2021
HUBUNGAN YANG BERLANGSUNG LAMA ANTARA PERSONEL
(TERMASUK ROTASI REKAN) DENGAN KLIEN AUDIT
Materi Penjelasan Kode Etik Profesi Akuntan Publik ‒ Rotasi Rekan
Materi Penjelasan Kode Etik Profesi Akuntan Publik ini disusun oleh Komite Etika Profesi
– Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai panduan lanjutan dalam pengadopsian
dan penerapan ketentuan atas hubungan yang berlangsung lama antara personel
(termasuk rotasi rekan) dengan klien audit yang telah direvisi dan direstrukturisasi dalam
Bagian 4A dari Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020 dan Close-Off Document
“Hubungan yang Berlangsung Lama antara Personel (Termasuk Rotasi Rekan) dengan
Klien Audit” untuk selanjutnya disebut “Close-Off Document” dan menggantikan Tanya
Jawab (TJ) 10 “Hubungan yang Berlangsung Lama antara Personel (Termasuk Rotasi
Rekan) dengan Klien Audit” yang diterbitkan pada tanggal 28 Januari 2021.
Materi Penjelasan Kode Etik Profesi Akuntan Publik ‒ Rotasi Rekan merupakan panduan
nonotoritatif yang dirancang untuk mengilustrasikan atau menjelaskan aspek-aspek dari
rotasi rekan yang telah direvisi dalam Bagian 4A sehingga dapat membantu penerapan
ketentuan secara tepat.
Publikasi ini tidak mengamandemen atau mengesampingkan Kode Etik Profesi Akuntan
Publik 2020, Close-Off Document, beserta perubahannya dari waktu ke waktu atas Kode
Etik Profesi Akuntan Publik yang diterbitkan oleh IAPI (“Kode Etik”). Membaca publikasi
ini tidak menggantikan membaca Kode Etik maupun ketentuan peraturan perundang-
undangan terkait. Selain itu, Materi Penjelasan ‒ Rotasi Rekan bukan merupakan
pengganti maupun pelengkap Kode Etik sehingga referensi secara langsung terhadap
Kode Etik wajib dilakukan.
Halaman
V. LAINNYA ................................................................................................................... 11
Implikasi dari Keterlibatan dalam Reviu Interim ....................................................... 11
Audit yang Bersamaan untuk Lebih dari Satu Periode Laporan Keuangan ............ 11
Audit Laporan Keuangan untuk Periode selain 12 (dua belas) Bulan ..................... 11
Manajer menjadi Rekan Audit Utama (Key Audit Partners) ..................................... 12
Ketentuan Rotasi Rekan Perikatan Audit untuk Entitas dengan Akuntabilitas Publik
T1. Berkaitan dengan audit entitas dengan akuntabilitas publik, apakah semua rekan audit
utama (key audit partners) merupakan subjek dari periode aktif dan periode jeda yang
sama?
J1. Periode aktif maksimal yang sama berlaku untuk semua rekan audit utama (key audit
partners). Namun demikian, terdapat periode jeda yang berbeda bergantung pada peran
dari rekan audit utama (key audit partners) yang dirangkum dalam tabel I di bawah ini:
Tabel I: Periode Aktif dan Periode Jeda Rekan Audit Utama (Key Audit Partners)
Peran Periode Aktif Periode Jeda
Maksimal 7 (tujuh) 5 (lima) Tahun
Rekan Perikatan (Engagement Partner (EP))
Tahun Berturut-turut
Rekan yang Bertanggung Jawab terhadap
Penelaahan Pengendalian Mutu Perikatan Maksimal 7 (tujuh) 3 (tiga) Tahun
(Individual Responsible for The Engagement Tahun Berturut-turut
Quality Control Review (EQCR))
Rekan Audit Utama Lainnya (Other Key Audit Maksimal 7 (tujuh) 2 (dua) Tahun
Partners (OKAP)) Tahun Berturut-turut
Periode aktif maksimal 7 (tujuh) tahun dihitung secara kumulatif dan tidak berturut-turut
(lihat juga T7). Di Indonesia, saat ini periode jeda lebih pendek dari 5 (lima) tahun berturut-
turut (tetapi tidak lebih pendek dari 3 (tiga) tahun berturut-turut) sehubungan dengan EP
(lihat juga T11). Kombinasi peran dibahas di T10.
T2. Seksi 540 Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020 berisi sejumlah ketentuan yang
mendefinisikan periode aktif dan periode jeda. Periode-periode tersebut diukur dalam
satuan "tahun". Dalam konteks tersebut, apakah istilah "tahun" mengacu pada tahun
keuangan atau tahun kalender?
J2. Istilah "tahun" mengacu pada tahun keuangan klien, yang biasanya merupakan periode 12
(dua belas) bulan. Hal tersebut biasanya merupakan tahun kalender atau periode 12 (dua
belas) bulan lainnya dan bukan merupakan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
audit. (Lihat juga T13)
Rekan Perikatan (Engagement Partner (EP)) pada Entitas Anak dari Entitas dengan
Akuntabilitas Publik
T3. Individu X telah terlibat sebagai EP dalam perikatan audit entitas dengan akuntabilitas
publik (“I”) selama 7 (tujuh) tahun. Individu Y telah terlibat sebagai EP dalam audit entitas
anak I (“A”) selama 7 (tujuh) tahun. Berapa lama periode jeda untuk individu X dan Y?
J3. Periode jeda 5 (lima) tahun1 berlaku untuk individu X, EP yang bertanggung jawab atas
laporan yang diterbitkan atas nama Kantor untuk audit grup I. EP ini biasanya disebut
sebagai “lead audit engagement partner" dalam audit grup dan akan diminta untuk
menjalani periode jeda selama 5 (lima) tahun berturut-turut dari audit grup I.
Penentuan periode jeda yang berlaku untuk individu Y harus dilihat dari dua perspektif yang
berbeda, yakni audit entitas A dan audit grup I.
Dari sudut pandang audit entitas A, jika entitas A adalah entitas dengan akuntabilitas publik,
individu Y akan menjadi EP yang bertanggung jawab atas laporan yang diterbitkan pada
entitas dengan akuntabilitas publik A dan oleh karena itu akan diminta untuk menjalani
periode jeda 5 (lima) tahun berturut-turut dari audit entitas A (tunduk pada paragraf
P540.19). Jika entitas A bukan entitas dengan akuntabilitas publik, tidak ada persyaratan
periode jeda untuk individu Y dalam kaitannya dengan audit entitas A. Namun, individu Y
akan tunduk pada ketentuan umum yang ditetapkan dalam paragraf 540.2-P540.4.
Dari perspektif audit grup I, perlu untuk menentukan apakah individu Y adalah rekan audit
utama (key audit partners) untuk audit grup I. Penentuan ini akan bergantung pada,
misalnya, signifikansi entitas anak dan apakah individu Y membuat keputusan strategis
(key decisions) atau pertimbangan sehubungan dengan audit grup. Jika individu Y
dianggap sebagai rekan audit utama (key audit partners) sehubungan dengan audit grup I,
ia harus menjalani masa jeda 2 (dua) tahun berturut-turut dari audit grup I. (Lihat juga T5)
Jika individu Y tidak dianggap sebagai rekan audit utama (key audit partners) sehubungan
dengan audit grup I, tidak ada persyaratan jeda untuk individu Y dalam kaitannya dengan
audit grup I. Namun, individu Y akan tunduk pada ketentuan umum yang ditetapkan dalam
paragraf 540.2-P540.4. Dalam kondisi ini, individu X bertanggung jawab atas status individu
Y dengan mempertimbangan berbagai persyaratan dan kondisi.
1
Di Indonesia, ketentuan baru memperkenankan jangka waktu terbatas penerapan periode jeda lebih pendek dari 5 (lima)
tahun berturut-turut selama masa transisi (tetapi tidak lebih pendek dari 3 (tiga) tahun berturut-turut) sehubungan dengan
rekan perikatan.
J4. Tidak. Paragraf P400.20 dari Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020 menyatakan bahwa:
(a) Suatu klien audit yang merupakan entitas yang terdaftar di pasar modal mencakup
semua entitas berelasinya; dan
(b) Untuk selain entitas yang terdaftar di pasar modal, pengacuan kepada klien audit
dalam bagian ini mencakup entitas berelasi ketika klien memiliki pengendalian
langsung atau tidak langsung.
Oleh karena itu, individu X tunduk pada periode jeda 5 (lima) tahun berturut-turut
sehubungan dengan audit grup I dan entitas A, karena perikatan yang dilakukan oleh
individu X untuk klien audit grup I juga mencakup entitas A. Oleh karena itu, individu X tidak
akan diizinkan berdasarkan Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020 untuk berpartisipasi
dalam audit entitas A untuk keperluan audit grup I tanpa menyelesaikan periode jeda yang
diminta selama 5 (lima) tahun berturut-turut (tunduk pada paragraf P540.19).
Namun, jika audit entitas A dilakukan untuk tujuan selain audit grup I (misalnya, audit
menurut undang-undang entitas A ketika bukti-bukti audit tidak digunakan dalam audit grup
I), individu X dapat berpartisipasi dalam audit entitas A tersebut tanpa menjalani periode
jeda apa pun, namun tunduk pada pengidentifikasian ancaman dan pengamanan sesuai
dengan ketentuan umum dalam paragraf 540.2-P540.4.
Rekan Perikatan (Engagement Partner (EP)) pada Audit Entitas Anak Berpindah ke Audit
Entitas Induk dengan Akuntabilitas Publik
T5. Individu X telah menyelesaikan periode kumulatif 7 (tujuh) tahun sebagai EP pada audit
entitas anak (“A”) dari entitas induk dengan akuntabilitas publik (“I”). Apakah individu X
dapat berpartisipasi dalam audit grup I setelah menyelesaikan 7 (tujuh) tahun perikatan
pada audit entitas A?
Jika individu X dianggap sebagai rekan audit utama (key audit partners) sehubungan
dengan audit grup I, ia tidak akan dapat berpartisipasi dalam audit grup I sebelum
menyelesaikan periode jeda 2 (dua) tahun berturut-turut. Jika entitas A adalah entitas
dengan akuntabilitas publik, maka individu X akan diminta untuk menjalani periode jeda 5
(lima) tahun berturut-turut (tunduk pada paragraf P540.19) sehubungan dengan audit
entitas A.
Dalam kondisi lainnya, jika audit grup I bukan sebagai bagian dari klien audit entitas A,
maka individu X dapat berpartisipasi dalam audit grup I, meskipun individu X telah
berpartisipasi selama 7 (tujuh) tahun sebagai EP pada audit entitas A, namun hal ini harus
tunduk pada pengidentifikasian ancaman dan pengamanan sesuai dengan ketentuan
umum dalam paragraf 540.2-P540.4.
J6. Jika rekan penandatangan berbeda, maka akan diperlakukan sebagai EP dan tunduk pada
ketentuan yang sama dengan EP.
2
Jika entitas A material terhadap grup I, besar kemungkinan bahwa rekan perikatan entitas A akan menjadi rekan audit utama
(key audit partners) sehubungan dengan audit grup I. Namun, kasus tersebut tidak harus demikian dalam semua keadaan.
Hal tersebut disebabkan definisi dari rekan audit utama (key audit partners) dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020,
apakah individu adalah seorang rekan audit utama (key audit partners) bergantung pada apakah rekan tersebut membuat
keputusan strategis (key decisions) atau penilaian tentang hal signifikan yang berkaitan dengan audit grup, dan bukan
bergantung pada apakah entitas A material bagi grup I.
3
Definisi dari entitas berelasi dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020 mencakup entitas yang memiliki pengendalian
langsung ataupun tidak langsung terhadap klien, jika klien tersebut material bagi entitas.
T7. Bagaimana jeda dalam pemberian jasa memengaruhi penentuan periode aktif dan periode
jeda untuk EP, EQCR atau OKAP untuk audit entitas dengan akuntabilitas publik?
J7. Dalam menghitung periode aktif, hitungan tahun dapat dimulai kembali jika jeda dalam
pemberian jasa sama dengan setidaknya periode jeda yang ditentukan sesuai dengan
paragraf P540.11-P540.13 sebagaimana berlaku pada peran yang dijalankan oleh individu
tersebut pada tahun terakhir sebelum jeda dalam pemberian jasa. Jeda dalam pemberian
jasa yang lebih pendek dari periode jeda yang disyaratkan tidak dapat diperhitungkan
sebagai periode jeda berturut-turut. Sebagai contoh, jika rekan audit utama (key audit
partners) dalam perikatan audit entitas dengan akuntabilitas publik telah menyelesaikan
perannya selama 5 (lima) tahun dan tidak terlibat selama 1 (satu) tahun perikatan audit
karena cuti medis, maka 1 (satu) tahun cuti medis tidak diperhitungkan sebagai periode
jeda dan tahun ketika individu tersebut tidak terlibat dalam tim perikatan juga tidak
diperhitungkan dalam periode aktif kumulatif. Oleh karena itu, individu tersebut dapat
kembali ke perikatan sebagai rekan audit utama (key audit partners) selama 2 (dua) tahun
berikutnya (menyelesaikan total 7 (tujuh) tahun kumulatif pemberian jasa) sebelum diminta
untuk menjalani periode jeda yang berkaitan dengan peran individu tersebut dalam
perikatan.
Sebaliknya, jika rekan audit utama (key audit partners) telah bertindak sebagai EQCR
selama 5 (lima) tahun tersebut, diikuti dengan jeda selama 3 (tiga) tahun berturut-turut
perikatan, maka individu tersebut telah menjalani periode jeda dan dapat kembali ke
perikatan untuk 7 (tujuh) tahun berikutnya.
Tabel II: Ilustrasi Periode Jeda Rekan Audit Utama (Key Audit Partners)
Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5 Th 6 Th 7 Th 8 Th 9 Periode Jeda
5 (lima) tahun berturut-
turut pada akhir tahun
EP EP EP EP EP EP X EP
ke 8 (delapan)4.
(Catatan 1)
3 (tiga) tahun berturut-
turut pada akhir tahun
EQCR EQCR EQCR EQCR X X EQCR EQCR EQCR
ke 9 (sembilan).
(Catatan 2)
4
Di Indonesia, ketentuan baru memperkenankan jangka waktu terbatas penerapan periode jeda lebih pendek dari 5 (lima)
tahun berturut-turut (tetapi tidak lebih pendek dari 3 (tiga) tahun berturut-turut) sehubungan dengan rekan perikatan. (lihat
juga T11)
Catatan:
1. 1 (satu) tahun jeda dalam perikatan pada tahun ke 7 (tujuh) bukan merupakan periode
jeda, karena periode jeda kurang dari 5 (lima) tahun berturut-turut yang diperlukan
untuk mencapai periode jeda yang disyaratkan untuk EP. Oleh karena itu, individu
yang telah mencapai 7 (tujuh) tahun kumulatif dalam perikatan pada akhir tahun ke 8
(delapan) harus menjalani periode jeda 5 (lima) tahun berturut-turut.
2. 2 (dua) tahun jeda dalam perikatan pada tahun ke 5 (lima) dan ke 6 (enam) bukan
merupakan periode jeda, karena periode jeda kurang dari 3 (tiga) tahun berturut-turut
yang diperlukan untuk mencapai periode jeda yang disyaratkan untuk EQCR. Oleh
karena itu, individu yang telah mencapai 7 (tujuh) tahun kumulatif dalam perikatan
pada akhir tahun ke 9 (sembilan) harus menjalani periode jeda 3 (tiga) tahun berturut-
turut.
3. 2 (dua) tahun jeda dalam perikatan pada tahun ke 4 (empat) dan ke 7 (tujuh) bukan
merupakan periode jeda, karena periode jeda kurang dari 2 (dua) tahun berturut-turut
yang diperlukan untuk mencapai periode jeda yang disyaratkan untuk OKAP. Oleh
karena itu, individu yang telah mencapai 7 (tujuh) tahun kumulatif dalam perikatan
pada akhir tahun ke 9 (sembilan) harus menjalani periode jeda 2 (dua) tahun berturut-
turut.
4. Individu telah secara efektif menjalani periode jeda 2 (dua) tahun berturut-turut pada
tahun ke 4 (empat) dan ke 5 (lima) (meskipun OKAP belum menyelesaikan 7 (tujuh)
tahun perikatan audit) dan oleh karena itu dapat kembali pada tahun ke 6 (enam)
untuk periode 7 (tujuh) tahun selanjutnya.
T9. Seorang individu telah menjalani 7 (tujuh) tahun kumulatif sebagai rekan audit utama (key
audit partners) dalam perikatan audit entitas dengan akuntabilitas publik dan telah
memasuki periode jeda seperti yang disyaratkan oleh Kode Etik Profesi Akuntan Publik
2020. Kantor kemudian menentukan bahwa individu tidak akan kembali ke perikatan audit
sampai dengan akhir periode jeda. Apakah individu akan diizinkan untuk merubah peran
ketika individu tersebut menyediakan jasa nonasurans kepada entitas yang akan
melibatkan kontak signifikan dengan manajemen selama periode jeda?
J9. Tidak. Berdasarkan paragraf P540.20(d), individu dilarang melakukan peran atau aktivitas
lain sehubungan dengan klien audit, termasuk penyediaan jasa nonasurans yang akan
menyebabkan individu:
(a) Memiliki interaksi yang signifikan atau sering dengan manajemen senior atau pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola; atau
(b) Memberikan pengaruh langsung terhadap hasil perikatan audit.
Sementara ketentuan periode jeda berfungsi untuk memfasilitasi "fresh pair of eyes" jika
individu kembali ke perikatan audit, larangan dalam P540.20 juga berfungsi untuk
memungkinkan tim perikatan audit untuk melakukan audit tanpa pengaruh dari rekan audit
utama (key audit partners) sebelumnya. Dengan demikian, meskipun tidak ada intensi dari
mantan rekan audit utama (the former key audit partners) untuk kembali ke perikatan audit,
Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020 tidak mengizinkan individu untuk memberikan jasa
nonasurans tersebut kepada entitas selama periode jeda.
T10. Seorang individu telah melakukan kombinasi peran rekan audit utama (a combination of
key audit partners) dalam audit entitas dengan akuntabilitas publik selama periode aktif 7
(tujuh) tahun. Bagaimana seharusnya periode jeda ditentukan dalam kondisi tersebut?
J10. Periode jeda yang disyaratkan akan ditentukan berdasarkan peran yang diambil dan berapa
tahun peran tersebut dijalankan. Hal tersebut diilustrasikan dalam tabel III di bawah ini.
Untuk keperluan tabel III ini, "OKAP" mengacu pada individu yang bukan EP atau EQCR.
Tabel III: Ilustrasi Periode Jeda Rekan Audit Utama (Key Audit Partners) untuk
Kombinasi Peran
Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5 Th 6 Th 7 Periode Jeda5 Catatan
5 (lima) tahun
OKAP OKAP OKAP EP EP EP EP 1
berturut-turut.
3 (tiga) tahun
OKAP OKAP OKAP EQCR EQCR EQCR EQCR 2
berturut-turut
2 (dua) tahun
EP EP EP OKAP OKAP OKAP OKAP 3
berturut-turut
5 (lima) tahun
EQCR EQCR EQCR EQCR EP EP EP 4
berturut-turut
3 (tiga) tahun
EQCR EQCR EQCR EQCR EQCR EP EP 5
berturut-turut
5 (lima) tahun
EP EP OKAP OKAP OKAP EP EP 1
berturut-turut
Catatan:
1. Individu yang telah terlibat dalam perikatan audit selama 7 (tujuh) tahun kumulatif
dalam kombinasi peran sebagai EP selama 4 (empat) tahun atau lebih, maka individu
tersebut harus menjalani periode jeda selama 5 (lima) tahun berturut-turut, sebelum
individu tersebut dapat kembali ke perikatan audit (lihat paragraf P540.14).
2. Individu yang telah terlibat dalam perikatan audit selama 7 (tujuh) tahun kumulatif
dalam kombinasi peran sebagai EQCR selama 4 (empat) tahun atau lebih, maka
individu tersebut harus menjalani periode jeda selama 3 (tiga) tahun berturut-turut,
sebelum individu tersebut dapat kembali ke perikatan audit (lihat paragraf P540.15).
5
Di Indonesia, ketentuan baru memperkenankan jangka waktu terbatas penerapan periode jeda lebih pendek dari 5 (lima)
tahun berturut-turut selama masa transisi (tetapi tidak lebih pendek dari 3 (tiga) tahun berturut-turut) sehubungan dengan
rekan perikatan. (lihat juga T11)
Ilustrasi lengkap dari kemungkinan kombinasi dan penentuan periode jeda yang diperlukan
tercantum dalam Lampiran.
T11. Paragraf P540.19 hanya akan berlaku untuk audit atas laporan keuangan untuk periode
yang dimulai sebelum 1 Januari 2024. Apakah hal ini berarti bahwa untuk audit atas laporan
keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2024, ketentuan periode
jeda untuk rekan perikatan pada audit entitas dengan akuntabilitas publik akan menjadi 5
(lima) tahun berturut-turut di Indonesia ketika badan legislatif atau regulator (atau organisasi
yang diberi kewenangan atau diakui oleh badan legislatif atau regulator tersebut) telah
menetapkan periode jeda lebih pendek dari 5 (lima) tahun berturut-turut?
J11. Ya. Paragraf P540.19 dimaksudkan untuk mengakomodasi transisi ke periode jeda baru
selama 5 (lima) tahun berturut-turut untuk EP pada audit entitas dengan akuntabilitas publik
di Indonesia tersebut ketika periode jeda yang lebih pendek saat ini ditentukan oleh badan
legislatif atau regulator (atau organisasi yang diberi kewenangan atau diakui oleh badan
legislatif atau regulator tersebut), dengan ketentuan bahwa periode jeda tidak lebih pendek
dari 3 (tiga) tahun berturut-turut.
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) telah berkomitmen untuk meninjau ketentuan
hubungan yang berlangsung lama yang telah direvisi untuk memperhitungkan hal-hal ini
selama periode transisi sebagaimana telah diatur dalam Close-Off Document tentang
Hubungan yang Berlangsung Lama Antara Personel (Termasuk Rotasi Rekan) dengan
Klien Audit – Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020, sesuai dengan ketentuan peraturan
yang berlaku serta pengalaman penerapan ketentuan dalam praktik.
T12. Paragraf P540.19 berlaku untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai
sebelum 1 Januari 2024. Peraturan di Indonesia telah menetapkan periode jeda 3 (tiga)
tahun yang lebih singkat dari 5 (lima) tahun yang disyaratkan dalam Kode Etik Profesi
Akuntan Publik 2020 untuk rekan perikatan pada audit entitas dengan akuntabiltias publik.
Apakah hal ini berarti di Indonesia, paragraf P540.19 hanya efektif jika periode jeda pada
peraturan yang lebih singkat dapat diselesaikan sebelum dimulainya tahun keuangan
pertama yang dimulai setelah 1 Januari 2024?
J12. Tidak. Periode jeda 3 (tiga) tahun yang lebih singkat dapat diterapkan selama tahun
keuangan pertama yang menerapkan periode jeda dimulai sebelum 31 Desember 2023.
Ketentuan ini memungkinkan untuk menggantikan persyaratan 5 (lima) tahun periode jeda
berdasarkan ketentuan dalam Close-off Document tentang Hubungan yang Berlangsung
Lama Antara Personel (Termasuk Rotasi Rekan) dengan Klien Audit – Kode Etik Profesi
Akuntan Publik 2020 dengan periode jeda 3 (tiga) tahun yang lebih pendek yang ditetapkan
oleh peraturan perundang-undangan selama memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Sebagai contoh, periode jeda yang lebih pendek dapat diterapkan jika jeda dimulai pada 1
Januari 2023.
J13. Ya. Rekan perikatan reviu tersebut juga dianggap telah terlibat 1 (satu) tahun untuk tujuan
penerapan ketentuan rotasi bahkan jika rekan tersebut bukan EP untuk audit atas laporan
keuangan. (Untuk didiskusikan lebih lanjut dengan OJK dan PPPK).
Audit yang Bersamaan untuk Lebih dari Satu Periode Laporan Keuangan
T14. Kantor Akuntan Publik (KAP) menerima klien audit entitas dengan akuntabilitas publik baru
yang sebelumnya telah diaudit oleh KAP lain. Dalam proses audit atas laporan keuangan
periode berjalan, telah ditentukan bahwa KAP baru yang terlibat harus mengaudit kembali
2 (dua) periode sebelumnya. Untuk keperluan ketentuan rotasi rekan dalam Kode Etik
Profesi Akuntan Publik 2020, apakah perikatan ini merupakan 1 (satu) tahun atau 3 (tiga)
tahun pemberian jasa oleh rekan audit utama (key audit partners)?
J14. Ketika audit dilakukan secara bersamaan, ancaman kedekatan tidak akan berbeda secara
signifikan jika KAP hanya melakukan audit tahun pertama entitas sebagai klien audit baru.
Dengan demikian, menurut Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020 perikatan tersebut akan
menjadi 1 (satu) tahun pemberian jasa untuk tujuan penerapan ketentuan rotasi.
J16. Hal tersebut tergantung pada waktu pelaksanaan audit. Jika hal tersebut dilakukan
bersamaan, kedua perikatan akan menjadi 1 (satu) tahun pemberian jasa. Ancaman
kedekatan tidak akan berbeda dari jika EP telah bertugas dalam audit periode 18 (delapan
belas) bulan gabungan sebagai 1 (satu) perikatan.
Namun, jika 2 (dua) perikatan audit tidak dilakukan secara bersamaan, hal tersebut akan
dianggap sebagai 2 (dua) tahun pemberian jasa. Namun demikian dalam POJK 13 dan PP
20, perhitungan penggunaan jasa audit atas laporan keuangan historis berdasarkan tahun
buku, sehingga pemberian jasa dianggap telah diberikan untuk 2 (dua) tahun. Oleh karena
itu, baik perikatan dilakukan sekaligus atau 2 (dua) kali maka jawaban atas pertanyaan
tersebut adalah 2 (dua) tahun.
J17. Ketentutan rotasi dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020 berlaku untuk waktu yang
dihabiskan sebagai rekan audit utama (key audit partners). Pada prinsipnya, individu “X”
tersebut dapat memberikan jasa 7 (tujuh) tahun sebagai rekan audit utama (key audit
partners). Namun, ketentuan umum dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020
menunjukkan bahwa dalam mengevaluasi ancaman yang diciptakan oleh hubungan yang
berlangsung lama, keseluruhan hubungan individu dengan klien, berapa lama individu
tersebut berada dalam tim perikatan dan peran yang telah dijalankannya harus
dipertimbangkan (lihat paragraf 540.3-A3). Kantor dapat memutuskan bahwa adalah tepat
untuk merotasi seseorang dari tim audit sebelum akhir periode 7 (tujuh) tahun (atau untuk
menjalani periode jeda perikatan sebelum bergabung kembali dengan tim perikatan audit
sebagai rekan audit utama (key audit partners)).
Periode Jeda
T18. EP untuk audit entitas dengan akuntabilitas publik bertugas selama 7 (tujuh) tahun kumulatif
dalam peran tersebut dengan penyelesaian audit tahun kalender 2018. Kemudian, individu
tersebut tidak berpartisipasi dalam audit tahun 2019 dan 2020. Apakah individu tersebut
dapat kembali sebagai EP untuk audit tahun 2021 untuk periode aktif 7 (tujuh) tahun yang
baru?
J18. Ya. Lihat catatan 1 pada tabel IV tentang Ilustrasi Penerapan Ketentuan dalam Close-off
Document dan Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020 untuk EP sesuai dengan ketentuan
rotasi yang baru yaitu berdasarkan Close-Off Document tentang Hubungan yang
Berlangsung Lama Antara Personel (Termasuk Rotasi Rekan) dengan Klien Audit dan
Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020 berlaku efektif untuk periode laporan keuangan pada
atau setelah 1 Januari 2021. Dalam kasus ini, individu tersebut telah memenuhi persyaratan
7 (tujuh) tahun kumulatif pada audit tahun 2018 dan mengacu pada Kode Etik Profesi
Akuntan Publik 2019 ketentuan periode jeda selama 2 (dua) tahun berturut-turut berlaku.
Oleh karena itu individu harus melakukan jeda untuk audit tahun 2019 dan 2020, kemudian
dapat memulai periode aktif 7 (tujuh) tahun baru yang dimulai dengan pada tahun 2021
berdasarkan ketentuan baru.
Ketentuan rotasi yang baru untuk EP dapat dilihat dalam ilustrasi pada tabel IV serta
penjelasan pada catatan 1 sampai dengan 6, di bawah ini:
Keterangan:
Menjelaskan jeda pada periode transisi dengan ketentuan:
a. mengacu pada Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2019, wajib melakukan
periode jeda selama 2 (dua) tahun berturut-turut; dan/atau
T b. mengacu pada ketentuan rotasi yang baru berlaku melakukan periode
jeda selama 3 (tahun) tahun berturut-turut pada periode transisi 2021
sampai dengan 2023,
sebelum berlakunya masa jeda sesuai ketentuan baru yang efektif pada
2024.
Menjelaskan periode jeda sesuai dengan ketentuan rotasi yang baru untuk
X individu tersebut telah memenuhi persyaratan 7 (tujuh) tahun kumulatif pada
audit tahun 2021 atau periode setelahnya.
Catatan:
1. Dalam kasus ini, individu tersebut telah memenuhi periode aktif 7 (tujuh) tahun kumulatif pada
audit tahun 2018 dan mengacu pada Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2019 ketentuan periode
jeda selama 2 (dua) tahun berturut-turut berlaku. Oleh karena itu, maka individu tersebut harus
melakukan jeda untuk audit tahun 2019 dan 2020 dan dapat memulai periode aktif 7 (tujuh)
tahun baru yang dimulai pada tahun 2021 berdasarkan ketentuan baru.
2. Dalam kasus ini, individu tersebut telah memenuhi periode aktif 7 (tujuh) tahun kumulatif pada
audit tahun 2019 dan mengacu pada Close-off Document dan Kode Etik Profesi Akuntan
Publik 2020 ketentuan periode jeda selama 3 (tiga) tahun berturut-turut berlaku sebagai masa
transisi. Oleh karena itu, maka individu tersebut harus melakukan jeda untuk audit tahun 2020,
2021 dan 2022 kemudian dapat memulai periode aktif 7 (tujuh) tahun baru yang dimulai pada
tahun 2023 berdasarkan ketentuan baru. Demikian juga penjelasan ini berlaku untuk catatan
3, 4 dan 5.
6. Dalam kasus ini, individu tersebut telah memenuhi periode aktif 7 (tujuh) tahun kumulatif pada
audit tahun 2023 dan mengacu pada Close-off Document dan Kode Etik Profesi Akuntan
Publik 2020 dan berdasarkan ketentuan rotasi baru, maka individu tersebut harus melakukan
jeda selama 5 (tahun) tahun berturut-turut untuk audit tahun 2024, 2025, 2026, 2027 dan 2028
dan dapat memulai periode aktif 7 (tujuh) tahun baru yang dimulai pada tahun 2029.
Tabel V: Ilustrasi Penerapan Ketentuan dalam Close-Off Document dan Kode Etik
Profesi Akuntan Publik 2020 untuk EQCR
Ilustrasi untuk EQCR
Tahun Catatan 1 Catatan 2 Catatan 3 Catatan 4 Catatan 5 Catatan 6
2018 EQCR (7)
2019 T EQCR (7)
2020 T T EQCR (7)
2021 EQCR (1) T T EQCR (7)
2022 EQCR (2) T T T EQCR (7)
2023 EQCR (3) EQCR (1) T T T EQCR (7)
2024 EQCR (4) EQCR (2) EQCR (1) T T X
2025 EQCR (5) EQCR (3) EQCR (2) EQCR (1) T X
2026 EQCR (6) EQCR (4) EQCR (3) EQCR (2) EQCR (1) X
2027 EQCR (7) EQCR (5) EQCR (4) EQCR (3) EQCR (2) EQCR (1)
2028 X EQCR (6) EQCR (5) EQCR (4) EQCR (3) EQCR (2)
2029 X EQCR (7) EQCR (6) EQCR (5) EQCR (4) EQCR (3)
2030 X X EQCR (7) EQCR (6) EQCR (5) EQCR (4)
2031 EQCR (1) X X EQCR (7) EQCR (6) EQCR (5)
2032 EQCR (2) X X X EQCR (7) EQCR (6)
2033 EQCR (3) EQCR (1) X X X EQCR (7)
T19. Pada saat ini terdapat ketentuan rotasi di Indonesia yang mengatur periode jeda kurang
dari 5 (lima) tahun berturut-turut yaitu POJK 13 yang mengatur periode perikatan 3 (tiga)
tahun aktif dan periode jeda 2 (dua) tahun berturut-turut. EP untuk audit entitas dengan
akuntabilitas publik yang tunduk pada POJK 13 bertugas dalam peran tersebut selama 3
(tiga) tahun dengan penyelesaian audit tahun 2018, 2019 dan 2020. Berapa lama individu
tersebut harus melakukan jeda?
J19. Dalam hal POJK 13 yang mengatur periode jeda kurang dari 5 (lima) tahun, maka periode
jeda yang harus diterapkan tidak lebih pendek dari 3 (tiga) tahun berturut-turut sesuai
dengan paragraf P540.19-1 dalam Close-Off Document tentang Hubungan yang
Berlangsung Lama Antara Personel (Termasuk Rotasi Rekan) dengan Klien Audit dan
Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020 yaitu 2 (dua) tahun berturut-turut dan juga memenuhi
3 (tiga) tahun periode aktif. Dengan demikian, dilakukan penggabungan penerapan periode
aktif dan periode jeda sesuai dengan POJK 13 dan Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020
dapat diilustrasikan dalam tabel VII dan penjelasan pada catatan di bawah ini:
Catatan
Tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2018 EP (3)
2019 T EP (3) EP (3)
2020 T T T EP (3) EP (3)
2021 EP (1) T T T T EP (3) EP (3)
2022 EP (2) T EP (4) T T T T EP (3) EP (3)
2023 EP (3) EP (1) EP (5) T EP (4) T T T T EP (3)
2024 X EP (2) EP (6) EP (1) EP (5) T EP (4) T T X
2025 X EP (3) X EP (2) EP (6) EP (1) EP (5) T EP (4) X
2026 EP (4) X X EP (3) X EP (2) EP (6) EP (1) EP (5) EP (4)
2027 EP (5) X EP (7) X X EP (3) X EP (2) EP (6) EP (5)
2028 EP (6) EP (4) X X EP (7) X X EP (3) X EP (6)
2029 X EP (5) X EP (4) X X EP (7) X X X
2030 X EP (6) X EP (5) X EP (4) X X EP (7) X
2031 EP (7) X X EP (6) X EP (5) X EP (4) X EP (7)
2032 X X X X X EP (6) X EP (5) X X
2033 X EP (7) EP (1) X X X X EP (6) X X
2034 X X EP (2) EP (7) EP (1) X X X X X
2035 X X EP (3) X EP (2) EP (7) EP (1) X X X
2036 X X X X EP (3) X EP (2) EP (7) EP (1) X
2037 EP (1) X X X X X EP (3) X EP (2) EP (1)
2038 EP (2) X EP (4) X X X X X EP (3) EP (2)
2039 EP (3) EP (1) EP (5) X EP (4) X X X X EP (3)
Catatan:
1. Dalam kasus ini, individu tersebut telah memenuhi periode aktif selama 3 (tiga) tahun
kumulatif pada audit tahun 2018 dan mengacu pada Kode Etik Profesi Akuntan Publik
2019 ketentuan periode jeda selama 2 (dua) tahun berturut-turut berlaku. Selanjutnya
individu tersebut memulai periode aktif 7 (tujuh) tahun kumulatif dan periode jeda
selama 5 (lima) tahun berturut-turut yang dimulai pada tahun 2021. Periode jeda 2
(dua) tahun sesuai dengan POJK 13 tidak dianggap sebagai periode jeda sesuai
dengan Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020, karena belum memenuhi periode jeda
5 (lima) tahun berturut-turut.
2. Dalam kasus ini, individu tersebut telah memenuhi periode aktif selama 3 (tiga) tahun
kumulatif pada audit tahun 2019 dan mengacu pada Close-off Document dan Kode
Etik Profesi Akuntan Publik 2020 ketentuan periode jeda selama 3 (tiga) tahun
berturut-turut berlaku sebagai periode transisi, mulai tahun 2020, 2021 dan 2022.
Selanjutnya individu tersebut memulai periode aktif 7 (tujuh) tahun kumulatif dan
periode jeda selama 5 (lima) tahun berturut-turut yang dimulai pada tahun 2023.
Catatan 1 sampai dengan 10 yang telah diilustrasikan dalam tabel VII, berlaku juga untuk
tabel VIII tentang Ilustrasi Penerapan Penggabungan Ketentuan dalam Close-off
Document, Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020 dan POJK 13 untuk EQCR dan tabel IX
tentang Ilustrasi Penerapan Penggabungan Ketentuan dalam Close-off Document, Kode
Etik Profesi Akuntan Publik 2020 dan POJK 13 untuk OKAP. Istilah EQCR dan OKAP,
dalam POJK 13 disebut sebagai Akuntan Publik yang merupakan pihak terasosiasi.
Namun, terdapat perbedaan periode jeda yang baru sesuai Close-off Document dan Kode
Etik Profesi Akuntan Publik 2020 dimana EQCR harus melakukan jeda selama 3 (tiga)
tahun berturut-turut setelah melakukan perikatan 7 (tujuh) tahun kumulatif dan OKAP harus
melakukan jeda selama 2 (dua) tahun berturut-turut setelah melakukan perikatan 7 (tujuh)
tahun kumulatif. Lihat ilustrasi EQCR dan OKAP masing-masing pada tabel VIII dan IX di
bawah ini:
T20. Pada saat ini terdapat ketentuan rotasi di Indonesia yang mengatur periode jeda kurang
dari 5 (lima) tahun berturut-turut yaitu PP 20 yang mengatur periode perikatan 5 (lima) tahun
aktif dan periode jeda paling sedikit 2 (dua) tahun berturut-turut. EP untuk audit entitas
dengan akuntabilitas publik yang tunduk pada PP 20 bertugas dalam peran tersebut selama
5 (lima) tahun dengan penyelesaian audit tahun 2018, 2019 dan 2020. Berapa lama individu
harus melakukan jeda?
J20. Dalam hal PP 20 yang mengatur periode jeda kurang dari 5 (lima) tahun, maka periode jeda
yang harus diterapkan tidak lebih pendek dari 3 (tiga) tahun berturut-turut sesuai dengan
paragraf P540.19-1 dalam Close-Off Document tentang Hubungan yang Berlangsung Lama
Antara Personel (Termasuk Rotasi Rekan) dengan Klien Audit dan Kode Etik Profesi
Akuntan Publik 2020 yaitu 2 (dua) tahun berturut-turut dan juga memenuhi 5 (lima) tahun
periode aktif. Dengan demikian, dilakukan penggabungan penerapan periode aktif dan
periode jeda sesuai dengan PP 20 dan Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020 dapat
diilustrasikan dalam tabel X dan penjelasan pada catatan di bawah ini:
Catatan:
1. Dalam kasus ini, individu tersebut telah memenuhi periode aktif selama 5 (lima) tahun
kumulatif pada audit tahun 2018 dan mengacu pada Kode Etik Profesi Akuntan Publik
2019 ketentuan periode jeda selama 2 (dua) tahun berturut-turut berlaku. Selanjutnya
individu tersebut memulai periode aktif 7 (tujuh) tahun kumulatif dan periode jeda
selama 5 (lima) tahun berturut-turut yang dimulai pada tahun 2021. Periode jeda 2
(dua) tahun sesuai dengan PP 20 tidak dianggap sebagai periode jeda sesuai dengan
Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020, karena belum memenuhi periode jeda 5 (lima)
tahun berturut-turut.
2. Dalam kasus ini, individu tersebut telah memenuhi periode aktif selama 5 (lima) tahun
kumulatif pada audit tahun 2019 dan mengacu pada Close-off Document dan Kode
Etik Profesi Akuntan Publik 2020 ketentuan periode jeda selama 3 (tiga) tahun
berturut-turut berlaku sebagai periode transisi, mulai tahun 2020, 2021 dan 2022.
Selanjutnya individu tersebut memulai periode aktif 7 (tujuh) tahun kumulatif dan
periode jeda selama 5 (lima) tahun berturut-turut yang dimulai pada tahun 2023.
Periode jeda 2 (dua) tahun sesuai dengan PP 20 tidak dianggap sebagai periode jeda
sesuai dengan Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020, karena belum memenuhi
periode jeda 5 (lima) tahun berturut-turut. Demikian juga penjelasan ini berlaku untuk
catatan 4, 6 dan 8.
Catatan 1 sampai dengan 10 yang telah diilustrasikan dalam tabel X, berlaku juga untuk
tabel XI tentang Ilustrasi Penerapan Penggabungan Ketentuan dalam Close-off Document,
Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2020 dan PP 20 untuk EQCR dan tabel XII tentang
Ilustrasi Penerapan Penggabungan Ketentuan dalam Close-off Document, Kode Etik
Profesi Akuntan Publik 2020 dan PP 20 untuk OKAP. Istilah EQCR dan OKAP, dalam PP
20 disebut sebagai Akuntan Publik yang merupakan pihak terasosiasi.
Namun, terdapat perbedaan periode jeda yang baru sesuai Close-off Document dan Kode
Etik Profesi Akuntan Publik 2020 dimana EQCR harus melakukan jeda selama 3 (tiga)
tahun berturut-turut setelah melakukan perikatan 7 (tujuh) tahun kumulatif dan OKAP harus
melakukan jeda selama 2 (dua) tahun berturut-turut setelah melakukan perikatan 7 (tujuh)
tahun kumulatif. Lihat ilustrasi EQCR dan OKAP masing-masing tabel XI dan XII, di bawah
ini:
Catatan
Tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2018 EQCR(5)
2019 T EQCR (5) EQCR (5)
2020 T T T EQCR (5) EQCR (5)
2021 EQCR (1) T T T T EQCR (5) EQCR (5)
2022 EQCR (2) T EQCR (6) T T T T EQCR (5) EQCR (5)
2023 EQCR (3) EQCR (1) EQCR (7) T EQCR (6) T T T T EQCR (5)
2024 EQCR (4) EQCR (2) X EQCR (1) EQCR (7) T EQCR (6) T T X
2025 EQCR (5) EQCR (3) X EQCR (2) X EQCR (1) EQCR (7) T EQCR (6) X
2026 X EQCR (4) X EQCR (3) X EQCR (2) X EQCR (1) EQCR (7) EQCR (6)
2027 X EQCR (5) EQCR (1) EQCR (4) X EQCR (3) X EQCR (2) X EQCR (7)
2028 EQCR (6) X EQCR (2) EQCR (5) EQCR (1) EQCR (4) X EQCR (3) X X
2029 EQCR (7) X EQCR (3) X EQCR (2) EQCR (5) EQCR (1) EQCR (4) X X
2030 X EQCR (6) EQCR (4) X EQCR (3) X EQCR (2) EQCR (5) EQCR (1) X
2031 X EQCR (7) EQCR (5) EQCR (6) EQCR (4) X EQCR (3) X EQCR (2) EQCR (1)
2032 X X X EQCR (7) EQCR (5) EQCR (6) EQCR (4) X EQCR (3) EQCR (2)
2033 EQCR (1) X X X X EQCR (7) EQCR (5) EQCR (6) EQCR (4) EQCR (3)
2034 EQCR (2) X EQCR (6) X X X X EQCR (7) EQCR (5) EQCR (4)
2035 EQCR (3) EQCR (1) EQCR (7) X EQCR (6) X X X X EQCR (5)
Tahun Catatan
1 2 3 4 5 6
2018 OKAP (5)
2019 T OKAP (5)
2020 T T OKAP (5)
2021 OKAP (1) T T OKAP (5)
2022 OKAP (2) OKAP (1) T T OKAP (5)
2023 OKAP (3) OKAP (2) OKAP (1) T T OKAP (5)
2024 OKAP (4) OKAP (3) OKAP (2) OKAP (1) T X
2025 OKAP (5) OKAP (4) OKAP (3) OKAP (2) OKAP (1) X
2026 X OKAP (5) OKAP (4) OKAP (3) OKAP (2) OKAP (6)
2027 X X OKAP (5) OKAP (4) OKAP (3) OKAP (7)
2028 OKAP (6) X X OKAP (5) OKAP (4) X
2029 OKAP (7) OKAP (6) X X OKAP (5) X
2030 X OKAP (7) OKAP (6) X X OKAP (1)
2031 X X OKAP (7) OKAP (6) X OKAP (2)
2032 OKAP (1) X X OKAP (7) OKAP (6) OKAP (3)
2033 OKAP (2) OKAP (1) X X OKAP (7) OKAP (4)
6
Di Indonesia, ketentuan yang baru akan mengizinkan penerapan periode jeda yang lebih singkat dari 5 (lima) tahun
kumulatif (tetapi tidak lebih singkat dari 3 (tiga) tahun kumulatif) sehubungan dengan rekan perikatan (lihat juga T11).