TUGAS 3
Soal
1. Menurut Barker ada tiga macam tuntutan masyarakat yang diangkat secara
bertahap. Coba jelaskan ketiga tuntutan tersebut dan kaitkan dengan kedudukan
kita sebagai pelaku komunikasi dalam memperjuangkan tiga tuntutan tersebut!
2. Dalam memahami kebudayaan, kita dapat memahami pendapat yang
dikemukakan oleh Koentjaraningkat. Jelaskan tiga bentuk wujud kebudayaan yang
dikemukakan dan berikan contoh wujudnya dalam kehidupan anda sendiri!
3. Jelaskan perbedaan homophily dan heterophily dalam konteks tujuan komunikasi!
Kemukakan pendapat anda mengenai problema-problema komunikasi pada
kedua kondisi tersebut!
Jawab:
1. Barker mencatat tiga macam tuntutan masyarakat yang diangkat secara bertahap,
yaitu:
• Civil liberty, kebebasan sebagai warga negara.
• Political liberty, kebebasan warga negara dalam turut menentukan corak dan
arah pemerintahan.
• Economic liberty, kebebasan warga negara dalam mengejar kebebasan
kesejahteraan hidup.
Dalam kehidupan manusia, ketiga wujud kebudayaan tersebut saling berkaitan dan
melengkapi satu sama lainnya. Misalnya, di dalam upacara perkawinan konsep
mengenai upacara tersebut, siapa yang terlibat, apa yang diperlukan, dan bagaimana
jalannya upacara tersebut merupakan wujud kebudayaan dalam tataran yang paling
abstrak, yakni sistem ide. Namun, upacara perkawinan merupakan sebuah aktivitas
yang berpola dari suatu masyarakat. Seperti upacara perkawinan dalam masyarakat
Jawa yang begitu rumit memperlihatkan pola yang teratur dan tetap dengan
mempergunakan berbagai benda yang dibutuhkan dalam aktivitas tersebut.
3. Komunikasi merupakan salah satu cara yang digunakan manusia dalam
melakukan kontak dengan manusia lainnya. Jenis komunikasi yang dilakukan
memiliki banyak cara, bisa dilakukan dengan cara lisan, tulisan, perilaku maupun
dalam bentuk gambar. Komunikasi yang memiliki persamaan dalam pengertian,
sikap dan bahasa disebut dengan Homophily. Komunikasi dalam kondisi
Homophily sering terbukti lebih efektif dibanding dengan komunikasi antar individu
yang berada dalam kondisi Heterophily, karena manusia selalu mempunyai
kecenderungan menyukai interaksi dengan seseorang yang memiliki kesamaan
dalam status sosial, pendidikan, kepercayaan dan sebagainya.
Contoh Homophily yaitu:
• India memiliki Homophily dengan level yang sangat tinggi pada penduduk desa
yang memiliki sistem sosial di masyarakat yang berdasarkan pada kasta,
pendidikan dan ukuran kebun yang dimiliki. Namun di daerah calcuta yang tidak
mementingkan kasta dan lebih mementingkan upah atau gaji. Dari sini bisa
disimpulkan Homophily memiliki variasi baik dalam ciri maupun dalam sistem
yang berlaku di masyarakat. (hasil penelitian dari Santi Prya Bose, 1967).
• Desa-desa tradisonal di Columbia yang memiliki tingkat Homophily dalam
penyebaran antara pribadi (Interpersonal Difussion) yang bertaraf tinggi (hasil
penelitian dari Rogers dan Svenning).
• Sistem sosial yang ada pada masyarakat Bali yang dipengaruhi kepercayaan
agama Hindu dan berdasarkan sistem kasta memiliki tingkat derajat Homophily
dengan toleransi dan empathy yang tinggi, masyarakat yang memiliki
keyakinan dan berasal dari latar belakang yang berbeda dapat hidup
berdampingan dengan damai.
Contoh Heterophily
• Presentasi proyek tender kepada pimpinan perusahaan nasional dari solo yang
memiliki darah biru dan masih mementingkan tatakrama serta memegang
filsafat jawa dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris dan isi materi
yang penuh dengan istilah asing membuat pimpinan perusahaan tersebut tidak
tertarik dengan proyek yang ditawarkan.
• Seorang Change Agent menemui kendala dalam komunikasi dengan petani di
negara berkembang yang memiliki status sosial dan kepercayaan yang
berbeda.
• Seseorang dari Jakarta yang datang berkunjung ke daerah pelosok jawa yang
bahasa sehari- harinya menggunakan bahasa jawa menemui kendala dari segi
bahasa karena tidak bisa berbahasa jawa.
Komunikasi merupakan kunci dari sebuah diplomasi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Komunikasi secara Homophily lebih efektif dibanding dengan cara
heterophily yang sering berakhir dengan kegagalan. Homophily dapat menjadi
hambatan buat pembaharuan yang cepat karena ide atau gagasan yang hanya bisa
masuk melalui anggota masyarakat yang memiliki status yang lebih tinggi dan berdaya
(memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang lain). Derajat emphaty yang tinggi dan
menkonsentrasikan usaha lewat pemuka pendapat (Opinion Leader) diperlukan untuk
menjembatani kondisi heterophily.