bapak mulai masuk dan membantu
anak? (waktu anak lagi ngehadapin masalah, misal kesusahan bikin tugas atau males
beres2 kamar sndiri, biasanya di saat kapan tante akhirnya mulai turun tangan buat ikut
bantu anak ngurus masalahnya? Kayak misal langsung bantuin kalo pas kesusahan atau
nunggu dimintain tolong dulu)
9. Apakah ada hal-hal yang wajib dituruti oleh anak? Mengapa demikian?
10. Biasanya, Ibu/Bapak mendapatkan masukan atau informasi terkait pola asuh dari mana?
- AISAS + pesan
- Media + konten
- Consumer Persona + Consumer Journey
- Media Journey
- Konsep copywrting + visual sketch

Judul Kampanye
Wait & See
Trust the Process
Ruang Berkembang
Grow as Kids Go
Trust in Kids
Percaya pada Perkembangan
(Pengarah) bagi Anak
No Efek Tujuan Pesan Strategi & Taktik Media

Memberikan membangun Menyayangi anak adalah Menangkap perhatian - Instagram (Post + Story >
kesadaran tentang fenomena dengan membiasakannya untuk audience dengan Advertisement + KoL)
Helicopter Parenting beserta hidup secara lebih mandiri. memunculkan beberapa
dengan ciri utamanya, yaitu scenario pola asuh dan - Facebook (Post > Ads)
Overparenting. pilihan terkait pola asuh yang
umum dihadapi oleh orang - Youtube Ads
1 Attention tua (dan tentang pilihan
mereka yang selalu turun
How to say bisa beda2 untuk membantu)

Tulis goal per kampanye

Word of Mouth

Membuat audience Menyayangi anak adalah Menjelaskan tentang - Instagram (Post + Story >
mengarahkan perhatian pada kewajiban orang tua. Namun, Helicopter Parenting dan ciri- Advertisement + KoL)
isu ini dan berkeinginan mendominasi pilihan dan ciri umum yang biasa
untuk mencari tahu cara kehidupan anak demi dilakukan oleh orang tua. - Facebook (Post > Ads)
2 Interest mencegah penerapan melindunginya bukan hal yang
overparenting yang dapat seharusnya dilakukan karena - Website
berkembang menjadi justru akan memberikan
Helicopter Parenting dampak yang berkepanjangan
bagi anak.

Audience mulai mencari tahu Helicopter Parenting memiliki Pemaparan perbedaan - Video mengenai perbedaan
tentang Helicopter Parenting dampak berkepanjangan yang mengenai Helicopter Helicopter Parenting dan
dan kampanye ini dapat merugikan anak di masa Parenting dan Positive Positive Parenting > Youtube,
depan. Selain itu, terkadang Parenting. IG, FB (resize)
3 Search dampaknya bahkan tidak
terlihat secara langsung, namun - Instagram dan Facebook Post
ketika anak sudah memasuki mengenai instalasi
masa remaja atau dewasa
seiring berjalannya waktu

Mengajak audience untuk Ketika orang tua memberikan Membuat challenge ringan - Instalasi interaktif dimana
mulai memberikan kepercayaan kepada anaknya bagi anak, dimana anak anak diperbolehkan untuk
kepercayaan dan kesempatan bahwa anak mampu untuk diminta untuk menyelesaikan berpartisipasi, namun orang tua
bagi anak untuk menghadapi melakukan sesuatu, maka anak suatu permainan sendirian hanya boleh melihat dan
tantangannya sendiri. akan ikut merasa percaya diri dan orang tua diminta untuk menyemangati dari jauh.
4 Action dan lebih berani untuk memantau dari kejauhan.
mencoba. - Merchandise diberikan
kepada anak yang berani
berpartisipasi(untuk
mengapresiasi keberanian
mereka)

Mengajak audience untuk Penting bagi orang tua untuk Membuat challenge bagi - Merchandise
memberikan apresiasi kepada mengapresiasi upaya anak orang tua untuk membagikan
anak yang telah berani dalam mencoba suatu hal yang hasil dari instalasi interaktif - Photo challenge > Instagram,
5 Share mencoba, apapun hasilnya, baru dan diharapkan orang tua anak. Facebook
dan mengajak orang tua lain lain juga dapat ikut
untuk melakukan hal yang memberanikan diri untuk
sama dalam kesehariannya. melakukan hal yang sama.
1. Attention (+ Action + Share)
a. Digital Media :
i. Headline : Menggunakan kalimat yang menunjukkan kekhawatiran orang
tua terhadap anaknya. Visual yang mengikuti headline ini adalah beberapa
contoh hal yang dilakukan orang tua untuk mengambil alih kesempatan
anak dari menghadapi tantangannya sendiri.
1. Aku Sayang Anakku! Tapi…
2. Aku Mau yang Terbaik untuk Anakku. Tapi…
3. Bisa Ngga Ya Anakku…
ii. Sub Headline : Penjelasan dari headline.
1. Menyayangi anak adalah dengan membiasakannya untuk hidup
secara lebih mandiri. Yuk, mulai berikan anak kepercayaan dan
kesempatan untuk menghadapi tantangannya sendiri!
b. (For instalasi > the booth, promosi sepanjang lift + parkiran) Judul : Bisa Ngga ya
Anakku? | Sub : Yuk dimulai dengan percaya! Visit our booth @ … .

2. Interest (+ Search)
a. Headline : Menggunakan kalimat bantahan ketika orang tua dibilang “anakmu
coba dibiarin kerjain sendiri”
i. Tapi, Ini untuk Kebaikan Anakku!
ii. Terlibat dengan Kehidupan Anak adalah Tugas Orang Tua.
b. Sub Headline (alternatives) :
i. Ketahuilah perbedaan Helicopter Parenting dengan Positive Parenting!
Kunjungi (link) (+ how to implement Positive Parenting)
ii. Apakah Perlindunganmu Berlebihan? Kenali dan Hindarilah ciri-ciri
Helicopter Parenting!
iii. Melindungi atau Mendominasi? Yuk, kenali perbedaannya!
iv. Keterlibatan yang berlebihan dan tidak sehat dapat berujung dominasi.
Yuk, kenali perbedaannya dan cegah dampaknya!
CREATIVE BRIEF PERANCANGAN BRAND COMMUNICATION

What is our challenge Mengajak orang tua untuk lebih memberikan anak
Goal and desired outcome of a project
: kebebasan dalam mengeksplorasi dunianya.
(aim and objective – goal campaign)

Geografis :
- Jakarta

Demografis :
- Orang tua usia 31-45
- Memiliki anak usia 7-9 tahun
Who is the target audience :
Psikografis :
- Aktif dan mahir dalam menggunakan internet dan
media sosial
- Sering merasa khawatir tentang keseharian anak
- Terbuka untuk mempelajari hal baru terkait pola
asuh

Audience / Consumer Enemy - Perasaan “parents know best”


Determine what is the reason that will hold - Kesadaran orang tua akan kewajiban mereka untuk selalu
the audience from engaging your campaign :
melindungi anak (menjadi tidak tahu batasan antara pola
asuh yang tepat atau berlebihan)

What does the audience (Tentang HP) : Tidak banyak yang tahu tentang Helicopter
currently think about the Parenting. Sementara, kelompok orang yang mengetahui
brand or group : istilah ini menyebutnya sebagai orang tua yang selalu dekat
People’s perceptions of a brand or group dan membuntuti anak.

- Lebih membebaskan anak untuk mengeksplorasi


What would we like the target dunianya
to think and feel - Mengetahui positive parenting (?) / mengetahui
Determine a clear reaction you want the : batasan yang sesuai ketika membantu anak dalam
audience to have menghadapi masalahnya
- Memberanikan diri untuk membiarkan (?) anak
belajar dari kesalahannya

Which facts, evidence, or :


thoughts will assist in this Padilla-Walker & Nelson dalam Bahr (2018)
change of thinking? How can menyatakan bahwa anak yang mendapatkan pola asuh
we support our proposition? helicopter cenderung memiliki tingkat kecemasan
Provide facts and information that will yang tinggi, kepercayaan diri yang rendah, dan
enable people to chane their beliefs and
opinions peforma akademik yang menurun. Bahkan, sifat ini
dapat dialami oleh anak hingga mencapai masa
dewasa muda.
Wawancara yang dilakukan dengan seorang Psikolog
Klinis, Monalisa Aryati, menyatakan bahwa dampak
dari suatu pola asuh tidak terlihat secara langsung,
namun berkembang seiring bertumbuhnya anak dan
terkadang bahkan baru terlihat setelah anak sudah
menginjak pubertas atau dewasa.

What is the brand essence


Core values, promise, or mantra of the brand Kampanye ini berusaha untuk mengingatkan(?) orang tua
social campaign
bahwa proses jatuh-bangun yang dialami anak adalah hal
What is the essence : yang lumrah untuk dialami. Maka dari itu, orang tua diajak
Core values, promise of product or sosial untuk memberikan “jarak” pada anak demi membiarkan
campaign uniqueness. mereka bereksplorasi.

What is the key emotion that - Educated, “Oh I learnt something new about
will build a relationship with parenting today”
the core audience? - Reassuring kalo misal “things will be okay” for the
Identify an emotion that people will feel
when connecting with the brand or group. : kids
Establishing the right emotional connection - Encouraged to do their best by implementing what
with people creates deep relationships, build
brand communities and fosters loyalty they have learnt in order to make their children more
comfortable with the parenting style

What media will best facilitate


our goal
:

What are the most critical Unsur perbandingan, how to, dan berbagi pengalaman.
elements? What is the budget
Determine visual and text elements required :
for each application

:
What is the single most What to say statement : Helicopter Parenting, dimana orang tua
important takeaway (what to mendominasi kehidupan anak atas nama perlindungan dan kasih
say in campaign) sayang, secara tidak langsung memberikan dampak buruk bagi
Determine the single most important mental anak. Maka dari itu, orang tua seharusnya memberikan
thought. What do you want the audience to : sedikit jarang dan ruang bagi anak untuk mengeksplorasi
remember, to take away with them?
lingkungan dan kehidupannya sendiri.
- Mengubah how they view parenting
What do we want the audience - Change of Habit
to do - Share & discuss it with other parents
(Define the call to action, what do you want :
the viewer or visitor to do? Purchase the
brand, donate to a cause, visit the web)
TABEL STRATEGI DAN TAKTIK PESAN

LEMBAR STRATEGI DAN TAKTIK PESAN


Tujuan : Mengajak orang tua untuk memberikan anak kesempatan untuk lebih
mengeksplorasi dunianya sendiri

(demi mencegah pola asuh Helicopter Parenting )

Pesan : Helicopter Parenting merupakan pola asuh dimana orang tua mendominasi
pilihan dan kehidupan anak atas nama kasih sayang dan perlindungan. Hal
ini dapat menyebabkan anak

Ketika anak ingin mengeksplorasi atau menghadapi suatu hal yang baru,
biarkan dia menghadapinya sendiri terlebih dahulu dan belajar dari
pengalaman barunya.

Dampak : Helicopter Parenting mendominasi pilihan dan kehidupan anak, membuat


anak memiliki ketergantungan dengan orang tua, egosetris, dan tidak
percaya diri

Hambatan : Helicopter Parenting dianggap sebagai hal yang lumrah karena merupakan
wujud kasih serta kewajiban orang tua untuk melindungi anak.

Tone and : Encouraging, Friendly, Understanding


Manner
Strategi : o Kepala / Hard Selling o Hati / Soft Selling

Taktik : o Demonstration o Comparasion o Spokesperson o Brand Icons and


Fictional
Spokes
Character

o Endorsement o Testimonial o Problem / o Slice of Life


Solution

o Storytelling o Cartoon o Musical o Misdirection

o Adoption o Documentary o Mockumentary o Montage

o Animation o Consumer- o Pod-Busters o Entertainment


Generated
Creative
Content

o Gags, Stunts
and Pranks

TABEL BIG IDEA


TABEL PERANCANGAN IDE DAN KONSEP
TEKNIK
PENCIPTAAN IDE : Brainstorm & Mindmapping
INSIGHT (FROM Salah satu ciri dari Helicopter Parenting adalah Overparenting, yang
BRAND & terjadi karena orang tua khawatir secara berlebihan akan kehidupan
AUDIENCE) anak. Hal ini terjadi karena orang tua ingin yang terbaik untuk anak,
: namun justru mengupayakannya secara berlebihan hingga terkesan
bahwa orang tua seperti mendominasi anak.

(kalo jelasin definisi, tambahin cnotoh)


MINDMAPPING
:
KEYWORD FROM
MINDMAPPING : Trust, Jatuh-bangun, Jarak
BIG IDEA
(STATEMENT) Trust the Process
: Berikan anak kepercayaan dan kesempatan untuk menghadapi
tantangannya sendiri
DATA PENDUKUNG
---
Tuliskanlah temuan dari - 82.7% orang tua pada kuesioner menjawab bahwa keterlibatan
pencarian data wawancara /
observasi / survey / dokumen berlebih dilakukan supaya anak mendapatkan nilai akademis
yang dapat mendukung insight yang baik
- Wawancara dengan orang tua menyatakan bahwa umumnya
Lampirkanlah pula mind map :
yang mendukung pencarian ide orang tua melakukan overparenting karena kekhawatiran yang
secara terpisah dari tabel
berlebih terhadap anak akibat belum berpengalaman dalam
mengasuh anak
- (masukkin wawanacaa yang ngmongin dampak anak di hp)

PRnya anak dikerjakan orang tua biar nilainya bagus? Apakah benar ini cara sayang anak?
Alur AISAS

Attention + Action (+ Share)

- Sosial media Interest + Search


o Instagram + Facebook
o KOL - Sosial media (Instagram + Facebook)
o Whatsapp (komunitas) - Youtube (3 minute youtube video >
- Instalasi interaktif/Aktivitas + search? > ngejelasin tentang
Merchandise solusi/what to do)
o Orang tua secara langsung -
(dilatih/diminta untuk)
menerapkan pola asuh yang
“seharusnya”
o Di dalam proses aktivitas ini, ada
memorabilia yang dapat
dibagikan
TO DO PROGRESS
May 19th
Consumer persona, Consumer Journey, SWOT
Tentuin goal each AISAS + their tone of voice
Nentuin media2 dari AISAS + alurnya
Kirim form bmbingan ke pak edo
May 20th
Make the contents (copwriting, ilustrasi, key visual)
Tentuin instalasi
Cari landasan teori/data why ilust and why pake warna itu
Aryati merupakan seorang ibu rumah tangga yang juga aktif dalam komunitas keibuan. She
actively discusses about motherhood and cara menjadi ibu rumah tangga yang baik bagi keluarga
dan lingkungan with her community. While she’s learning a lot about parenting from stories and
professionals, she cant help but still feel anxious about her children, especially in the times
where negative influences and accidents can happen anytime to her kids. She and her husband
both care deeply for their children and don’t want them to feel discomfort in anyway possible.
That is why at times, they would do whatever for their kid as to make them as comfortable as
they can and not bring harm to their kids. (connect with being jakartans?)

Ibu rumah tangga > khawatir dengan anak karena takut salah pergaulan dan tidak mengerti ajaran
guru > masuk dan mulai aktif di komunitas orang tua untuk diskusi + edukasi terkait pola asuh >
juga aktif di sosial media terkait topik2 pola asuh dan kehidupan rumah tangga.

Seorang ayah, karyawan > khawatir dengan anak karena takut salah pergaulan dan tidak
mengerti ajaran guru > searches up information on the internet + diskusi with friends > gives
everything for the kid just to make them happy

Seorang ayah, karyawan > is not as involved in parenting as the mother > typical dads just has
fun with his kids > giving them everything they can to the kids >
SWOT

Strength Weakness
 Banyak masyarakat yang tahu dan  Beberapa orang tua masih beranggapan
sadar akan keberadaan orang tua bahwa Helicopter Parenting adalah hal
Helicopter Parenting yang lumrah dan diperlukan, sebagai
 Orang tua terbuka untuk mempelajari tanda kasih saying orang tua
hal-hal terkait parenting  Orang tua kurang mengetahui batasan
pola asuh yang tergolong
Overparenting

Opportunity Threat
 Pengetahuan dan kepentingan edukasi  Terdapat pemikiran bahwa orang tua
pola asuh mulai digalakkan oleh tahu yang terbaik untuk anak
organisasi-organisasi masyarakat  Terdapat situasi yang memaksa orang
 Orang tua mulai proaktif mencari ilmu tua untuk melakukan Helicopter
terkait pola asuh Parenting (Pengalaman traumatis,
lingkungan yang tidak aman)

Consumer Persona

Aryati merupakan seorang ibu rumah tangga berusia 38 tahun dengan suami bernama Lauren
yang berusia 40 tahun. Mereka memiliki anak berumur 7 tahun yang baru saja mulai masuk
sekolah dasar. Keduanya khawatir apabila anak mereka tidak dapat beradaptasi dengan baik di
sekolah dan justru merasa terbebani dengan kehidupan sekolah. Karena itu, keduanya mulai
overly-involve themselves on their child’s life. Their child doesn’t seem to be liking it, that is
why keduanya kemudian mulai mencari informasi mengenai parenting, mulai dari bergabung
dengan komunitas parenting, mencari informasi terkait parenting dari beberapa organisasi serta
figure ternama terkait parenting, dan membahas permasalahan parenting dengan seorang
psikolog.
Consumer Journey
New AISAS
No Efek Tujuan Pesan Strategi & Taktik Media

Membangun kesadaran Menyayangi anak adalah Menangkap perhatian - Instagram (Post + Story >
tentang fenomena Helicopter dengan membiasakannya untuk audience dengan Advertisement + KoL)
Parenting beserta ciri hidup secara lebih mandiri. memunculkan beberapa
utamanya, yaitu skenario pola asuh dan - Facebook (Post > Ads)
Attention Overparenting pilihan terkait pola asuh yang
1
umum dihadapi oleh orang - Word of Mouth grup
Mengajak orang tua untuk Tone of Voice : Satire, tua (dan tentang pilihan WhatsApp komunitas Orang
langsung mempraktekan pola Challenging, Relating mereka yang umumnya turun tua
asuh yang diinginkan melalui untuk membantu)
aktivitas - Exhibition

Membagikan pengalaman Menyayangi anak adalah Mengajak orang tua untuk - Word of Mouth grup
dan pembelajaran dari kewajiban orang tua. Namun, berbagi informasi yang telah WhatsApp komunitas Orang
kampanye kepada sesama mendominasi pilihan dan didapatkan tentang tua
orang tua agar orang tua kehidupan anak demi Helicopter Parenting dan ciri-
lainnya menjadi tertarik dan melindunginya bukan hal yang ciri umum yang biasa - Instagram (Post + Story,
ingin mencari tahu lebih seharusnya dilakukan karena dilakukan oleh orang tua. KOL)
2 Share dalam terkait isu Helicopter justru akan memberikan
Parenting. dampak yang berkepanjangan - Facebook (Post)
bagi anak.
- Gimmick

Tone of Voice : Encouraging

Membuat audience Helicopter Parenting memiliki Memberikan penjelasan - Instagram (trailer video,
mengarahkan perhatian pada dampak berkepanjangan yang mengenai Helicopter diarahkan ke Youtube)
isu ini dan berkeinginan dapat merugikan anak di masa Parenting, ciri utamanya,
untuk mencari tahu cara depan. Selain itu, terkadang dampak, dan hal-hal yang - Facebook (trailer video,
mencegah penerapan dampaknya bahkan tidak dapat dilakukan untuk diarahkan ke Youtube)
Interest Overparenting yang dapat terlihat secara langsung, namun mencegah agar kekhwatiran
3
berkembang menjadi ketika anak sudah memasuki berlebihan dapat
Helicopter Parenting masa remaja atau dewasa mempengaruhi pola asuh dan
seiring berjalannya waktu. menjadikannya Helicpoter
Parenting
Tone of Voice : Edukatif,
Encouraging, Understanding

Audience mulai mencari tahu Penting bagi orang tua untuk Memberikan penjelasan - Youtube (Video mengenai
tentang Helicopter Parenting mengetahui batasan dari mengenai Helicopter perbedaan Helicopter Parenting
parenting dan lebih Parenting, ciri utamanya, dan Positive Parenting + Apa
memberikan anak kepercayaan dampak, dan hal-hal yang yang harus dilakukan)
4 Search dan kesempatan untuk dapat dilakukan untuk
menjalani hidupnya. mencegah agar kekhwatiran
berlebihan dapat
Tone of Voice : Edukatif, mempengaruhi pola asuh dan
Encouraging, Understanding menjadikannya Helicpoter
Parenting
Timeline

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3


Media
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Instagram Post Content

Instagram Ads

Instagram Reels

Facebook Post

Facebook Ads

Youtube

WhatsApp Group

KOL

Instalasi

Gimmick
TABEL STRATEGI DAN TAKTIK PESAN

LEMBAR STRATEGI DAN TAKTIK PESAN


Tujuan : Mengajak orang tua untuk “tame your help” dan memberikan anak ruang
untuk lebih mengeksplorasi dunianya sendiri

(demi mencegah pola asuh Helicopter Parenting )

Pesan : Helicopter Parenting merupakan pola asuh dimana orang tua mendominasi
pilihan dan kehidupan anak atas nama kasih sayang dan perlindungan. Hal
ini dapat menyebabkan anak

Ketika anak ingin mengeksplorasi atau menghadapi suatu hal yang baru,
biarkan dia menghadapinya sendiri terlebih dahulu dan belajar dari
pengalaman barunya.

Dampak : Helicopter Parenting mendominasi pilihan dan kehidupan anak, membuat


anak memiliki ketergantungan dengan orang tua, egosetris, dan tidak
percaya diri

Hambata : Helicopter Parenting dianggap sebagai hal yang lumrah karena merupakan
n wujud kasih serta kewajiban orang tua untuk melindungi anak.

Tone and : Encouraging, Friendly, Understanding


Manner
Strategi : o Kepala / Hard Selling o Hati / Soft Selling

Taktik : o Demonstration o Comparasion o Spokesperson o Brand Icons


and Fictional
Spokes
Character

o Endorsement o Testimonial o Problem / o Slice of Life


Solution

o Storytelling o Cartoon o Musical o Misdirection

o Adoption o Documentary o Mockumentary o Montage

o Animation o Consumer- o Pod-Busters o Entertainment


Generated
Creative
Content

o Gags, Stunts
and Pranks
*)
Tabel ini bersumber dari buku Robin Landa (2010) dalam buku Advertising by Design
TABEL BIG IDEA

TABEL PERANCANGAN IDE DAN KONSEP


TEKNIK : Brainstorm & Mindmapping
PENCIPTAAN IDE
INSIGHT (FROM :
BRAND & Salah satu ciri dari Helicopter Parenting adalah Overparenting,
AUDIENCE) yang terjadi karena orang tua khawatir akan kehidupan anak.
Hal ini terjadi karena orang tua ingin yang terbaik untuk anak,
namun justru mengupayakannya secara berlebihan hingga
terkesan bahwa orang tua seperti mendominasi anak.

KEYWORD FROM : Trust, Jatuh-bangun, Arahan, Jarak


MINDMAPPING

BIG IDEA :
(STATEMENT) Berikan anak ruang dan kesempatan untuk mengeksplorasi
kehidupannya.

DATA PENDUKUNG :
---
Tuliskanlah temuan dari
- 82.7% orang tua pada kuesioner menjawab bahwa
pencarian data wawancara / keterlibatan berlebih dilakukan supaya anak
observasi / survey / dokumen
yang dapat mendukung insight mendapatkan nilai akademis yang baik
- Wawancara dengan orang tua menyatakan bahwa
Lampirkanlah pula mind map umumnya orang tua melakukan overparenting karena
yang mendukung pencarian ide
secara terpisah dari tabel kekhawatiran yang berlebih terhadap anak akibat
belum berpengalaman dalam mengasuh anak

REFERENSI IDE :
PERANCANGAN
---
Sebutkan nama-nama
desainer / agency / production
house / studio desain dan
karya-karyanya yang
memberikan pengaruh pada
perancangan yang akan
dilakukan dan menjadi dasar
unsur keindahan yang hendak
dicapai

Lampirkanlah image board /


mood board dari karya-karya
para desainer / agency /
production house / studio
desain secara terpisah dari tabel

KONSEP VISUAL :
---
Tuliskanlah penjelasan dari ide
yang telah dikemukakan yang
menjadi dasar perancangan
karya dengan
mempertimbangkan pesan /
informasi dan strategi yang
telah ditentukan sebelumnya

Lampirkanlah sketsa /
storyboard yang menjadi
gambaran awal konsep desain
secara terpisah dari tabel

EVALUASI :
TERHADAP IDE DAN
KONSEP
PERANCANGAN
---
Pengujian secara mandiri
terhadap kualitas perancangan
ide dan konsep yang telah
ditentukan agar diketahui
kekurangan dan segera
dilakukan perbaikan

Anda mungkin juga menyukai