Anda di halaman 1dari 4

Jawaban nomor 1 :

Berdasarkan adanya kasus tersebut diatas Tindak Pidana Pasar Modal yang terjadi dalam
kasus tersebut yaitu Tindak Pidana penipuan dan pengelabuan di Pasar Modal Yaitu
a. Dengan cara Menipu atau mengelabui pihak lain dengan menggunakan sarana dan/atau
cara apapun seperti pada pasal 90 ayat 1 Undang-undang Pasar Modal No.8 tahun 1995
b. Turut serta menipu atau mengelabui pihak lain sebagaimana pasal 90 ayat 2 Undang-
undang Pasar Modal No.8 tahun 1995 bak terhadap pihak yang melakukan penipuan dan
pengelabuan di Pasar modal, maupun pihak yang turut serta dalam tindak pidana
penipuan dan pengelabuan

Maka atas adanya kasus tersebut terhadap PT. Hacur Lebur yang memiliki anak perusahan
PT. Hancur Bersama yang memiliki saham mayoritas telah melakukan penjualan komputer
yang harganya sangat murah dimana harga sahamnya yang semula dari 100 perlembar
menjadi Rp. 800 Per lembar saham, dimana PT. Hancur lebur menjual atau melepas
sahamnya ke Pasar Saham dengan melakukan kecurangan subsidi harga komputer yang
dijual anak peusahaan, dimana saham tersbut dibeli oleh pihak luar dan harga saham
menjadi anjlok Rp. 50 per lembar maka dari itu PT. Hancur Lebur dan anak perusahaan yaitu
PT, Hancur bersama dapat dikatakan telah melakukan tindak pidana penipuan dan
pengelabuan di pasar modal karena PT. Hancur Lebur menjual saham ke pihak luar yang
sahamnya sudah tidak dapat meningkat di pasar modal maka hal tersbut saham menjadi
anjlok hal tersebut telah PT. Hancur Lebur telah menipu dan mengelabaui pihak luar dapat
membeli saham di karenakan anak perusahaan PT. Hancur Bersama telah meningkat harga
sahmanya semula dari Rp. 100 Per Lembar menjadi Rp. 800 Per Lembar.

Jawaban Nomor 2:
Dapat dijelaskan bahwa berdasarkan adanya uraian kasus tersbut diatas maka atas
perbuatan perusahaan Kapal Laut yang mendistribusikan Oli Bekas dan zat berbahaya antar
pulau. Suatu ketika karena tidak mentaati prosedur, Oli bekas dan zat berbahaya yang
diangkut tumpah sebanyak 200.000 liter ke pinggir pantai yang merupakan kawasan
pemukiman nelayan. Atas kejadian tersebut para nelayan yang sedang melaut dan
masyarakat kawasan pantai mengalami penyakit kulit berbahaya telah melakukan
kriminalitas di lingkungan hidup yaitu dijelaskan pada pasal 1 angka 12 berbunyi
pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya dan dimasukannya makhluk hidup, zat,
Energi dan/atau komponen laut ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
turun samapi ke tingkat tertentu menyebabkan lingkungan hidup tidak berfungsi sesuai
peuntukannya dan pada pasal 1 ayat 14 perusakan lingkungan hidup yaitu tindakan yang
menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan/atau
hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang
pembangunan berkelanjutan. Maka adapun pertanggung jawaban pidana atas kasus tersbut
diatas adalah Tindak Pidana pencemaran dan perusakan lingkungan hidup sebagaimana
dimaksud dalam pasal 45 s/d pasal 46 Undang-Undang No. 23 tahun 1997 Jo Undang -
Undang No.32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan Lingkungan hidup.

Jawaban nomor 3 :
Dapat dijelaskan dalam Undang-Undang Perpajakan dijelaskan bahwa penyidik Tindak
Pidana di Bidang Perpajakan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik
untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak
pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan tersangkanya. Pinyidik adalah
pejabat pegawai negeri sipil dilingkungan Direktorat Jenderal pajak yang diberi wewenang
khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Penyidikan Tindak Pidana di
Bidang Perpajakan dapat dilakukan oleh pejabat Pegawai negeri Sipil Tertentu ingkungan
Direktorat Jenderal pajak yang diberi wewenag khusus sebagai penyidik tindak pidana di
bidang perpajakan pada Pasal 44 avat (1) Ll] KIIP neiahat Peaawai Neceri Sinil tertentn di
linakiinaan Pasal 44 ayat (1) UU RUF, Dejdbdl Fegdwdl INegen SIpn een un migkungan
Direktorat jenderal Pajak yang diangkat sebagai penyidik Tindak pidana dibidang perpajakan
yang berwenang adalah pinyik tindak pidana dibidang perpajakan, penyidikan Tindak pidana
di bidang perpajakan dilaksanakan menurut ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang
Hukum Acara Pidana Yang berlaku. Maka Pegawai Pajak dapat menjadi penyidik atas Tindak
Pidana Perpajakan jika sudah menjadi penyidik pegawai negeri sipil yang sudah melakukan
sertifikasi penyidikan.
Adapun unsur-unsur Tindak Pidana Perpajakan adalah sebagai berikut:
Unsur Subyek yaitu:
Pelaku perbuatan pidana : Setiap orang
1. Orang pribadi
2. Badan hukum (Pengurus, Wakil, Kuasa & Pegawai WP) Termasuk :
- yang menyuruh
- yang turut serta melakukan
- yang menganjurkan
- yang membantu melakukan

Unsur Perbuatan
1. Memenuhi rumusan Pasal 38, 39, 41A, 41B, 41 C dan 43 Undang-Undang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan
2. Memenuhi rumusan Pasal 24,25 Undang-Undang tentang Pajak Bumi dan Bangunan,
13,14 Undang-Undang tentang Bea Materai, 41A Undang-Undang Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa
3. Perbuatan tersebut diancam dengan sanksi pidana
4. Perbuatan tersebut dilakukan di bidang perpajakan

Unsur Akibat
Dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara

Unsur Perbuatan
1. Memenuhi rumusan Pasal 38, 39, 41A, 41B, 41 C dan 43 Undang-Undang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan
2. Memenuhi rumusan Pasal 24.25 Undang-Undang tentang Pajak Bumi dan Bangunan,
13,14 Undang-Undang tentang Bea Materai, 41A Undang-Undang Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa
3. Perbuatan tersebut diancam dengan sanksi pidana
4. Perbuatan tersebut dilakukan di bidang perpajakan

Unsur Akibat
Dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara
Unsur Kesalahan
1. Kealpaan
2. Kesengajaan

Jawaban:

Dapat dijelaskan dalam Undang-Undang Perpajakan dijelaskan bahwa penyidik


Tindak Pidana di Bidang Perpajakan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan
oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu

membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan
terangkanya.

Pinyidik adalah pejabat pegawai negeri sipil dilingkungan Direktorat Jenderal pajak
yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak
pidana dibidang perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, Penyidikan ak Pidana idang Perpajakan dapat dilakukan oleh
pejabat Pegawai negeri Sipil Tertentu di Lingkungan Direktorat Jenderal pajak yang
diberi wewenag khusus sebagai penyidik tindak pidana di bidang perpajakan pada

Pasal 44 avat (1) 11] KIIP neiahat Panawai Nenari © tertentu di linakiinaan

asd 44 dyal (1) UU RUF, Pejdudl Feydwal INGget SIpn ein un inigRungan
Direktorat jenderal Pajak yang diangkat sebagai penyidik Tindak pidana dibidang
perpajakan yang berwenang adalah pinyik tindak pidana dibidang perpajakan,
penyidikan Tindak pidana di bidang perpajakan dilaksanakan menurut ketentuan yang
diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana Yang berlaku.
Maka Pegawai Pajak dapat menjadi penyidik atas Tindak Pidana Perpajakan jika
sudah menjadi penyidik pegawai negeri sipil yang sudah melakukan sertifikasi
penyidikan.
‘Adapun unsur-unsur Tindak Pidana Perpajakan adalah sebagai berikut:
» Unsur Subyek yaitu:
Pelaku perbuatan pidana : Setiap orang
1. Orang pribadi
2. Badan hukum (Pengurus, Wakil, Kuasa & Pegawai WP) Termasuk :
+ yang menyuruh
# yang turut serta melakukan
» yang menganjurkan
# yang membantu melakukan

~ Unsur Perbuatan
1. Memenuhi rumusan Pasal 38, 39, 41A, 41B, 41 C dan 43 Undang-Undang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
2. Memenuhi rumusan Pasal 24.25 Undang-Undang tentang Pajak Bumi dan
Bangunan, 13,14 Undang-Undang tentang Bea Materai, 41A Undang-Undang
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
3. Perbuatan tersebut diancam dengan sanksi pidana
4. Perbuatan tersebut dilakukan di bidang perpajakan

» Unsur Akibat
Dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara

~ Unsur Perbuatan

1. Memenuhi rumusan Pasal 38, 39, 41A, 41B, 41 C dan 43 Undang-Undang


Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

2. Memenuhi rumusan Pasal 24,25 Undang-Undang tentang Pajak Bumi dan


Bangunan, 13,14 Undang-Undang tentang Bea Materai, 41A Undang-Undang
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa

3. Perbuatan tersebut diancam dengan sanksi pidana

4. Perbuatan tersebut dilakukan di bidang perpajakan

Unsur Akibat
Dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara

Al

Unsur Kesalahan
1. Kealpaan
2. Kesengajaan

Anda mungkin juga menyukai