Di susun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Banyak rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami bisa Menyusun makalah
ini yang berjudul “Ayat Tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ” dengan baik
serta tepat waktu. Sholawat serta salam tetap kita curahkan kepada junjungan kita,
suri teladan kita, yakni Nabi Muhammad SAW, sahabatnya, keluarganya, dan
semoga kita semua masuk dalam golongan umatnya sampai akhir zaman.
Tugas ini kami buat untuk memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah Tafsir.
Sebelumnya kami menguucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu Bapak H.
Agung, M.Ag. yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Dalam rangka pembelajaran Mata Kuliah Tafsir mengenai “Ayat Tentang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi”.
Semoga makalah yang kami buat bisa bermanfaat dan bisa menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan kita menjadi lebih luas lagi.Kami menyadari kalau
masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh sebab itu, kritik
serta saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan
makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Mata Kuliah
Tafsir dan Kepada pihak yang sudah turut serta dalam penyelesaian makalah ini.
Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………….……….………..….…..…ii
DAFTAR ISI…………………………………………...………...…….……......iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………….....…………….….1
A. Latar Belakang………………………………….…………………..........1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………..3
C. Tujuan………………………………………………………………....…3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….…..4
A. Tafsir Surat Yunus Ayat 101………………………………………….…4
B. Tafsir Surat Al- Baqarah Ayat 164………………………………….…...6
C. Tafsir Surat Yasin Ayat 38 – 40………………………………….……...8
D. Tafsir Surat Saba Ayat 10 -11…………………………………………..13
E. Tafsir Surat Al- Kahfi Ayat 96………………………………...……….19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Al-Qur’an surat Al ‘Alaq ayat 1-5, Tuhan telah mengisyaratkan agar
manusia mau belajar mengusai ilmu pengetahuan. Perintah Tuhan ini dalam
firman-Nya berbunyi : “bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah
mencipatakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dan
Tuhamnulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajari manusia dengan perantaraan
kalam. Dia mengajari manusia apa yang belum diketahuinya.”
1
Lalu bagaimana hubungan Al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi? Hubungan Al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
kaitannya sangat erat. Ilmu-ilmu yang terdapat dalam Al-Qur’an ada yang
langsung mudah dipahami. Ayat-ayat dalam Al-Qur’an selalu merangsang akal
manusia untuk berpikir lebih lanjut tentang isi ayat-ayatnya yang banyak
menyangkut tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ayat-ayat Al-Qur’an juga
tidak ada yang menghambat kemauan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan
sebaliknya Al-Qur’an selalu menantang manusia untuk menggunakan akalnya
agar mendapatkan pelajaran dari ayat-ayatnya. Pembahasan mengenai ilmu
pengetahuan dan ilmu teknologi dlam Al-Qur’an pada zaman ini telah ditemukan
dan dimanfaatkan. Karena tidak ada satu kitab pun di dunia ini yang lengkap dan
sempurna seperti halnya kitab Al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Tafsir dari Qs. Yunus Ayat 101
2. Bagaimana Tafsir dari Qs. Al- Baqarah Ayat 164
3. Bagaimana Tafsir dari Qs. Yasin Ayat 38 – 40
4. Bagaimana Tafsir dari Qs. Saba Ayat 10 – 11
5. Bagaimana Tafsir dari Qs. Al- Kahfi Ayat 96
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Tafsir Qs. Yunus Ayat 101
2. Untuk Mengetahui Tafsir Qs. Al- Baqarah Ayat 164
3. Untuk Mengetahui Tafsir Qs. Yasin Ayat 38 – 40
4. Untuk Mengetahui Tafsir Qs. Saba Ayat 10 – 11
5. Untuk Mengetahui Tafsir Qs. Al- Kahfi Ayat 96
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
itu dan dari Sunnah Allah pada umat manusia, tentulah jiwa mereka bersih dan
terpelihara dari kotoran dan najis yang mendorong mereka kepada kekafiran dan
kesesatan.
5
Begitu pula di laut dengan ombaknya, di dalamnya terkandung banyak hal
yang menakjubkan. Sekalipun demikian, laut ditundukkan oleh Allah dan
dimudahkan sehingga dapat ditempuh oleh bahtera. Laut membawa kapal-kapal
dan perahu-perahu berlayar dengan lembutnya berkat kekuasaan Tuhan Yang
Mahakuasa yang telah menundukkannya. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan tidak
ada Rabb selain Dia.
6
Upaya manusia untuk mengetahui rahasia dan tanda kebesaran Allah, telah
pula mendorong mereka untuk semakin dekat kepada-Nya. Memahami kehebatan,
kecanggihan dan keharmonisan jagat raya ini telah membuat tidak sedikit
ilmuwan semakin menyadari dan yakin bahwa sesungguhnya semua yang ada di
alam semesta ini sengaja direncanakan, dibuat, diatur, dan dipelihara oleh-Nya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa manusia
pada kesimpulan bahwa sistem Tata Surya yang terdiri dari jutaan bintang bahkan
mungkin lebih (termasuk di dalamnya bumi kita ini) hanyalah menjadi bagian
kecil dari Galaksi Bima Sakti yang memuat lebih dari 100 milyar bintang. Dan
Bima Sakti-pun hanyalah satu dari 500 milyar lebih galaksi dalam jagat raya yang
diketahui. Semua itu sungguh merupakan tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-
orang yang mengerti, menggunakan akalnya untuk mengambil pelajaran
7
bukti itu adalah langit yang tampak olehmu, bintang- bintang yang beredar
padanya secara teratur, tidak saling mendahului dan bertabrakan, yang sebagian
memancarkan cahaya bagi alam ini. Bumi yang terdiri atas laut dan daratan, silih
bergantinya siang dan malam serta manfaat yang terkandung di dalamnya. Kapal-
kapal mengarungi samudera, mengangkut manusia dan kekayaan. Siapa yang
membuatnya berlayar selain Allah? Dia mengirimkan angin, menerbangkan awan,
mencurahkan hujan, menghidupkan binatang, menyiram bumi dan menumbuhkan
tanaman. Dia mendatangkan angin dari tempat berhembus yang berbeda-beda,
menjaring awan yang tergantung di antara langit dan bumi. Apakah hukum yang
sedemikian teratur dan teliti itu ada dengan sendirinya ataukah diciptakan oleh Zat
Yang Mahatahu lagi Mahakuasa.
Ayat tersebut di atas telah terlebih dahulu mengisyaratkan fakta ilmiah yang
belakangan baru terungkap oleh ilmu pengetahuan modern, bahwa alam semesta
ini sarat oleh benda-benda langit. Ayat di atas berisi perintah untuk mengamati
fakta-fakta ilmiah yang ada di jagat ini, termasuk di dalamnya penciptaan berjuta
gugusan bintang yang jaraknya sangat berjauhan satu sama lain, planet-planet
yang ada di dalamnya serta hukum Allah yang mengatur semuanya. Juga
perputaran (rotasi) bumi pada porosnya yang melahirkan siang dan malam.
ي ِل ُم ْستَقَ ٍر لَّ َها ٰۗذلِكَ تَ ْق ِدي ُْر ْال َع ِزي ِْز ْال َع ِلي ِْۗم
ْ س تَجْ ِر َّ َوال
ُ ش ْم
Artinya: Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS. Yasin ayat 38)
8
akan terjadi tabrakan dengan benda-benda langit lainnya. Kita tidak dapat
membayangkan apa yang akan terjadi akibat peristiwa itu.
Dilihat sepintas lalu, orang akan menerima bahwa hanya matahari yang
bergerak, sedang bumi tetap pada tempatnya. Di pagi hari, matahari terlihat di
sebelah timur, sedang pada sore hari ia berada di barat. Akan tetapi, ilmu falak
mengatakan bahwa matahari berjalan sambil berputar pada sumbunya, sedang
bumi berada di depannya, juga berjalan sambil berputar pada sumbunya, dan
beredar mengelilingi matahari.
Ternyata apa yang ditetapkan oleh ilmu falak sejalan dengan apa yang telah
diterangkan dalam ayat tersebut. Oleh sebab itu, tidak berlebihan jika dikatakan
bahwa semakin tinggi kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia,
semakin terbuka pula kebenaran-kebenaran yang telah dikemukakan Al-Qur’an
sejak empat belas abad yang lalu. Allahu Akbar. Allah Mahabesar kekuasaan-
Nya.
عادَ ك َْالعُ ْر ُج ْو ِن ْالقَ ِدي ِْم ِ َو ْالقَ َم َر قَد َّْر ٰنهُ َمن
َ َاز َل َحتٰى
9
Artinya: Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga
(setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk
tandan yang tua. (QS. Yasin ayat 39)
10
tua) bila sudah lanjut masanya bagaikan ketandan, lalu menipis, berbentuk sabit
dan berwarna kuning.
11
b). Menurut Tafsir Al-Jalalain
Tidaklah mungkin bagi matahari) tidak akan terjadi (mendapatkan bulan)
yaitu matahari dan bulan bersatu di malam hari (dan malam pun tidak dapat
mendahului siang) malam hari tidak akan datang sebelum habis waktu siang hari.
(Dan masing-masing) matahari, bulan dan bintang-bintang. Tanwin lafal Kullun
ini merupakan pergantian dari Mudhaf Ilaih (pada garis edarnya) yang
membundar (beredar) pada garis edarnya masing-masing. Di dalam ungkapan ini
benda-benda langit diserupakan sebagai makhluk yang berakal, karenanya mereka
diungkapkan dengan lafal Yasbahuuna.
12
pada awal abad ini, bahwa matahari senantiasa bergerak pada garis edarnya.
Karenanya, matahari tidak dapat mendahului bulan, karena keduanya beredar
dalam suatu gerak linier yang tidak mungkin dapat bertemu. Sebagaimana malam
pun tidak dapat mendahului siang, kecuali jika bumi berputar pada porosnya dari
timur ke barat, tidak seperti seharusnya, bergerak dari barat ke timur. Bulan saat
mengelilingi bumi, dan bumi saat mengelilingi matahari harus melewati kumpulan
bintang-bintang yang kemudian memunculkan posisi-posisi (manâzil) bulan.
Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami.
(Kami berfirman): “Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah
berulang-ulang bersama Daud”, dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (QS.
Saba’ ayat 10)
13
Mengenai keindahan dan kemerduan suara Daud diriwayatkan dalam sebuah
hadis sahih: Dari ‘aisyah, dia berkata: Rasulullah saw mendengar bacaan Abu
Musa. Al-Asy’ari, kemudian beliau berkata, “Sesungguhnya orang ini telah
dikaruniai Allah suara merdu seperti keluarga Daud.” (Riwayat an-Nasa’i).
Nikmat lain yang dikaruniakan Allah kepada Daud ialah dia dapat
menjadikan besi yang keras menjadi lunak seperti lilin sehingga dapat dibentuk
menjadi alat-alat, terutama alat peperangan. Dengan mukjizat yang dikaruniakan
Allah, Daud melakukannya tanpa dipanaskan dengan api sebagaimana yang bisa
dilakukan orang.
14
bersamanya gunung-gunung yang terpancang dengan kokohnya lagi tinggi-tinggi
itu, dan semua burung yang terbang terhenti karenanya, lalu menjawab tasbihnya
dengan berbagai bahasa.
Di dalam kitab sahih disebutkan bahwa Rasulullah Saw. Mendengar suara
Abu Musa Al-Asy’ari r.a. di malam hari sedang membaca Al-Qur’an. Maka
beliau berhenti dan mendengarkan bacaannya, kemudian bersabda:
“Sesungguhnya orang ini benar-benar telah dianugrahi sebagian dari suara
merdunya keluarga Daud”.
Abu Maisarah menduga bahwa awwibi berasal dari bahasa Habsyah yang
artinya bertasbihlah, tetapi kebenarannya masih diragukan, karena ta-wib menurut
istilah bahasa Arab artinya menjawab, yakni gunung-gunung dan burung-burung
diperintahkan untuk menjawab tasbihnya Nabi Daud menurut caranya masing-
masing.
Abul Qasim alias Abdur Rahman Ibnu Ishaq Az-Zujaji mengatakan di dalam
kitabnya yang berjudul Al-Jumal, Bab “Nida”, sehubungan dengan makna firman-
Nya: Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang
bersama Daud. (Saba’:10) Yakni berjalanlah bersamanya di siang hari
sepenuhnya, karena makna التَّأ ِويبialah berjalan di siang hari seluruhnya,
sedangkan kebalikannya ialah اْلسآد
ِ yang artinya berjalan di malam hari
seluruhnya.
Demikianlah teks pendapat Abul Qasim. Tetapi pendapatnya ini aneh sekali,
kami tidak menemukannya pada yang lain, sekalipun bila ditinjau dari segi lugah
(bahasa) ada alasan yang mendukungnya. Akan tetapi, jauh dari makna yang
dimaksud oleh ayat ini. Pendapat yang benar adalah makna yang pertama tadi,
yaitu bertasbihlah bersama Daud. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Firman Allah Swt: “Dan kami telah melunakkan besi untuknya”. (Saba’:10)
15
a). Menurut Tafsir Kemenag
Lalu Allah memerintahkan kepada Nabi Daud supaya membuat baju besi
istimewa dari bahan besi yang lunak bukan seperti baju yang dikenal pada masa
itu. Biasanya baju besi pada masa itu dibuat dari kepingan-kepingan besi yang
tipis disusun seperti baju, tetapi baju besi itu sangat mengganggu pemakainya
selain menimbulkan panas pada badan dan membatasi gerak. Tetapi, baju besi
yang dibuat Daud, karena besinya telah menjadi lunak, jauh berbeda dengan baju
besi biasa. Baju besi itu dibuat seperti gulungan-gulungan rantai yang disusun rapi
sehingga baju besi itu mengikuti gerak badan. Dengan demikian, pemakainya
dapat bergerak dengan bebas tanpa merasakan gangguan apa pun. Dengan baju
besi yang lunak itu, Daud dapat membuat alat senjata yang baru untuk
mempertahankan kerajaannya dari serangan musuh.
Kemudian untuk mensyukuri karunia yang diberikan-Nya, Allah
memerintahkan pula supaya Daud dan kaumnya selalu mengerjakan amal saleh
dan mempergunakan segala nikmat yang dikaruniakan Allah itu untuk mencapai
keridaan-Nya. Dia selalu melihat dan mengetahui apa yang dikerjakan oleh
hamba-Nya.
16
Kami Maha Mengetahui apa yang kalian lakukan dan tidak satu pun perbuatan
kalian yang samar bagi Kami.”
17
melainkah orang tersebut memujinya dalam hal ibadah dan sepak terjangnya.
Wahb ibnu Munabbih melanjutkan, bahwa pada akhirnya Allah mengutus
malaikat dalam rupa seorang lelaki. Kemudian lelaki itu dijumpai oleh Daud a.s.,
lalu Daud menanyakan kepadanya dengan pertanyaan yang biasa ia kemukakan
kepada orang lain. Maka malaikat itu menjawab, “Dia adalah seorang yang paling
baik buat dirinya sendiri dan buat orang lain, hanya saja di dalam dirinya terdapat
suatu pekerti yang seandainya pekerti itu tidak ada pada dirinya, tentulah dia
adalah seorang yang kamil.” Daud bertanya, “Pekerti apakah itu?” Malaikat
menjawab, “Dia makan dan menafkahi anak-anaknya dari harta kaum muslim.’
Yakni baitul mal.
Maka pada saat itu juga Nabi Daud a.s. menghadapkan diri kepada
Tuhannya seraya berdoa, semoga Dia mengajarkan kepadanya suatu pekerjaan
yang dilakukan tangannya sendiri sehingga menjadi orang yang berkecukupan dan
dapat membiayai anak-anak dan keluarganya. Lalu Allah melunakkan besi
baginya dan mengajarkan kepadanya cara membuat baju besi. Lalu Daud dikenal
sebagai pembuat baju besi, dia adalah orang yang mula-mula membuat baju besi.
Allah Swt. Telah berfirman: buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah
anyamannya (Saba’:11) Yang dimaksud dengan sard ialah pakunya lingkaran besi
yang dipakai sebagai anyaman baju besi.
Wahb ibnu Munabbih mengatakan bahwa Daud bekerja sebagai pembuat
baju besi. Apabila telah selesai, maka ia jual, sepertiga dari hasil penjualan itu dia
sedekahkan, sepertiganya lagi ia belikan keperluan hidup untuk mencukupi
keluarga dan anak-anaknya, sedangkan yang sepertiganya lagi ia pegang untuk ia
sedekahkan setiap harinya, hingga selesai dari membuat baju besi lainnya.
Wahb ibnu Munabbih melanjutkan bahwa sesungguhnya Allah telah
memberi sesuatu kepada Daud yang belum pernah Dia berikan kepada orang lain,
yaitu berupa suara yang bagus. Disebutkan bahwa sesungguh-nya apabila Daud
membaca kitab Zabur, maka semua hewan liar berkumpul kepadanya, sehingga
Daud dapat memegang lehernya, sedangkan hewan liar itu tidak lari darinya
(jinak). Dan tidaklah setan membuat seruling dan alat musik tiup lainnya,
melainkan berdasarkan nada suara yang dikeluarkan oleh Daud a.s. Dan Nabi
Daud a.s. adalah seorang yang tekun dan pekerja keras. Dan tersebutlah bahwa
apabila ia membuka kitab Zabur untuk dibacanya, maka suaranya seakan-akan
18
seperti suara buluh perindu. Disebutkan bahwa Daud telah dianugerahi tujuh
puluh suara buluh perindu di tenggorokannya.
Artinya: Berilah aku potongan-potongan besi”. Hingga apabila besi itu telah
sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: “Tiuplah
(api itu)”. Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun
berkata: “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas
besi panas itu”. (QS. Al-Kahfi ayat 96)
19
(merah) bagaikan api (dia pun berkata, “Berilah aku tembaga yang mendidih agar
kutuangkan ke atas besi panas itu)” maksudnya tembaga yang dilebur. Lafal
Aatuunii dan lafal Ufrigh merupakan kedua Fi’il yang saling berebutan terhadap
Ma’mulnya, kemudian dibuanglah Ma’mul dari Fi’il yang pertama karena
beramalnya Fi’il yang kedua. Selanjutnya tembaga yang sudah dilebur itu
dituangkan ke atas besi yang merah membara, sehingga masuklah tembaga itu ke
dalam partikel-partikel potongan besi, akhirnya kedua logam itu menyatu.
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Islam adalah agama yang menjunjung tinggi peran akal dalam mengenal
hakikat segala sesuatu. Begitu pentingnya peran akal, sehingga bahkan dikatakan
bahwa tak ada agama bagi orang yang tak berakal, dengan akal yang telah
sempurna itulah maka Islam diturunkan ke alam semesta.
Islam melalui Al-Qur’an mendorong manusia untuk selalu menggali ilmu
pengetahuan dan teknologi, agar supaya dapat membimbing dirinya dalam
kehidupan baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Selain itu konsep paling dasar dalam Islam adalah membaca dan menulis
yang pada akhirnya merupakan modal pokok dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Allah akan lebih meninggikan derajat orang-orang yang beriman serta
berilmu pengetahuan, dibandingkan dengan orang-orang yang hanya sekedar
beriman saja.Dan Allah juga akan meninggikan tempat bagiorang-orang yang
berilmu disurganya dan menjadikan mereka di dalam surga termasuk orang-orang
yang berbakti tanpa kekhwatiran dan kesedihan. Mencari ilmu adalah sebuah
kewajiban bagi umat manusia dan mengamalkannya juga merupakan ibadah.
Semakin tinggi ilmu yang dikuasai, semakin takut pula kepada Allah SWT
sehingga dengan sendirinya akan mendekatkan diri kepada-Nya.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih
sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran tentang pembahasan dan penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
21
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya jilid VIII. Jakarta:
Lentera Abadi, 2010
Nata, abuddin, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada,2012
Shihab, M.Quraish, Tafsir Al-Misbah vol. 13. Jakarta: Lentera Hati, 2007
Sosioteknologi, 10 April, Volume 22, pp. 1043-1046.
M. Nasib ar- Rifa’I, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, jilid IV, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2000), hlm. 762-763
Purwanto, Y., 2011. Islam Mengutamakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Jurnal
22